Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NS DENGAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI AUDITORI DI


PUSKESMAS BANGLI I
TANGGAL 20-22 SEPTEMBER 2016

OLEH:
NI LUH SUCI NOVI ARIANI
NIM. P07120214021

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR


PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN
2016

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS


BANGLI I
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR
I. IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn.NS

Umur

: 44 tahun

Alamat

: Br. Jelengkungkang,

Tanggal Pengkajin : 20 September 2016

Desa Taman Bali Bangli


Pendidikan : SMP
Agama

: Hindu

Status

: Tidak Kawin

Pekerjaan

: Petani

Jenis Kel.

: Laki-laki

II. RIWAYAT MASUK RUMAH SAKIT


Keluarga pasien mengatakan pada saat pertama kali masuk RSJ dia diantar
oleh keluarga dan pasien pertama kali masuk di RSJ pada tahun 1987 pada
saat pasien masih duduk di bangku SMP kelas 2, keluarga pasien mengatakan
pasien dibawa ke RSJ pada saat itu, dia mendengar suara-suara aneh seperti
lagu-lagu orang-orang memanggil pada saat itu suara itu sering dia dengar saat
pagi, siang maupun malam hari, dan suara-suara itu ia dengar saat ia bengong
maupun menjelang tidur dan pasien mengatakan saaat mendengar lagu-lagu
itu dia merasa sedikit gelisah. Keluarga pasien juga mengatakan pasien sering
mondar-mandir dirumah dan samapai keluar ruma sambil komat-kamit tidak
jelas. Pasien mengatakan dia sudah 4 kali di rawat inap di RSJ Provinsi Bangli
dan yang terakhir yaitu 2 bulan yang lalu dan berada di RSJ selama 1 bulan.
Pasien juga mengatakan dia rutin selama 2 minggu sekali kontrol tentang
keadaanya ke RSJ Provinsi Bali dan rutin minum obat selama 2 bulan ini.
Pasien dirawat bolak-balik ke RSJ karena biasanya
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?

V ya

tidak

Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa


dan dirawat di RSJ Provinsi Bali selama 4 kali yang pertama kali tahun
1987 dan terakhir kalinya 2 bulan yang lalu.
2. Pengobatan sebelumnya ?

V berhasil

kurang berhasil

tidak berhasil

Jelaskan : pengobatan sebelumnya berhasil, Pasien mengatakan terakhir


dirawat di RSJ 2 bulan yang lalu dan dirawat selama 1 bulan diputuskan
untuk pulang karena sudah mampu beradaptasi di masyarakat tanpa gejalagejala gangguan jiwa. Sekarang pasien masih menjalani rawat jalan dan
harus kontrol ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali selama 2 minggu sekali,
dan rutin meminum obat. Pasien bolak-balik sampai 4 kali dirawat di RSJ
karena setelah dirumah lama pasien putus obat yang membuat penyakit
pasien kambuh lagi.
3. Riwayat Trauma
Pelaku/usia

Korban/usia

Saksi/usia

Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga atau masyarakat ataupun tindakan kriminal

Masalah/ Diagnosa Keperawatan :


1.
2.
3.
4.
5.

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Respon paska trauma
Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik

--

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


ya

V tidak

Hubungan Keluarga

Gejala

Riwayat

Pengobatan/Perawatan
Masalah Keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, yang tidak menyenangkan hanya saat di rawat di RSJ
Provinsi Bali.
Masalah Keperawatan : IV.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Ukuran vital

TD

: 110/70 mmHg

: 88 x/menit

: 36,5o C

RR

: 20 x/menit

2. Ukuran

TB : 172 cm BB : 60 kg Turun

Naik

Jelaskan: IMT = 60/1,722 = 20,27 kg/m2


3. Keluhan fisik

V Ya

Tidak

Jelaskan: pasien mengeluh bibirnya sering bergerak-gerak sendiri


Masalah Keperawatan : V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan :
= Laki-laki
= Cerai

= Hubungan dekat

= Perempuan

= Tinggal satu rumah

= Meninggal

= Pasien

Jelaskan : Pasien merupakan anak keenam dari 8 bersaudara, Ayah pasien


menikah dua kali dan dengan istri yang pertama sudah cerai dan
memilik 4 oran anak putri dan dengan istri yang kedua memiliki
anak 4 orang putradan pasien merupakan anak dari istri yang
kedua,

pasien tinggal bersama ibu, ayah, saudara, ipar dan

keponakannya dan dikeluarganya tidak ada yang menderita


gangguan jiwa selain pasien.
Masalah Keperawatan : 2. Konsep Diri
a. Citra tubuh

Saat pengkajian mengatakan mengatakan dapat menerima dirinya apa


adanya, pasien tidak ada masalah dan menyenangi anggota tubuhnya.
b. Identitas diri

Pasien mampu menyebutkan namanya NS tahun lahir, dan asal


pasien dari br. Jelengkungkang.
c. Peran
:
Pasien mengatakan dia sebagai seorang anak dari kedua orang tuannya
tugasnya membantu kedua orang tuanya dan ingin berguna
dimasyarakat desanya, pasien mengatakan belum menikah karena
tidak mau menikah.
d. Ideal Diri
:
Pasien mengatakan tidak mempunyai cita-cita yang terlalu diinginkan
tetapi pasien mengatakan dulu dia ingin sekali menjadi orang yang
sukses, pasien juga mengatakan ingin agar keluarganya tetap
harmonis, baik dengan anggota keluarga maupun masyarakat
sekitarnya seperti sekarang ini, pasien juga mengatakan supaya
penyakit yang dideritanya tidak mengalami kekambuhan supaya

dirinya dan orang lain merasa nyaman dan pasien ingin berguna di
masyarakat desanya.
e. Harga Diri
:
Pasien mengatakan saat pengkajian dia merasa bersyukur dengan diri
dan keadaannya saat ini walaupun ia sedang sakit, pasien juga
mengatakan hubungannya dengan keluarga maupun masyarakat
sekitarnya baik, pasien mau bersosialisasi dengan lingkungannya,
masyarakat dan keluarga juga mau menerima kondisi pasien tanpa ada
masalah apapun seperti hinaan, ejekan, dijauhi maupun lainnya.
Masalah keperawatan : Kesiapan meningkatkan penyesuaian
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan di rumahnya sering mengikuti perkumpulan di
banjarnya seperti ngayah untuk odalan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan


keluarga maupun masyarakat di lingkungannya
Masalah Keperawatan : 4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan ia beragama hindu dan percaya akan adanya


Tuhan.
b. Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan dia rajin sembahyang di rumahnya, walaupun


terkadang sesekali lupa sembahnyang.
Masalah Keperawatan: VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak Rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara pakaian tidak seperti biasanya


Jelaskan: pasien terlihat kurang bersih dan rapi, pasien tampak memakai
celana pendek putih kebiruan dan singlet karena baru habis dari carik/tegal
mencari kayu bakar dan memakai topi, tidak ada penyimpangan dalam hal
berpakaian pasien
Masalah Keperawatan : 2. Pembicaraan
Cepat

Apatis

Kasar

Lambat

Gagap

Membisu

Inkoherensi

Tidak

mampu

memulai

pembicaraan
Jelaskan: saat pengkajian pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang
diajukan suara pasien terdengar jelas dan kontak mata bagus, pasien juga
mampu memulai pembicaraan dan sesekali bertanya pada perawat
Masalah keperawatan : 3. Aktivitas motorik/psikomotor
Kelambatan
Hipokinesia, hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan: Pasien tidak mengalami perlambatan masalah aktivitas motorik
baik saat bercerita dengan perawat atau saat melakukan aktivitasnya
Peningkatan:
Hyperkinesia, hiperaktifitas

Grimace

Gagap

Otomatisma

Stereotipi

Negativisme

Gaduh gelisah Katatonik

Reaksi konversi

Mannarism

Verbigerasi

Katapleksi

Berjalan kaku/rigid

TIK

Kompulsif

Ekhopraxia
Command automatism
Jelaskan : Saat pengkajian tampak gerakan-gerakan pada muka pasien
yang tidak terkontrol, dari daerah pipi hingga bibir
4. Alam perasaan
Sedih

Putus Asa Gembira berlebihan

Ketakutan

Kuatir

Jelaskan: saat pengkajian pasien tampak tidak ada masalah yang berarti
Ekspresi wajahnya bahagia
Masalah keperawatan : 5. Afek/ emosi
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan: Saat pengkajian , pasien mampu menunjukkan roman muka yang


sesuai dengan perasaannya saat itu. Selain itu pasien juga mampu bereaksi
bila ada stimulus emosi yaitu seperti tersenyum maupun tertawa
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan

Mudah tersinggung

Tidak kooperatif

Kontak mata kurang

Defensif
Curiga

Jelaskan : pasien kooperatif, kontak mata bagus, pasien menerima dengan


baik keberadaan perawat yang sedang diajak mengobrol, pasien sesekali
tersenyum, pasien mengungkapkan pendapat dan mendengar dan
menerima pendapat orang lain
Masalah Keperawatan : 7. Persepsi
(V) Pendengaran

Pengelihatan

Pengecapan

Penghidu

Perabaan

Jelaskan : Saat pengkajian pasien mengatakan dirinya sudah tidak


mendengar suara-suara aneh lagi seperti lagu dan orang-orang memanggil
lagi sejak terkhir keluar dari RSJ.
Masalah Keperawatan : Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Pengulangan

pembicaraan/

preservarasi
Jelaskan : saat pengkajian pasien dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan tanpa ada masalah dalam pembicaraan seperti mengluang
ngulang pembicaraan, pembicaraan yang loncat-loncat, dan semua
jawaban pasien berhubungan dengan pertanyaan yang diberikan
Masalah Keperawatan : 9. Isi pikir
Obsesi

Hipokondria

Ide yang terkait

Phobia

Depersonalisasi

Pikiran magis

Waham
Agama

Somatik

Kebesaran Curiga

Nihilistik

Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol pikir

Jelaskan : Pasien tidak memiliki gangguan isi pikir dan tidak memiliki
keyakinan terhadap sesuatu hal yang berlebihan.
Masalah Keperawatan : 10. Tingkat kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi:
Waktu

Jelaskan : Saat pengkajian pasien terlihat sadar secara penuh, tidak


bingung maupun kacau , dan orientasi pasien masih baik
DS : Pasien mampu menyebutkan nama yaitu NS, asal
dari Br Jelengkungkang taman bali

DO : Wajah pasien tampak tidak bingung saat menjawab


pertanyaan, pasien compos mentis.
Masalah keperawatan : 11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat


jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan : saat pengkajian pasien tidak mengalami gangguan daya ingat


yang dibuktikan dengan pasien mampu mengingat dan menceritakan
kejadian yang terjadi lebih dari 1 bulan, seminggu terakhir maupun yang
baru saja terjadi.
Masalah Keperawatan : 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih

Tidak

mampu

berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : : Saat pengkajian, perhatian pasien tidak mudah teralihkan ke
objek lain (focus), pasien mampu berkonsentrasi dibuktikan dengan ia
mampu mengulang pembicaraannya dan tidak meminta perawatuntuk
mengulangi

pembicaraan.

Selain

itu,

pasien

mampu

melakukan

pengurangan maupun penjumlahan pada benda-benda nyata.


Masalah Keperawatan : 13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian, pasien


mampu mengambil keputusan dengan baik tanpa bantuan perawat. Saat
diberikan pilihan antara menggosok gigi atau makan,
pasien memilih makan dahulu dan ketika diberikan pilihan

antara makan atau cuci tangan pasien memilih cuci tangan


karena itu lebih didahulukan
Masalah keperawatan : 14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar

dirinya
Jelaskan : saat pengkajian pasien tidak mengingkari penyakit yang
dideritanya dan tidak menyalahkan orang lain maupun lingkukangannya
dengan kondisinya saat ini
Masalah Keperawatan : VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
Pasien mengatakan mampu makan secara mandiri, mampu menyiapkan
makanan maupun mencuci alat makannya sendiri, pasien biasanya makan
3x sehari dan menghabiskan 1 porsi, pasien biasanya memakan sayursayuran, nasi dan juga pasien mengataan tidak ada pantangan dalam makan
2. Defekasi/berkemih
Pasien mengatakan mampu BAB/BAK sendiri tanpa bantuan dan
membersihkan wc setelahnya.
3. Mandi
Pasien mengatakan biasa mandi 2x sehari secara mandiri dan saat mandi
pasti menggosok giginya, dan pasien sesekali keramas dan jika kukunya
panjang dan kotor pasien memotong atau membersihkannya. Pasien sedikit
kurang rapi dan bersih karena baru selesai dari tegal mencari kayu bakar
dan belum sempet mandi dan tidak bau badan.
4. Berpakaian/berhias
Pasien mengatakan mampu memilih, mengambil dan mengenakan pakaian
dan alas kaki dengan benar, baju diganti setiap hari. Saat pengkajian pasien
memakai baju dan celana yang sedikit kotor karena baru habis dari tegal
menacari kayu bakar.

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama

: 12.00 sd 13.00

Tidur malam lama

: 22.00 sd 06.00

Aktivitas sebelum/setelah tidur

: tidak ada kebiasaan

pengantar tidur
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan rutin meminum obat sesuai anjuran dokter yaitu
Clozapine 100 mg 2x1 (IO), Trihexyphenidyl 2 mg 3x1 (IO) dan, Stelosi 5
mg 2x1 (IO) pasien mengatakan tidak ada reaksi apa-apa setelah meminum
onat obat tersebut, pasien juga mengatakan jika dia tidak meminum
obatnya pasien sering merasa cemas dan ingin sendiri saja.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan setiap 2 minggu sekali rutin kontrol ke Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Bali namun sebelumnya mencari surat rujukan ke Puskesmas
Bangli yang biasanya diantarkan oleh adik atau kakanya.
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan

Ya
V

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Mengatur keuangan

Tidak

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja

Ya
V

Transportasi
Lain-lain

Tidak
V

Jelaskan : Pasien menatakan mampu berbelanja sendiri membeli


kebutuhannya dan pasien biasanya berjalan kaki atau menaiki sepeda
motor dibonceng, pasien juga biasa ngayah di banjar

Masalah Keperawatan : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan


diri
VIII.

MEKANISME KOPING

Adaptif

Maladaptif

Bicara dengan orang lain

Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat

Teknik relokasi

Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olahraga

Mencederai diri

Lainnya

Reaksi berlebih
Lainnya

(Mengamuk

dan

membanting barang)
Jelaskan : pasien mengatakan jika ada masalah jarang membicarakaknya
dengan orang lain untuk menyelesaikan masalahnya biasanya pasien
berusaha menyelesaikannya dengan sendiri saja dan memendam sendiri.
Masalah Keperawatan : -

IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan Kelompok:


Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan siapapun
Masalah dengan Lingkungan:
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungannya
Masalah dengan Pekerjaan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaannya dan dia senang
dengan pekerjaanya membantu keluarganya dirumah.
Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan
Masalah dengan ekonomi:
Pasien mengatakan ekonominya cukup

Masalah lainnya :
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah mengenai hubungannya
dengan orang lain, dia bersosialisasi seperti biasanya dengan orang lain
X.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG :

Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit jiwa, obatobatan yang diberikan, maupun mengatasi penyakitnya supaya tidak
kambuh
Masalah keperawatan: Defisiensi Pengetahuan
XI. ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik :
Skizofrenia Hebefrenik
2. Terapi medik
Nama

Dosis

Waktu

Cara

Indikasi

Pemberi
Clozapine (IO),

100 mg

2x1 (@12

an
IO

Menyeimbangkan
dan menekan efek

jam)

dari reaksi kimia


yang terjadi di
dalam otak sehingga
membantu
mengurangi gejala
Trihexyphenidyl

mg

3x1 (@8jam)

IO

psikosis
Menghambat
pelepasan asetil

kolin endogen dan


eksogen indikasi
untuk gejala
Stelosi

5 mg

2x1 (@12

parkinson
Mengendalikan

IO

jam)

penyakit manik
depresi

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
2. Kesiapan meningkatkan penyesuaian
3. Defisiensi pengetahuan

POHON MASALAH

Kesiapan meningkatkan
Penyesuaian
Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan diri
Defisiensi Pengetahuan

akibat
core problem

penyebab

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
2. Kesiapan meningkatkan penyesuaian
3. Defisiensi pengetahuan

Bangli, 20 September 2016


Mahasiswa
Ni Luh Suci Novi Ariani
Nim :
P07120214021

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI AUDITORI
DI PUSKESMAS BANGLI I TANGGAL 13-15 SEPTEMBER 2016

DIAGNOSA

TUJUAN

KRITERIA HASIL

KEP.
Kesiapan

TUM :

meningkatkan

Pasien

manajemen

meningkatkan

dalam

kesehatan diri

kemampuannya

diharapkan pasien menunjukkan

dalam

tanda-tanda

meningkatkan

perawat dengan kriteria hasil :

Setelah

asuhan 1. Mengucapkan

terapeutik
2. Berjabatan tangan
pertemuan 3. Memperkenalkan

RASIONAL
salam

dapat keperawatan selama 1x30 menit

derajat
kesehatannya
TUK 1 :
Pasien dapat
membina hubungan
saling percaya

diberikan

INTERVENSI

percaya

dengan

1. Pasien mau menjawab salam


2. Pasien mau menjabat tangan
perawat
3. Ekspresi wajah pasien

identitas

diri (nama lengkap, nama


panggilan)
4. Menanyakan nama lengkap
pasien dan nama panggilan
yang disukai
5. Menjelaskan tujuan interaksi
6. Dengarkan pernyataan pasien

tersenyum
4. Pasien mau memperkenalkan

dengan sikap sabar empati

diri, menyebutkan nama, usia

bahasa non verbal. Misalnya:

dan alamat
5. Pasien mau mengutarakan
perasaan dan masalahnya saat
ini

dan lebih banyak memakai


sentuhan,
anggukanTunjukkan

sikap

empati dan menerima pasien

1. Menunjukkan sikap sopan


santun kepada pasien
2. Menunjukkan sikap caring
kepada pasien
3. Menumbuhkan rasa saling
percaya dengan pasien
4. Menimbulkan rasa saling
percaya pada diri pasien
serta memvalidasi data
pasien
5. Pasien mengetahui maksud
dari kedatangan perawat
6. Mengungkapkan perasaan
dengan
terbuka
dapat
membuat pasien merasa
dihargai

apa adanya.

TUK 2 :
Pasien
dukungan
keluarga
mengontrol
halusinasinya

Setelah

diberikan

asuhan 1. Anjurkan

dapat keperawatan selama 1x20 menit


dari dalam

pertemuan

pasien 1. Untuk

menceritakan
halusinasinya

Pasien

kepada

mengontrol halusinasinya

keluarga.
2. Untuk
mengetahui
2. Diskusikan halusinasinya
dukungan
keluarga
dalam
pengetahuan
keluarga
pada saat berkunjung
mengontrol
halusinasinya
tentang halusinasi dan
tentang :
dengan kriteria hasil :
a. Pengertian halusinasi
menambah pengetahuan
1. Keluarga
dapat
b. Gejala halusinasi yang
keluarga cara merawat
menyebutkan pengertian,
dialami pasien.
anggota keluarga yang
tanda dan tindakan untuk c. Cara yang dapat dilakukan
mempunyai
masalah
mengendalikan halusinasi
pasien dan keluarga untuk
halusinasi.
memutus halusinasi.
d. Cara merawat anggota

Setelah

diberikan
1

diharapkan

pertemuan

pasien

yang

berhalusinasi di rumah,
asuhan 1. Diskusikan
dengan

dapat keperawatan selama 1x20 menit

memanfaatkan obat dalam


dengan baik

bantuan keluarga dalam

dalam diharapkan pasien mendapatkan

keluarga
TUK 3 :

mendapatkan

dapat

memanfaatkan obat dengan baik

pasien

dan

tentang

dosis

keluarga
dan

1. Dengan
dosis,

menyebutkan
frekuensi

dan

manfaat obat diharapkan

frekuensi serta manfaat

pasien

melaksanakan

minum obat.

program pengobatan.

dengan kriteria hasil :


1. Pasien
dan
keluarga
dapat

menyebutkan

manfaat, dosis dan efek

2. Agar
2. Diskusikan akibat berhenti
minum

obat

tanpa

program

pengobatan

dapat

berjalan dengan lancar.

konsultasi dengan dokter.


3. Dengan mengetahui
pasien
prinsip penggunaan obat,
menggunakan obat dengan
maka kemandirian pasien
prinsip 5 benar
untuk pengobatan dapat

3. Bantu

samping obat.
2. Pasien mendapat informasi

tentang efek samping obat.


3. Pasien dapat memahami
akibat berhenti minum obat

ditingkatkan secara

tanpa konsultasi.
4. Pasien dapat menyebutkan

bertahap

prinsip 5 benar penggunaan


TUK 4 :

obat
Setelah

diberikan

asuhan 1. Diskusikan mengenai cara 1. Untuk

Pasien dan keluarga keperawatan selama 1x40 menit


mengetahui
mencegah
kekambuhan
pasien

cara dalam

pertemuan

diharapkan pasien dan keliarga


pada mengetahui
kekambuhan

cara

mencegah

dengan

kriteria

hasil :
1. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali tentang

mencegah

kekambuhan

pada pasien
2. Beri penyuluhan kepada
pasien
tentang

dan

keluarga
pengertian

kesehatan jiwa, gangguan


jiwa, dan kekambuhan,
tanda-tanda dan penyebab

mengetahui

pengetahuan keluarga dan


pasien

tentang

cara

mencegah kekambuhan
2. Agar keluarga dan pasien
mengetahui dan mampu
mencegah
pada

kekambuhan

pasien

gangguan jiwa

dengan

pengertian

kekambuhan,

kekambuhan, tugas dan

penyebab dan tanda-tanda

fungsi keluaga, dan upaya

kekambuhan,

dan

perawatan pasien dengan

upaya

gangguan jiwa di rumah

tugas

fungsi

keluarga,

perawatan pasien gangguan


jiwa

di

rumah

dan masyarakat

dan

masyarakat

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam
Selasa
20,

No dx
1

Implementasi

Respon pasien

SP 1

Subjektif :

September 2016

TUK 1

Orientasi

Pukul

Membina hubungan saling percaya dengan Selamat pagi buk

WITA

10.00

Pasien

Nama saya NS dan biasa dipanggil Tn.S

1. Orientasi
Perasaan saya kali ini baik-baik saja
a. Salam Terapeutik
Baik, saya bersedia
Selamat pagi pak , perkenalkan nama saya
Iya saya bersedia mengobrol selama 20
Suci Novi Ariani, panggil saja saya Suci,
menit
Nama bapak siapa? Senang dipanggil

Paraf

siapa?
Kita akan mengobrol di teras saja
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak sekarang?
c. Kontrak
Fase Kerja
Bapak, saya bertugas disini untuk
iya baiklah buk, umur saya sekarang 44
merawat bapak selama 3 hari kedepan dari
tahun pak
hari Selasa sampai Kamis, saya berharap
Saya tinggal disini sudah berpuluh-puluh
selama saya merawat bapak, saya dapat
tahun, dari saya kecil
memberikan pelayanan yang terbaik.
Saya bersaudara ber delapan pak yang terdiri
Topik
: Baiklah pak, Bagaimana jika
dari 4 laki-laki dan 4 saudara tiri perempuan
sekarang kita mengobrol tentang
dan saya sendiri anak keenam dan saudara
keadaan bapak saat ini?.
saya masih lengkap semua
Waktu
: Bapak mau ngobrol- ngobrol
Disini saya tinggal bersama saudara-saudara
berapa lama ? bagaimana kalau
saya dan orang tua saya, dan disini terdiri dari
20 menit dari jam 10.00 sampai
4 kk
10.20 wita?
Iya saya belum menikah buk
Tempat
: Kita akan ngobrol dimana
Saya sudah seperti ini sejak SMP siapa mau
pak? Bagaimana kalau kita
dengan saya buk
ngobrol di teras saja?
Keluarga saya merupakan orang yang paling
berarti dan tempat saya meminta tolong jika
2. Fase Kerja
sedang ada masalah
Sekarang kita ngobrol-ngobrol ya pak. Bapak

tidak perlu takut dan cemas kepada saya. Iya buk, saya dekat dengan keluarga saya,
Ungkapkan saja apa yang bapak rasakan saat dan hubunga saya dengan masyarakat juga
ini. Saya akan berusaha membantu mengatasi baik tidak ada masalah apapun
masalahnya.
Hobi saya main volly dari kecil
Bapak, tadi sudah menyebutkan namanya, lalu
Saya sekarang hanya membantu-bantu kakak
berapa umurnya sekarang ?.
adik orangtua dirumah buk ke tegal atau carik
Bapak sudah berapa lama tinggal disini ?
Bapak bersaudara berapa ? berapa jumlah seperti itu
laki-laki dan perempuannya? Maaf sebelumnya Iya pak boleh, iya saya pernah di rawat di
pak, apakah semua masih ada?
Siapa saja yang diajak tinggal dirumah?
"Apakah bapak sudah menikah? Iya kalau
begitu, berapa bapak mempunyai anak?"
Oh begitu kalau boleh saya tahu kenapa bapak
tidak menikah?
Oh iya maaf sebelumnya nggih pak
"Diantara keluarga bapak siapa yang paling
bapak sayangi dan paling sayang sama bapak?
"Siapa orang yang paling berarti bagi bapak dan
merupakan tempat minta tolong misalkan bapak
membutuhkan sesuatu?"
Apakah bapak dekat dengan keluarga bapak?

RSJ pak selama 4 kali


Saya pertama kali di bawa ke RSJ pada
tahun 1987 dan saya dibawa kesana oleh
kakak saya
Pada saat saya pertama kali dibawa ke RSJ,
saya mengalami kejadian, seperti mendengar
suara-suara aneh seperti lagu-lagu dan orangorang yang memanggil yang membuat saya
risih dan sedikit takut pada waktu itu
Saya di RSJ biasanya melakukan kegiatan
seperti menyapu maupun merapikan tempat
tidur

Wah, bagus pak kalau bapak dekat dengan Iya tahu pak, pada saat itu saya dikatakan
keluarga bapak. Bagaimana hubungan bapak mengalami halusinasi pendengaran, dan pada
dengan masyarakat sekitar pak? Wah bagus saat iu saya sering mengalami hal tersebut
sekali pak

baik pagi siang ataupun malam, dan biasanya

Boleh saya tahu apakah hobi bapak ? muncul jika saya sedang bengong maupun
bagaimana kalau sekarang bapak bercerita menjelang tidur dan saat mendengar suara
tentang hobi bapak?
tersebut saya risih dan sedikit takut, dan jika
Wah.. ternyata bagus sekali hobinya. Boleh
terjadi halusinasi tersebut saya biasanya
saya tahu apa pekerjaan bapak? Bisa diceritakan
mengatasinya dengan mengobrol-ngobrol
tentang pekerjaannya? Wah pekerjaan bapak
dengan orang lain dan melakukan kegiatan
bagus sekali.
supaya saya sedikit sibuk, dan itu juga cara
Maaf sebelumnya pak, jika boleh saya tahu,
yang diberitahu oleh perawat saat saya
apakah bapak pernah dirawat di RSJ
dirawat di RSJ
sebelumnya?
Bapak masih ingat tidak kapan pertama kali Saat ini saya sudah tidak pernah mendengar
dibawa ke RSJ?
suara-suara lagu tersebut itu lagi pak
Siapa yang membawa bapak kesana ?
Bagaimana keadaan bapak saat pertama kali di
Terminasi
bawa ke RSJ pak? Jadi seperti begitu ya pak
Selama dirawat di RSJ apa saja yang biasa Saya merasa senang setelah mengobrolbapak lakukan disana? Wah bagus sekali ngobrol tadi
kegiatan bapak disana
Iya masih, tadi kita membicarakan tentang
Pada saat di RSJ apakah bapak tahu halusinasi

jenis apa yang bapak alami? saat kapan muncul keadaan saya saat di RSJ dan di rumah
halusinasi tersebut? Seberapa sering halusinasi Baik buk, saya besok bisa betemu lagi
itu muncul pak ? Dalam suasana bagaimana dengan ibuk, iya pak jam 10 saja dan di teras
halusinasi bapak muncul? Bagaimana perasaan ini saja mengobrol-ngobrolnya lagi
bapak saat bapak mendenagar suara-suara Objektif :
tersebut? bagaimana bapak mengatasi jika tiba- Pasien mau membalas salam dan berjabat
tiba bapak mendengar suara-suara lagu tersebut tangan, pasien duduk berdampingan dengan
pak?
perawat, kontak mata bagus, pasien mau
Wah bagus sekali pak, ternyata bapak sudah
mengutarakan masalahnya, ekspresi wajah
mengenal tentang halusinasi yang bapak alami
pasien senang, sesekali tersnyum kepada
tersebut
perawat dan pasien mau menjawab semua
Apakah saat ini bapak masih mendengarkan
pertanyaan perawat
suara-suara lagu tersebut? Oo bagus pak,
ternyata bapak sudah tidak mendengar suarasuara itu lagi
3. Terminasi
a. Mengakhiri kontrak
Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol
30 menit, sekarang sudah pukul 10.30 wita,
untuk saat ini kita akhiri dulu ya pak. Tadi
Ibu sudah bagus sekali mau menceritakan

kondisi bapak saat ini.


