Anda di halaman 1dari 8

DED PENATAAN KAWASAN WILAYAH KAMELOH

BARU

KERANGKA ACUAN KERJA

LATAR BELAKANG
Ketimpangan wilayah merupakan salah satu permasalahan
yang pasti timbul dalam pembangunan. Ketimpangan wilayah
menjadi signifikan ketika wilayah dalam suatu batas administrasi
terdiri atas beragam potensi sumber daya alam, letak geografis,
kualitas sumber daya manusia, ikatan etnis atau politik.
Keberagaman ini selain dapat menjadi sebuah keunggulan, juga
sangat berpotensi menggoncang stabilitas sosial dan politik. Salah
satu jalan untuk mengurangi ketimpangan wilayah ialah
menyelenggarakan pembangunan. Namun, pembangunan tidak
serta merta dapat mengurangi ketimpangan wilayah. Oleh karena
itu, sangat penting untuk mengedepankan kembali konsep
pemerataan dalam pembangunan di Indonesia.
Pada saat ini ketimpangan antar wilayah dapat dilihat di
antara wilayah perkotaan danperdesaan, antara wilayah yang lebih
maju dan wilayah tertinggal, antara metropolitan, kota besar,
menengah, dan kecil, antara perkotaan dan perdesaan, serta
ketertinggalan juga dialami pada daerah perbatasan dan pulaupulau kecil terluar. Salah satu aspek penting dalam menangani
pengembangan wilayah di Indonesia ialah mengatasi ketimpangan
sosial dan ekonomi. Kebijakan pemerintah dalam rangka
mendorong
dan
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomidan
pemerataan pembangunan di daerah terus dilaksanakan melalui
berbagai program. Program Pengembangan Kawasan Strategis
merupakan
salah
satu
program
yang
dirancang
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
dan
pemerataan
pembangunan yang mensinergikan dan mengkoordinasikan
berbagai input (SDM, SDA, kebijakan dll) dalam proses
pembangunan
wilayah/kawasan
yang
dikenal
dengan
pengembangan wilayah. Upaya pengembangan kawasan strategis
diarahkan untuk mengembangkan, nilai strategis kawasan tersebut
demi terwujudnya pemanfaatan yang berhasil guna,berdaya guna
dan berkelanjutan (sustainability).
Dalam hal ini diperlukan suatu kebijakan yang terpadu,
sinergis dan komprehensif oleh Pemerintah Kota Palangka Raya
dalam upaya mendorong kawasan tersebut untuk dapat tumbuh
dan berkembang secara lebih cepat Kota Palangka Raya sebagai
ibukota Provinsi Kalimantan Tengah akan selalu mengalami
perkembangan baik secara fisik maupun non fisik. Perkembangan
kota merupakan konsekuensi logis dari proses "urbanisasi dalam
arti yan luas. Pertambahan penduduk kota di satu sisi, serta
peningkatan jumlah fasilitas fisik kota merupakan suatu faktor yang
KERANGKA ACUAN KERJA

mendorong perkembangan kota semakin pesat. Akan tetapi


pemenuhan fasilitas tersebut masih bersifat sektoral sehingga
perlu adanya suatu perencanaan yang bersifat komprehensif untuk
menghidari tumpang tindih kegiatan pembangunan.

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN


A. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan penyusunan DED


Penataan Kawasan Wilayah Kameloh Baru yang dapat dijadikan
landasan kerja bagi pihak-pihak terkait dalam merealisasikan
pengembangan infrastruktur di Kota Palangka Raya.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah merevitalisasi,
memperbaiki kondisi fisik kawasan Kameloh baru.
II.

SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah :


teridentifikasinya potensi dan permasalahan wilayah
terformulasikannya tujuan, kebijakan, dan strategi pengelolaan
masing-masing zona
tersusunnya rencana alokasi ruang
terformulasikannya indikasi program
tersusunnya Laporan Pendahuluan, Dokumen Antara, dan Dokumen
Final
III.

