Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA MR

DRONE

Dosen : Sri Wiludjeng Sunu Purwaningdyah, S.E., M.P.

Disusun Oleh :
Githa Vallencia
NPM : 0213U384
Kelas : B

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat-Nya penyusunan ini dapat peneliti selesaikan, dengan mengambil judul :
Analisis Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Mr Drone
Peneliti menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman dari peneliti. Namun demikian, berkat bimbingan, petunjuk, serta
pengarahan dari berbagai pihak, maka diharapkan akan memberikan manfaat kepada semua
pihak selaku pembaca pada umumnya, khususnya untuk peneliti sendiri.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
peneliti dalam penyusunan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan juga bagi
para pembaca dan dapat menambah pengetahuan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, September 2016


Peneliti

Githa Vallencia

ANALISIS DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA


KARYAWAN PADA MR DRONE

Githa Vallencia
githa.vallencia@widyatama.ac.id
Fakultas Bisnis & Manajemen, Universitas Widyatama

ABSTRAK
Karyawan sebagai penggerak kegiatan dalam suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya
memerlukan petunjuk kerja dari perusahaan agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan dan
harus didukung dengan peraturan kerja perusahaan sehingga menciptakan disiplin kerja.
Pemahaman yang kurang terhadap peraturan kerja serta kurang tegasnya hukuman yang
diberikan akan membuat karyawan sering melanggar aturan tersebut. Kedisiplinan harus
ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik,
sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya, karena kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan uraian diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja
Karyawan yang dilaksanakan pada Mr Drone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui analisis disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Mr Drone. Data yang
diperoleh akan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan sebuah hasil dan kesimpulan.

Kata kunci : disiplin kerja, prestasi kerja karyawan, mr drone.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia merupakan asset yang paling penting bagi perusahaan, karena
manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan perusahaan dan berfungsi sebagai faktor
penggerak bagi setiap kegiatan di dalam perusahaan.
Mengatur karyawan sangatlah sulit karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status,
keinginan, dan latar belakang yang berbeda yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan
tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, atau gedung.
Suatu perusahaan akan terhambat beroperasi tanpa peran yang aktif dari karyawan meskipun
memiliki alat-alat yang canggih karena alat-alat yang canggih dimiliki perusahaan
difungsikan sebagai pendukung setiap aktivitas perusahaan.
Karyawan sebagai penggerak kegiatan dalam perusahaan, dalam melakukan kegiatannya
memerlukan petunjuk kerja dari perusahaan agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan,
dan harus didukung dengan peraturan kerja perusahaan sehingga menciptakan kedisiplinan
kerja. Perusahaan dapat menegakkan aturan kerja perusahaan dan konsekuensinya bagi
karyawan jika mereka memahaminya secara baik, maka dari itu hal tersebut harus
disosialisasikan. Pemahaman yang kurang terhadap peraturan kerja serta kurang tegasnya
hukuman yang diberikan akan membuat karyawan sering melanggar aturan tersebut.
Mr Drone adalah sebuah usaha yang menjual mainan yang banyak diminati di kalangan
anak-anak sampai orang tua. Mr Drone berupa mainan quadcopter yang sangat mirip dengan
hellycopter.
Berdasarkan pengamatan awal dan informasi bahwa seringnya sebagian para karyawan
Mr Drone melakukan bolos kerja atau ketidakhadiran tanpa keterangan dan adanya karyawan
kurang serius dalam bekerja. Perilaku karyawan tersebut mungkin memiliki keterkaitan
dengan lemahnya tingkat kedisiplinan dari karyawan itu sendiri maupun dari pimpinan yang
membuat karyawannya tidak disiplin.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu perusahaan. Tanpa dukungan disiplin
karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya, karena kedisiplinan
adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Jika disiplin kerja
karyawan tinggi maka perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan dan jika disiplin
kerja menurun maka organisasi akan mendapat banyak kerugian.
Pada umunya disiplin yang baik adalah apabila karyawan datang ke kantor atau
perusahaan dengan teratur dan tepat waktu, berperilaku sopan dan bekerja penuh disiplin
dengan tujuan untuk mendapatkan prestasi kerja yang baik.

Prestasi kerja seorang karyawan berkaitan dengan kedisiplinan karyawan itu sendiri,
karena disiplin merupakan cerminan besarnya tanggung jawab seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan intruksi yang diberikan
kepadanya yang mendorong semangat kerja karyawan.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan analisis dengan judul ANALISIS DISIPLIN KERJA TERHADAP
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA MR DRONE.
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi disiplin kerja pada Mr Drone?
2. Bagaimana kondisi prestasi kerja karyawan pada Mr Drone?
3. Bagaimana analisis disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Mr Drone?

1.3.

Tujuan Penulisan
Maksud penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi yang tepat berdasarkan
perumusan masalah di atas. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui kondisi disiplin kerja pada Mr Drone.
2. Untuk mengetahui kondisi prestasi kerja karyawan pada Mr Drone.
3. Untuk mengetahui analisis disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Mr
Drone.

BAB II
LANDASAN TEORI

Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaga (fisik & pikiran)
kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan atau perjanjian.

2.1. DISIPLIN KERJA


2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja.
Menurut Edy Sutrisno (2011) yang dimaksud dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap
peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam
menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja,
moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan akan meningkat.
Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati
semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua
karyawan.
Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2011) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.
Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan
norma-norma yang berlaku.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin kerja.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, bahwa pemimpin mempunyai
pengaruh langsung atas sikap dan kebiasaan yang diperoleh karyawan. Karena itu, untuk
mendapat disiplin kerja yang baik, maka pemimpin harus memberikan kepemimpinan yang baik.
Menurut Edy Sutrisno (2011) dalam disiplin kerja terdapat beberapa indikator yaitu :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi : jika karyawan menerima kompensasi yang
memadai, mereka akan dapat bekerja tekun, serta selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan : keteladanan pimpinan sangat
penting sekali karena dalam lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu
memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan : disiplin tidak mungkin
ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan intruksi lisan yang dapat
berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi maka dari itu perlu adanya aturan tertulis
yang pasti.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan : bila ada seorang karyawan yang
melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan : perlu adanya pengawasan yang akan mengarahkan
para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan : pimpinan yang berhasil memberi
perhatian yang besar kepada karyawan akan dapat menciptakandisiplin kerja yang baik.
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin : saling
menghormati, melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sering
mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan
pekerjaan mereka, memberi alasan jika ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja
dengan menginformasikan kemana dan untuk urusan apa.
2.1.3 Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja.
Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2011) pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar yaitu :
1. Pemberian peringatan : karyawan yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga.
2. Pemberian sanksi harus segera : karyawan yang melanggar disiplin harus segera
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kelalaian pemberian sanksi akan
memperlemah disiplin yang ada.
3. Pemberian sanksi harus konsisten : agar karyawan sadar dan menghargai peraturanperaturan yang berlaku pada perusahaan.
4. Pemberian sanksi harus impersonal : pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak
membeda-bedakan karyawan, tua muda, pria wanita, tetapi diberlakukan sama sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

2.2. PRESTASI KERJA


2.2.1 Pengertian Prestasi Kerja.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi sangat dipengaruhi oleh prestasi upaya yang dilakukan
oleh karyawannya. Menurut Edy Sutrisno (2011) prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang
telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Prestasi kerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja SDM.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja.


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja, terutama yang dapat mempengaruhi
prestasi kerja seorang karyawan. Menurut Edy Sutrisno (2011) prestasi kerja terdapat beberapa
indikator yaitu :

1. Hasil kerja : tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana
pengawasan dilakukan.
2. Pengetahuan pekerjaan : tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang
akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas hasil kerja.
3. Inisiatif : tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal
penanganan masalah-masalah yang timbul.
4. Kecekatan mental : tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima intruksi kerja
dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
5. Sikap : tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
6. Disiplin waktu dan absensi : tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
Untuk mengetahui dan membedakan hasil pekerjaan seseorang karyawab dengan karyawan
lainnya perlu diadakan penilaian prestasi kerja sesuai dengan standar masing-masing karyawan.
Karyawan dengan prestasi kerja yang baik sangat membantu perusahaan dalam mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.
Menurut Sadili Samsudin (2010) penilaian prestasi kerja adalah proses oleh organisasi untuk
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

2.3. HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA


KARYAWAN
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2011) kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting
karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang
optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong semangat kerja, dan terwjudnya
tujuan perusahaan dan karyawan.
Prestasi kerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi oleh disiplin
karyawan. Apabila di antara karyawan sudah tidak menghirakan kedisiplinan kerja maka dapat
dipastikan prestasi kerja akan menurun. Padahal untuk mendapatkan prestasi kerja yang baik
sangat diperlukan kedisiplinan dari para karyawan.
Jadi, dapat dikatakan kedisiplinan menjadi kunci terwujudnya tujuan persahaan,karyawan dan
masyarakat. Dengan disiplin yang baik berarti karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua
tugasnya dengan baik.

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1.

Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Mr Drone


Mr Drone berdiri pada tahun 2015, Mr Drone melakukan banyak riset tentang
perkembangan teknologi di Indonesia pada saat itu. Berawal dari mencoba, sampai saat
ini usaha Mr Drone tetap berjalan di bidang teknologi yaitu Drone. Drone adalah sebuah
alat teknologi berbasis quadcopter yang dibekali kamera yang membuat momen dari
ketinggian 50 meter 100 meter. Kini Drone sudah banyak menjadi kebutuhan bagi
perusahaan pertelevisian untuk merekam sebuah berita dari ketinggian.
Aerial photography atau fotografi udara sedang ramai digemari oleh banyak orang
maupun yang hanya sekedar memiliki hobby di bidang potret-memotret. Salah satu alat
yang sedang naik daun yang banyak dipakai untuk menunjang aerial photography ini
adalah Drone, pesawat terbang kecil yang dikendalikan menggunakan remote control.
Ada berbagai macam Drone yang dipasarkan oleh Mr Drone yaitu :
1. Cheerson
2. Syma
3. Dji Phantom
Penjualan Drone yang paling sering digemari oleh konsumen yaitu jenis Cheerson dan
Syma. Biasanya Dji Phantom digunakan untuk perusahaan besar dan butuh latihan
sangat ekstra.
3.1.2. Visi dan Misi Mr Drone
Dalam menjelaskan usahanya, setiap perusahaan memiliki visi dan misi dalam
menjalankan usahanya. Visi dan misi dapat dijadikan acuan atau standarisasi untuk
mencapai tujuan utama dari perusahaan tersebut.
A. Visi Mr Drone
Visi Mr Drone yaitu menjadikan satu-satunya usaha yang memfasilitasi kebutuhan
Aerial Photography atau fotografi udara.
B. Misi Mr Drone
Misi Mr Drone yaitu :
a. Komitmen kami adalah setiap pelanggan merasa puas.
b. Kami meningkatkan bisnis fotografi udara secara terus-menerus.
c. Kami memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik.

3.1.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Pada suatu organisasi dibutuhkan suatu struktur organisasi yang jelas agar setiap fungsi
dalam organisasi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Adapun struktur
organisasi pada Mr Drone adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi Mr Drone

OWNER
(Taufiq) (

MANAJER
(Rizky)

Karyawan 1

Karyawan 2

(Megan)

(Riefki)

Uraian tugas untuk masing-masing jabatan di atas adalah sebagai berikut :


1. Owner
Pemilik dan bertanggung jawab atas pengelolaan usaha dan kemajuan usaha.
2. Manajer
Bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

3. Karyawan 1
Membentuk konsep dan memasarkan produk melalui media sosial, melakukan perawatan
Drone, dan bertanggung jawab atas persediaan stock atau barang.
4. Karyawan 2
Bertanggung jawab atas jasa pengiriman kepada pelanggan, mencatat transaksi keuangan
harian, dan melakukan transaksi secara langsung maupun tidak langsung.

3.1.4. Aktivitas Perusahaan


Mr Drone bertempat di daerah Antapani, Bandung
Pada umumnya seluruh karyawan yang ada di Mr Drone mulai bekerja pada hari seninjumat dari pukul 10.00 20.00 WIB. Dalam aktivitasnya Mr Drone melakukan transaksi
penjualan Drone secara langsung maupun tidak langsung (media sosial).
3.2.

Metode Penelitian

3.2.1. Kerangka Penelitian


Setelah melakukan telaah pustaka yang mendasari perumusan masalah maka, dibuat
kerangka pemikiran. Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah ingin melihat analisis
disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Disiplin kerja merupakan variabel bebas
yang memiliki indikator terdiri dari besar kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya
keteladanan pimpinan dalam perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan
pegangan, keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan, ada tidaknya pengawasan
pimpinan, ada tidaknya perhatian kepada para karyawan, diciptakan kebiasaankebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Variabel terikat dalam rencana penelitian
ini adalah prestasi kerja karyawan yang indikatornya terdiri dari hasil kerja, pengetahuan
pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap, disiplin waktu dan absensi.

Disiplin kerja (X) :


1.Besar kecilnya pemberian
kompensasi
2.Ada tidaknya keteladanan
pimpinan dalam perusahaan
3.Ada tidaknya aturan pasti yang
dapat dijadikan pegangan

Prestasi kerja karyawan (Y) :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

4.Keberanian pimpinan dalam


mengambil tindakan

Hasil kerja
Pengetahuan pekerjaan
Inisiatif
Kecekatan mental
Sikap
Disiplin waktu dan
absensi

5.Ada tidaknya pengawasan


pimpinan
6.Ada tidaknya perhatian kepada
para karyawan
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang

mendukung tegaknya disiplin


3.2.2. Metode Penelitian yang Digunakan
Dalam penelitian ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan
tujuan penelitian, sehingga dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisis dan
penarikan kesimpulan , oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian asosiatif
kausal dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011) penelitian asosiatif kausal
adalah :
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih antara
variabel independen terhadap variabel dependen yang mempunyai hubungan sebabakibat.

3.2.3.
3.2.3.1.

Jenis dan Sumber Data


Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhannya, menurut
Sugiyono (2011) bahwa jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat
dikelompokkan menjadi dua hal, yaitu :

1. Data kualitatif adalah data berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala
pengukuran. Contoh jika pernyataan/pertanyaannya adalah positif maka untuk
jawaban sangat setuju akan diberi skor 5, setuju akan diberi skor 4, ragu-ragu akan
diberi skor 3, tidak setuju akan diberi skor 2, dan untuk sangat tidak seyuju akan
diberi skor 1, sedangkan jika pernyataan/pertanyaannya adalah negative maka untuk
jawaban sangat setuju akan diberi skor 1, setuju akan diberi skor 2, ragu-ragu akan
diberi skor 3, tidak setuju akan diberi skor 4, dan untuk sangat tidak setuju akan
diberi skor 5.
Dalam Penelitian ini menggunakan data kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan
bukan berupa angka-angka. Melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara.

3.2.3.2.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang bersangkutan, melalui :
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yaitu
karyawan-karyawan Mr Drone yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Karyawan-karyawan Mr Drone dijadikan responden di dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam
sumber lainnya yang terdiri dari publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran
dari badan-badan resmi seperti hasil-hasil studi, tesis, hasil survey dan sebagainya.
Peneliti menggnakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi
informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara dengan karyawan-karyawan
Mr Drone.

3.2.4. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan tetap sebanyak 3 orang.
3.2.5. Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan judul yang peneliti ajukan yaitu : Analisis Disiplin Kerja Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :
1. Variabel X sebagai variabel bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang
menentukan, mencari, mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah
Disiplin Kerja.
2. Variabel Y sebagai variabel akibat (Variabel Dependen) adalah variabel yang
dipengaruhi, ditentukan dan dicari oleh variabel lainnya, dimana variabel ini adalah
Prestasi Kerja Karyawan.
3.2.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan membaca sumber-sumber
lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2. Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tjuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka anatar penanya dan penjawab.
3.2.7. Analisis Data
Setelah data dari hasil wawancara terkumpul, maka peneliti akan mengolah dan
menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kuualitatif,
tanpa menggnakan teknik kuantitatif. Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu
tekhnik yang menggambarkan arti data-data yang telah terkumpul. Menurut M. Nazir
bahwa tjuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
3.2.8. Tahap-Tahap Penelitian
1. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara.
2. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul penelitian dengan cara
mewawancarai karyawan-karyawan yang dijadikan responden dalam penelitian.
3. Penulisan laporan, yaitu kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian
kegiatan pengumpulan data melalui wawancara. Setelah itu melakukan konsultasi

hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saransaran.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Profil Responden
Peneliti melakukan penelitian terhadap karyawan-karyawan di Mr Drone yang berjumlah
3 orang. Karyawan ini terbagi menjadi :
NO

NAMA

UMUR

JENIS KELAMIN

1
2
3

Rizky (Manajer/M)
Megan (Karyawan 1/K1)
Riefki (Karyawan 2/K2)

4.2.

23
21
21

Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

Kondisi Disiplin Kerja


Karyawan Mr Drone
Untuk mengetahui tanggapan karyawan Mr Drone terhadap disiplin kerja karyawan,
digunakan alat ukur berupa indikator-indikator disiplin kerja menurut (Edy
Sutrisno,2011) kutipan Singodimedjo sebagai berikut :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Pertanyaan wawancara untuk disiplin kerja berjumlah 7 pertanyaan dan ditanyakan
kepada 3 orang karyawan Mr Drone sebagai responden, pertanyaan-pertanyaan tersebut
berdasarkan indikator yang diukur disiplin kerja yaitu sebagai berikut :
1. Apakah karyawan mendapatkan balas jasa atau kompensasi yang memadai?
2. Apakah pimpinan selalu memberikan teladan yang baik kepada karyawan?
3. Adakah aturan-aturan yang diterapkan? Aturan tertulis atauu aturan lisan?
4. Apakah pimpinan berani mengambil tindakan tegas atau menghukum karyawan yang
melanggar aturan?
5. Apakah pimpinan mengawasi secara langsung dalam bekerja?
6. Apakah pimpinan mendengarkan dan memberikan solusi terhadap keluhan dan
kesulitan yang karyawan hadapi?
7. Apakah pimpinan memberikan pujian pada karyawan jika berperilaku baik?
Berdasarkan pertanyaan yang ditanyakan, diperoleh data yang disajikan sebagai
berikut :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
Rizky (Manajer/M) menjawab: mendapatkan kompensasi yang memadai.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : mendapatkan kompensasi yang memadai.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : mendapatkan kompensasi yang memadai.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan Mr Drone
mendapatkan balas jasa atau kompensasi yang memadai.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
Rizky (Manajer/M) menjawab: pimpinan cukup memiliki sikap teladan yang baik.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : pimpinan cukup memiliki sikap teladan

yang baik.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : pimpinan cukup memiliki sikap teladan yang
baik.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan sependapat bahwa
pimpinan memiliki sikap teladan yang cukup baik kepada karyawan sehingga
membuat karyawan ingin menirunya.
3. Ada tidaknya aturan yang pasti yang dapat dijadikan pegangan.
Rizky (Manajer/M) menjawab: adanya aturan yang pasti.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : adanya aturan yang pasti
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : adanya aturan yang pasti.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan mengakui adanya
peraturan-peraturan tertulis sehingga karyawan memahami aturan-aturan kerja
yang harus dipatuhi.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
Rizky (Manajer/M) menjawab: pimpinan terkadang kurang berani mengambil
tindakan.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : pimpinan terkadang kurang berani
mengambil tindakan.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : pimpinan terkadang kurang berani
mengambil tindakan.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan berpendapat bahwa
pimpinan tidak selalu berani mengambil tindakan tegas atau menghukum
karyawan yang melanggar disiplin, sehingga membuat karyawan kurang memiliki
rasa takut untuk melanggar aturan.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
Rizky (Manajer/M) menjawab: pimpinan sering mengawasi disaat bekerja.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : pimpinan sering mengawasi disaat bekerja.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : pimpinan sering mengawasi disaat bekerja.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan berpendapat bahwa
pimpinan sering mengawasi disaat karyawan bekerja, sehingga membuat
karyawan lebih focus dalam bekerja.
6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan.
Rizky (Manajer/M) menjawab: pimpinan kurang memberikan perhatiannya.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : pimpinan kurang memberikan perhatiannya.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : pimpinan kurang memberikan perhatiannya.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan berpendapat bahwa


pimpinan tidak selalu mendengarkan dan memberikan solusi terhadap keluhan
dan kesulitan yang dihadapi karyawan.
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Rizky (Manajer/M) menjawab: pimpinan menciptakan kebiasaan yang
mendukung tegaknya disiplin.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : pimpinan menciptakan kebiasaan yang
mendukung tegaknya disiplin.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : pimpinan menciptakan kebiasaan yang
mendukung tegaknya disiplin.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan berpendapat bahwa
pimpinan selalu memberikan pujian kepada karyawan ketika berperilak baik.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan
kondisi disiplin kerja karyawan Mr Drone menunjukkan bahwa indikator
keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan dan ada tidaknya
perhatian kepada para karyawan memperoleh jawaban yang rendah atau
kurang memadai.
4.3.
Kondisi Prestasi Kerja
Karyawan Mr Drone
Untuk mengetahui tanggapan karyawan Mr Drone terhadap prestasi kerja, digunakan alat
ukur berupa indikator-indikator prestasi kerja menurut Edy Sutrisno (2011) sebagai
berikut :
1. Hasil kerja.
2. Pengetahuan pekerjaan.
3. Inisiatif.
4. Kecekatan mental
5. Sikap.
6. Disiplin waktu dan absensi.
Pertanyaan wawancara untuk prestasi kerja karyawan berjumlah 6 pertanyaan dan
ditanyakan kepada 3 orang karyawan Mr Drone sebagai responden, pertanyaanpertanyaan tersebut berdasarkan indikator yang diukur dari prestasi kerja yaitu sebagai
berikut :
1. Apakah karyawan berusaha bekerja sebaik mungkin agar memberikan hasil kerja
yang maksimal?
2. Apakah karyawan paham dan mengerti mengenai pekerjaan yang dikerjakan?
3. Saat menangani masalah yang timbul, apakah karyawan berinisiatif membuat solusi?
4. Apakah karyawan menanggapi dengan cepat terhadap arahan yang diberikan
pimpinan?

5. Apakah prestasi kerja karyawan dinilai dari perilaku karyawan?


6. Apakah karyawan disiplin dalam mentaati peraturan-peraturan yang berlaku?
Berdasarkan pertanyaan yang ditanyakan, diperoleh data yang disajikan sebagai
berikut :
1. Hasil kerja.
Rizky(Manajer/M) menjawab : selalu berusaha bekerja sebaik mungkin.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : selalu berusaha bekerja sebaik mungkin.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : selalu berusaha bekerja sebaik mungkin.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan Mr Drone
berpendapat bahwa mereka selalu berusaha untuk bekerja sebaik mungkin agar
dapat menghasilkan yang terbaik sehingga akan mempengaruhi penilaian
pimpinan atas prestasi kerjanya.

2. Pengetahuan pekerjaan.
Rizky(Manajer/M) menjawab : memahami pekerjaan yang dikerjakan.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : memahami pekerjaan yang dikerjakan.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : memahami pekerjaan yang dikerjakan.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan Mr Drone paham dan
mengerti mengenai pekerjaan dan tugas-tugas yang harus mereka kerjakan.
3. Inisiatif.
Rizky(Manajer/M) menjawab : selalu berinisiatif.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : tidak selalu berinisiatif.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : selalu berinisiatif.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa 1 karyawan tidak selalu berinisiatif
untuk membuat solusi atau ide dalam menangani masalah-masalah kerja yang
timbul, dan sisanya selalu berinisiatif.
4. Kecekatan mental.
Rizky(Manajer/M) menjawab : menanggapi dengan cepat.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : tidak menanggapi dengan cepat.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : menanggapi dengan cepat.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa 1 karyawan tidak menanggapi dengan
cepat terhadap suatu arahan dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan, dan sisanya menanggapi dengan cepat.
5. Sikap.

Rizky(Manajer/M) menjawab : prestasi kerja karyawan dinilai dari perilaku


karyawan.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : prestasi kerja karyawan dinilai dari perilaku
karyawan.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : prestasi kerja karyawan dinilai dari perilaku
karyawan.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa karyawan Mr Drone memiliki motivasi
kerja yang tinggi dan selalu bersikap baik sehingga dapat mempengaruhi
penilaian prestasi kerja karyawan di mata pimpinan.

6. Disiplin waktu dan absensi.


Rizky (Manajer/M) menjawab : kurang mentaati peraturan yang berlaku.
Megan (Karyawan 1/K1) menjawab : kurang mentaati peraturan yang berlaku.
Riefki (Karyawan 2/K2) menjawab : kurang mentaati peraturan yang berlaku.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa semua karyawan Mr Drone tidak selalu
datang dan pulang tepat waktu sesuai jam yang telah di sepakati dan terkadang
melakukan bolos kerja tanpa ada keterangan.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mencoba untuk mendeskripsikan
kondisi prestasi kerja karyawan Mr Drone menunjukkan bahwa indikator
disiplin waktu dan absensi memperoleh jawaban yang rendah atau kurang
memadai.
4.4.

Analisis Disiplin Kerja


Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Mr Drone
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah menganalisis tentang kondisi disiplin kerja
dan kondisi prestasi kerja karyawan, terdapat hubungan yang sedang antara disiplin kerja
dengan prestasi kerja karyawan pada Mr Drone.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan pada bab-bab sebelumnya
mengenai analisis disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Mr Drone, maka peneliti
menarik kesimpulan bahwa :
1. Pelaksanaan disiplin kerja pada Mr Drone telah dilaksanakan dengan baik sehingga dapat
menghasilkan prestasi kerja yang baik dari karyawan. Pernyataan di atas diperkuat
dengan jawaban dari para karyawan melalui wawancara mengenai besar kecilnya
pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan dari pimpinan, ada tidaknya aturan
pasti yang dapat dijadikan pegangan, keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan,
ada tidaknya pengawasan pimpinan, ada tidaknya perhatian kepada karyawan, diciptakan
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin yang ditanggapi secara positif
oleh para karyawan Mr Drone.
2. Untuk kondisi prestasi kerja karyawan, prestasi kerja karyawan Mr Drone sudah baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban wawancara yang diukur dari hasil kerja,
pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap, disiplin waktu dan absensi
yang ditanggapi secara positif dari para karyawan Mr Drone.
3. Antara disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan terdapat hubungan yang positif
yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh sedang terhadap prestasi kerja
karyawan Mr Drone. Jika tidak adanya kejelasan mengenai disiplin kerja maka prestasi
kerja karyawan menurun.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan pada uraian sebelumnya, maka peneliti menyarankan
hal-hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai disiplin kerja sebagai variabel X, menunjukkan


bahwa indikator ada tidaknya perhatian kepada karyawan memperoleh jawaban yang
kurang memadai, oleh karena itu peneliti menyarankan agar pimpinan Mr Drone harus
lebih memberikan perhatiannya kepada karyawan, seperti dengan cara mendengarkan
segala keluhan dan kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan solusi agar
permasalahan yang mereka hadapi dapat terpecahkan. Dan pada indikator keberanian
pimpinan dalam mengambil tindakan memperoleh jawaban yang kurang memadai, oleh
karena itu peneliti menyarankan agar pimpinan Mr Drone harus lebih tegas lagi dalam
mengambil tindakan. Jika ada karyawan yang melanggar aturan, sebaiknya diberikan
peringatan, jika terus menerus melanggar aturan, karyawan diberikan hukuman agar
karyawan sadar dan membuat karyawan takut untuk melanggar aturan.
2. Berdasrkan hasil penelitian mengenai prestasi kerja karyawan sebagai variabel Y,
menunjukkan bahwa indikator disiplin waktu dan absensi paling banyak memperoleh
jawaban yang kurang memadai, oleh karena itu peneliti menyarankan agar pimpinan Mr
Drone memantau karyawan dalam beberapa kesempatan tanpa diketahui oleh karyawan
tersebut bahwa dia sedang dipantau. Berikan penghargaan atau hukuman, pegawai yang
memiliki sikap kerja yang baik diberikan penghargaan misalnya kenaikan gaji dan pujian
langsung dari pimpinan, sebaliknya pegawai yang memiliki sikap kerja yang tidak baik
harus diberikan hukuman seperti teguran.
Mengenai keterlambatan karyawan, panggil karyawan yang terlambat dan berbicara
dengannya bahwa jika datang terlambat bisa membuatnya berubah menjadi seorang yang
akan datang terlambat terus-menerus, jika karyawan sangat sering datang terlambat maka
berdiskusi dan meminta solusi untuk memperbaiki masalah ini.
Mengenai ketidakhadiran tanpa adanya alasan, jangan mengabaikannya, panggil dan
tanyakan, dengan cara ini pimpinan dapat membuat karyawan mengerti bahwa
pentingnya kehadiran atau absensi.
3. Melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pelaksanaan disiplin kerja
berpengaruh sedang terhadap prestasi kerja, maka pimpinan Mr Drone harus
memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan,
seperti lingkungan kerja dan fasilitas kerja yang tersedia. Lingkungan kerja yang baik
akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan dengan fasilitas kerja yang
memadai akan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat.
Jika hal-hal tersebut berjalan dengan baik, akan membantu dan memudahkan karyawan
dalam bekerja dan akan mempengaruhi pada prestasi kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai