Nama : Tn A
Umur : 65 tahun
Data Objektif:
Tekanan darah
: 200/100 mmHg
Data Subjektif:
Sebelumnya bapak A pernah berobat ke Puskesmas 4 bulan yang lalu dengan keluhan
yang sama, namun tidak tahukalau obat darah tingginya harus diminum rutin
Bapak A sering mengeluh sering sakit kepala dan berat pada tengkuknya.
Setiap hari bapak A harus minum kopi susu dan merokok 1- 2 batang sehari.
Pemeriksaan Fisik:
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Ada
pembagian tahap hipertensi berdasarkan tekanan darahnya.
Tahap
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Sistole
Diastole
140-159
90-99
160-179
100-109
180-209
110-119
210
120
Berdasarkan data yang ada di kasus, bapak A mengalami hipertensi tahap 3.
2. Denyut nadi orang yang mengalami hipertensi biasanya lebih kuat dan cepat.
3. Laju pernapasan
tekanan intrakranial
Berat ditengkuk
Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina
Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf
Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomelurus
Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
Komplikasi :
Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke
iskemi jantung
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya membrane glomerulus, protein akan
keluar melalui urin sehingga tekanan onkotik koloid plasma berkurang dan
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronis
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E.J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. (terjemahan oleh Nike Budhi Subekti). Jakarta:
EGC.
Lueckenotte, A.G. 1996. Gerontologic Nursing. St. Louis: Mosby.
Smeltzer., S.C., and Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner &
Suddarth. (terjemahan oleh Agung Waluyo). Jakarta: EGC