b. Evaluasi
Subyektif :
Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana
perasaan bapak ?
Apakah

bapak

masih

ingat,

kita

membicarakan apa tadi pak? Apakah


bapak bisa mengulangnya?
Obyektif

Pasien mau menjawab pertanyaan perawat,


berjabat tangan, ekpresi wajah gembira,
mau duduk berdampingan dan kontak mata
bagus
c. Rencana Tindak Lanjut
Nah bapak, sekarang sudah pukul 10.30
WITA, pembicaraan kita cukupkan saja
dulu sampai disini ya pak. Sekarang bapak
lanjutkan saja kegiatannya dulu. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, bapak bisa sampaikanbesok

saat kita bertemu kembali.


d. Kontrak yang akan datang
Topik

:Bagaimana kalau besok kita


bertemu

lagi

membicarakan

tentang

dukungan

untuk

mengontrol/mengatasi

keluarga

kekambuhan halusinasi ?
Waktu

: Jam berapa kita besok akan


bertemu pak? Bagaimana kalau
jam 10 pagi pak ?

Tempat

Bapak

mau

ngobrol-

ngobrolnya dimana? Bagaimana


kalau di teras ini saja lagi?
Rabu,

SP 2

Subjektif :

September 2016

TUK 2

Orientasi

pukul

Pasien dapat dukungan dari keluarga dalam Selamat siang buk

WITA

22
10.00

mengontrol halusinasinya

Perasaan saya saat ini baik

1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi pak NS
b. Evaluasi

Iya baik buk selama 20 menit dan di tempat


yang kemarin saja

Bagaimana perasaan bapak saat ini ?


Fase Kerja
c. Kontrak
iya sudah bukk, suami saya sudah
Topik
: Kemarin pukul 10.20, kita
menceritakannya dahulu, halusinasinya ini
sudah janji bahwa sekarang
seperti dari mendengar suara-suara lagu
pukul 10.00 , kita akan berbicara
orang-roang memanggil padahal yang lain
tentang peran keluarga bapak
tidak mendenarnya
dalam mengontrol halusinasi
sudah bukk, tetapi tidak terlalu ingat buk
bapak
Waktu
: Mau berapa lama bercakap- Kurang tahu buk
cakapnya? Bagaimana jika 20 oo ternyata seperti begitu ya bukk
menit, dari pukul 10.00 sampai Pada saat dulu jika dia megalami halusinasi
Tempat

10.20?
itu, biasanya suami saya senyum-senyum
: Bapak dan keluarga mau
sendiri, dan mengatakan mendengar laguberbincang-bincang di mana?
lagu, dan kadang-kadang tiba-tiba bengong
Baiklah mari kita duduk di teras
dan tidak mau melakukan kegiatan apa-apa
saja ya ?
dan lebih suka menyendiri dan kadang kadang
mondar mandir dirumah sambil komat-kamit

2.

Fase kerja
Apakah bapak sudah tahu mengenai halusinasi
yang dialami kakak bapak? Wah bagus sekali
ternyata bapak sudah memnceritakan keadaan
bapak dengan keluarga bapak

dan bahakan sampai keluar rumah.


Biasanya dengan mengobrol-ngobrol dengan
orang lain dan melakukan kegiatan supaya
kakak saya sedikit sibuk, dan jika kakak saya

Baiklah bapak W dan bapak NS, apakah sudah mengalami halusinasi di rumah saya biasanya
pernah

mendapatkan

informasi

tentang mengajak

halusinasi sebelumnya?

dia

mengobrol,

dan

juga

memberikan pekerjaan kepadanya, dan tidak

Oke baiklah, apakah bapak W dan bapak NS lupa untuk mengingatkan selalu meminum
tahu apa itu sebenarnya yang dinamakan obat yang diberikan dokter
halusinasi?

Halusinasi

adalah

perubahan

persepsi dimana orang-orang mempersepsikan Terminasi


sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi seperti perasaan kami senang setelah mengobrol
begitu pak

dengan ibul tadi

Menurut bapak, bagaimana gejala yang dialami iya

masih

oleh kakak bapak, pada saat dulu sering dukungan


mengalami halusinasi pendengaran?
Bagus sekali pak ternyata

buk, membicarakan
keluarga

untuk

tentang

mengontrol

halusinasi

bapak sudah Iya baik buk, 20 menit saja jam 13.00 boleh,

mengetahuinya, dan saya akan menjelaskan mengobrol disini saja lagi


tanda dan gejala lain yang mungkin terjadi pada
pasien dengan halusinasi. Gejala lainnya itu Objektif :
seperti, suka tertawa sendiri, melukai diri sendiri Pasien

dan

keluarga

mau

menjawab

maupun orang lain, tidak dapat berkonsentrasi, pertanyaan perawat, pasien dan keluarga
pembicaraannya

biasanya

kacau

mudah mengetahui dan melakukan cara mengontrol

tersinggung atau marah, ekspresi wajah tegang, halusinasi

suka menyalahkan orang lain, kadang-kadang


berkeringat berlebihan dan wajah teganng dan
cemas
bapak, jika kakak bapak tiba-tiba mengalami
halusinasi

bagaimana

cara

suami

bapak

mengontrolnya? Dan kalau bapak sendiri cara


apa yang bapak lakukan jika kakak bapal
mengalami halusinasi pendengaran? Iya pak dan
pak bagus sekali cara yang bapak W dan bapak
NS lakukan
3.

Terminasi
a. Mengakhiri kontrak
Nah bapak W dan bapak NS, sudah 20
menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul
10.20, jadi kita cukupkan dulu sampai di
sini.
b. Evaluasi
( Subyektif ) :
Bagaimana perasaan bapak W dan bapak NS
setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?
Apakah bapak W dan bapak NS masih

ingat, kita membicarakan apa tadi ?


(Obyektif)
Pasien dan keluarga mau menjawab
pertanyaan perawat, pasien dan keluarga
mengetahui dan melakukan cara mengontrol
halusinasi
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik pak W dan pak NS, pembicaraan kita
cukupkan saja dulu sampai disini ya.
Sekarang bapak W dan bapak NS lanjutkan
saja kegiatannya dulu. Kalau nanti ada yang
mau diceritakan atau ditanyakan kepada
saya, bapak bisa sampaikan saat kita
bertemu lagi
d. Kontrak yang akan datang
Topik

: Bagaimana kalau nanti


kita bertemu lagi untuk
membicarakan tentang obat
yang bapak konsumsi dan
cara memanfaatkan obat

Waktu

: Bagaimana kalau kita

bertemu nanti pukul 13.00 ?


bapak

mau

mengobrol

berapa lama? Bagaimana


jika 20 menit?
: bapak mau mengobrol di

Tempat

mana? Bagaimana jika di


teras ini lagi?
Rabu,

SP 3

Subjektif:

September 2016

TUK 3

Orientasi

pukul

Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang pak
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini?
c. Kontrak
Topik
: Tadi pukul 10.20 kita sudah

Selamat pagi buk

WITA

21
13.00

janji

bahwa

sekarang

pukul

13.00, kita akan membicarakan


mengenai
Waktu

memanfaatkan

obat

Perasaan saya saat ini baik


Iya baik, kita mengobrol selama 20 menit,
diteras saja
Fase Kerja
iya boleh buk, saya ambilkan dulu, ni
obatnya buk
Iya buk saya merasa lebih tenang dan jika

yang bapak konsumsi.


tidak meminumnya saya serin merasa cemas
: Mau berapa lama bercakapIya buk, saya akan mendengarkannya
cakapnya? Bagaimana jika 20
Oo jadi seperti itu ya buk, saya sudah
menit, dari pukul 13.00 sampai

Tempat

13.20?
: Bapak

mengerti sekarang, dan tidak ada yang saya


mau berbincang-

bincang di mana? Bagaimana jika

tanyakan, karena penjelasannya sudah jelas


tadi

di teras saja?
2. Fase Kerja

Terminasi

Baik bapak, apakah saya boleh melihat obat Saya merasa senang setelah mengobrol tadi,
apa saja yang bapak konsumsi?

iya masih ingat tadi kita membicarakan

Apakah ada bedanya setelah minum obat tentang dosis, manfaat, efek samping obatyag
secara

teratur?.

Apakah

suara-suara saya konsumsi, dan tentang 5 benar obat

berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting

Iya buk, saya bersedia bertemu pukul 10.00,

supaya suara-suara yang bapak dengar dan iya di teras saja buk
mengganggu selama ini tidak muncul lagi.
Baiklah pak, saya akan menjelaskan tentang Objektif:
obat yang bapak konsumsi,
-

Pasien mau mendengar penjelasan perawat,

Ini yang putih (trihexyphenidyl 2mg (IO)) 3 pasien bisa menyebutkan 5 benar obat,
kali sehari jam nya sama gunanya untuk manfaat, dosis, dan efek sampingnya
mengatasi gerakan yang tidak normal seperti
yang bapak alami di wajah bapak dan
mengurangi kekakuan, dan efek sampingnya
seperti susah BAB, pusing, sulit buang air

kecil, mulut kering, pandangan buram dan


mual. Sedangkan yang lagi satu ini
-

Ini yang biru (Stelosi 5mg (IO)) 2 kali sehari


jam 7 dan 7 malam Mengendalikan
penyakit manik depresi

Ini yang kuning (Clozapine 100 mg (IO)) 2


kali sehari jam 7 dan 7 malam gunanya untuk
mengurangi mendengar suara-suara yang tidak
nyata

dan

pikiran

lebih

tennag

efek

sampingnya yaitu otot kaku, demam, mati


rasa, mulut kering, nyeri perut, maupn mulut
kering . Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter, sebab kalau
putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi dan juga harus tetap
kontral selama 2 minggu sekali. Bapak juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini.

Benar obat, pastikan obatnya benar, artinya


bapak harus memastikan bahwa itu obat yang
benar-benar punya bapak jangan keliru dengan
obat milik orang lain atau yang lain. Benar
dosis, baca nama kemasannya,. Pastikan obat
diminum pada waktunya dan sesuai dengan
dosis yang dianjurkan. Benar rute, dengan cara
yang benar. Yaitu diminum secara oral atau
melalui mulut, sesudah makan dan tepat
jamnya. Apakah ada yang ingin bapak
tanyakan?
1. Terminasi

a. Mengakhiri kontrak
Baik pak, sudah 20 menit kita mengobrol.
Sekarang sudah pukul 13.20, jadi kita
cukupkan dulu sampai di sini. Tadi bapak
bagus sekali mau mendengar penjelasan
saya.
b. Evaluasi
( Subyektif )
Bagaimana perasaan bapak setelah kita

mengobrol-ngobrol tadi? Apakah bapak


masih ingat, kita membicarakan apa tadi
pak?
(Obyektif)
Pasien mau mendengar penjelasan perawat,
pasien bisa menyebutkan 5 benar obat,
manfaat, dosis, dan efek sampingnya
c. Rencana Tindak Lanjut
Baik pak , pembicaraan kita cukupkan saja
dulu sampai disini ya. Sekarang bapak
lanjutkan saja kegiatannya dulu. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, bapak bisa sampaikan saat kita
bertemu lagi
d. Kontrak yang akan datang
Topik

Bagaimana

pertemuan

kalau

pada

berikutnya

kita

membicarakan
menceah

tentang

cara

kekambuhan

jika

sewaktu-aktu muncul?
Waktu

Bagaimana

kalau

kita

bertemu besok pukul 10.00?


bapak mau mengobrol berapa
lama?

Bagaimana

jika

20

menit?
Tempat

:Untuk pertemuan berikutnya,


bapak

mau

mengobrol

dimana? Bagaimana di teras


ini saja?

Kamis,

SP 4

Subjektif :

September 2016

TUK 4

Orientasi

Pukul

Pasien dan keluarga mengetahui cara mencegah Selamat pagi buk

WITA

15
10.00

kekambuhan pada pasien


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak W dan pak NS
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak dan ibu hari
ini?
c. Kontrak
Topik

Perasaan saya saat ini senang


iya saya bersedia mengobrol selama 30
menit
Iya buk di teras yang kemarin saja
Fase Kerja

: Kemarin pukul 13.20 kita

sudah berjanji hari ini pukul 10.00 akan


memberikan informasi tentang cara
mencegah kekambuhan pasien dengan
ganggan jiwa
Waktu
: Mau berapa lama bercakapcakapnya? Bagaimana jika 40 menit, dari
pukul 10.00 sampai 10.40?
Tempat
: bapak mau berbincangbincang di mana? Bagaimana jika di teras

iya buk
tidak ada buk
Ooo jadi seperti begitu ya buk, tidak ada
yang kami tanyakan buk
iya buk baiklah buk, kesehatan jiwa itu yaitu
suatu kondisi dimana fisik dan pikiran dalam
keadaan baik, lalu gangguan jiwa yaitu
perubahan perilaku yang terjadi tanpa alasan
yang

tidak

saja?
munculnya
2.Fase Kerja
penyakit
Baiklah pak W dan pak NS kali ini, saya akan

jelas,
kembali

kekambuhan
gejala-gejala

yaitu
dari

memberikan innformasi mengenai cara mencegah Penyebab dari kekambuhan seperti tidak
kekambuhan, ini saya mempunyai brosur dan bisa minum

obat

teratur,

lingkungan

yang

bapak baca, disana berisi tentang cara mencegah membuat stres dan emosi yang tinggi, dan
kekambuhan apakah ada yang ingin bapak atu kurang aktivitas, tanda-tandanya ada 6 tahap
ibu tanyakan sebelumnya?

