I.
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1995,Program Pemberantasan Paru,telah dilaksanakan dengan strategi DOTS
(Directly Observed Treatment,Shortcouse Chemotherapy)yang direkomendasikan oleh
WHO.Kemudian berkembang seiring dengan pembentukan GERDUNAS-TBC,maka
Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis Paru berubah menjadi Program Penanggulangan
Tuberkulosis (TBC).
Penanggulangan dengan strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang
tinggi.Bank Dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling
cost-effective.
II.
LATAR BELAKANG
2.1 Masalah Dunia
. Mycobacterium tuberkulosis telah meng-infeksi sepertiga penduduk dunia.
. Pada tahun 1993,WHO mencanangkan kedaruratan global penyakit TBC,karena pada
sebagian besar negara didunia, penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya
penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA positif)
III.
2) Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat
mencapai 70% dari perkiraan penderita paru BTA Positif.
IV.
4.1.2
4.1.3
4.2.
4.3
4.5
Penyuluhan Tuberkulosis.
4.5
Supervisi.
4.6
4.7
Perencanaan.
4.8
Pengelolaan Logistik.
4.9
Pelatihan.
4.10. Penelitian
V.
VI.
SASARAN:
10 timpenyusunan SPM puskesmas yang teridiridari 3 orang dapatmenyusun draft SPM dan
draft peraturankepaladaerahtentang SPM
VII.
JADUAL PELAKSANAAN
Workshop
: 6 Oktober 2014 (agenda terlampir)
Pelatihan
:7-9 Oktober 2014 (agenda terlampir)
Pendampingan
: tgl 13 Oktober, 20 Oktober, 27 Oktober,
VIII.
.
.
.
.
.
IX.
Mengetahui :
Koordinator Program
Khunelis
Nip.19700707 199003 2 003