Introduction
-
Experimental Apparatus
-
Stack dengan satu cell terdiri dari end plates (bersifat insulator listrik),
bipolar plates with flow channels (usually as graphite), gaskets( can be
PTFE type), GDLs, and MEA
Equipment of the system
a. an electric loader (PLZ 664WA, Kikusui Electronics, Japan), for
electrochemical measurement
b. online quadrupole mass spectrometer (HPR-20 QIC, Hiden
Analytical, UK)
c. a dew point hygrometer (Finedew, Yamatake, Japan)
d. mass flow controllers (HI-TEC MFC, Bronkhorst, Netherlands)
e. Bubble-type humidifiers
f. T-type thermocouples
g. pressure transmitters(PA-21SR, Keller, Switzerland)
All the experiments were automatically controlled by Labview program
Dengan asusmsi bahwa water yang terbentuk dalam uap, heat yang
dihasilkan oleh FC
Karena sebagian dari heat yang dilepas diserap oleh FC, maka T FC
naik setelah start-up
Dalam kasus ini, Voltage dijaga konstan sehingga besar heat yang
dilepas hanya proprsional terhadap current (tanpa memperhatikan
effisiensi)
Current yang lebih besar mengindikasikan bahwa lebih banyak gas
yang bereaksi, water yang diproduksi, dan heat yang dilepas,
karenanya setelah start-up pada T 25 konduktivitas membrane
meningkat dan mengakselarasi reaksi FC, pada saat yang bersamaan T
FC akan semakin naik sehingga mengkatkan water saturation pressure.
Sebagai konsekuensi, jika FC overheated maka membrane akan
mengalami dehidrasi. Untuk alasan ini, T FC akan konvergen pada nilai
tertentu. Dengan co-flow arrangement, T berubah dari 25 ke 33
dengan current density 0 ke 0.47 A/cm2. Sementara itu pada counter
flow arrangement, T berubah dari 25 ke 48 dengan current density
berubah dari o ke 1.04 A/cm2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
counter flow arrangement menguntukan dalam kemampuan
penyimpanan air dibandingkan dengan co-flow arrangement seperti
dilaporkan dalam [6]
Pada experiment ini, gas flow rate dan T cell dijaga konstan
Seperti diperlihatkan pada gambar, OCV naik kemudian turun hingga
pada akhirnya menggerucut pada suatu nilai tertentu.
Gas crossover mereduksi OCV cell
Dari gambar 10, ditemukan bahwa WSP dapat membantu dry start-up
pada T 45 sukses, namun pada co-flow arrangement setelah start-up
berlangsung terjadi performa drop yang dikaitkan dengan
konduktivitas proton membrane yang turun signifikan dengan
pemindahan water dari membrane sebagai hasil WSP secara
berangsur-angsur
Selain itu, ditemukan pula bahwa flow arrangement memiliki efek yang
signifikan pada dry start-up pada T 45, terbukti dengan start-up sukses
dan peningkatan performa pada counter flow disbanding co-flow
arrangement