Chapter II PDF
Chapter II PDF
Rumus molekul
: NaCl
2.
Berat molekul
: 58,45 g/mol
3.
Titik didih
4.
Titik beku
5.
Bentuk
6.
Warna
: putih
7.
Densitas
: 2,163 g/ml
: HNO
2. Berat molekul
: 63,02 g/mol
3. Titik didih
: 86 C pada 1 atm
4. Titik beku
: - 42 C pada 1 atm
5. Bentuk
: cair
6. Warna
: putih
7. Densitas
: 1,502 g/ml
2.2 Produk
2.2.1 Natrium Nitrat (NaNO3)
Natrium nitrat adalah senyawa kimia dengan rumus NaNO3. Garam ini, juga dikenal sebagai
mesiu Chili atau Peru (dikarenakan jumlahnya yang banyak di masing-masing Negara dan untuk
membedakannya dari mesiu biasa, nitrat kalium), adalah padatan putih yang sangat larut dalam air
dan beberapa senyawa lainnya seperti larutan lainnya seperti etanol, methanol dan senyawa
ammoniak. Selain itu, natrium nitrat juga bersifat higroskopis dan tidak mudah terbakar (KirkOthmer, 1995). Natrium nitrat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pupuk, kembang api,
sebagai bahan dalam bom asap, sebagai pengawet makanan, dan sebagai propelan roket padat, serta
dalam gelas dan tembikar. Senyawa ini telah dipergunakan secara luas untuk hal-hal tersebut
(Anonimc, 2010).
Rumus molekul
: NaNO
2.
Berat molekul
: 85,01 g/mol
3.
Bentuk
4.
Titik didih
5.
Titik beku
6.
Warna
: putih
7.
Densitas
: 2,257 g/ml
8.
Panas laten
0
0
Adapun sifat-sifat fisis dari gas klorin antara lain (Anonimd, 2010) :
1. Rumus molekul
: Cl
2. Berat molekul
: 70,91 g/mol
3. Bentuk
: gas
4. Titik beku
5. Titik didih
6. Warna
: kuning kehijauan
7. Densitas
: NOCl
2. Berat molekul
: 65,47 g/mol
3. Bentuk
: gas
4. Titik beku
5. Titik didih
6. Warna
: merah kekuningan
7. Densitas
Proses Shank
Bahan baku berasal dari garam hasil penambangan (garam Chile) yang mengandung NaNO .
3
Proses shank dimulai dengan memasukkan potongan garam chile yang berukuran 10 in, ke dalam stage
tunggal menjadi potongan garam yang berukuran 1,5 sampai 2 in. Alat penghancur yang berisi potongan
garam dimasukkan ke dalam tabung dari baja yang lebar, masing-masing memuat 75 ton dan alat
tersebut dilengkapi dengan koil sebagai pemanas uap air. Sepuluh tabung yang bentuknya sama dipakai
untuk proses leaching. Prosesnya meliputi loading, leaching, washing dan unloading. Hasil pemurnian
akan melalui mother liquor dari unit kristalisasi dan diperoleh 450 gram natrium nitrat perliter. Hasil
yang terakhir dimana telah melewati lubang-lubang lain diperoleh 700 gram per liter.
Pada prinsipnya proses utamanya adalah proses pemurnian dari garam hasil penambangan
dimana zat-zat selain NaNO dikurangi kadarnya sehingga diperoleh NaNO dengan kadar 60%
3
(Othmer, 1968).
2.3.2
Proses Guggenheim
Prosesnya ini telah dikenal dimana proses Shank agak tidak efisien dalam ekstraksi dan
pemakaian bahan bakar. Pada awal tahun 1920 Guggenheim brothers mengembangkan proses leaching
dengan temperatur rendah, berdasarkan dua prinsip penting yaitu:
0
1. Jika proses leaching dilakukan pada temperatur rendah 40 C hanya natrium nitrat yang
terekstraksi, impuritas lainnya sebagai natrium sulfat dan natrium klorida tidak terekstraksi.
2.
Jika proses leaching pada awal berisi garam proteksi maka yang dihasilkan adalah CaSO ,
4
MgSO dan K SO , garam NaNO yang terlalu sedikit. Na SO di dalam proses akan pecah dan
4
natrium nitrat yang dihasilkan atau terekstraksi akan lebih banyak. Pada prinsipnya proses
Guggenheim sama dengan proses Shank, hanya alatnya lebih disempurnakan, yaitu melalui
proses crushing, leaching, filtering, cristalising dan graining sehingga kadar NaNO lebih besar
3
Proses Sintesis
Natrium nitrat sintesis diperoleh dengan netralisasi asam nitrat dengan kaustik soda . Macam-
Na CO + 2 HNO
2
2 NaNO + H O + CO
(s)
+ 4 HNO
3 NaNO
3( l )
3( s )
+ NOCl
(g)
+ Cl
+2H O
2( g )
(l)
3. Mereaksikan caustic soda (NaOH) dengan konsentrasi 40% dan asam nitrat (HNO ) dengan
3
konsentrasi 53%.
NaOH + HNO
NaNO + H O
3
Pada proses sintesis, kadar NaNO yang dihasilkan lebih tinggi dari proses Shank dan
3
Guggenheim, yaitu 90 99 %. Dari 3 macam proses sintesis diatas maka dipilih proses sintesis
dengan mereaksikan NaCl dengan HNO karena bahan bakunya mudah didapat dan harga bahan baku
3
Proses Guggenheim
Proses Sintesis
atm dengan suhu 650C, tujuannya adalah untuk merubah fase gas menjadi fase uap cair. Kemudian
campuran tersebut masuk ke dalam flash drum (V-210) dengan tekanan 10 atm dan temperatur
operasi 65 0C untuk untuk memisahkan senyawa klorin dengan nitrosil klorida. Pada kondisi operasi
tersebut, gas klorin akan tetap berupa gas, sedangkan nitrosil klorida akan berubah menjadi cairan.
Produk atas yang berupa gas klorin selanjutnya akan dikondensasi dengan menggunakan kondensor
(E-211) hingga suhu kamar sehingga akan diperoleh produk klorin dalam fasa cair. Selanjutnya,
produk bawah flash drum yang berupa nitrosil klorida cair akan didinginkan dengan cooler (E-214)
hingga diperoleh produk dengan suhu kamar.
2.4.3 Tahap Pemurnian
Keluaran dari reaktor (R-130) berupa natrium nitrat, air, dan asam nitrat yang tidak habis
bereaksi akan dialirkan ke Evaporator-I (V-340) untuk diuapkan asam nitratnya. Uap asam nitrat
kemudian dikondensasi oleh unit kondensor (E-311), hingga nantinya akan dimasukkan ke dalam
tangki penyimpanan asam nitrat (F-440), dimana diperoleh asam nitrat dengan kadar 53%.
Selanjutnya, campuran yang telah terpisah dari asam nitrat dialirkan ke dalam Crystallizer (K-320)
dengan menggunakan pompa (L-331) dengan tujuan untuk didinginkan untuk membantu proses
kristalisasi padatan-padatan natrium nitrat dari campuran. Campuran tadi lalu di dialirkan ke
centrifuge (H-330) dengan menggunakan pompa (L-331) untuk memisahkan natrium nitrat yang
berupa padatan dengan natrium klorida dan air yang belum terpisah. Produk atas berupa natrium
klorida dan air dimasukkan ke dalam Evaporator-II (V-340) dengan menggunakan pompa (L-341)
untuk memperoleh natrium klorida dengan kadar yang lebih tinggi. Natrium klorida yang diperoleh
nantinya akan dikembalikan ke reaktor (R-130). Sedangkan natrium nitrat sebagai produk bawah
dibawa ke dalam dryer (B-350) dengan menggunakan screw conveyor (J-341) untuk dikurangi
kadar airnya hingga diperoleh natrium nitrat dengan kadar 95%. Kemudian natrium nitrat tersebut
dimasukkan ke dalam Silo (F-440) dengan menggunakan bucket elevator (J-351) dan siap untuk
dikemas.
STEAM
Keterangan Gambar
AIR PENDINGIN
F-410
LI
16
ASAM NITRAT
KLORIN
18
TC
TC
E-112
LI
E-211
FC
15
F-110
LI
LI
F-420
NITROSIL KLORIDA
20
TC
L-212
F-430
FC
E-311
13
ASAM NITRAT
10
3
L-341
H2O
L-111
E-214
PC
NATRIUM KLORIDA
V-210
G-132
17
12
7
19
14
V-340
H-330
FC
F-440
LI
LI
J-121
F-120
8
LC
11
J-351
L-321
L-213
NATRIUM NITRAT
V-310
R-130
K-320
J-331
B-350
TC
STEAM BEKAS
L-131
241,963
241,963
4,8393
172,6284
9
17,4372
10
11
17,4372
12
13
25,1192
25,1192
7,6820
239,89
239,899
239,899
239,899
210,0625
210,0625
64,2415
145,821
17,4372
59,2972
4,9443
128,3838
475,0806
475,0806
311,8224
163,2582
163,2582
59,2972
252,5253
161,308
161,308
214,35
174,3721
403,271
403,271
484,21
128,28
15
16
17
18
19
20
4,8393
4,8393
7,6820
61,5856
61,5856
66,7029
61,5856
61,5856
61,5856
66,70
1,7437
14
239,899
61,585
Klorin (Cl2)
Total
25,119
66,7029
66,7029
66,7029
128,3838
128,2885
66,7029
4,2914
4,2914
9,1307
9,1307
Tekanan, P (atm)
10
10
10
10
10
Temperatur, T (0C)
30
30
60
60
60
86
40
40
40
100
100
100
100
65
65
30
65
30
86
30
Tanggal
Tanda Tangan