tetapi saya tidak terlalu ingat pertahapnya,

Baiklah pak W dan NS, saya akan memulai tanda-tandanya seperti halusinasi, tegang,
dengan menjelaskan apa itu kesehatan jiwa, cemas,

tidak

mengenal

keluarga,

gangguan jiwa, dan kekambuhan. Kesehatan jiwa menjadiseperti robot, mengamuk dan mudah
itu merupakan suatu kondisi yang memungkinkan bosan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional Fungsi dan tugas keluarga dalam mengatasi
yang optimal dari seseorang dan perkembangan kekambuhan yaitu pendewasaan keprobadian,
itu berjalan selaras dengan orang lain.

pelindung, dan untuk bersosialisasi, mengenal

Gangguan jiwa yaitu perubahan perilaku yang penyimpangan sejak awal, merawat keluarga,
terjadi pada seseorang tanpa alasan yang masuk menciptakan lingkungan yang nyaman
akal,

berlebihan,

berlangsung

lama

dan upaya perawatan pasien di rumah yaitu

menyebabkan berbahaya terhadap orang tersebut memberikan kegiatan sehari hari, selalu
atau orang lain.

menemani pasien,mengajak ikut aktif dalam

Kekambuhan adala yaitu kembalinya gejala kegiatan

masyarakat,

berikan

dukunan,

gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengontrol minum obat, mengenali tanda
mengganggu

aktivitas

sehari

hari

dan tanda

kekambuhan,

segera

kontrol

ke

memerlukan rawat inap ataupun rawat jalan

dokter/RS jika muncul perilaku menyimpang

Dari pengertian yang tadi saya jelaskan apakah atau obat habis.
ada yang ingin bapak atau ibu tanyakan?

Upaya perawatan pasien di masyarakat yaitu

Baiklah saya akan melanjutkan menjelaskan jangan dipasung, jangan dijauhi, sgera bwa ke
tentang penyebab dan tanda-tanda kekambuhan. puskesmas jika ada masalah
Penyebab dari kekambuhan itu sendiri berasal
dari beberapa faktor seperti tidak teratur minum Terminasi
obat, jika bapak tidak teratur minum obat itu bisa Perasaaan saya senang setelah tadi menerima
menyebabkan munculnya kembali tanda-tanda informasi
dari gangguan yang baak alami bisa cemas, iya pak, sama-sama buk, terimakasih
mendengar suara-suara yang tidak nyata, dll. Yang kembali atas 3 hari ini buk
kedua yaitu lingkungan dengan stressor tinggi,
maksudnya ini di lingkungan bapak ini banyak Objektif :
yang membuat bapak merasa tidak nyaman dan Pasien dan keluarga mendengarkan semua
banyak terjadi perselisihan sehingga membuat informasi yang diberikan, pasien dan keluarga
bapak merasa tidak nyaman dan strees bisa juga mampu

mengingat

informasi

mengenai

menyebabkan kekambuhan. Yang ketiga yaitu pengertian kekambuhan, penyebab dan tandakeluarga dengan emosi yang tinggi ini maksudnya tanda kekambuhan, fungsi dan tugas keluarga,
di keluarga bapak tersebut terdapat orang yang upaya perawatan pasien gangguan jiwa di
kerjaannya marah dan mudah tersinggug sehingga rumah

dan

masyarakat

walaupun

ada

bapak juga merasa tidak nyaman disana dan bisa beberapa yang lupa
menyebabkan bapak tidak tenang. Yang terakhir
yaitu kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai
nutrisi, ini maksudnya bapak harus sering
melakukan

kegiatan

di

rumah

supaya

bapakmemounyai kesibukan sehingga bapak tidak


terlalu kepikiran dengan penyakit bapak dan
bapak jadinya jarang melamun dan ini juga bisa
meningkatkan sosialisasi bapak baik bersama
keluarga ataupun masyarakat.
kemudian ada tanda-tanda dari kekambuhan itu
sendiri, menurut sumber yang saya dapatkan
terdapat 6 tahap pak yaitu.
Tahap I : Penderita memperlihatkan ketegangan
yang berlebihan (overextension), sering mengeluh
cemas terus menerus, tak dapat konsentrasi,
lupa kata kata dalam pertengahan kalimat,
adanya hambatan mental dalam aktivitas dan
penampilan diri yang menurun.
Tahap II : Memperlihatkan keterbatasan tingkat
kesadaran

(retriction

conciusness),

depresi,

mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia,


mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi),
menarik diri dari aktivitas sehari hari dan
membatasi stimulus eksternal.
Tahap III : Kadang kadang menunjukan
penampilan

psikotik,

hipomania,

gangguan

persepsi, gangguan isi pikir dan gagal memakai


mekanisme pembelaan yang matang.
Tahap IV : Memperlihatkan gejala psikotik yang
jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus
menerus
Tahap V : Penderita tidak lagi mengenal keluarga
dan menganggap keluarga sebagai penipu. Dapat
pula penderita mengamuk.
Tahap VI : Penderita nampak seperti robot dan
bingung serta gelisah. Jika muncul tanda tanda
seperti itu, ungkapkan saja perasaan bapak
terhadap keluarga bapak dan segera kontrol ke RS
sehingga mendapakan pertolongan. Baikah pak
itu tadi tanda dan penyebab kekambuhan, apakah
ada yang ingin bapak tanyakan?
Sekarang saya akan menjelaskan mengenai

fungsi dan tugas keluarga dan upaya perawatan


pasien

gangguan

jiwa

di

rumah

dan

di

masyarakat. Gambaran umum tentang fungsi


keluarga

dalam

kesehatan

jiwa

yaitu,

pendewasaan kepribadian dari para anggota


keluarga, pelindung dan pemberi keamanan bagi
anggota

keluarga,

fungsi

sosialisasi,

yaitu

kemampuan untuk mengadakan hubungan antar


anggota keluarga dengan keluarga lain atau
masyarakat. Kemudian tugas keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan yaitu mengenal
adanya penyimpangan awal sedini mungkin,
mengambil keputusan dalam mencari pertolongan
atau bantuan kesehatan untuk anggota keluarga,
memberi perawatan bagi anggota keluarga yang
sakit, cacat, atau memerlukan bantuan dan
menanggulangi keadaan darurat, menciptakan
lingkungan keluarga yang sehat, memanfaatkan
sumber yang ada di masyarakat.
Kemudian ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam


merawat pasien di rumah antara lain, Memberikan
kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal
sehari hari, selalu menemani dan tidak
membiarkan penderita sendiri dalam melakukan
suatu kegiatan, misalnya : makan bersama,
bekerja bersama, bepergian dll., meminta keluarga
atau teman untuk menyapa pasien, jika pasien
mulai

menyendiri

atau

berbicara

sendiri,

mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam


kegiatan masyarakat, misalnya : kerja bakti,
berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk
ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien,
mengontrol kepatuhan minum obat secara benar
sesuai dengan resep dokter, jika suami ibu malas
minum obat, anjurkan untuk minum obat secara
halus dan empati. Hindari tindakan paksa yang
menimbulkan

trauma

bagi

pasien.,

Kontrol

suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat


memancing terjadinya marah, mengenali tanda

tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan,


segera

kontrol

ke

dokter/RS

jika

muncul

perubahan perilaku yang menyimpang atau obat


habis.

