Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizkia Mutiara

Kelas : XII A 2

Lemah Lembut itu Kekuatan Nan Perkasa


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya
milik Allah yang telah memberi kefahaman kepada kita dari berbagai ilmu para ulama yang ahli.
Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
agamanya menghapuskan agama orang-orang kafir dan orang-orang yang jahat. Dan semoga
pula keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabat (nabi)
yang baik yang selalu berpegang dengan syari'atnya..
Kita perlu beristighfar atas kekurangan kita masing-masing, kelemahan diri kita dan kurangnya
usaha dakwah kita hingga ummat Muhammad saw pada masa ini menghadapi berbagai masalah
dalam berbagai rupa.
Zaman ini ummat Muslim dihajar habis-habisan oleh pemikiran kaum yang tidak suka dengan
Islam, semisal terorisme, sekulerisme, pluralisme, demokrasi dan liberalisme. Dijangkiti pula
oleh penyakit dari segi Harta, Tahta, Wanita. Ditambah pula dengan kaum remajanya yang
dirusak oleh perang pemikiran (ghazwul fikri) dalam bentuk 3F; Food, Fun and Fashion.
Seolah tidak cukup dengan keberadaan serangan dari luar ini, kaum Muslim menambah derita
dan sengsara dengan melakukan permusuhan internal. Saling mencela dan memfitnah sudah jadi
kontes tanpa akhir. Melaknat dan membuka aib laksanan rantai pembalasan dendam tanpa akhir,
keduanya keras kepala dengan pembenaran kami begitu karena anda begitu, kami berhenti bila
anda berhenti atau dengan slogan pembalasan itu harus lebih kejam.
Sudahlah dimusuhi, kita memusuhi diri sendiri
Sudahlah jatuh, ditimpa tangga, ditabrak truk lagi
Apalagi pada saat ini, sosial media telah menjadikan semua orang punya cara untuk
mengumumkan diri. Bila dahulu kala metode komunikasi adalah satu arah, kini komunikasi
tanpa tahu arah. Bila dahulu kala hanya pengemban dakwah yang sudah teruji yang bisa
menyampaikan ide, sekarang siapapun bisa menyampaikan walaupun dirinya sendiri tak
memahami apa yang dibicarakan.
Sebagian memang bagus hasilnya, namun sebagaian lagi tidak.

Dan kata-kata kasar sudah menjadi keseharian dalam hidup kita


Sepertinya orang yang menderita kecanduan kata-kata kasar ini mendapatkan semacam kepuasan
adrenalin atau apalah saat mereka berhasil menyakiti orang lain dengan kata-katanya.
Mungkin semisal sadisme lisan, senang bila orang terluka karena lidahnya (dalam kasus sosial
media yaitu apa yang dia tulis).
Setelah banyak mengamati perilaku-perilaku semisal ini, hampir-hampir kami berkesimpulan
bahwa kegemarn akan kata-kata kasar ini bagaikan penyakit menular dan membuat kecanduan.
Pelaku pasti akan ketagihan untuk megucapkan kata-kata kasar, dan biasanya orang yang
berkumpul bersama-sama mereka juga mendadak senang berkata-kata kasar.
Padahal kata-kata kasar itu tidak mematikan kecuali bagi empunya, karena telinga pemilik katakata kasarlah yang paling dekat dengan tajam lidahnya. Memang betul, bila tajam lidahnya
biasanya tumpul akalnya.
Bila lelaki yang berlisan kasar, maka itu akan merendahkan martabatnya. Namun bila wanita
yang berlisan kasar, tentu itu lebih mengerikan lagi. Hilanglah segala keanggunannya, kemuliaan
dan kehormatan dirinya, enggan dan pantang bagi lelaki mendekati.
Mengapa? Karena lisan itu ukuran akal. Lisan kita adalah apa yang senantiasa kita baca, kita
dengar dan kita pikirkan. Apa yang masuk itu jualah yang keluar. Maka orang-orang yang
berlisan kasar penuh serapah pastilah bukan Al-Quran yang dia daras.
Bagaimana mungkin jiwa yang penuh dengan ilmu dan iman bisa mengeluarkan kata-kata kasar?
Tidak mungkin.
Sifat Rasulullah yang dijelaskan Allah melalui Al-Quran surat Ali Imraan : 159, dia lemah
lembut, tidak keras dan berhati kasar, pemaaf dan pengampun, serta senang meminta pendapat
dalam satu urusan.
Kelembutan itu adalah rahmat daripada Allah yang diberikan pada hamba pilihan-Nya

Barang siapa yang diharamkan baginya kelembutan, diharamkan baginya kebaikan seluruhya
(HR Muslim)
Demikianlah kelembutan adalah kekuatan tersendiri. Bila ia ada pada Muslimah maka itu adalah
tempatnya, namun bila ia dimiliki lelaki maka Rasulullah pastilah teladannya.
Karena yang benar akan dianggap salah bila disampaikan secara kasar, maka jadilah lembut
dalam menyampaikan yang benar.

Sekian dari saya, semoga Allah memberikan taufiq, hidayat, keridhaan, dan pertolongan-Nya
kepada kita semua. Terimakasih atas perhatian kalian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai