Anda di halaman 1dari 12

MASALAH DAN YANG TIMBUL DARI

ADANYA PENDEKATAN MEKANIS DALAM


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
CARA MENGATASINYA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAS F
Indra Saragih
Intan Putri Mahardika

130320748
130420627

Sari Wardani

130420771

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
SEMESTER GASAL TA 2016/2017

Pendeketan Manajemen Sumber Daya Manusia


Pendekatan Mekanis
Mekanisasi adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga
mesin untuk melakukan pekerjaa. Penggantian ini didasarkan pada pertimbangan
ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih
baik. Pendekatan mekanis ini menitikberatkan analisisnya pada spesialisasi,
efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin.
Spesialisasi semakin mendalamdan pembagian kerja semakin mendetail sebagai

akibat perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi canggih. Dalam hal ini
seorang pekerja hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Pendekatan mekanis ini akan menimbulkan masalah masalah berikut :
1. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena tenaga manusia yang tadinya
dipekerjakan digantikan oleh mesin mesin canggih.
Cara mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan yaitu banyak
orang sekarang yang melihat orang-orang yang menyalahkan teknologi
atau spesifiknya tentang teknologi digital ketika terjadi suatu hal negatif
yang terkait dengan penggunaan teknologi. Kita tidak bisa menyalahkan
teknologi, orang yang membuat atau mengimplementasikan teknologi
serta para pengguna teknologi lah yang harus bertanggung jawab jika ada
penyalahgunaan teknologinya, bukan si teknologinya yang harus
bertanggung jawab. Misal, ada seseorang yang berinovasi membuat
aplikasi digital yang dapat menggunakan kamera handphone untuk
mengambil gambar wajah seseorang lalu kemudian dari gambar tersebut
dilacak semua akun sosial media atau aktifitas mereka di Internet. Awalnya
mungkin akan terdengar agak mengerikan, namun menurut saya tetap ada
beberapa penggunaan positif dari inovasi teknologi semacam itu.
Jikalaupun ada yang berhasil melarang implementasi teknologi semacam
itu,

saya

yakin

akan

ada

orang

lain

yang

nantinya

akan

mengimplementasikan teknologi tersebut.


Agar penggunaan teknologi lebih optimal dan di jalankan dengan baik,
berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif dari
teknologi dapat tertanggulangi :

Mempertimbangkan pemakaian teknologi dalam pendidikan,


khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam

pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran.


Tidak menjadikan teknologi sebagai media atau sarana satusatunya

dalam

pembelajaran,

misalnya

kita

tidak

hanya

mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku


cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih

berkunjung ke perpustakaan.
Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan
pengajaran-pengajaran

etika

dalam

teknologi

agar

dapat

dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.


Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan,
ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan
komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit
orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs
porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan
sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang
keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas

karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.


Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan
dengan anak soal waktu bermain komputer. Sehingga pada usia
yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu

mengatur waktu dengan baik.


Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya
lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh

para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya.


Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa
program software untuk menekan dampak buruk teknologi
informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh
budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan
tentang

saran,

manfaat

dan

sisi

positif

facebook.

Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada


teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian,
maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini
informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita
harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi,
mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap
menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar
kita

tidak

kecanduan

denagn

teknologi.

Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan


dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas
yang optimal. Seperti juga facebook dan jejaring sosial lainnya
apabila dimanfaatkan dengan baik, maka akan bisa memberikan
manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah dari diri kita sendiri
untuk menggunakan teknologi moderen ini secara sehat. Facebook
pada dasarnya adalah sarana, sebuah hasil karya teknologi
informasi komunikasi yang bertujuan memudahkan hidup kita.
Facebook dapat menjadi sarana berbagi informasi, hiburan,

menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya.


Facebook di tangan yang salah adalah juga alat untuk melakukan
kekerasan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan,
pemerasan, dan sebagainya.
2. Ketidak ada rasa pasti
Ketidakpastian akan nasib para pekerja karena setiap saat ketika
suatu perusahaan merasa bahwa pekerja itu sudah tidak diperlukan lagi
( karena sudah ada mesin ) maka pekerja harus siap setiap saat akan
kehilangan pekerjaannya atau di PHK.
Cara mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan adalah dengan
memberikan program dan pelatihan mengenai kewirausahaan sehingga
dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja baru yang berguna bagi
karyawan dan pengangguran lainnya akibat dari korban PHK.
3. Timbul serikat buruh
Adanya pengangguran dan ketidakpastian akan mendorong
terbentuknya organisasi buruh atau serikat buruh. Yang tadinya organisasi
bermula dalam setiap perusahaan, kemudian berkembang menjadi
organisasi buruh nasional dan internasional. Organisasi ini bertujuan untuk
melindungi kepentingan buruh dari perlakuan yang sewenang wenang
oleh manajer serta ditunggangi unsur unsur politis dari golongan
golongan tertentu. Dalam hal ini reaksi manajer dalam menghadapi
organisasi buruh adalah dengan menolak mempekerjakan mereka yang
menjadi anggota serikat buruh, membuat daftar hitam mengenai orang
orang yang telah masuk organisasi buruh dan daftar ini diedarkan kepada

perusahaan perusahaan lain, dan memasukkan unsur politik sebagai


alasan penolakan atas pembentukan organisasi buruh diperusahaan.
Cara mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan adalah :
Mempunyai seorang menejer HRD yang berpengalaman. Mengerti
posisinya sebagai central menejemen perusahaan. Menejer yang
bisa memberdayakan komponen organisasi perusahaan dan bisa
merangkul semua elemen perusahaan untuk bekerja sama dan HRD

yang mengerti dengan perundangan yang berlaku.


Mempunyai PKB antara perusahaan dan serikat pekerja.

Menjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan serikat


pekerja.

Memposisikan serikat pekerja sebagai patner untuk mencapai


tujuan-tujuan perusahaan.

Memenuhi undang-undang ketenaga kerjaan yang berlaku.

Memenuhi ketetapan pemerintah yang diundangkan.

Melaksanakan hak dan kewajiban yang terdapat di dalam PKB,


undang-undang dan ketetapan pemerintah lainnya.

Menerapkan sistem yang solid, professional dan control yang


efektif terhadap struktur kepersonaliaan.

Menerapkan sistem yang mendidik dan mengarahkan serikat dan


buruh untuk berfikir maju, mendorong inisiatif, dan mengajak
untuk meningkatkan produktifitas.

Menerapkan sistem penghargaan, reward dan pengupahan yang


layak dan sepadan dengan beban kerja.

Menciptakan sistem transparansi menejemen yang berimbang


terhadap serikat pekerja. Maksudnya adalah kalau kondisi
perusahaan untung ya katakan untung dan imbangi kenaikan upah
yang sebanding, jangan untung bilang rugi agar kenaikan upah
rendah. Dalam jangka pendek mugkin tidak ada gejolak namun
5

jangka panjang buruh akan mengetetahui kondisi yang sebenarnya


dan menumpuk kekecewaan yang berat sehingga buruh akan
menunggu saat yang tepat setelah terpenuhi klausul perundangan
mereka pasti mengancam akan melakukan demo.

Menghindarkan tindakan-tindakan kecurangan yang berakibat


merugikan buruh, seperti penggelapan dana iuran jamsostek,
penggelapan dana koperasi, pemotongan gaji karyawan diluar
prosedur dll.

Tidak melakukan tindakan melawan hukum dan arogan seperti ;


memakai jasa outsourching diluar ketentuan undang-undang,
menaikkan upah lebih kecil dari ketetapan pemerintah, mem-PHK
buruh tanpa prosedur, mengkriminalkan buruh dengan hukum, dll.

Memberikan kesejahteraan yang layak bagi karyawan seperti,


pakaiaan kerja, alat safety kerja, insentif, meal, dan JPK. Yang
semuanya ditinjau, dievaluasi dan dinaikkan setiap tahun.

Tidak

mengadakan

program cost

down

secara

asal

dan

serampangan, jangan asal untungnya gede tanpa memikirkan nasib


karyawan.
4. Rasa bangga menurun
Menurunnya rasa bangga ini kaitannya dengan pembagian kerja
yang berdasarkan spesialisasi secara mendetail maka setiap buruh hanya
mengerjakan semacam pekerjaan saja. Akibatnya akan meningkatkan
keterampilan, tetapi disisi lain pekerjaan menjadi membosankan, dan
kebanggaan terhadap pekerjaan semakin rendah. Hal ini menjadikan hasil
akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.
Cara mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan adalah dengan
melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan,
melaksanakan pertemuan semua karyawan dan memberikan kesempatan
untuk melakukan cuti.
6

5. Menurunnya kreativitas dalam diri karyawan atau pekerja.


Motivasi kerja yang tinggi menjadi kunci sukses sebuah perusahaan
dalam

mengelola sumber daya manusia yang dimiliki. Faktor utama penyebab

Motivasi Kerja Karyawan Meleleh adalah rendahnya tingkat gaji. Jika


dibandingkan, sangat tidak sesuai dengan beban kerja yang harus ditanggung
setiap harinya.
Kurang Penghargaan Terhadap Kreativitas
Seorang atasan yang jeli menangkap sinyal ini, tentu akan menghargai
kreativitas tersebut. Kemudian memberikan ruang yang leluasa untuk
karyawan tersebut dalam menyalurkan ekspresinya. Dalam hal ini,
seorang pimpinan jangan pernah merasa tersaingi apalagi sampai berpikir
akan dikalahkan

Pekerjaan Monoton dan Membosankan


Kebanyakan karyawan mungkin motivasi
menghadapi

pekerjaan

yang

monoton

meleleh

dan

ketika

membosankan.

Ditambah lagi tidak ada tantangan yang berarti dari perkerjaan


yang dilakukan.Sesungguhnya, jiwa kita akan tumbuh seiring
pertumbuhan

pekerjaan

yang

dilakukan.

Saat

menghadapi

tantangan pekerjaan yang menarik, maka jiwa juga akan ikut mekar

seperti bunga dipagi hari.


Perlindungan dan Jaminan Tidak Jelas
Selain gaji, hal terpenting yang dibutuhkan karyawan adalah
perlindungan dan jaminan kerja yang jelas termasuk didalamnya
jaminan hari tua. Perlindungan merupakan hal mutlak dan
merupakan hak setiap karyawan, hal ini diatur dalam undangundang ketenaga kerjaan.Bagaimana bisa karyawan termotivasi,
bila harapan masa depannya tidak jelas. Selain sibuk kerja, dia juga

harus sibuk merancang masa depannya. Akhirnya, saking sibuk


mempersiapkan masa depan, kinerja ikut merosot dan cenderung
mengabaikan segala tugas.
6. Meningkatkan Stres para pekerja
Faktor Organisasi dan Faktor Individu. Stres dalam pekerjaan dapat
dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang
negatif.mengatasinya, yakni berajar menanggulanginya secara adaplif dan
efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh
dilakukan dan apa yang harus dicoba. Sebagian para pengidap stres di
tempat kerja akibat persaingan, sering melampiaskan dengan cara bekerja
lebih keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara efektif yang bahkan tidak
menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari stres, justru akan
menambah masalah lebih jauh. Maka diperlukan pendekatan yang tepat
dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan
pendekatan organisasi.
PendekatanIndividual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level
stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu;
pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan
sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang
karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya
tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat
meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu
menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk
mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan kegiatan-

kegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk mengurangi


stres adalah dengan roengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang

akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.


PendekatanOrganisasional
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta
struktur organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen,
schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategistrategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk
mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan
penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan
keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program
kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan
karyawan

memperoleh

pekerjaan

yang

sesuai

dengan

kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka


inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta
perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
7. Karena pengangguran meningkat,
Memungkinkan dapat terjadinya kecurangan dalam perekrutan
tenaga kerja yang melalui jalur khusus, dalam arti menyuap kepada pihak
manajemen suatu perusahaan atau organisasi.
Cara mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan adalah bahwa
perusahaan harus benar benar memastikan dalam manajemennya
khususnya dalam merekrut tenaga kerja ditempati orang orang yang
dapat dipercaya atau bermoral baik.
8. Meningkatnya persaingan harga produk yang ketat.

Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang semakin murah


sehingga dapat memastikan pangsa pasar khusus untuk produk produk
hand made ( dibuat secara manual dengan tangan manusia ).Cara
mengatasi atau solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain bisa melalui
bantuan pemerintah, bagi pelaku usaha yang menghasilkan produk dengan
buatan tangan bisa mendapatkan kebijakan yang adil. Artinya ada proteksi
atas produk dalam negeri terlebih dahulu. Karena produk yang dibuat
dengan mesin kebanyakan dari luar negeri, walaupun dalam negeri pun
juga ada.
9. Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu
proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm
oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan
yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga
spesifikasi pekerjaan/job specification.cara mengatasinya Seleksi tenaga
kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan
tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada.
Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah
melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang
akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
10. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
Pengembangan dan evaluasi karyawan.Tenaga kerja yang bekerja
pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu
proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.Memberikan
10

kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection).


Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur
dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting
dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada
lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang
ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau
pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja
tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

11

Anda mungkin juga menyukai