Anda di halaman 1dari 2

Desa

1. Pengertian desa
Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta dhesi, yang berarti tanah
kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja
tetapi juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain
menunjukkan tempat atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya
dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbedabeda,kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra
Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
Pengertian desa menurut para ahli kependudukan dan undang-undang sebagai
berikut.
a. Prof. Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
b. Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
c. Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciriciri sebagai berikut.
1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal.
2) Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan.
3) Cara berusaha bersifat agraris yang sangat dipengaruhi oleh alam, seperti
iklim, topografi , dan sumber daya alam.
d. William Ogburn dan M. F. Nimkof
Desa merupakan keseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah
terbatas.
e. S. D. Misra
Desa merupakan kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian
dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 sampai 1.000 are.
f. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional
dan berada di daerah kabupaten.
2. Ciri-ciri desa
Suatu daerah dikatakan desa, jika masih memiliki ciri khas yang dapat dibedakan
dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkan pengertian Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), desa memiliki empat ciri, yaitu:
a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar.
b. Lapangan kerja yang dominan adalah sektor pertanian (agraris).
c. Hubungan antarwarga desa masih sangat akrab.
d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
Berikut ini adalah ciri kehidupan di desa secara umum.
a. Mempunyai wilayah sendiri.
b. Mempunyai sistem masyarakat sendiri.
c. Kehidupan sangat erat dengan lingkungan alam.
d. Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa.
e. Masyarakat desa merupakan paguyuban (gemeinschaft), yaitu gaya hidup
berdasarkan ikatan kekeluargaan yang kuat.
f. Struktur ekonominya bersifat agraris.
g. Jumlah penduduknya tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar.

h.
i.
j.
k.

Proses sosial berjalan lambat.


Kehidupannya bersifat tradisional.
Tata pemerintahan dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyatnya.
Masyarakat desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama secara
kuat.
3. Unsur-unsur desa
Menurut Bintarto, desa memiliki tiga unsur utama yang meliputi daerah, penduduk,
dan tata kehidupan.
a. Daerah (wilayah)
Daerah yang dimaksud berupa lahan yang produktif maupun yang tidak produktif,
termasuk penggunaan tanah, letak, luas, dan batas lahan di lingkungan
setempat. Unsur daerah meliputi lahan di desa, misalnya lahan pekarangan,
persawahan, tegalan, dan permukiman.
b. Penduduk
Unsur desa ini meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata
pencaharian penduduk desa setempat. Unsur ini terkait dengan kualitas dan
kuantitas penduduk desa.
c. Tata kehidupan
Tata kehidupan desa berupa pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
penduduk desa. Tata pergaulan berkaitan dengan seluk-beluk kehidupan
masyarakat desa (rural society). Tata kehidupan ini erat kaitannya dengan usaha
penduduk desa dalam mempertahankan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan hidup (living unit). Kemajuan desa
dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut terutama yang berkaitan dengan faktor
usaha manusia (human efforts) dan tata geografi (geographical setting).
4. Fungsi desa
Desa memiliki fungsi penting bagi perkembangan daerah sekitarnya. Fungsi desa
sebagai berikut.
a. Dalam interaksi desa-kota, desa berfungsi sebagai daerah dukung (hinterland) atau
daerah penyuplai bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, kacang,
kedelai, buah-buahan, sayur-sayuran, dan daging hewan.
b. Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja
(manpower) ditinjau dari sisi potensi ekonomi.
c. Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa dapat berfungsi sebagai desa agraris,
desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan.

Anda mungkin juga menyukai