Upaya

yang

dapat

dilakukan

pada

gangguan jiwa di masyarakat yaitu pasien jangan


di pasung, karena memasung penderita sama
artinya dengan merampas hak hidupnya, jika
terlihat gangguan atau terdapat gangguan segera
bawa ke puskesmas terdekat, jangan dijauhi atau
dikucilkan, bekali dengan berbagai keterampilan
untuk meningkatkan produktifitas, membawa
penderita untuk kontrol rutin ke pelayanan
kesehatan. Baiklah pak dan bu, apa ada yang
ingin ditanyakan?
Baiklah pak W dan pak NS sekaran saya ingin
mengetahui

sberapa

ingat

bapak

mengenai

informasi yang saya sampaikan tadi ya

pak.

Yang pertama apakah yang dimaksud dengan


kesehatan jiwa ?
Apakah yang dimaksud
jiwa ?

dengan

gangguan

Apakah yang dimaksud dengan kekambuhan ?


Apakah tanda - tanda kekambuhan pasien
gangguan jiwa ?
Apakah faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kekambuhan pasien ?
Apakah fungsi dan tugas keluarga dalam
kesehatan jiwa ?
Apakah upaya

perawatan

pasien

dengan

gangguan jiwa di rumah ?


Apakah upaya perawatan

pasien

dengan

gangguan jiwa di RS ?
Apakah upaya perawatan

pasien

dengan

gangguan jiwa di masyarakat ?


Wah bagus sekali pak dan bu sudah mampu
mengingat informasi yang saya berikan tadi
3. Terminasi
a. Mengakhiri Kontrak
Nah pak W dan bapak NS, sudah 40 menit
kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.40,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi
bapak W dan bapak NS bagus sekali sudah
mau mendengarkan dan mampu mengingat

informasi tadi
b. Evaluasi
(Subjektif)
Bagaimana perasaan bapak W dan bapak NS
setelah saya memberikan informasi tersebut?
(Objektif)
Pasien dan keluarga mendengar penjelasan
yang

diberikan,

mampu menjelaskan

kembali tentang pengertian kekambuhan,


penyebab dan tanda-tanda kekambuhan,
fungsi dan tugas keluarga, upaya perawatan
pasien gangguan

jiwa di

rumah

dan

masyarakat
c. Rencana tindak lanjut
Baik pak W dan pak NS, pembicaraan kita
cukupkan saja dulu sampai disini ya.
Sekarang bapak W dan bapak NS lanjutkan
saja kegiatannya lagi. Baiklah pak sudah 3
hari pertemuan kita ini dalam mencegah
kekambuhan

pada

pentingnya

dukungan

mengatasi

masalah

bapak

dan

keluarga
bapak

juga
dalam

tersebut.

Terimakasih pak W dan pak NS atas


kerjasamanya selama ini ya, semoga dapat
bermanfaat bagi semuanya

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal/jam
Selasa,
September

Diagnosa

Keperawatan
20 Kesiapan
2016 meningkatkan

Pukul 10.25 WITA

TUK

Evaluasi

TUK 1 (Membina hubungan saling S : Pasien mengatakan selamat pagi


percaya)

Pasien mengatakan nama saya NS bisa

manajemen kesehatan

dipanggil Tn. S

diri

Pasien

mengatakan

senang

setelah

mengobrol dengan perawat


O : Pasien mau membalas salam dan berjabat
tangan, pasien duduk berdampingan dengan
perawat, kontak mata bagus, pasien mau
mengutarakan masalahnya, ekspresi wajah
pasien senang, sesekali tersnyum kepada
perawat dan pasien mau menjawab semua
pertanyaan perawat
A :

TUK 1 (Membina hubungan saling

percaya) tercapai
P : lanjutkan TUK 2 (Pasien mendapatkan
dukungan
halusnasi)

keluarga

dalam

mengontrol

Rabu,
September

21 Kesiapan
2016 meningkatkan

pukul 10.15 WITA

TUK

dukungan

(Pasien

mendapatkan S :

keluarga

dalam Pasien

mengatakan

dia

sudah

pernah

manajemen kesehatan mengontrol halusnasi)

menceritakan keadannya kepada kakanya

diri

ataupun adiknya
Adik pasien mengatakan pada saat dulu jika
dia megalami halusinasi itu, biasanya pasien
senyum-senyum sendiri, dan mengatakan
mendengar lagu-lagu, dan kadang-kadang
tiba-tiba bengong dan lebih suka menyendiri,
dan tidak mau melakukan kegiatan apa-apa
dan kadang-kdang mondar-mandir dirumah
sambil komat-kamit tidak jelas sampai
keluar

rumah.

mengatakan

Dan

adik

mengatasinya

pasien

juga

dengan

cara

mengobrol-ngobrol dan melakukan kegiatan,


dan meminum obat
O :Pasien dan keluarga mau menjawab
pertanyaan perawat, pasien dan keluarga
mengetahui tanda dan gejala halusinasi dan
mampu

melakukan

cara

mengontrol

halusinasi
A : TUK 2 (Pasien mendapatkan dukungan
keluarga

dalam

mengontrol

halusnasi))

tercapai
P : Lanjutkan TUK 3 (Pasien dapat
Rabu,
September

21 Kesiapan
2016 meningkatkan

pukul 13.15 WITA

memanfaatkan obat dengan baik)


TUK 3 (Pasien dapat memanfaatkan S : Pasien mengatakan setelah minum obat
obat dengan baik)

dia merasa tenang dan jika tidak meminumna

manajemen kesehatan

dia sering merasa cemas

diri

O :Pasien mau mendengar penjelasan


perawat, pasien bisa menyebutkan 5 benar
obat, manfaat, dosis, dan efek sampingnya
A : TUK 3 (Pasien dapat memanfaatkan obat
dengan baik) tercapai
P : Lanjutkan TUK 4 (Pasien dan keluarga
mengetahui cara mencegah kekambuhan

Kamis,
September

22 Kesiapan
2016 meningkatkan

pukul 10.35 WITA

TUK

mengetahui

(Pasien
cara

dan

pasien)
keluarga S : Pasien dan keluarga mengatakan mau
mencegah mendengarkan informasi tentang mencegah

manajemen kesehatan kekambuhan pasien)

kekambuhan pasien

diri

O : Pasien dan keluarga mendengarkan

semua informasi yang diberikan, pasien dan


keluarga

mampu

mengingat

informasi

mengenai pengertian kekambuhan, penyebab


dan tanda-tanda kekambuhan, fungsi dan
tugas keluarga, upaya perawatan pasien
gangguan jiwa di rumah dan masyarakat
walaupun ada beberapa yang lupa
A : TUK 4 (Pasien dan keluarga mengetahui
cara mencegah kekambuhan pasien) tercapai
P : Mengingatkan pasien dan keluarga untuk
rutin kontrol ke RSJ selama 2 minggu sekali
atau jika muncuk tanda tanda kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai