Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK KEWIRAUSAHAAN 1

ANALISIS INDUSTRI PADA TRAVEL AGENT

Nama Anggota Kelompok :


Iffatul Habibah

(1203130123)

Pande Putu Risnasari

(1203130203)

Salsa Syafitri

(1203130176)

Septi Agus Pratiwi

(1203130138)

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2016

ANALISIS INDUSTRI TRAVEL AGENT


Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan strategi. Diawali
dengan adanya tambahan atas teori organisasi industri oleh Joe S. Bain (1950-an) yang
menyatakan bahwa struktur industri tidak hanya terbatas pada ukuran besarnya industri, tetapi
juga ditentukan dengan mobilitas hambatan masuk ke dalam industri. Selanjutnya
berkembang teori struktur industri yang berdasarkan pada premis bahwa perbedaan tingkat
keuntungan perusahaan merupakan fungsi kekuatan pasar yang didorong oleh struktur interindustri dan intra-industri. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat
mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut
agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut yang pertama yaitu ancaman
persaingan segmen yang ketat, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki
pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Kedua, ancaman pendatang baru, daya tarik segmen
berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya. Ketiga, ancaman
produk substitusi, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang
aktual atau potensial. Keempat, ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli, segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining
power) yang kuat atau semakin meningkat. Dan yang terakhir, kelima yaitu ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para
pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka
pasok.
Analisis industri kelompok kami memilih bisnis yang bergerak dalam bidang
Pariwisata yaitu Travel Agent.
Travel Agent adalah Suatu akomodasi yang menjual jasa perjalanan wisata, informasi
wisata, tiket, hotel dan segala hal yang dibutuhkan wisatawan secara umum saat berwisata.

Fungsi Travel Agent


1. Fungsi umum
Merupakan badan usaha yang memberikan penerangan atau informasi tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan
perjalanan wisata khususnya
2. Fungsi khusus
a. Broker : bertindak atas nama perusahaan lain dan menjual jasa-jasa
perusahaan yang diwakilinya
b. Merencanakan dan menyelenggarakan tours dengan tanggung jawab dan
resikonya sendiri
c. Pengorganisasian : aktif melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.
Fungsi sebagai perantara: Tugas travel agent
1. Di negara asal wisatawan
a. Melengkapi bermacam-macam informasi bagi calon wisatawan : daerah,
pengurusan dokumen perjalanan, peraturan lalu lintas, pakaian dan
perlengkapan yang harus dibawa.
b. Memberi advis : sesuai waktu dan keuangan yang tersedia, daerah tujuan yang
baik,kendaraan yang digunakan dan akomodasi.
c. Menyediakan tiket langganan dalam macam-macam bentuk transportasi yang
diinginkan dan mengurus barang yang akan dibawa.
d. Memilih perusahaan akomodasi atau hotel yang baik
2. Di daerah tujuan wisata
a. Memberi informasi tentang hotel : lokasi, kategori, kamar yang tersedia, room
rate, makanan dan minuman.

b. Membantu reservasi hotel


c. Menyediakan transportasi
d. Merencanakan

perencanaan

tour

yang

akan

diselenggarakan

serta

mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata.


e. Menjual tiket
f. Membantu mengirim barang-barang
3. Tempat dimana dapat memperoleh informasi mengenai sesuatu di daerah tujuan
wisata
4. Tempat dimana dapat meminta bantuan untuk mengurus dokumen perjalanan atau
perpanjangannya
5. Tmpat dimana dapat memesan tiket atau memesan tempat pada perusahaan
pengangkutan atau kamar hotel
6. Tempat dimana wisatawan dapat memesan angkutan wisata, taxi, motor.
7. Tempat dimana wisatawan dapat membeli paket wisata
8. Tempat dimana wisatawan meminta bantuan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengen perjalanan.
Fungsi sebagai Operator
Penghubung antara perusahaan industri pariwisata dan wisatawan. Contoh kewajibakewajiban travel agent :

Memberikan segala data informasi yang diperlukan secara lengkap dan terperinci

berhubungan dengan pemesanan kamar yang diminta.


Tidak boleh memberikan harga kepada clientnya lebih dari tarif yang berlaku.
Tidak boleh sekaligus mengikat kontrak pemesanan kamar bagi seorang klien untuk
waktu-waktu yang bersamaan.

Keuntungan Industri Travel Agent

Industri

travel agent di Indonesia sangat menguntungkan , sebab sector utama Negara

Indonesia yaitu pariwisata. Negara Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar,
mulai dari alam, sejarah hingga kebudayaan, semua dapat mendukung adanya aktifitas
pariwisata. Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya kontribusi pariwisata terhadap pendapatan
negara. Sektor pariwisata termasuk dalam empat besar penyumbang devisa negara setelah
minyak bumi, pertambangan, dan karet. Selain sebagai penyumbang devisa, sektor pariwisata
juga menyerap banyak tenaga kerja dan berbagai manfaat lain di bidang sosialbudaya. Salah
satu usaha dalam industri pariwisata yang berkembang pesat ialah jasa biro perjalan wisata
(travel agent). Banyaknya orang yang ingin mengunjungi suatu daerah wisata, menimbulkan
kebutuhan akan suatu tempat yang dapat melayani dan mengatur perjalanan wisata mereka.
Hal ini membuka peluang kepada para pengusaha untuk mendirikan usaha biro perjalanan
wisata (travel agent) yang dapat mengelola perjalanan wisata para wisatawan.

Tahap Siklus Hidup Industri Pariwisata


Siklus hidup pariwisata pada umumnya mengacu pada konsep TLC (Butlers 80, Tourist Area
Lifecycle)
Source: Butler, R. W. 1980. The Concept of a Tourism Area Life Cycle of Evolution:
Implications for Management of Resources. The Canadian Geographer 24(1), p. 8.

Tahap 1. Penemuan (Exploration)


Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi dan menunjukkan destinasi memiliki
potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik atau destinasi wisata karena didukung oleh
keindahan alam yang masih alami, daya tarik wisata alamiah masih sangat asli, pada sisi
lainnya telah ada kunjungan wisatawan dalam jumlah kecil dan mereka masih leluasa dapat
bertemu dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan penduduk local. Karakteristik ini cukup
untuk dijadikan alasan pengembangan sebuah kawasan menjadi sebuah destinasi atau daya
tarik wisata.

Tahap 2. Pelibatan (Involvement)


Pada tahap pelibatan, masyarakat lokal mengambil inisiatif dengan menyediakan berbagai
pelayanan jasa untuk para wisatawan yang mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan
dalam beberapa periode,. Masyarakat dan pemerintah local sudah mulai melakukan sosialiasi
atau periklanan dalam skala terbatas, pada musim atau bulan atau hari-hari tertentu misalnya
pada liburan sekolah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, dalam kondisi ini
pemerintah local mengambil inisiatif untuk membangun infrastruktur pariwisata namun
masih dalam skala dan jumlah yang terbatas.

Tahap 3. Pengembangan (Development)


Pada tahapan ini, telah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar dan pemerintah
sudah berani mengundang investor nasional atau internatsional untuk menanamkan modal di
kawasan wisataw yang akan dikembangkan. Perusahaan asing (MNC) Multinational
company[6]) telah beroperasi dan cenderung mengantikan perusahan local yang telah ada,
artinya usaha kecil yang dikelola oleh penduduk local mulai tersisih hal ini terjadi karena
adanya tuntutan wisatawan global yang mengharapkan standar mutu yang lebih baik.
Organisasi pariwisata mulai terbentuk dan menjalankan fungsinya khususnya fungsi promotif
yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah sehingga investor asing mulai tertarik dan
memilih destinasi yang ada sebagai tujuan investasinya.

Tahap. 4 Konsolidasi (consolidation)


Pada tahap ini, sektor pariwisata menunjukkan dominasi dalam struktur ekonomi pada suatu
kawasan dan ada kecenderungan dominasi jaringan international semakin kuat memegang
peranannya pada kawasan wisataw atau destinasi tersebut. Kunjungan wisatawan masih
menunjukkan peningkatan yang cukup positif namun telah terjadi persaingan harga diantara
perusahaan sejenis pada industri pariwisata pada kawasan tersebut. Peranan pemerintah local
mulai semakin berkurang sehingga diperlukan konsolidasi untuk melakukan reorganisasional, dan balancing peran dan tugas antara sector pemerintah dan swasta.

Tahap. 5 Stagnasi (Stagnation)


Pada tahapan ini, angka kunjungan tertinggi telah tercapai dan beberapa periode
menunjukkan angka yang cenderung stagnan. Walaupun angka kunjungan masih relative
tinggi namun destinasi sebenarnya tidak menarik lagi bagi wisatawan. Wisatawan yang masih
datang adalah mereka yang termasuk [7]repeater guest atau mereka yang tergolong
wisatawan yang loyal dengan berbagai alasan. Program-program promosi dilakukan dengan
sangat intensif namun usaha untuk mendatangkan wisatawan atau pelanggan baru sangat sulit
terjadi. Pengelolaan destinasi melampui daya dukung sehingga terjadi hal-hal negative
tentang destinasi seperti kerusakan lingkungan, maraknya tindakan kriminal, persaingan
harga yang tidak sehat pada industry pariwisata, dan telah terjadi degradasi budaya
masyarakat lokal.

Tahapan. 6 Penurunan atau Peremajaan (Decline/Rejuvenation)


Setelah terjadi Stagnasi, ada dua kemungkinan bisa terjadi pada kelangsungan sebuah
destinasi. Jika tidak dilakukan usaha-usaha keluar dari tahap stagnasi, besar kemungkinan
destinasi ditinggalkan oleh wisatawan dan mereka akan memilih destinasi lainnya yang
dianggap lebih menarik. Destinasi hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja itupun
hanya ramai pada akhir pekan dan hari liburan saja. Banyak fasilitas wisata berubah fungsi
menjadi fasilitas selain pariwisata. Jika Ingin Melanjutkan pariwisata?, perlu dilakukan
pertimbangan dengan mengubah pemanfaatan destinasi, mencoba menyasar pasar baru,

mereposisi attraksi wisata ke bentuk lainnya yang lebih menarik. Jika Manajemen Destinasi
memiliki modal yang cukup?, atau ada pihak swasta yang tertarik untuk melakukan
penyehatan seperti membangun atraksi man-made, usaha seperti itu dapat dilakukan, namun
semua usaha belum menjamin terjadinya peremajaan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Indonesia memiliki
sumber daya yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan sektor pariwisata, yang terdiri
dari:

Is the industry capital intensive?


a. Luas wilayah dan letak strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis
di garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari
seluruh wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas
wilayah Indonesia hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara.
Panjang rentang dari ujung barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari
utara ke selatan sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan
Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan
penyinaran matahari sepanjang tahun.

b. Sumber Daya Alam


Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam
dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan,
keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.

Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat


c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika
Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang
beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar
bagi pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri
pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur,
ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah
menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan
kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah
mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai
negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita

membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini
memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan
sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh
langsung dan dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
f. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan
pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah
memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan
pariwisata
c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan

Is the industry advertising intensive?


Promosi direncanakan untuk mendorong/merangsang pembelian produk-produk wisata oleh
para konsumen dan meningkatkan efektivitas penjualan pada waktu yang relatif singkat.
Setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk yang dimilikinya, baik
langsung maupun tidak langsung. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
konsumen baru.

Promosi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dibidang pariwisata sebagai
berikut.
1) Penjualan secara Pribadi (Personal Selling)
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan secara pribadi dan langsung kepada
calon wisatawan. Biasanya dilakukan oleh salesman atau salesgirl, melalui petugas customer
service atau service assistance. Usaha ini dapat memberikan keuntungan bagi tenaga penjual
untuk berhadapan secara langsung dengan calon konsumen, sehingga dapat memberikan
informasi secara lengkap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul, serta melayani
transaksi pembelian produk wisata.
Secara rinci kegiatan-kegiatan promosi meliputi langkah-langkah sebagai berikut
Menetapkan produk apa yang harus dijual

Merencanakan suatu program


Menyiapkan kegiatan penjualan
Mencatat hasil-hasil wawancara

2) Penjualan di lingkungan Perusahaan (In House Selling)


Seluruh karyawan yang mengadakan penjualan langsung dengan harus menyadari pentingnya
jasa penjualan serta dampak dari peningkatan volume bisnis terhadap organisasi. Oleh sebab
itu proses penerimaan pegawai harus dijalankan sebaik mungkin karena pada kenyataan akan
menjadi kunci keberhasilan suatu usaha.

3) Periklanan (Advertising)
Periklanan didefinisikan sebagai pesan yang dibayar, yang menggambarkan usaha perusahaan
dalam beraneka bentuk seperti: pemasangan billboard, pencetakan brosur untuk disebarkan,
pemasangan spanduk/poster, pemasangan iklan melalui: koran, majalah, TV, radio, dan
pemasangan iklan melalui media lainnya. Iklan harus menyampaikan pesan yang akan
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menguntungkan bagi para penjual.
Pemilihan terhadap suatu media iklan harus berdasarkan kepada:
Tujuan dari pemasangan iklan
Pangsa pasar yang dituju
Karakteristik setiap media
Media iklan umumnya dipakai dalam usaha promosi dapat dikatagorikan:
Surat kabar dan majalah: Media iklan ini cukup efektif untuk menarik perhatian para turis
dan dalam rangka mempromosikan produk yang dipasarkan. Iklan yang dipasang di surat
kabar bersifat fleksibel.
Radio dan televise: Penyampaian info produk wisata melalui radio, dirasa kurang efektif
dan tidak menggunakan indera mata sebagai indra utama dalam menikmati objek wisata.
Televisi merupakan media paling mengena, walaupun biayanya relatif cukup mahal.
Pengiriman brosur secara langsung (direct mail): Bentuk promosi ini mempunyai banyak
keistimewaan dan terbukti cukup efektif dalam menarik minat konsumen terhadap suatu
produk wisata yang ditawarkan.

Keuntungan utama dari direct mail:


-Memilih calon konsumen yang tepat, sehingga tidak terjadi pemborosan
-Menyampaikan pesan pribadi kepada setiap calon wisatawan
-Dapat memilih waktu promosi, menjelang liburan

-Mampu mengukur secara akurat tanggapan dan mengevaluasi keefektifan biaya yang
dikeluarkan
-Umumnya brosur dibuat menarik dengan full colour, sehingga dapat menarik perhatian lebih
dibandingkan dengan brosur nonwisata.

Kerugian dari direct mail:


-Biayanya relatif mahal

4) Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Pemberian harga khusus atau potongan harga
Pemberian undian pada pembeli
Pemberian cindera mata, serta kenang-kenangan lainnya
Bagi wisatawan dilakukan dengan memberikan harga khusus, voucher, Bonus dan lain-lain.
Bagi agent diberikan ekstra komisi, undian hadiah, hadiah langsung.
Bagi tenaga sales diberikan bonus, insentif hadiah, insentif perjalanan, undian berhadiah.

5) Publisitas (Publicity)
Kegiatan untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, serta
kegiatan lainnya,untuk meningkatkan pamor perusahaan di mata konsumennya. Tempattempat penjualan produk pariwisata dapat dikatagorikan ke dalam tiga lokasi yaitu:
-Tempat penjualan di luar perusahaan perjalanan (bandara, hotel, perusahaan pemasok produk
wisata)
-Tempat penjualan di dalam perusahaan perjalanan
-Melalui media TV dan internet.

Are you trying to enter a concentrated market?


Untuk Agent Travel yang mencoba untuk melihat lebih jauh untuk menembus pangsa pasar
dalam industry kepariwisataan, Agen Travel cukup menjanjikan untuk konsentrasi karena
industry pariwisata mempunyai peluang yang besar, di Indonesia ini akan terus naik dan terus
menjadi perhatian public, terutama pada pariwisata di tempat-tempat tertentu yang sedang
naik daun. Sehingga Agent Travel dipandang sangat menjanjikan di masa depan.

What is the average size of a company in the industry?

Para pelaku usaha di industri Tour & Travel di Indonesia jumlahnya memang sudah bukan
lagi hanya dalam hitungan ratusan. Bila semua pemain bisnis biro perjalanan ini disatukan
dari seluruh perusahaan dan brand penyedia jasa agen travel, ditaksir kuantitas yang didapat
jumlahnya bisa mencapai puluahan hingga ratusan ribu. Karena beberapa brand layanan tiket
perjalanan ini juga menawarkan kerjasama secara kemitraan sebagai travel agent.
Ketatnya bisnis tour & travel tentu perlu ada inovasi dan diferensiasi dari pemilik brand biro
perjalanan agar bisa menjadi pilihan masyarakat. Hal ini pula yang ditempuh oleh waralaba
Asia Wisata sebagai bisnis tour & travel di Indonesia, yang sudah berpengalaman berkiprah
selama lebih dari lima tahun.
Selain membuka peluang kerjasama secara kemitraan travel agent, Asia Wisata juga masih
membuka peluang bisnis secara franchise bagi pihak yang sudah bekecimpung, dan ingin
menaikan skala bisnisnya ke tingkat lebih tinggi lagi. Alhasil kini bisnis travel yang meraih
Most Promising dari Asia Pacific Entrepreneurship Awards (APEA) itu, sukses
mengembangkan usahanya dengan menjangkau lebih dari 1000 mitra agen dan 60 franchisee
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun dibalik sengitnya kompetisisi di bisnis tour & travel, peluang bisnis jasa ini
menawarkan prospek keuntungan yang menjanjikan, seiring makin bertumbuhnya pangsa
pasar usaha travel di Indonesia. Belum lagi pemerintah tengah menggalakan program
kunjungan wisata di beberapa daerah potensial untuk menggarap turis domestik dan
mancanegara, dengan membangun infrastruktur dan memperbaiki pelayanan transportasi
masal yang ada.
Dengan perkembangan bisnis travel dan agen ticketing yang cukup kompetitif, masih terbuka
lebar prospek calon mitra untuk menjangkau target market yang tersebar di setiap daerah di
Indonesia. waralaba Asia Wisata melayani jasa tour & travel yang cukup lengkap, dengan
bekerjasama dengan seluruh maskapai penerbangan dan menyediakan tiket kereta api semua
destinasi.
Kemudian ada juga Voucher Hotel (domestik dan mancanegara), Paket Wisata (domestik dan
mancanegara), Paket Umrah & Haji), Rental Mobil dan Payment Channel. Ke depannya Asia
Wisata
akan
terus
mengembangkan
produknya
hingga
semakin
banyak
kebutuhan customer yang terlayani dan semakin banyak pula produk yang bisa dijual oleh
mitra-mitra Asia Wisata.
Biaya investasi yang dibutuhkan untuk bermitra dengan Asia Wisata berkisar mulai dari
Rp130 juta untuk franchise, dan Rp3,5 juta untuk mitra agen travel. Nantinya pihak Asia
Wisata akan mensupport operasional bisnis mitra secara sistem, bila ada kendala atau
hambatan bisa langsung ditangani secara cepat

Anda mungkin juga menyukai