MANFAAT

Manfaat kegiatan ini adalah :


Agar pelaksanaan pembangunan yang melibatkan instansi teknis
dapat terintegrasi dan komprehensif sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
Sebagai bahan untuk meningkatkan pelaksanaan good governance.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh konsultan dalam
menangani penyusunan DED Penataan Kawasan Wilayah Kameloh
Baru meliputi:
A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan penyusunan Penyusunan DED Penataan Kawasan
Wilayah Kameloh Baru ini mempunyai lingkup pekerjaan terdiri
dari tahap-tahap pengerjaan sebagai
berikut :
KERANGKA ACUAN KERJA

Tahap persiapan survei (survei pendahuluan);


Tahap kegiatan survei;
Tahap Kompilasi Data;
Tahap Analisis;
Tahap Penyusunan DED Penataan Kawasan Wilayah
Baru;
Koordinasi dan Konsultasi.
Pelaporan (Dokumen Pelaporan)

Kameloh

B. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
Rencana batasan/deliniasi kawasan;
Rencana desain tapak (kawasan) yang menjaga keseimbangan
ruang untuk pengembangan fungsi perumahan, perdagangan,
rekreasi dan budaya dll;
Rencana akses, sirkulasi dan jalur penghubung;
Rencana struktur kawasan;
Rencana prasarana dan utilitas lingkungan;
Rencana tata letak sarana kawasan .
Rencana Indikasi Program
C. REFERENSI HUKUM
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
2) Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan
Ruang;
3) Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
4) Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5) Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah nasional;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor
28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2010
tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan;
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;

KERANGKA ACUAN KERJA

10) Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis


Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah
Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai;
11) Petunjuk Teknis Penataanbangunan dan Lingkungan Tepi Air
(Ditjen Cipta Karya, 2000);
12) RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota)/RIK (Rencana
Induk Kota) Palangka Raya;
13) RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota)/RBWK (Rencana
Bagian Wilayah Kota) Palangka Raya;
14) RTRK (Rencana Teknik Ruang Kota) / RTK (Rencana Terinci
Kota) Palangka Raya;
15)
RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) kawasan
perencanaan;
16) Produk pengaturan ruang kota lainnya yang mengikat pada
kawasan yang bersangkutan;
17) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Palangka Raya.
NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna jasa dalam kegiatan penyusunan DED Penataan
Kawasan Wilayah Kameloh Baru adalah Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten palangka Raya. Pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh
pihak ketiga (konsultan).
SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan DED Penataan Kawasan
Wilayah Kameloh Baru ini diperlukan biaya Rp. 350.000.000 (Tiga
ratus Lima Puluh juta rupiah) termasuk PPN yang bersumber dari
APBD Tahun Anggaran 2016.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Penataan
Kawasan Wilayah Kameloh Baru akan diselesaikan dalam waktu
selama 3 (Tiga) bulan atau Sembilan Puluh hari, atau selama waktu
yang diperlukan sesuai dengan Berita Acara Rapat Penjelasan
Umum terhitung sejak penandatanganan kontrak.

TENAGA AHLI DAN TENAGA PENUNJANG


Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam Penyusunan DED Penataan
Kawasan Wilayah Kameloh Baru adalah pada ahli yang menguasai

KERANGKA ACUAN KERJA

substansi masing-masing bidangnya. Jenis keahlian dan kualifikasi


tenaga ahli dimaksud adalah :

No.

Posisi

A TENAGA AHLI
1 Team Leader

2 Ahli Infrastruktur

3 Ahli Planologi

4 Ahli Arsitektur

5 Ahli Ekonomi Pembangunan

6 Ahli Lingkungan

B ASISTEN TENAGA AHLI


1 Asisten Ahli Planologi

2 Asisten Ahli Arstektur

No.

Posisi

C TENAGA PENDUKUNG
1 Surveyor

2 Operator Komputer CAD/GIS

3 Operator Komputer

4 Tenaga Administrasi

KERANGKA ACUAN KERJA

Kualifikasi

Jumlah

Orang
Bulan

Minimal S2 Teknik Planologi


atau Perencanaan Wilayah dan
Kota yang berpengalaman
minimal selama 5 tahun
Minimal S1 Teknik Sipil yang
berpengalaman minimal
selama 3 tahun
Minimal S1 Teknik Planologi
atau Perencanaan Wilayah dan
Kota yang berpengalaman
minimal selama 3 tahun
Minimal S1 Teknik Arsitektur
yang berpengalaman minimal
selama 3 tahun
Minimal S1 Ekonomi
Pembangunan atau Sosial
Ekonomi yang berpengalaman
minimal selama 3 tahun
Minimal S1 Teknik
Lingkungan yang
berpengalaman minimal
selama 3 tahun

