FORENSIC TOXICOLOGY
Alvionita Nur Fitriana
Faculty of Medicine, Lampung University
Abstract
Toxicology is one of a branch of science that focus on chemicals that can cause toxic effect for human bodies.
Toxic effect can be find in light state or even can cause death. As a rapid development of technology, the
chemical product is produced more than before and spread wider. Sometimes, this chemical used by people
for comitting criminal acts. For revealing criminal cases that caused by poison is not an easy task. Because of
that, we need another branch of science that called as forensic toxicology. On forensic toxicology, a
toxicology expert must havean extensiveknowledge about poison and can do all of examination process not
only outer and inside bodies examination but also concluding the result.
Keywords: criminal, forenxic toxicology, poison, toxicology.
Abstrak
Toksikologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang penggunaan berbagai bahan kimiawi
yang dapat menyebabkan efek toksik terhadap tubuh. Efek toksik dapat timbul baik hanya gejala ringan
sampai kematian. Seiring dengan kemajuan teknologi, produksi dari bahanbahan kimiawi beracun pun
semakin banyak dan beredar luas. Ketersediaan bahanbahan kimia beracun yang semakinmeluas dapat
disalahgunakan untuk melakukan suatu tindak kriminal. Oleh karena itu, dalam pengungkapan suatu kasus
keracunan yang disebabkan oleh bahanbahan kimiawi berbahaya, memerlukan suatu cabang ilmu lain,
yaitu toksikologi forensik. Dalam mengenai bahanbahan kimiawi beracun serta efeknya terhadap tubuh.
Toksikolog forensik juga harus mampu melakukan pemeriksaan luar dan dalam serta menyimpulkan analisis
toksikologi.
Kata kunci: kriminal, racun, toksikologi, toksikologi forensik.
...
Korespondensi :Alvionita Nur Fitriana | emailblogger03@gmail.com
Pendahuluan
Toksikologi merupakan suatu
cabang ilmu yang membahas
seputar efek merugikan berbagai
efek samping yang merugikan dari
berbagai agen kimiawi terhadap
semua sistem makhluk hidup. Pada
bidang biomedis, ahli toksikologi
akan menangani efek samping yang
timbul pada manusia akibat pajanan
obat dan zat kimiawi lainnya, serta
pembuktian keamanan atau bahaya
potensial
yang
terkait
Toksikologi forensik sendiri
berkaitan dengan penerapan ilmu
toksikologi pada berbagai kasus dan
dalam
proses
pembuktian
pembunuhan
serta
manfaat
toksikologi
sebagai
media
pengungkap
dalam
proses
penyidikan
tindak
pidana
pembunuhan yang menggunakan
racun. Toksikologi Forensik sangat
penting diberikan kepada penyidik
dalam rangka membantu penyidik
polisi dalam pengusutan perkara
yaitu : mencari, menghimpun,
menyusun dan menilai barang bukti
di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
dengan tujuan agar dapat membuat
terang suatu kasus pembunuhan
yang ada indikasi korbannya
meninggal akibat
Aspekaspek utama yang
menjadi perhatian khusus dalam
toksikologi
forensik
bukanlah
keluaran
aspek
hukum
dari
investigasi
secara
toksikologi,
melainkan mengenai teknologi dan
teknik dalam meperoleh serta
menginterpretasi
hasil
seperti:
pemahaman perilaku zat, sumber
penyebab
keracunan
atau
pencemaran, metode pengambilan
sampel dan metode analisa,
interpretasi data terkait dengan
gejala atau efek atau dampak yang
timbul serta bukti lain yang
Pada umumnya, seorang ahli
forensik
harus
mampu
mempertimbangkan keadaan suatu
investigasi, khususnya mengenai
catatan adanya gejala fisik, dan bukti
apapun yang didapatkan dan
berhasil dikumpulkan dalam lokasi
kejahatan
yang
dapat
mengerucutkan pencarian, misalnya
adanya barang bukti seperti obatobatan, serbuk, residu jejak dan zat
toksik
(kimia)
apapun
yang
ditemukan.
Dengan
informasi
tersebut serta sejumlah sampel yang
Pertanyaan
Apakah ada
keterlibatan obat
atau racun sebagai
penyebab
kematiannya?
Kematian di penjara
Kecelakaan,
pembunuhan yang
melibatkan racun
atau obat terlarang?
Apakah ada unsur
penghilangan jejak
pembunuhan?
Apa penyebab
kematian: CO,
racun,kecelakaan,
atau pembunuhan?
Kematian pada
kebakaran
Kematian atau
timbulnya efek
samping obat
berbahaya akibat
salah pengobatan
Kematian yang tidak
wajar di rumah sakit
Berapa konsentrasi
dari obat dan
metabolitnya?
Apakah ada interaksi
obat?
Apakah
pengobatannya
tepat?
Kesalahan terapi?
Kecelakaan yang
fatal di tempat
kerja, sakit akibat
tempat kerja,
pemecatan
Kecelakan fatal
dalam mengemudi
Apakah ada
keterlibatan racun,
alkohol, atau obatobatan?
Apakah kematian
akibat human
eror?
Apakah sakit
tersebut diakibatkan
oleh senyawa kimia
di tempat kerja?
Pemecatan akibat
terlibat
penyalahgunaan
Narkoba?
Meyebabkan
kematian?
Adakah keterlibatan
alkohol, obat-obatan
atau Narkoba?
Kecelakaan, atau
pembunuhan?
Kecelakaan tidak
fatal atau
mengemudi
dibawah pengaruh
obat-obatan
Apakah kesalahan
pengemudi?
Mengemudi dibawah
pengaruh obatobatan atau
Narkoba?
Farmaseutikal dan
Obat palsu, atau
tidak memenuhi
syarat standar
Forensik Farmasi
Identifikasi bentuk
sediaan, kandungan
sediaan obat,
penggunaan obat
palsu.
Klasifikasi racun
Racun adalah suatu zat yang
apabila kontak atau masuk kedalam
tubuh dalam jumlah tertentu (dosis
toksik) merusak faal tubuh baik
secara kimia mauppun fisiologis
sehingga menyebabkan sakit atau
pun kematian. Untuk kepentingan di
bidang forensik, racun dibagi
berdasarkan sifat kimia, fisik serta
pengaruhnya
terhadap
tubuh
manusia, yaitu:
1. Racun Anorganik.
a. Racun Korosif
b. Racun Metalik dan nonmetalik
2. Racun Organik
a. Racun Volatil
b. Racun non Volatil dan non
alkaloid
3. Racun Gas
4. Racun lainlain
a. Racun makanan
b. Racun binatang
c. Racun tumbuhtumbuhan
d. Dan lainlain
A. Racun Korosif
Terdiri atas racun yang dapat
menyebabkan kerusakan atau
kematian selsel yang terkena
akibat efek lokal. Pada itngkat
yang lebih ringan dapat terjadi
iritasi
atau
keradangan.
Beberapa racun korosif juga
memberikan efek sistemik dan
diabsorpsi ke dalam peredaran
darah sehingga menyebabkan
efek umum. Pembagian racun
korosif:
1. Acid Corrosif
a. Mineral Acid (Asam sulfat,
asam khlorida dan asam sitrat)
b. Asam Organik (asam oksalat,
asetat, asam formiat)
c. Halogenida (klorin, bromin,
iodin, flourin)
d. Corrosive Mineral Salt
2. Alkaline Corrosive
3. Organic Corrosive
a. Phenol group (Methyl Phenol,
dihydroxibenzene,
guiaacol,
pyrogallol)
b. Formaldehyde .
B. Racun Metalik
Terdiri atas semua racun yang
mempunyai elemen logam dalam
molekulnya. Bebrapa perkelcualian,
beberapa logam seperti arsenikum,
merkuri, ataupun timah hitam jarang
b.
c.
d.
e.
f.
g. Rambut.
Kebotakan (alopesia) dapat
ditemukan pada keracunan
talium, arsen, air raksa dan
boraks. Metode pemeriksaan
pada rambut adalh dengan
ekstrak dan pretreatment.
h. Sklera.
Tampak ikterik pada keracunan
zat hepatotoksik seperti fosfor,
karbon tetraklorida. Perdarahan
pada pemakaian dicoumarol
atau akibat bisa ular
Pengambilan
sampel
toksikologi forensic
pada
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.