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

Minimal S1 Teknik Planologi


yang berpengalaman minimal
selama 2 tahun
Minimal S1 Teknik Arsitektur
yang berpengalaman minimal
selama 2 tahun

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

Kualifikasi

Jumlah

Orang
Bulan

Minimal D3 dan SLTA yang


berpengalaman minimal
selama 1 tahun
Minimal D3 dan SLTA yang
berpengalaman minimal
selama 1 tahun
Minimal D3 dan SLTA yang
berpengalaman minimal
selama 1 tahun
Minimal D3 dan SLTA yang
berpengalaman minimal

3 Orang

1 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

1 Orang

3 OB

selama 1 tahun

PELAPORAN
A. JENIS LAPORAN

Sesuai dengan tahapan kegiatan, maka sistematika pelaporan


yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan Penyusunan DED
Penataan Kawasan Wilayah Kameloh Baru adalah:
1. LAPORAN PENDAHULUAN
Pada tahap penyusunan Laporan Pendahuluan, konsultan sudah
melakukan koordinasi dalam merumuskan rencana kerja dan
pembagian tugas di antara tim ahli yang terlibat. Konsultan harus
menyerahkan 5 (Lima) eksemplar Laporan Pendahuluan yang berisi:
a.
Pemahaman konsultan terhadap lingkup substansi dan
wilayah studi
b.
Rencana kerja termasuk jadwal pelaksanaan dan jadwal
pengumpulan data
c.
Metoda pengumpulan data dan analisis yang akan digunakan
d.
Data dasar yang memadai untuk analisis awal
e.
Pembagian dan distribusi tugas tenaga ahli yang terlibat
f.
Daftar nama tenaga ahli serta uraian/penjabaran tugas
masing-masing
Laporan Pendahuluan diserahkan dan dipresentasikan kepada
Pemberi Kerja dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan setelah Surat
Perintah Mulai Kerja ditandatangani untuk memperoleh masukan,
tanggapan, serta persetujuan untuk dilanjutkan ke tahapan
berikutnya.
2. LAPORAN ANTARA
Pada tahap penyusunan Laporan Antara,. Konsultan harus
menyerahkan 10 (sepuluh) eksemplar Laporan Antara diserahkan dan
dipresentasikan kepada Pemberi Kerja dalam waktu maksimal 2 (Dua)
bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani untuk
memperoleh
masukan,
tanggapan,
serta
persetujuan
untuk
dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
3. DRAFT LAPORAN AKHIR
Pada tahap penyusunan Draft Laporan Akhir, konsultan sudah harus
melakukan perumusan hasil akhir. Konsultan harus menyerahkan 10
(sepuluh) eksemplar Draft Laporan Akhir Draft Laporan Akhir
tersebut selanjutnya diserahkan dan dipresentasikan kepada Pemberi
Kerja dalam waktu maksimal 2,5 (Dua Koma lima) bulan setelah Surat
Perintah Mulai Kerja.
4. LAPORAN AKHIR
Pada tahap penyusunan Laporan Akhir, konsultan sudah harus
melakukan penyempurnaan terhadap Draft Laporan Akhir pekerjaan
KERANGKA ACUAN KERJA

Pemutakhiran Basis Data Spasial Kabupaten Probolinggo. Konsultan


harus menyerahkan 10 (Sepuluh) eksemplar Laporan Akhir
Laporan Akhir tersebut selanjutnya diserahkan kepada Pemberi Kerja
dalam waktu maksimal 3 (Tiga) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja.
5. ALBUM PETA
Pada tahap penyusunan Album Peta, konsultan sudah harus
merampungkan pembuatan Album Peta yang merupakan print out dari
beberapa peta tematik dalam pekerjaan
Album Peta tersebut selanjutnya diserahkan kepada Pemberi Kerja
dalam waktu maksimal 3 (Tiga) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja.
6. SOFTCOPY
Konsultan juga harus menyerahkan softcopy data, informasi, hasil
analisis yang sudah terstruktur dan terklasifikasi dengan baik, berupa
tabel-tabel maupun peta-peta digital. Softcopy diserahkan dalam
bentuk Data Digital/Back Up Data (FlasDisk 4 Gb) sebanyak 5 (lima)
unit.
Palangka raya,

Februari 2016

KEPALA BADAN
DINAS PEKERJAAN UMUM

...................................
................

KERANGKA ACUAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai