Anda di halaman 1dari 81

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan magang ini adalah sebuah proses pembelajaran pada bidang
keahlian dari mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Kegiatan magang merupakan
kegiatan intrakulikuler terstruktur sebagai salah satu mata kuliah muatan
universitas yang diberlakukan bagi para mahasiswa program S1. Magang
merupakan sebuah langkah perwujudan misi Fakultas Ilmu Administrasi
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Oleh karena itu kegiatan magang wajib diambil oleh
para mahasiswa program S1 yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Melalui adanya kegiatan magang ini, diharapkan mahasiswa akan
mendapatkan pengetahuan secara langsung proses kinerja dan pelayanan yang
terjadi serta menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku perkuliahan.
Adapun tujuan dibentuknya Program Studi Ilmu Administrasi
Publik/Negara adalah sebagai upaya untuk menghasilkan sarjana Ilmu
Administrasi Publik yang profesional dan berdedikasi tinggi serta peka
terhadap masalah-masalah Administrasi Publik. Menghasilkan sarjana yang
menguasai ilmu dan teknologi administrasi, baik dalam bidang administrasi
pembangunan, pemerintahan daerah maupun kebijakan. Menghasilkan
sarjana yang cakap serta mampu membina dan mengembangkan Ilmu
Administrasi Publik/ Negara.
Adanya tujuan tersebut, akan mencetak sumber daya manusia yang
berkompeten dan terampil yang tidak hanya mengerti teori, namun peka
terhadap perubahan dan perkembangan yang ada di sekitarnya, termasuk
perkembangan ilmu administrasi yang selalu berkembang. Berkembangnya
keilmuan harus diimbangi dengan adanya kualitas sumber daya manusia.

Sumber daya manusia yang dalam kehidupan bernegara memiliki peran


penting dalam mencapai tujuan negara adalah pemerintah. Pemerintah
memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh
masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun
pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
seperti bidang pendidikan, kesehatan, dan utlilitas.
Penyelenggaraan public service (pelayanan publik) dilaksanakan oleh
aparatur pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, terutama terkait
1 kebutuhan dasar masyarakat. Menurut
dengan pemenuhan hak-hak sipil dan
Keban (2001, dalam widodo, 2013) mengatakan bahwa dalam arti sempit
pelayanan publik adalah
Suatu tindakan pemberian barang dan jasa kepada masyarakat oleh
pemerintah dalam rangka tanggung jawabnya kepada publik, baik
diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan dengan swasta
dan masyarakat, berdasarkan jenis dan intensitas kebutuhan
masyarakat, kemampuan masyarakat dan pasar.

Pelayanan publik dilaksanakan untuk menciptakan masyarakat yang


sejahtera. Salah satu bentuk pelayanan publik adalah adanya program jaminan
sosial

dengan

menyelenggarakan

program

jaminan

yang

bertujuan

memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia seperti jaminan sosial dalam bidang kesehatan.
Kesehatan merupakan salah satu hak asas warga yang keberadaannya
sudah dijamin di dalam falsafah dan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
terutama sila ke-5. Hak ini juga termaktub dalam UUD 45 pasal 28H dan
pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23 tahun 1992 yang kemudian diganti
dengan UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Berdasarkan UU 36 Tahun
2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh

pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap


orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial.
Adanya hal ini, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan terkait kesehatan. Pelayanan ini sudah diberikan
dalam jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) bagi kesehatan perorangan. Beberapa bentuk jaminan sosial yang
sudah disediakan oleh pemerintah di bidang kesehatan, yaitu PT Askes
(Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang melayani pegawai negeri sipil,
penerima pensiun, veteran, dan pegawai swasta. Terdapat pelayanan khusus
yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin dan tidak mampu yaitu
memberikan jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian,
biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.
Adanya

permasalahan

tersebut,

tindakan

pemerintah

adalah

mengeluarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan


Sosial Nasional (SJSN). UU 40 Tahun 2004 ini mengamanatkan bahwa
jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sebagaimana yang di atur dalam Undang -Undang No. 24 Tahun 2011
tentang Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang
terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus untuk
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014. Secara operasional,
pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.101 Tahun
2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peraturan Presiden No. 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; serta Peta Jalan JKN (Roadmap
Jaminan Kesehatan Nasional).

Pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang


selanjutnya disingkat BPJS, yaitu badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial. Kantor BPJS tersebar di daerahdaerah. Salah satu daerah yang memiliki aktivitas BPJS cukup padat adalah di
BPJS KCU Kota Malang. Hal ini karena Kota Malang adalah salah satu kota
di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk padat baik tetap ataupun
pendatang/perantau. Adanya kepadatan penduduk asli dan perantau membuat
aktivitas BPJS KCU Kota Malang semakin kompleks. BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Malang merupakan instansi pemerintahan yang memberikan
bentuk jaminan sosial kesehatan kepada masyarakat untuk daerah Kota
Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu. Oleh karena itu kami sebagai
mahasiswa memilih BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang untuk
mengasah kompetensi sesuai dengan bidang studi yang penulis dapat.
Melalui praktik langsung di dunia kerja diharapkan mahasiswa mampu
memahami keadaan yang terjadi sebenarnya di dunia kerja. Sebuah
pengaplikasian secara langsung untuk penulis memulai magang di BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Utama Kota Malang, penulis ingin mengetahui
kegiatan riil yang dilakukan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang
dalam disiplin ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, misalnya tertib
administrasi dalam pelayanan dan tertib dalam keorganisasian, serta
perencanaan. Singkatnya kami ingin belajar secara praktik hal yang sudah
dipelajari secara teoritis dalam pengaplikasiannya di dunia kerja.
1.2 Tujuan Kegiatan Magang
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program magang
ini meliputi:
1) Menyiapkan peserta magang untuk dapat bekerja secara maksimal di
kehidupan yang nyata setelah menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu
Administrasi.
2) Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam menyikapi permasalahan yang
terjadi.

3) Sebagai sarana pelatihan kerja bagi mahasiswa sehingga nantinya mampu


dan memperoleh bekal untuk terjun secara langsung di dunia kerja.
1.3 Manfaat Kegiatan Magang
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini yaitu :
1) Bagi Mahasiswa
a.

Mahasiswa dapat memperoleh ketrampilan bekerja, didukung


dengan kemampuan mahasiswa untuk lebih berkreasi dan berinovasi
pada bidang ilmu yang didapat dari Fakultas Ilmu Administrasi

b.

Universitas Brawijaya secara formal.


Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja pada instansi

c.

yang bersangkutan.
Untuk dapat menjadikan acuan bagi mahasiswa yang lain, agar

d.

tidak hanya menjadi tenaga terdidik tapi juga terampil.


Dapat melatih mahasiswa untuk menganalisa permasalahan riil

yang terjadi.
2) Bagi Instansi
a.
Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial
b.

kepada masyarakat.
Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka

meningkatkan kinerja dinas.


3) Bagi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
a.
Memperluas jaringan kerjasama dengan dinas dan lembaga
b.

lain yang terkait.


Meningkatkan

relevansi

kurikulum

berbagai

program

pendidikan di Fakultas Ilmu Administrasi dengan dunia kerja.


Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama
antara mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan instansi yang terkait.

BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan magang ini dalam rangka melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang di
harapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan teoritis yang
diperoleh di dalam perguruan tinggi terhadap dunia kerja. Maka kegiatan
magang ini dilaksanakan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Malang yang
berada di Jl. Tumenggung Suryo No. 44 Kota Malang. Waktu pelaksanaan
magang dimulai 06 Juli 2015 sampai 06 September 2015. Magang
dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
2.2 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam penulisan laporan magang
ini yaitu:
1) Melakukan praktik secara langsung
terkait dengan persyaratan, laporan
serta dokumen-dokumen yang ada
terkait

dengan

pelayanan

administrasi BPJS Kesehatan Kantor


Cabang Malang.
2) Dokumenter
yaitu

mempelajari

berbagai persyaratan, laporan serta


dokumen-dokumen yang ada pada
BPJS

Kesehatan

Kantor

Cabang

Malang.
3) Studi kepustakaan yaitu mempelajari
teori-teori

yang

relevan

dan

mendukung pokok masalah yang


sedang dibahas.
2.3 Jadwal Kegiatan dan Pembagian Kerja

Pembagian kerja yang dilakukan kepada kami peserta magang oleh pihak
BPJS Kesehatan KCU Malang dilakukan bergantian setiap hari. Penjelasan
dari pembagian kerja kepada kami dijelaskan dibawah ini dengan tabel.

Tabel 1. Pembagian Kerja


No

Bidang

Tugas

Output

.
1.

Kepesertaan

a. Front Office

Memberikan pelayanan berupa


informasi kepada peserta

b. Cetak Kartu

Melayani pencetakan kartu BPJS


peserta baik cetak kartu baru,
kartu hilang, laporan kematian,

c. Klasifikasi

dan ubah data


Pemilihan
formulir

Fasilitas

berdasarkan

Kesehatan

Kesehatan)

peserta

Faskes
seperti

(Fasilitas
Puskesmas,

Klinik, dan Dokter Keluarga


d. LO (Khusus Melakukan input data pendaftaran
2.

Pemasaran

BU)
peserta Badan Usaha
Digitalisasi Data Melakukan Scann pada data BU
Badan

3.

Keuangan

Usaha yang

(BU)
1) Digitalisasi
Rekonsiliasi
BU
2) Entry

melakukan

kerjasama

dengan BPJS Kesehatan


Melakukan Scann pada

data

rekonsiliasi BU

Data Melakukan entry data tentang

Rekonsiliasi

tagihan

BU

(Aplikasi Management Collecting

3) Arsip

BU

melalui

AMCI

Iuran)
Slip Melakukan arsip slip pembayaran

Pembayaran

tahun 2012 dengan meng-outner

Tahun 2012
4) Mengirim

sesuai abjad
Menulis nomor surat, melipat, dan

Surat Tagihan memasukkan sekitar 2.000 surat


3
Peserta

bulan ke dalam amplop sesuai dengan


nama peserta perorangan yang

Perseorangan
memiliki tagihan selama 3 bulan
5) Pemberitahuan Memberikan
pemberitahuan

Tagihan

6 kepada peserta yang mempunyai

bulan Peserta tagihan selama 6 bulan melalui


Perorangan
6) Pengiriman
surat
tiap

telepon.
Mengirimkan

surat

tagihan

tagihan perbulan kepada Badan Usaha


bulan melalui email

khusus Badan
4

MPKP

Usaha
Entry data PRB Entry data peserta rujuk balik

(Manajemen

(Peserta

Pelayanan

Balik)

Kesehatan
Pertama)
Sumber: Olahan Penulis, 2015

Rujuk pada

aplikasi

Legalisasi

Lupis

atau

10

BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Magang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan badan
hukum nirlaba yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial di Indonesia. Putri, 2014:14 menjelaskan bahwa, Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan adalah badan hokum publik yang
bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan
program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan merupakan hasil transformasi
dari perusahaan PT Askes (Persero) yaitu Badan Usaha Milik Negara yang
ditugaskan pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan
Usaha lainnya.
UUD 1945 Perubahan, Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah menjalankan UUD 1945 tersebut dengan mengeluarkan UU No
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang antara
lain mengamanatkan dapat dilaksanakannya jaminan dan perlindungan
kesehatan secara semesta bagi seluruh penduduk dan rakyat Indonesia
berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas (Group Kepesertaan,
2013: 1).
Tanggal 1 Januari 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
resmi dibentuk. Semua program jaminan kesehatan yang telah dilaksanakan
pemerintah tersebut (Askes PNS, JPK Jamsostek, TNI, Polri, dan
Jamkesmas), diintegrasikan ke dalam satu Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Program jaminan kesehatan yang selama
ini diselenggarakan oleh beberapa kementrian, lembaga, dan BUMN, seperti
peserta Jamkesmas oleh kementrian Kesehatan (86,4 juta jiwa), peserta dari
PT. Jamsostek (pesersero) (lebih kurang 8 juta jiwa), peserta dari kementrian

11

Pertahanan, TNI, dan Polri (lebih kurang 3 juta jiwa), serta peserta Askes
Sosial (16,4 juta jiwa) sehingga total jumlah peserta pengalihan program
jaminan kesehatan yang harus dikelola BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014
mencapai sekitar 113,4 jiwa (Group Kepesertaan, 2015: 1).
Prinsip dasar pelaksanaan program jaminan kesehatan adalah jaminan
kesehatan yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan Undang-Undang
No 40 Tahun 2004 tentang SJSN, maka Jaminan Kesehatan Nasional dikelola
dengan prinsip :
a) Gotong royong. Adanya kewajiban semua peserta membayar iuran maka,
akan terjadi prinsip gotong royong dimana yang sehat membantu yang
9
sakit, yang kaya membantu yang miskin.
b) Nirlaba. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tidak diperbolehkan
mencari untung. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana
amanat, sehingga hasil pengembangannya harus dimanfaatkan untuk
kepentingan peserta.
c) Keterbukaan,
d) Kehati-hatian,
e) Akuntabilitas. Prinsip manajemen ini mendasari seluruh pengelolaan dana
yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangan.
f) Portabilitas. Prinsip ini menjamin bahwa sekalipun peserta berpindah
tempat tinggal atau pekerjaan, selama masih di wilayah Negara Republik
Indonesia tetap dapat mempergunakan hak sebagai peserta JKN.
g) Kepesertaan bersifat wajib. Agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga
dapat terlindungi. Penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan
ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan
program..
h) Dana Amanat. Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana
titipan kepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaik baiknya
demi kepentingan peserta.
i) Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar besar kepentingan peserta.

12

3.1.1

Profil BPJS Kesehatan KCU Malang


a) Visi BPJS Kesehatan
Cakupan Semesta 2019 Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh
penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam

memenuhi

kebutuhan

dasar

kesehatannya

yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan


terpercaya.
b) Misi BPJS Kesehatan
1) Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2) Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta
melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.
3) Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan
dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.
4) Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsipprinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan
kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.
5) Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan
dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas
seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.
6) Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang merupakan salah
satu kantor BPJS Kesehatan yang ada di daerah regional VII. Lokasi
dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang terletak di jalan
Tumenggung Suryo no. 44 Kota Malang. BPJS Kesehatan Kantor
Cabang Utama Malang membawai 2 KLO (Kantor Layanan
Operasional) yaitu KLO Kepanjen yang berada di jalan Penarukan 11

13

Kepanjen Kabupaten Malang dan KLO Batu di Ruko Patimura Square


Kav. C Jalan Patimura Batu. BPJS Kesehatan KCU Malang juga
membawahi Kantor LO (Kantor Liasion Office) Cisadeadi jalan
Sunandar Priyo Sudarmo 8G Malang (khusus peserta dari badan usaha).
Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang terdiri dari
beberapa ruangan yaitu:
a) Ruang pelayanan peserta
b) Ruang kepala BPJS Kesehatan KCU Malang
c) Ruang Kepala Unit,
d) Ruang rapat
e) Ruang unit-unit (Unit Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan, Unit
Keuangan dan Penagihan, Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan
Primer, Unit

Manajemen Pelayanan Kesehatan Lanjutan, Unit

Pemasaran, dan Unit Umum dan Teknologi Informasi).


f) Tempat parkir
g) Pantry dan dapur.
h) Toilet
i) Mushola khusus pegawai atau duta BPJSKesehatan.
j) Ruang penyimpanan berkas.
k) Gudang
3.1.2

Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Bentuk struktur organisasi
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan berbeda-beda.
Hal ini dilakukan perusahaan demi tercapainya efisiensi dan efektifitas
kerja yang ada pada masing- masing bagian dalam perusahaan. Struktur
organisasi BPJS Kesehatan terdiri dari satu pimpinan atau disebut
dengan Kepala cabang yang dibantu oleh beberapa bagian/unit yang
saling berhubungan satu sama lain. Struktur organisasi merupakan suatu

14

kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas dan wewenang masingmasing unit untuk bersama-sama mencapai tujuan organaisasi.

Gambar 1. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan KCU Malang


Sumber: BPJS Kesehatan KCU Malang
3.1.3

Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi


Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang BPJS menetukan
bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar
peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS
bertugas untuk:
a) Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta

15

b) Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja


c) Menerima bantuan iuran dari pemerintah
d) Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta
e) Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan social
f) Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial dan memberikan
informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada
peserta dan masyarakat.
Direksi merupakan organ BPJS yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan BPJS untuk kepentingan BPJS, sesuai
dengan asas, tujuan, dan prinsip BPJS, serta mewakili BPJS, baik di
dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan UndangUndang No 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Setiap Kantor cabang
dipimpin oleh Kepala cabang yang membawahi unit-unit yang
melakukan tugas-tugas BPJS Kesehatan.
A. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan melakukan tugas pokok
melakukan pelayanan kepesertaan pelanggan.
1) Kegiatan pengumpulan data untuk purifikasi kantor cabang
2) Komunikasi, edukasi & pemberian informasi secara langsung
(tatap muka, hotline service) kantor cabang
3) Komunikasi, edukasi & pemberian informasi secara tidak
langsung (booklet, leaflet, tv, media cetak, dll.) cabang malang
4) Laporan penggunaan dan stok blangko identitas peserta kantor
cabang
5) Pemberian sanksi asministrasi ketidakpatuhan pembayaran iuran
kantor cabang
6) Pemberian sanksi administratif ketidakpatuhan pendaftaran dan
perubahan data kantor cabang
7) Pemeriksaan data kepatuhan
8) Pemeriksaan lapangan kepatuhan
9) Penanganan keluhan langsung kantor cabang

16

10) Penanganan keluhan tidak langsung kantor cabang


11) Pendaftaran peserta individu melalui pihak ketiga kantor cabang
12) Pendaftaran peserta kolektif (migrasi data) kantor cabang
13) Pendaftaran peserta melalui website kantor cabang
14) Pendaftaran peserta perorangan kantor cabang
15) Penerimaan umpan balik tidak langsung kantor cabang
16) Penetapan jumlah kapitasi kantor cabang
17) Pengelolaan formulir daftar isian peserta, formulir perubahan
data peserta (bentuk elektronik) kantor cabang
18) Pengelolaan formulir daftar isian peserta, formulir perubahan
data peserta (bentuk manual) kantor cabang
19) Penyusunan laporan pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan
kantor cabang
20) Perencanaan pemeriksaan kepat uhan
21) Update data oleh peserta kant or cabang
22) Usulan penghentian pelayanan publik tertentu kantor cabang
B. Unit Keuangan dan Penagihan memiliki tugas pokok mengatur
keuangan dan melayani peserta dalam hal penagihan keuangan.
1) Laporan pemenuhan kewajiban perpajakan (bulanan dan
tahunan) kantor cabang.
2) Pelaporan pajak pertambahan nilai (wajib pungut) kantor
cabang.
3) Pelaporan PPH masa 21 (pegawai) kantor cabang.
4) Pelaporan PPH pasal 23 kantor cabang.
5) Pelaporan PPH pasal 4 ayat 2 kantor cabang.
6) Pembayaran dengan bilyet giro (BG) kantor cabang.
7) Pembayaran dengan cek kantor cabang.
8) Pembayaran kapitasi kantor cabang.
9) Pembayaran klaim kolektif kantor cabang.
10) Pembayaran pajak pertambahan nilai (wajib pungut) kantor
cabang.

17

11) Pembayaran PPH masa 21 (pegawai) kantor cabang.


12) Pembayaran PPH pasal 23 kantor cabang.
13) Pembayaran PPH pasal 4 ayat 2 kantor cabang.
14) Pembayaran tunai kantor cabang.
15) Pembayaran uang muka klaim dan uang muka pelayanan kantor
cabang.
16) Pembukuan transaksi harian intern kantor cabang.
17) Pemungutan pajak eksternal kantor cabang
18) Pemungutan pajak internal kantor cabang
19) Penagihan dan pengumpulan iuran oleh pihak ketiga kantor
cabang.
20) Penagihan iuran pekerja penerima upah.
21) Penagihan iuran PNS atau Pemda kekurangan atau kelebihan
setoran kantor cabang.
22) Penerbitan surat

tagihan iuran pekerja penerima upah non

APBN kantor cabang.


23) Penerimaan melalui rekening bank kantor cabang.
24) Penerimaan tunai kantor cabang.
25) Penetapan objek pajak eksternal kantor cabang.
26) Penetapan objek pajak internal kantor cabang.
27) Pengembalian tunai kantor cabang.
28) Pengisian kas kantor cabang.
29) Penutupan kas kantor cabang.
30) Penyediaan dana operasional divisi regional dan kantor cabang.
31) Penyimpanan cash on hand kantor cabang.
32) Penyimpanan di bank (setoran kelebihan kas) kantor cabang.
33) Penyusunan cash budget kantor cabang.
34) Penyusunan laporan asset tetap kantor cabang.
35) Penyusunan laporan inventarisasi kekayaan dan kewajiban
tahunan kantor cabang.
36) Penyusunan laporan bulanan kantor cabang.

18

37) Penyusunan laporan keuangan kantor cabang tahunan.


38) Penyusunan laporan keuangan kantor cabang triwulan.
39) Penyusunan laporan manajemen kantor cabang (bulanan,
triwulan, tahunan).
40) Penyusunan laporan pajak pertambahan nilai (wajib pungut)
kantor cabang.
41) Penyusunan laporan penerimaan iuran pns atau pemda kantor
cabang.
42) Penyusunan laporan pos-pos neraca dan penjelasan kantor
cabang.
43) Penyusunan laporan PPH pasal 21(pegawai) kantor cabang.
44) Penyusunan laporan PPH pasal 23 kantor cabang.
45) Penyusunan laporan PPH pasal 4 ayat 2 kantor cabang.
46) Penyusunan rencana kerja dan anggaran kantor cabang
(RKAKC).
47) Penyusunan saldo awal audited kantor cabang.
48) Penyusunan umpan balik penyerapan anggaran kantor cabang.
49) Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAKC)
unit kerja cabang.
50) Perhitungan kebutuhan anggaran untuk iuran pemerintah daerah
kantor cabang.
51) Perhitungan pajak pertambahan nilai (wajib pungut) kantor
cabang.
52) Perhitungan PPH pasal 21 (pegawai) kantor cabang.
53) Perhitungan PPH pasal 23 kantor cabang.
54) Perhitungan PPH pasal 4 ayat 2 kantor cabang.
55) Rekonsiliasi bukti setoran yang berasal dari iuran pns daerah
dan iuran pemda kantor cabang.
56) Rekonsiliasi bukti setoran yang berasal dari iuran PNS pusat,
TNI polri kantor cabang.

19

57) Rekonsiliasi data iuran pekerja penerima upah (non APBN) dan
bukan penerima upah kantor cabang.
58) Verifikasi bukti setoran kantor cabang.
59) Verifikasi persetujuan penggunaan anggaran kantor cabang .
60) Verifikasi rencana kegiatan program kantor cabang .
61) Verifikasi tagihan eksternal (non klaim) kantor cabang.
62) Verifikasi tagihan internal kantor cabang.
C. Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer memiliki tugas pokok
mengelola pelayanan kesehatan pertama atau kesehatan primer yaitu
pada puskesmas, klinik, dan dokter praktek perorangan.
1) Analisa kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor
cabang.
2) Deteksi kejadian terindikasi fraud dan abuse pada pelayanan
kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
3) Kredensialing fasilitas kesehatan tingkat

pertama kantor

cabang.
4) Monitoring ketersediaan obat

program rujuk balik kantor

cabang.
5) Pelaksanaan audit mutu pelayanan kesehatan tingkat pertama
kantor cabang.
6) Pelaksanaan forum kemitraan tingkat

pertama tingkat

kabupaten kantor cabang.


7) Pelaksanaan forum komunikasi antara faskes tingkat pertama
dan tingkat lanjutan kantor cabang.
8) Pelaksanaan kontrak kerja fasilitas kesehatan tingkat pertama
kantor cabang.
9) Pelaksanaan skrining kanker serviks dan payudara kantor
cabang.
10) Pelaksanaan skrining riwayat kesehatan kantor cabang.
11) Pelaksanaan utilisasi review RJTP kantor cabang.
12) Pelaporan fraud dan abuse tingkat pertama kantor cabang.

20

13) Pelaporan ketersediaan fasilitas kesehatan tingkat

pertama

kantor cabang.
14) Pelaporan kinerja fasilitas kesehatan tingkat

pertama kantor

cabang.
15) Pelaporan kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat
pertama kantor cabang
16) Pelaporan pengelolaan keluhan fasilitas kesehatan tingkat
pertama kantor cabang.
17) Pelaporan seleksi fasilitas kesehatan tingkat

pertama kantor

cabang.
18) Pelaporan sosialisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor
cabang.
19) Pelayanan imunisasi kantor cabang.
20) Pelayanan KB kantor cabang.
21) Pemantauan aktivitas program prolanis kantor cabang.
22) Pembentukan forum komunikasi antara faskes tingkat pertama
dan tingkat lanjutan kantor cabang.
23) Pembentukan tim anti fraud and abuse tingkat pertama kantor
cabang.
24) Pembentukan tim forum kemitraan tingkat

pertama kantor

cabang.
25) Pembentukan tim seleksi fasilitas kesehatan tingkat pertama
kantor cabang.
26) Pemberian informasi faskes tingkat pertama secara langsung
kantor cabang.
27) Pemberian kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat
pertama (penyediaan fasilitas kesehatan) kantor cabang.
28) Pemberian kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat
pertama (penyediaan tenaga kesehatan melalui kerjasama
dengan dinas kesehatan) kantor cabang.

21

29) Pemberian kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat


pertama (penyediaan tenaga kesehatan melalui kerjasama
dengan pihak ketiga) kantor cabang.
30) Pemberian kompensasi dalam bentuk uang tunai pada daerah
tanpa fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
31) Pemetaan daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat

pertama

kantor cabang.
32) Pemetaan fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
33) Pemutusan atau tidak memperpanjang kontrak kerja faskes
tingkat pertama kantor cabang.
34) Pendaftaran fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
35) Pendaftaran peserta pelayanan rujuk balik (PRB) kantor cabang.
36) Pendaftaran peserta pronalis kantor cabang.
37) Penetapan bentuk kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan
tingkat pertama kantor cabang.
38) Penetapan indikator UR tingkat pertama kantor cabang.
39) Penilaian kinerja fasilitas kesehatan tingkat

pertama kantor

cabang.
40) Penyelenggaraan edukasi tentang sistem pembayaran kapitasi
kantor cabang.
41) Penyelenggaraan olahraga sehat kantor cabang.
42) Penyelenggaraan promosi kesehatan keliling kantor cabang.
43) Penyelenggaraan workshop edukasi kelompok risti kantor
cabang.
44) Penyusunan laporan absensi pembayaran kapitasi kantor cabang.
45) Penyusunan laporan hasil skrining kanker serviks, riwayat
kesehatan dan skrining payudara kantor cabang.
46) Penyusunan laporan pengelolaan mutu manfaat

pelayanan

kesehatan tingkat pertama kantor cabang.


47) Penyusunan laporan penguatan faskes tingkat pertama kantor
cabang.

22

48) Penyusunan laporan program promotif dan preventif kantor


cabang.
49) Persiapan pembayaran kapitasi fasilitas kesehatan tingkat
pertama kantor cabang.
50) Profiling fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
51) Rekredensialing fasilitas kesehatan tingkat

pertama kantor

cabang.
52) Sosialisasi dan advokasi family folder kantor cabang.
53) Sosialisasi dan advokasi fungsi first contact

faskes tingkat

pertama kantor cabang.


54) Sosialisasi dan advokasi panduan klinis kantor cabang.
55) Sosialisasi dan advokasi prolanis kantor cabang.
56) Sosialisasi sistem pembayaran PFP kantor cabang.
57) Supervisi fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
58) Survei pelayanan first contact pada faskes tingkat pertama
kantor cabang.
59) Survei pemahaman fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor
cabang.
60) Tindak lanjut hasil audit mutu pelayanan kesehatan.
61) Tindak lanjut kejadian fraud dan abuse kepada pegawai BPJS
kesehatan tingkat pertama kantor cabang.
62) Tindak lanjut kejadian fraud dan abuse kepada peserta dan PPK
tingkat pertama kantor cabang.
63) Umpan balik hasil supervisi kepada faskes tingkat

pertama

kantor cabang.
64) Umpan balik kinerja fasilitas kesehatan tingkat pertama kantor
cabang.
65) Umpan balik UR tingkat pertama kantor cabang.
66) Verifikasi klaim gawat darurat di fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang tidak bekerjasama kantor cabang.

23

67) Verifikasi klaim luar paket INA-OBG faskes tingkat pertama


kantor cabang.
68) Verifikasi klaim obat rujuk balik kantor cabang.
69) Verifikasi klaim pelayanan ambulan pada faskes tingkat
pertama kantor cabang.
70) Verifikasi klaim pelayanan darah kantor cabang.
71) Verifikasi klaim penunjang diagnostik peserta rujuk balik kantor
cabang.
72) Vrifikasi klaim persalinan kantor cabang.
73) Verifikasi klaim rawat inap tingkat pertama.
D. Unit

Manajemen

Pelayanan

Kesehatan

Lanjutan

(Rujukan)

mempunyai tugas pokok untuk mengelola pelayanan kesehatan


lanjutan atau pelayanan rujukan dari fasilitas kesehatan primer yaitu
pada Rumah Sakit dan Optik.
1) Advokasi penyusunan clinical pathway kantor cabang .
2) Analisa kebutuhan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
3) Deteksi kejadian terindikasi fraud dan abuse pada pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor cabang.
4) Kesepakatan tarif dengan faskes rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang
5) Kontrak kerja fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.
6) Kredensialing fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.
7) Laporan mapping wilayah rujukan dan jejaring komunikasi antar
faskes kantor cabang.
8) Laporan pengelolaan mutu pelkes rujukan tingkat

lanjutan

kantor cabang.
9) Pelaksanaan audit medis kantor cabang.
10) Pelaksanaan utilisasi review RJTL dan RITL kantor cabang.

24

11) Pelaporan fraud dan abuse rujukan tingkat

lanjutan kantor

cabang.
12) Pelaporan ketersediaan fasilitas kesehat an rujukan tingkat
lanjutan kantor cabang.
13) Pelaporan kinerja fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
14) Pelaporan kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan rujukan
tingkat lanjutan kantor cabang.
15) Pelaporan pengelolaan keluhan fasilitas kesehatan rujukan
tingkat lanjutan kantor cabang.
16) Pelaporan seleksi fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
17) Pelaporan sosialisasi pelayanan fasilitas kesehatan rujukan
tingkat lanjutan kantor cabang.
18) Pelayanan rujukan antar fasilitas kesehatan kantor cabang.
19) Pembentukan tim anti fraud and abuse kantor cabang.
20) Pembentukan tim forum kemitraan tingkat kabupaten atau kota
kantor cabang.
21) Pembentukan tim kendali mutu medis kantor cabang.
22) Pembentukan tim seleksi fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjutan kantor cabang.
23) Pemberian informasi faskes rujukan tingkat lanjutan langsung
kantor cabang.
24) Pemberian informasi faskes rujukan tingkat

lanjutan secara

langsung kantor cabang.


25) Pemberian kompensasi dalam bentuk uang tunai pada daerah
tanpa fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor cabang.
26) Pemetaan daerah tanpa fasilitas kesehatan tingkat lanjutan
kantor cabang.
27) Pemetaan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.

25

28) Pemutusan atau tidak memperpanjang kontrak kerja faskes


tingkat lanjutan kantor cabang.
29) Penanganan lanjutan kejadian fraud dan abuse kepada pegawai
bpjskesehatan rujukan kantor cabang.
30) Penanganan lanjutan kejadian fraud dan abuse kepada peserta
dan PPK rujukan tingkat lanjutan kantor cabang.
31) Pendaftaran fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.
32) Penetapan bentuk kompensasi daerah tanpa fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjutan kantor cabang.
33) Penetapan indikator UR per faskes rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
34) Penilaian kinerja fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
35) Penyelenggaraan forum komunikasi antar faskes kantor cabang.
36) Penyusunan daftar PIC fasilitas kesehatan kantor cabang.
37) Penyusunan laporan kecukupan tarif kantor cabang.
38) Penyusunan mapping wilayah rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.
39) Pertemuan forum kemitraan rujukan tingkat kabupaten kantor
cabang.
40) Pertemuan kemitraan faskes rujukan tingkat

lanjutan kantor

cabang.
41) Profiling fasilitas kesehatan rujukan tingkat

lanjutan kantor

cabang.
42) Rekredensialing fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
43) Sosialisasi dan advokasi implementasi clinical pathway kantor
cabang.
44) Sosialisasi mapping wilayah rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.

26

45) Supervisi fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kantor


cabang.
46) Survei kepuasan pelanggan rujukan tingkat lanjutan kantor
cabang.
47) Survei pemahaman fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
48) Tindak lanjut hasil audit medis rujukan kantor cabang.
49) Umpan balik hasil supervisi kepada faskes rujukan tingkat
lanjutan kantor cabang.
50) Umpan balik kinerja fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
51) Umpan balik UR kantor cabang.
52) Verifikasi klaim gawat darurat di faskes tingkat lanjutan yang
tidak bekerjasama kantor cabang.
53) Verifikasi klaim kompensasi dalam bentuk uang tunai pada
daerah tanpa faskes rujukan kantor cabang.
54) Verifikasi klaim luar paket INA-OBG kantor cabang.
55) Verifikasi klaim pelayanan ambulan pada faskes lanjutan kantor
cabang.
56) Verifikasi klaim rawat

inap tingkat lanjutan (RITL) kantor

cabang.
57) Verifikasi klaim rawat jalan tingkat lanjutan (RITL) kantor
cabang.
58) Walk through audit (WTA) faskes rujukan tingkat lanjutan
kantor cabang.
E. Unit Pemasaran memiliki tugas-tugas yang meliputi:
1) Evaluasi pemasaran kantor cabang.
2) Laporan

kegiatan

hubungan

kemitraan

dengan

penentu

kebijakan, pemberi kerja, koordinator (organisasi komunitas,


asosiasi atau paguyuban, federasi serikat pekerja) triwulan
kantor cabang.

27

3) Laporan kegiatan sosialisasi dan edukasi langsung kantor


cabang.
4) Laporan kegiatan sosialisasi dan edukasi tidak langsung kantor
cabang.
5) Laporan pengelolaan daftar penentu kebijakan, pemberi kerja,
koordinator (organisasi komunitas, asosiasi atau paguyuban,
federasi serikat pekerja) triwulan kantor cabang.
6) Laporan perkembangan rekrutmen peserta dan advokasi atau
komunikasi publik kantor cabang.
7) Pembentukan tim komunikasi publik kantor cabang.
8) Pengelolaan

daftar

penentu

kebijakan,

pemberi

kerja,

koordinator kantor cabang.


9) Penyelenggaraan pertemuan dengan pihak yang berkepentingan
kantor cabang.
10) Penyelenggaraan pertemuan tim komunikasi publik kantor
cabang.
11) Penyusunan laporan advokasi atau forum komunikasi bulanan
kantor cabang.
12) Rekrutmen kelompok peserta bukan pekerja (mampu bayar
iuran) berbadan hukum kantor cabang.
13) Rekrutmen kelompok peserta pekerja bukan penerima upah
(kolektif) kantor cabang.
14) Rekrutmen kelompok peserta pekerja penerima upah (kolektif)
kantor cabang.
15) Sosialisasi & edukasi langsung program BPJS kesehatan kepada
peserta pekerja bukan penerima upah kantor cabang
16) Sosialisasi & edukasi langsung program BPJS kesehatan kepada
peserta pekerja penerima upah kantor cabang.
17) Sosialisasi dan advokasi program jkn kantor cabang
F. Unit Umum dan Teknologi Informasi memiliki tugas-tugas yang
meliputi:

28

1) Back up database kantor cabang.


2) Identifikasi kebutuhan pengadaan kantor cabang.
3) Inventarisasi aset kantor cabang.
4) Komunikasi langsung tata nilai organisasi kantor cabang.
5) Mengolah dan menyajikan data.
6) Monitoring fasilitas telekomunikasi kantor cabang.
7) Monitoring jaringan komunikasi data kantor cabang.
8) Pelayanan dan pengelolaan cuti kantor cabang.
9) Pemantauan environment data center kantor cabang.
10) Pemantauan perangkat aktif kantor cabang.
11) Pemantauan rencana perlakuan risiko.
12) Pembatalan tiket kantor cabang.
13) Pembuatan iklan kantor cabang.
14) Pemeliharaan alat angkutan.
15) Pemeliharaan alat angkutan.
16) Pemeliharaan aset.
17) Pemeliharaan ruang server kantor cabang.
18) Pemilihan media iklan kantor cabang.
19) Pemindahan arsip inaktif yang dimusnakhan atau dipindahkan
kantor cabang.
20) Peminjaman arsip kantor cabang.
21) Pemusnahan arsip inaktif kantor cabang.
22) Penanganan duka cita kantor cabang.
23) Penanganan keluhan hardware kantor cabang.
24) Penanganan keluhan software kantor cabang.
25) Penanganan surat

masuk dan perpindahan surat

pengolah kantor cabang.


26) Penataan arsip aktif unit pengolah kantor cabang.
27) Penataan arsip inaktif kantor cabang.
28) Penataan arsip vital kantor cabang.
29) Pencatatan aset kantor cabang.

di unit

29

30) Penentuan strategi perlakuan risiko kantor cabang.


31) Penetapan daftar rekanan terseleksi (DRT) kantor cabang.
32) Pengadaan langsung dengan seleksi kantor cabang.
33) Pengadaan langsung kantor cabang.
34) Pengajuan tunjangan cuti besar kantor cabang.
35) Pengajuan tunjangan cuti tahunan kantor cabang.
36) Pengelolaan absensi kantor cabang.
37) Pengelolaan arsip aktif kantor cabang.
38) Pengelolaan data tunjangan hari raya (THR) kantor cabang.
39) Pengelolaan inventory kantor cabang.
40) Pengelolaan issue atau berita kantor cabang.
41) Pengelolaan lembur kantor cabang.
42) Pengelolaan ruang rapat kantor cabang.
43) Pengelolaan surat masuk kantor cabang.
44) Penilaian kualitas barang dan jasa hasil pengadaan kantor
cabang.
45) Penyediaan tiket pesawat kantor cabang.
46) Penyerahan atau akuisisi arsip statis kantor cabang.
47) Penyusunan laporan aktifitas change agent kantor cabang.
48) Penyusunan perjanjian kerjasama kantor cabang.
49) Penyusunan surat keluar dan akseptasi kantor cabang.
50) Perawatan arsip aktif kantor cabang.
51) Perawatan arsip inaktif kantor cabang.
52) Perencanaan, pembinaan dan penilaian kinerja pegawai kantor
cabang.
53) Persiapan pengadaan barang dan jasa kant or cabang.
54) Press release kantor cabang.
55) Rekonsiliasi data aset kantor cabang.
56) Risk asessment kantor cabang.
57) Swakelola kantor cabang.

30

58) Usulan penghapusan aktiva tetap barang bergerak karena force


majeur & hilang kantor cabang.
59) Usulan penghapusan aktiva tetap barang bergerak karena tidak
ekonomis kantor cabang
60) Usulan perubahan alur kerja kantor cabang.
3.2 Bidang-Bidang Kegiatan
Di BPJS KCU Malang terdapat unit-unit seperti, unit kepesertaan, unit
keuangan dan penagihan, unit pelayanan fasilitas kesehatan primer, unit
pelayanan fasilitas kesehatan lanjutan, dan unit pemasaran. Kami berlima
ditempatkan di tiga unit berbeda. Pergantian tugas dilakukan setiap hari.
Adapun tugas pokok dan fungsi bidang-bidang tersebut sudah dijelaskan di
atas.
3.2.1.

Unit Kepesertaan
Unit Kepesertaan menangani pendaftaran dan pengurusan

perubahan data peserta. Pelayanan ini dilakukan dalam pengurusan


pendaftaran peserta mandiri dan peserta badan usaha. Pendaftaran
peserta mandiri atau umum (Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja) sesuai dengan Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan nomor 32 Tahun 2015 yaitu dapat dilakukan melalui:
1) Kantor BPJS Kesehatan yang wilayah kerjanya meliputi daerah
tempat calon peserta berdomisili atau melalui pihak ketiga yang
ditunjuk BPJS Kesehatan.
2) Wibsite BPJS Kesehatan.
3) Bank atau pihak lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Bank- bank yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yaitu
Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
Pendaftaran peserta Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja yang dilakukan melalui BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Utama Malang dengan cara sebagai berikut.

31

Melengkapi Persyaratan

Melakukan Pembayaran di Bank setelah 14 hari pendaftaran

Dilakukan oleh Peserta

Cetak Kartu BPJS Kesehatan di Loket E

Berkas
eserta mendapat informasi dan Verifikasi
formulir pendaftaran

Proses Pendaftaran SELESAI

Dilakukan oleh Duta BPJS Kesehatan

Cetak
Nomor
Account
Proses Pendaftaran (Loket A untuk mandiri
dan
loket Virtual
C untuk
PNS/TNI)

Gambar 2 Alur Pendaftaran Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran


Jaminan Kesehatan KCU Malang
Sumber: Olahan Penulis, 2015
Keterangan: Pendaftaran Pekerja diluar Hubungan Kerja atau Pekerja Mandiri
dimulai dengan mengisi Formulir Daftar Isian Peserta serta melampirkan
berkas persyaratan, yaitu:
1) Kartu Keluarga
2) KTP semua calon peserta
3) Akte lahir (bagi anak)
4) Buku nikah
5) Bagi WNA, menunjukkan Kartu Ijin Tinggal atau Tetap (KITAS/KITAP).
6) Pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4cm
(kecuali bagi anak usia balita).
7) Buku rekening Bank yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan (Bank
Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI).
Sedangkan untuk PNS/TNI/POLRI, pendaftaran dimulai dengan mengisi
Daftar Isian Peserta serta melampirkan berkas persyaratan, yaitu:

32

1) SK kepangkatan terakhir;
2) Foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja;
3) KTP semua calon peserta
4) Akte lahir (bagi anak)
5) Surat nikah
6) Pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4cm
(kecuali bagi anak usia dibawah lima tahun).
7) Kartu Keluarga (Asli dan Fotocopi)
Unit Kepesertaan juga menangani perubahan data peserta BPJS
Kesehatan. Perubahan data meliputi perubahan nama, perubahan tempat
tinggal, perubahan rekening bank, perubahan fasilitas kesehatan primer,
perubahan

kelas

peserta,

dan

perubahan

golongan

PNS/TNI/POLRI) dilakukan di loket C. Sedangkan

(khusus

bagi

perubahan keaktifan

peserta atau pelaporan peserta meninggal dunia dilakukan di loket E. Berikut


adalah alur pengurusan laporan meninggal yang dilakukan di Loket E.

33

Peserta mendapat informasi dan fo

Ada tunggakan

Petug
Tidak ada tunggakan

Peserta memb
Petugas me

Proses SELESAI
Gambar 3. Alur Pendaftaran mandiri dan PNS/TNI/POLRI
Sumber: Olahan Penulis, 2015
Uraian Proses Menon-aktifkan peserta karena meninggal
Persyaratan yang harus dibawa pelapor:
1)
2)
3)
4)

Kartu BPJS peserta yang meninggal


Bukti pelunasan tunggakan peserta
Surat keterangan kematian dari RT/RW/pejabat setempat
Petugas menon-aktifkan peserta, dengan cara:
- Memasukkan nomor kartu peserta pada aplikasi kepesertaan BPJS
- Petugas mengecek tagihan atau tunggakan iuran. Peserta yang sudah
tindak ada tunggakan iuran, maka peserta dapat dinon-aktifkan.
Apabila peserta sudah melakukan pembayaran dan membawa bukti
transfer, tetapi belum tercantum dalam aplikasi BPJS Kesehatan,
maka petugas melakukan konfirmasi ke bagian keuangan. Peserta
yang masih memiliki tunggakan maka harus melakukan pelunasan
terlebih dahulu.

34

Selain pengurusan laporan kematian, Loket E juga menangani


pengurusan kehilangan kartu BPJS Kesehatan. Berikut alur untuk pengurusan
kehilangan kartu BPJS Kesehatan.

Melam
Mengisi(Pegawai)
Formulir Kehilangan
Dilakukan oleh Duta BPJS Kesehatan
Surat keterangan keh
Dilakukan oleh Peserta
Fotocopi Kartu yang h

Penyetakan Kartu
SELESAI
Gambar 4. Alur Pengurusan Kehilangan Kartu
Sumber: Olahan Penulis, 2015
3.2.2 Unit Keuangan dan Penagihan
Unit keuangan dan penagihan merupakan unit yang mengelola
keuangan kantor cabang dan mengelola penagihan peserta. Salah satu
tugas yang dilakukan oleh unit ini adalah tentang keuangan hasil
rekonsiliasi badan usaha. Rekonsiliasi yang dilakukan oleh BPJS
Kesehatan bertujuan untuk mendapatkan data peserta yang valid atau
menyamakan persepsi tentang data peserta dan iuran yang sesuai antara
data diri BU dengan data master field, serta serta melaporkan data
peserta dan iurannya. Kegiatan rekonsiliasi ini dilakukan dengan cara

Pengec

35

mengundang badan usaha-badan usaha yang akan melakukan


rekonsiliasi.

Proses Update Kepesertaan


Dilakukan oleh Unit Kepes
Proses Rekonsiliasi
Validasi Kelengkapan berkas oleh unit Kepesertaan

Entri AMCI (Aplikasi Manajemen Collecting


Iuran)Berkas
Verifikasi
Berkas diterima Keuangan

Approval Kanit

Approval Kepala KCU

Dilakukan oleh Unit Keuangan d


Berkas diarsipkan
Proses SELESAI

Gambar 5. Alur Rekonsiliasi Badan Usaha


Sumber: Olahan Penulis, 2015
Keterangan:
1) Validasi Kelengkapan berkas oleh unit kepesertaan pada saat rekonsiliasi.
2) Proses rekonsiliasi dilakukan dengan menyamakan data peserta yang ada
pada setiap badan usaha dan data yang ada dalam BPJS Kesehatan.
3) Proses Update Kepesertaan. Data yang benar akan diupdate ke dalam
system kepesertaan. Kegiatan ini dilakukan oleh unit kepesertaan.
4) Berkas diterima Keuangan. Berkas ini dapat menjadi bukti bahwa sudah
dilakukan perbaikan data.
5) Verifikasi Berkas. Melakukan digitalisasi berkas rekonsiliasi badan
usaha.
6) Entri AMCI (Aplikasi Manajemen Collecting Iuran). Proses ini
memasukkan angka-angka iuran yang telah dilakukan perbaikan pada
saat rekonsiliasi dengan menyertakan bukti rekonsiliasi yang telah
didigitalisasi.

36

7) Approval Kanit. Dilakukan untuk persetujuan atau pengizinan dari kepala


unit Keuangan dan Penagihan. Proses ini untuk pengecekan data hasil
rekonsiliasi yang telah di entry dalam AMCI.
8) Approval Kepala KCU. Dilakukan untuk persetujuan atau pengizinan
dari kepala BPJS Kesehatan KCU Malang.
9) Berkas rekonsiliasi diarsipkan dalam odner.
3.2.3 Unit Pemasaran
Unit pemasaran merupakan unit yang menangani tentang
pendaftaran Badan Usaha dan melakukan sosialisasi tentang BPJS
Kesehatan kepada Badan Usaha unutk mendaftarkan karyawannya yang
kini bisa dilakukan input peserta oleh perwakilan BU melalui e-DaBU.
Berikut adalah alur pendaftaran peserta penerima upah yang dilakukan
secara kolektif melalui badan usaya pemberi kerja.

37

Sosialisasi dan edukasi langsung program di BPJS Kesehatan kepada peserta pekerja penerima upah (kolektif) kantor cabang

Staff manajemen administrasi

Staff Pemasaran pekerja

Kepesertaan

penerima upah

Kepala Unit Pemasaran

Kepala Cabang

Menerima Formulir Registrasi


Perusahaan atau Organisasi

Melakukan verifikasi
kesesuaian dan kelengkapan
data

Memberikan paraf

Memeriksa dan
memberi paraf

Tidak
Setuju

Ya

Memberikan persetujuan dan


menandatangani

Tidak
Setuju

Menerima data peserta

Mengirimkan ke bagian

kolektif

kepesertaan

Pendaftaran peserta kolektif melalui migrasi data Kantor Cabang

Gambar 6. Alur Rekrutmen Kelompok Peserta Pekerja Penerima Upah


(Kolektif) Kantor Cabang
Sumber: BPJS Kesehatan KCU Malang, 2014
Keterangan:

38

1) Sosialisasi dan edukasi diberikan kepada pekerja penerima upah dan


pemberi upah atau pemilik badan usaha secara langsung tentang program
JKN yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Penanggung jawab dari
kegiatan sosialisasi ini adalah unit Pemasaran.
2) Setelah Calon peserta mendapatkan sosialisasi dan

mendapatkan

informasi, badan usaha melakukan registrasi perusahaan atau organisasi


dari calon peserta dengan melengkapi berkas persyaratan yaitu NPWP,
surat ijin mendirikan badan usaha, daftar karyawan dan anggota peserta
yang akan ditanggung perusahaan beserta persyaratan individu peserta.
3) Staff Pemasaran pekerja penerima upah melakukan verifikasi kesesuaian
dan kelengkapan data perusahaan.
4) Setelah berkas sesuai, petugas menandatangani berkas tersebut.
5) Kepala unit pemasaran memeriksa dan menyetujui dengan memberikan
paraf. Berkas yang tidak disetujui oleh kepala unit pemasaran harus
diperbaiki dan harus kembali untuk diperiksa oleh staff pemasaran
pekerja penerima upah.
6) Berkas yang telah disetujui oleh kepala unit pemasaran diserahkan kepada
kepala cabang agar mendapat persetujuan dan ditandatangani oleh kepala
cabang. Berkas yang tidak disetujui oleh kepala unit harus diperbaiki dan
harus kembali untuk diperiksa oleh kepala unit pemasaran.
7) Berkas yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kepala cabang dikirim
ke bagian kepesertaan oleh staff pemasaran pekerja penerima upah.
8) Staff manajemen administrasi Kepesertaan menerima berkas data peserta
kolektif dan selanjutnya akan diproses dibagian kepesertaan untuk
melakukan entry data kepesertaan. Setelah proses entry data selesai, kartu
BPJS Kesehatan diberikan dengan cara kolektif kepada perusahaan yang
selanjutnya akan diberikan kepada perserta pekerja penerima upah.

39

3.3 Laporan Harian


a) Laporan Harian Iqsan Dinata
Tabel 2. Deskripsi Kegiatan Magang Iqsan Dinata di BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Utama Malang
Tanggal
6 Juli 2015

Deskripsi Kegiatan Magang yang Dilaksanakan


Sebelum memulai aktivitas harian, seluruh Duta BPJS
Kesehatan (Karyawan) melakukan apel pagi. Apel pagi ini
terdiri dari menyanyikan mars BPJS Kesehatan, Meneriakkan
yel-yel tata nilai Organisasi, membacakan 10 Prinsip BPJS
Kesehatan, berdoa bersama agar dilancarkan segala kegiatan

hari ini.
Kegiatan pertama kami di tempat magang adalah melakukan
pelipatan Kartu peserta BPJS Kesehatan Khusus Badan
Usaha. Karyawan yang mendampingi kami dalam pekerjaan
ini adalah Mba Arum dan Mba Ayu ditambah pegawai tidak
tetap yaitu Mba Tanti. Setelah melipat kartu BPJS Kesehatan
khusus Badan Usaha kegiatan kami selanjutnya yaitu
pemilahan data fasilitas kesehatan tingkat 1 se-Malang Raya
(Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Fasilitas
kesehatan tingkat 1 ini terdiri dari puskesmas, klinik, dokter
keluarga, dan dokter gigi. Setelah itu, dilanjutkan dengan
pengisian data fasilitas kesehatan (faskes) 1 pada formulir
yang belum diisi peserta data fasilitas kesehatan (faskes) 1.
Pengurusan kartu dan pengurusan data faskes 1 ini dibawah
pengawasan dari unit Kepesertaan. Pekerjaan ini dibawah

7 Juli 2015
8 Juli 2015

bimbingan dari Mba Arum selaku staf bidang kepesertaan.


Apel Pagi seperti biasa dan dilanjutkan pemilahan data
fasilitas kesehatan tingkat 1 se-Malang Raya (Kota Malang,
Kabupaten Malang, dan Kota Batu).

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian data fasilitas


kesehatan (faskes) 1 pada formulir yang belum diisi data
fasilitas kesehatan (faskes) 1 pada portal Kepesertaan.

40

9 Juli 2015
10 Juli 2015

Apel Pagi dan dilanjutkan pemilahan data fasilitas kesehatan


tingkat 1 se-Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang,
dan Kota Batu). Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian
data fasilitas kesehatan (faskes) 1 pada formulir yang belum
diisi data fasilitas kesehatan (faskes) 1. Pekerjaan ini dibawah

13 Juli 2015
14 Juli 2015

naungan dari unit Kepesertaan pada portal Kepesertaan.


Apel pagi hari ini dilanjutkan dengan amanah baru dari BPJS
Kesehatan KCU Malang yaitu digitalisasi data kelengkapan
badan usaha yang tersebar di Malang Raya dengan
menggunakan mesin scanner untuk selanjutnya dikirim via

15 Juli 2015

email.
Seperti biasa, apel pagi dan suasana terakhir sebelum Idhul
Fitri ini masih diisi pendigitalisasian data badan usaha baru di
Malang Raya untuk kemudian ditata dalam softcopy arsip
BPJS Kesehatan KCU Malang dan bermaaf-maafan sebelum

16- 21 Juli 2015


22 Juli 2015
23 Juli 2015
24 Juli 2015

27 Juli 2015

cuti Idhul Fitri.


Libur Cuti Bersama Idhul Fitri
Apel Pagi dan masih melanjutkan tugas di unit Pemasaran
dengan proses digitalisasi data badan usaha baru di Malang
Raya.
Apel Pagi dan dilanjutkan di unit Pemasaran untuk
digitalisasi data badan usaha baru Malang Raya.

Setelah aktivitas selesai, seluruh karyawan dan mahasiswa


magang mengikuti acara pisah kenang kepala KCU Malang,
Bapak dr. Bimantoro yang per tanggal 1 Agustus 2015 akan

28 Juli 2015
29 Juli 2015
30 Juli 2015

pindah tugas ke Solo.


Apel pagi dan masih meneruskan tugas di unit Pemasaran
untuk pendigitalisasian data badan usaha baru Malang Raya

dan pengarsipan.
Apel pagi dan masih melanjutkan tugas di unit Pemasaran
melakukan digitalisasi data badan usaha baru Malang Raya.

Kepala BPJS KCU Malang yang baru, Bapak dr. Gatot


Subroto mulai aktif dan melakukan perkenalan kepada para

41

karyawan BPJS Kesehatan KCU Malang. Semua karyawan


KLO Batu, KLO Kepanjen, dan LO Cisadea datang ke KCU
Malang di Jalan Raden Tumenggung Suryo nomor 44
31 Juli 2015
3 Agustus 2015
4 Agustus 2015
5 Agustus 2015

Malang.
Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri di
unit kepesertaan di bagian loket D (loket cetak kartu, laporan

kehilangan kartu, dan laporan kematian)


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri di
front office tempat peserta baru yang ingin ikut layanan BPJS
Kesehatan dengan memberikan formulir sesuai kebutuhan,
yaitu form 1 untuk PNS/ TNI/ POLRI/ Pensiunan, form 2
untuk peserta umum biasa, form 3 untuk tambahan anggota
keluarga bagi anggota keluarga dalam satu KK yang belum
mempunyai kartu BPJS Kesehatan, dan form 4 untuk
perubahan data meliputi perubahan fasilitas kesehatan yang
mana dapat dilakukan setelah 3 bulan 1 hari dari tanggal
pencetakan kartu, perubahan kelas perawatan setelah 13 bulan
dari tanggal pencetakan kartu, perubahan alamat, pangkat dan
golongan PNS/ TNI/ POLRI, dan perubahan data karena

6 Agustus 2015

peserta meninggal.
Apel pagi dan dilanjutkan di Unit kepesertaan untuk melayani
peserta baru dan memberikan informasi bagi masyarakat yang
belum terlalu paham akan manfaat fungsi dan tujuan program

7 Agustus 2015

BPJS Kesehatan.
Apel pagi dan sambutan dari Direktur SDM dari pusat, dan
dilanjutkan dengan dengan pelayanan pencetakan kartu di
loket E. Hari ini terjadi perubahan loket.
Loket A tetap mengurusi tentang pendaftaran PNS.
Loket B pendaftaran mandiri berubah menjadi loket
penagihan keuangan.
Loket C bagian ferifikasi berubah menjadi pengurusan
mutasi, PNS/ TNI/ POLRI.

42

Loket D yang sebelumnya pengurusan cetak kartu,


pelaporan kehilangan kartu, dan pelaporan meninggal
berubah menjadi pengurusan Klaim Pelayanan rujukan.
Loket E yang sebelumnya digunakan sebagai pengurusan
PNS/ TNI/ POLRI menjadi pengurusan cetak kartu,
pelaporan kehilangan kartu, dan pelaporan meninggal.
Loket F sebelumnya mengurusi Klaim pelayanan rujukan
menjadi mengurusi tentang Ferivikasi.
Loket G yang sebelumnya adalah pengurusan penagihan
10 Agustus 2015

dan keuangan ditiadakan dan dialihkan kepada loket B.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri
dan PNS/ TNI/ POLRI/ Pensiunan dan pegawai perusahaan

11 Agustus 2015
12 Agustus 2015
13 Agustus 2015
14 Agustus 2015

yang telah resign di unit kepesertaan bagian front office.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri
di unit kepesertaan di bagian loket E (loket cetak kartu,

laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian).


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri di

unit kepesertaan di bagian front office.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri
di unit kepesertaan di bagian loket E (loket cetak kartu,

17 Agustus 2015
18 Agustus 2015
19 Agustus 2015

laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian)


Libur hari kemerdekaan
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta mandiri
di unit kepesertaan di bagian loket E (loket cetak kartu,

20 Agustus 2015
21 Agustus 2015
24 Agustus 2015

25 Agustus 2015

laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian).


Apel pagi dan dilanjutkan dengan amanah di loket front office
untuk melayani peserta baru yang ingin mendaftar BPJS
Kesehatan mulai dari pendaftar mandiri sampai pensiunan.
Apel pagi dan hari ini ada sedikit perubahan tugas dimana
peserta magang ditarik ke lantai tiga untuk pemilahan
formulir peserta sesuai fasilitas kesehatan yang telah dipilih
dan melengkapi kekurangan dalam formulir peserta yang

26 Agustus 2015

belum lengkap.
Apel pagi dan dilanjutkan dengan klasifikasi fasilitas

43

27 Agustus 2015
28 Agustus 2015

kesehatan yang telah dipilih peserta.


Apel pagi dan melanjutkan tugas di loket E bagian cetak kartu
BPJS Kesehatan peserta yang telah melakukan pelunasan

31 Agustus 2015 1 September 2015


2 September 2015 3 September 2015
4 September 2015

pembayaran pertama.
Apel pagi dan dilanjutkan dengan melakukan pelayanan
peserta di loker front office untuk peserta baru semua
golongan.
Apel pagi dan cetak kartu di loket E dan sekaligus perpisahan
karena hari ini adalah hari magang terakhir di kantor BPJS
Kesehatan Malang.

b) Laporan Harian M. Anwar Adhitama


Tabel 3. Deskripsi Kegiatan Magang M. Anwar Adhitama di BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Utama Malang
Tanggal
6 Juli 2015

Deskripsi Kegiatan Magang yang Dilaksanakan


Hari pertama magang kami datang ke kantor BPJS Kesehatan
Malang tepat pukul 08;30 kemudian kami menunggu para
pegawai berkumpul di lantai 2 untuk melakukan apel pagi yang
akan selalu dilaksanakan setiap harinya sebelum memulai
aktivitas di kantor. Rangkaian apel adalah menyanyikan mars
BPJS Kesehatan, Mengucapkan yel-yel BPJS Kesehatan,
dilanjutkan 10 tata nilai organisasi, kemudian doa dan terkhir
adalah jargon sesuai dengan kreatifitas pemimpin apel yang
bertugas. Kegiatan hari pertama magang adalah meelipat kartu

7 Juli 2015

dari peserta BU setelah itu melakukan klasifikasi faskes


Setiap harinya ada pembagian tugas yang dibagi oleh pegawai
kepada kami peserta magang dan rekan PTT. Hari kedua
magang saya masih mendapat tugas melakukan klasifikasi
faskes: Formulir isian peserta yang tidak dilengkapi faskes
kami isi dengan mencari berdasarkan nomor register pada
database, kemudian setelah faskes diketahui lalu kami tuliskan

8 Juli 2015

pada formulir peserta yang belum dilengkapi faskes


Masih dengan tugas klasifikasi faskes. Selain menemukan

44

faskes

peserta,

kami

juga

membagi

formulir

peserta

berdasarkan dimana mereka tedaftar (Dokter, klinik dan


Puskesmas). Dan selanjutnya saya dan Iqsan di beri tugas untuk
menghitung berapa banyak berkas BU yang telah di arsip dalam
9 Juli 2015
10 Juli 2015
13 Juli 2015
14 Juli 2015
15 Juli 2015
16 Juli 2015
17 Juli 2015
20 Juli 2015
21 Juli 2015
22 Juli 2015
23 Juli 2015
24 Juli 2015

lemari bagian pemasaran


Hari ini dengan tugas yang berbeda yakni digitalisasi data
Peserta BU, dari berkas berupa kertas yang banyak dan berat
untuk di scan yang gunanya untuk lebih ringkas dan
memudahkan bagian pemasaran untuk mencari dan mengecek
data BU yang dibutuhkan
Cuti bersama
Cuti bersama
Cuti bersama
Setalah cuti bersama Idhul Ftri tradisi halal bihalal kami
lakukan dengan semua unsur yang ada di kantor BPJS
Kesehatan Malang. Selanjutnya masih dengan kegiatan yang
sama seperti sebelum cuti bersama yakni digitalisasi data

27 Juli 2015

peserta BU yang masih tersisa banyak.


Setelah sekian hari bekerja hanya dengan teman-teman tanpa
bertenu dengan peserta. Akhirnya hari ini saya diberi tugas di
bagian

depan

yakni

pelayanan

sebagai

Front

Office:

Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus


dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
28 Juli 2015

anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI


Rolling tugas selalu dilakukan setiap hari, saya kembali lagi
unuk klasifikasi faskes. Selain menemukan faskes peserta, kami
juga membagi formulir peserta berdasarkan dimana mereka

45

tedaftar (Dokter, klinik dan Puskesmas). Dan selanjutnya saya


dan Iqsan di beri tugas untuk menghitung berapa banyak berkas
29 Juli 2015

BU yang telah di arsip dalam lemari bagian pemasaran


Hanya beberapa saat melaksanakan tugas klasifikasi faskes.
Dari kami yang berada di lantai 3 salah satu diminta untuk
membantu di Liason

30 Juli 2015

Office: Kantor yang khusus bagian

peserta BU. Saya diajarkan bagaimana menginput data peserta


Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI. Setelah
2 kali saya ditempatkan di FO, saya banyak menemukan

31 Juli 2015

masalah yang alami oleh peserta.


Liason Office: Selain menginput data peserta, kemudian saya di
ajarkan bagaimana cara memindah faskes. Perpindahan faskes
bisanaya dilakukan dengan alasan pindah tempat tinggal/ faskes

3 Agustus 2015

yang dipilih sebelumnya terlau jauh untuk dijangkau


Bagian pelayanan lagi pada loket cetak kartu: Loket ini
malayani untuk mencetak kartu, penonaktifan peserta karena
alasan meninggal, cetak kartu bagi peserta yang kehilangan
kartu dengan mengisi terlebih dahulu surat kehilangan
dilengkapi materai 600 dan melampirkan photocopy kartu bila

4 Agustus 2015

ada atau ktp kk


Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum

46

terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena


terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
5 Agustus 2015

anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI


Liason Office: Menginput data peserta, kemudian saya di
ajarkan bagaimana cara memindah faskes. Perpindahan faskes
bisanaya dilakukan dengan alasan pindah tempat tinggal/ faskes

6 Agustus 201

yang dipilih sebelumnya terlau jauh untuk dijangkau


Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan

anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI


7 Agustus 2015 Liason Office: Selain menginput data peserta, kemudian saya di
10 Agustus 2015
ajarkan bagaimana cara memindah faskes, bertambah lagi
pengalaman saya dengan tugas mengunduh daftar tagihan BU
11 Agustus 2015 Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI
12 Agustus 2015 Liason Office: kembali melakukan input data dan perpindahan
13 Agustus 2015
peserta
14 Agustus 2015 Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus

47

dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu


peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI
17 Agustus 2015 Hari kemerdekaan NKRI
18 Agustus 2015 Melayani loket cetak kartu, selain itu terkadang membantu
teman-teman yang bertugas di FO untuk mengecek keaktifan
katu yang dimiliki peserta, tunggakan yang dimiliki peserta,
serta dimana faskes peserta yang bersangkutan terdaftar
19 Agustus 2015 Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI
20 Agustus 2015 Melayani loket cetak kartu, selain itu terkadang membantu
teman-teman yang bertugas di FO untuk mengecek keaktifan
katu yang dimiliki peserta, tunggakan yang dimiliki peserta,
serta dimana faskes peserta yang bersangkutan terdaftar
21 Agustus 2015 Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.

48

Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk


pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI
24 Agustus 2015 klasifikasi faskes. Selain menemukan faskes peserta, kami juga
membagi formulir peserta berdasarkan dimana mereka tedaftar
(Dokter, klinik dan Puskesmas).
25 Agustus 2015 Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus
26 Agustus 2015
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
27 Agustus 2015
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk
pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI
28 Agustus 2015 klasifikasi faskes. Selain menemukan faskes peserta, kami juga
membagi formulir peserta berdasarkan dimana mereka tedaftar
(Dokter, klinik dan Puskesmas).
31 Agustus 2015 Melayani loket cetak kartu, selain itu terkadang membantu
teman-teman yang bertugas di FO untuk mengecek keaktifan
katu yang dimiliki peserta, tunggakan yang dimiliki peserta,
1

serta dimana faskes peserta yang bersangkutan terdaftar


September Memberikan informasi bagaimana alur, persyaratan yang harus

2015
dilengkapi untuk pendaftaran peserta mandiri serta membantu
2
September
peserta jika mereka mengalami masalah seperti ingin tahu
2015
dimana faskes terdaftar, pengecekan tunggakan yang belum
3
September
terbayar. Menunjukkan formulir mana yang harus diisi, karena
2015
4
September terdapat beberapa formulir yang tentu peruntukannya berbeda.
2015

Ada form 1 untuk perubahan data peserta, form 2 untuk


pendaftaran baru peserta mandiri, form 3 untuk menambahkan
anggota keluarga, form 4 untuk form PNS, TNI/POLRI

49

c) Laporan Harian Intan Permatasari


Tabel 4. Deskripsi Kegiatan Intan Permatasari Selama Magang di BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang
Tanggal
6 Juli 2015

Deskripsi Kegiatan Magang yang DIlaksanakan


- Tanggal 6 Juli 2015 hari pertama magang di BPJS KCU
Malang. Dihari pertama ini dimulai dengan apel pagi,
kegiatan apel merupakan kegiatan wajib yang dilakukan
setiap harinya, untuk hari senin sampai kamis apel dimulai
pukul 08.00 sedangkan untuk hari jumat apel dilaksanakan
pada pukul 07.30. Dimana rangkaian kegiatan apel antara
lain menyanyikan mars BPJS Kesehatan, meneriakkan yel-

yel 10 prinsip tata nilai organisasi, doa dan jargon.


Hari pertama kami mendapat tugas dari Mbak Nadia Ayu
salah satu staff bagian kepesertaan untuk melipat kartu

BPJS milik Badan Usaha (BU).


Tugas selanjutnya yang diberikan oleh Mbak Nadia Ayu
adalah melakukan klasifikasi fasilitas kesehatan (faskes).
Klasifikasi faskes merupakan kegiatan pemilahan fasilitas
kesehatan tingkat primer (puskesmas, klinik, dokter
keluarga). Fasket tingkat primer atau bisa dibilang faskes
pertaama merupakan tempat pengobatan pertama yang
melayani peserta BPJS, kemudian ketika faskes primer
sudah tidak bisa menangani penyakit pasien maka akan

7 Juli 2015

dirujuk ke faskes kedua, yaitu Rumah Sakit.


Kegiatan hari ini diarahkan oleh Mbk Grace dan Mbak Lu
selaku staf Unit Keuangan untuk membantu mengisi
tanggal dan nomor surat panagihan untuk peserta BPJS
yang sudah menunggal pembayaran minimal selama tiga
bulan.

Setelah

tanggal

dan

nomor

terisi

langkah

selanjutnya adalah melipat surat tersebut dan kemudian


dimasukkan dalam amplop. Pada bulan Juli 2015 BPJS
Kesehatan KCU Malang membuat 1200 surat tagihan.

50

Selanjutnya ketika sudah selesai semua surat tagihan akan


-

dikirim melalui kantor pos.


Kegiatan selanjutnya adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada

8 Juli 2015

9 Juli 2015

faskesnya.
Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada

10 Juli 2015
13 Juli 2015
14 Juli 2015
15 Juli 2015
22 Juli 2015
23 Juli 2015
24 Juli 2015

faskesnya.
Kegiatan selama tujuh hari ini adalah malakukan scaning
data-data BU yang diarahkan oleh Mas Eka salah satu staff
bagian Pemasaran. Data yang awalnya dalam lembaranlembaran kertas discan dan disimpan dalam satu folder
sesuai dengan nama BU masing-masing. Kemudia data
tersebut akan dikonvert dan setelah selesai data akan

27 Juli 2015

diberikan ke Mas Eka kembali.


Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada

28 Juli 2015

faskesnya.
Kegiatan pada hari ini digitalisasi data BU di bagian
pemasaran. Dilanjutkan dengan melakukan panggilan

29 Juli 2015

telepon kepada peserta BPJS yang memiliki tunggakan.


Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

30 Juli 2015

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
-

Ada pergantian pimpinan BPJS KCU Malang, yang

51

sebelumnya dipimpin oleh Bapak Bimo sekarang dipimpin


oleh Bapak Gatot. Semua karyawan BPJS seMalang Raya
berkumpul, yaitu dari KLO Batu, KLO Kepanjen, dan LO
31 Juli 2015
3 Agustus 2015

Cisadea.
Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

4 Agustus 2015

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
-

Dilanjutkan dengan pencatakan kartu BPJS di loket D


(sekarang E atau loket 7). Selain itu loket E juga melayani

5 Agustus 2015
6 Agustus 2015

kartu hilang dan laporan kematian.


Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

7 Agustus 2015

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Hari ini BPJS KCU Malang kedatangan Direktur Utama
SDM pusat.

Dilanjutkan dengan pencatakan kartu BPJS di loket D


(sekarang E atau loket 7). Selain itu loket E juga melayani
kartu hilang dan laporan kematian.

Hari ini terjadi pergantan loket, antar lain :


a. Loket A tetap mengurusi tentang pendaftaran baru
peserta BPJS dan penambahan angota.
b. Loket B, dari pendaftaran mandiri berubah menjadi
loket keuangan.
c. Loket C, dari ferifikasi berubah menjadi pengurusan
mutasi atau pergantian faskes.
d. Loket D, dari cetak kartu menjadi pengurusan Klaim
Pelayanan rujukan.

52

e. Loket E, dari loket khusus yang melayani TNI/


POLRI menjadi pengurusan cetak kartu, pelaporan
kehilangan kartu, dan pelaporan meninggal.
f. Loket F, dari mengurusi Klaim pelayanan rujukan
menjadi mengurusi tentang Ferivikasi.
g. Loket G yang sebelumnya adalah pengurusan
penagihan dan keuangan ditiadakan dan dialihkan
10 Agustus 2015
11 Agustus 2015
12 Agustus 2015

13 Agustus 2015
14 Agustus 2015

kepada loket B.
Dilanjutkan dengan pencatakan kartu BPJS di loket E atau
loket 7. Selain itu loket E juga melayani kartu hilang dan
laporan kematian.
Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

18 Agustus 2015
19 Agustus 2015
20 Agustus 2015
21 Agustus 2015
24 Agustus 2015

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Tidak masuk magang dikarenakan menunggu salah satu
keluarga yang masuk rumah sakit (ICU) dari hari minggu.

Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah


dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada
faskesnya.. Tapi hanya sampai jam 10.00 dikarenakan

25 Agustus 2015
26 Agustus 2015

harus ke kampus untuk mengurusi validasi KRS.


Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada

27 Agustus 2015

faskesnya.
Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana
nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

28 Agustus 2015

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada

53

faskesnya.
31 Agustus 2015

Kegiatan hari ini adalah dibagian FO (front office), dimana


nantinya akan melayani peserta dalam hal pemberian
informasi,

1 September 2015 -

pengecekan

tunggakan,

dan

memberikan

formulir.
Dilanjutkan dengan pencatakan kartu BPJS di loket E atau
loket 7. Selain itu loket E juga melayani kartu hilang dan
laporan kematian. Tugas hari ini bersama salah satu
pegawai tidak tetap BPJS bagian kepesertaan, yaitu mbak

2 September 2015 -

Chayang.
Kegiatan hari ini diarahkan oleh Mbk Grace selaku staf
Unit Keuangan untuk membantu mengisi tanggal dan
nomor surat panagihan untuk peserta BPJS yang sudah
menunggal pembayaran minimal selama tiga bulan.
Setelah tanggal dan nomor terisi langkah selanjutnya
adalah melipat surat tersebut dan kemudian dimasukkan
dalam amplop. Pada bulan September 2015 BPJS
Kesehatan KCU Malang membuat 2004 surat tagihan.
Selanjutnya ketika sudah selesai semua surat tagihan akan

2 September 2015 3 September 2015


4 September 2015

dikirim melalui kantor pos.


Kegiatan hari ini adalah klasifikasi faskes ditambah
dengan mencari faskes primer dalam sistem kepesertaan
BPJS Kesehatan khusus untuk formulir yang belum ada
faskesnya.

d) Laporan Harian Khusnul Mufaidah


Tabel 5. Deskripsi Kegiatan Khusnul Mufaidah Selama Magang di BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang
Tanggal
6 Juli 2015

Deskripsi Kegiatan Magang yang DIlaksanakan


- Hari pertama di tempat magang yaitu di BPJS Kesehatan
KCU Malang kegiatan pertama yang dilakukan adalah

54

mengikuti apel pagi. Apel ini dilakukan setiap hari, dalam


apel ini seluruh karyawan menyanyikan lagu mars BPJS
Kesehatan, meneriakkan yel-yel tata nilai organisasi,
membaca 10 prinsip tata nilai organisasi, doa dan jargon
-

serta pengumuman.
Tugas hari pertama diarahakan oleh Mbak Nadia Ayu yang
merukan salah satu staff Kepesertaan (KPP). Tugas tersebut
yaitu membantu melipat kartu BPJS Kesehatan khusus

peserta Badan Usaha (BU).


Tugas kedua yang juga diarahkan oleh Mbak Nadia Ayu
adalah melakukan klasifikasi fasilitas kesehatan. Kegiatan
yang dilakukan adalah melakukan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya.
Fasilitas primer kesehatan tingkat pertama ini ada tiga yaitu
puskesmas, klinik dan dokter keluarga. Fasilitas kesehatan
primer ini merukan tempat pertama yang akan melayani
peserta ketika peserta membutuhkan pemeriksaan atau
pengobatan. Kegiatan lain yang dilakukan adalah mencari
fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada
formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan. Kegiatan ini
juga berada dibawah bimbingan dari Mbak Arum selaku staf

7 Juli 2015

bidang kepesertaan.
Kegiatan hari ini diarahkan oleh Mbk Grace selaku staf Unit
Penagihan

dan

Keuangan

untuk

membantu

dalam

pengiriman surat tagihan kepada peserta. Kegiatan yang


dilakukan adalah mengisi nomor surat penagihan peserta
BPJS Kesehatan khusus peserta mandiri yang menunggak
selama 3 bulan pembayaran. Selanjutnya melakukan
pelipatan surat penagihan, dan memasukkan surat ke amplop
sesuai dengan nama peserta yang tercantum di dalam surat.
Setelah selesai surat akan dikirimkan ke peserta melalui
kantor pos. Setiap bulan, BPJS Kesehatan KCU Malang

55

mengirim 1200 surat tagihan kepada peserta non aktif yang


-

menunggak 3 bulan.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan pemilahan data
fasilitas kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang
Raya dan mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum
tercantum

pada

formulir

peserta

melalui

aplikasi

kepesertaan
8 Juli 2015
9 Juli 2015
10 Juli 2015
13 Juli 2015
14 Juli 2015
15 Juli 2015
22 Juli 2015
23 Juli 2015
24 Juli 2015
27 Juli 2015

Kegiatan hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas


kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan
mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada
formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan
Kegiatan pada hari ini digitalisasi rekonsiliasi badan usaha di
unit penagihan dan keuangan serta mengarsipkan kwitansikwitansi pembayaran badan usaha (kwitansi tahun 2014).
Kegiatan pada hari ini digitalisasi rekonsiliasi badan usaha di
unit penagihan dan keuangan. Setelah aktivitas selesai, seluruh
karyawan dan mahasiswa magang mengikuti acara pisah
kenang kepala KCU Malang, Bapak dr. Bimantoro yang per

28 Juli 2015

tanggal 1 Agustus 2015 akan pindah tugas ke Solo.


- Kegiatan hari ini melakukan digitalisasi rekonsiliasi badan
usaha di unit penagihan dan keuangan dan Entry data
rekonsiliasi BU di aplikasi keuangan
-

29 Juli 2015
30 Juli 2015
31 Juli 2015

Melakukan penagiahan iuran kepada peserta perorangan

yang memiliki tagihan 6 bulan melalui telepon


Kegiatan pada hari ini digitalisasi data BU di bagian pemasaran
-

Kegiatan hari ini melayani kebutuhan peserta mandiri di unit


kepesertaan di bagian FO (Front Office)

Melakukan penagihan iuran peserta BPJS Kesehatan yang


menunggak lebih dari 6 bulan melalui telepon dan
menginformasikan agar segera melunasi tuggakan melalui 3
bank yang ditunjuk BPJS Kesehatan (Bank Mandiri, BNI,

56

dan BRI)
Kegiatan hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas

3 Agustus 2015

kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan


mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum
4 Agustus 2015

pada formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan


Kegiatan hari ini diarahkan oleh Mbk Grace selaku staf Unit
Penagihan

dan

Keuangan

untuk

membantu

dalam

pengiriman surat tagihan kepada peserta. Kegiatan yang


dilakukan adalah mengisi nomor surat penagihan peserta
BPJS Kesehatan khusus peserta mandiri yang menunggak
selama 3 bulan pembayaran. Selanjutnya melakukan
pelipatan surat penagihan, dan memasukkan surat ke amplop
sesuai dengan nama peserta yang tercantum di dalam surat.
Setelah selesai surat akan dikirimkan ke peserta melalui
kantor pos. Setiap bulan, BPJS Kesehatan KCU Malang
mengirim 1200 surat tagihan kepada peserta non aktif yang
5 Agustus 2015
6 Agustus 2015

menunggak 3 bulan
Kegiatan hari ini

pelayanan peserta mandiri di unit

kepesertaan di bagian loket D (loket cetak kartu, laporan


kehilangan kartu, dan laporan kematian).
-

Dilanjutkan di bagian pengurusan cetak kartu BPJS


Kesehatan khusus Badan usaha bersama dengan karyawan
BPJS KCU Malang yaitu Mbak Nisa, Mbak Tanti, Mbak

7 Agustus 2015

Riska, Mbak Icha, dan Mbk Chayang.


Kegiatan apel hari ini khusus karena BPJS KCU Malang
kedatangan Direktur Utama SDM pusat, dan melakukan
pemilahan data fasilitas kesehatan tingkat primer atau
pertama se-Malang Raya dan mencari fasilitas kesehatan
peserta yang belum tercantum pada formulir peserta melalui
aplikasi kepesertaan. Hari ini terjadi perubahan loket.
h. Loket A tetap mengurusi tentang pendaftaran PNS.
i. Loket B pendaftaran mandiri berubah menjadi loket

57

penagihan keuangan.
j. Loket C bagian ferifikasi berubah menjadi pengurusan
mutasi, PNS/ TNI/ POLRI.
k. Loket D yang sebelumnya pengurusan cetak kartu,
pelaporan kehilangan kartu, dan pelaporan meninggal
berubah menjadi pengurusan Klaim Pelayanan rujukan.
l. Loket

yang

sebelumnya

digunakan

sebagai

pengurusan PNS/ TNI/ POLRI menjadi pengurusan


cetak kartu, pelaporan kehilangan kartu, dan pelaporan
meninggal.
m. Loket F sebelumnya mengurusi Klaim pelayanan
rujukan menjadi mengurusi tentang Ferivikasi.
n. Loket G yang sebelumnya adalah pengurusan penagihan
10 Agustus 2015

dan keuangan ditiadakan dan dialihkan kepada loket B.


Kegiatan hari ini melakukan digitalisasi rekonsiliasi badan
usaha di unit penagihan dan keuangan dan Entry data

11 Agustus 2015
12 Agustus 2015
13 Agustus 2015

14 Agustus 2015

rekonsiliasi BU di aplikasi keuangan.


Kegiatan hari ini pelayanan peserta mandiri di unit kepesertaan
di bagian loket E (loket cetak kartu, laporan kehilangan kartu,
dan laporan kematian).
Kegiatan hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan
mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada

18 Agustus 2015
19 Agustus 2015
20 Agustus 2015

formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan


Kegiatan hari ini melayani kebutuhan peserta mandiri di unit
kepesertaan di bagian FO (Front Office)
Kegiatan hari ini pelayanan peserta mandiri di unit kepesertaan
di bagian loket E (loket cetak kartu, laporan kehilangan kartu,

21 Agustus 2015

dan laporan kematian).


Kegiatan hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan
mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada

58

24 Agustus 2015

formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan


Kegiatan hari ini pelayanan peserta mandiri di unit kepesertaan
di bagian loket E (loket cetak kartu, laporan kehilangan kartu,

25 Agustus 2015

dan laporan kematian).


Kegiatan hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan
mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada

26 Agustus 2015
27 Agustus 2015
28 Agustus 2015

formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan


Kegiatan hari ini melayani kebutuhan peserta mandiri di unit
kepesertaan di bagian FO (Front Office)
Kegiatan hari ini di arahkan oleh Mas Putra selaku staf bagian
Fasilitas kesehatan tingkat pertama. Kegiatan yang dilakukan
adalah melakukan pengecekan data dan entry data PRB (Peserta
Rujuk Balik) dengan menggunakan aplikasi LUPIS (Legalisasi)

31 Agustus 2015
01
2015
02
2015

BPJS Kesehatan.
Kegiatan hari ini melayani kebutuhan peserta mandiri di unit

kepesertaan di bagian FO (Front Office)


September Kegiatan hari ini pelayanan peserta mandiri di unit kepesertaan
di bagian loket E (loket cetak kartu, laporan kehilangan kartu,
dan laporan kematian).
September Kegiatan hari ini diarahkan oleh Mbk Grace selaku staf Unit
Penagihan dan Keuangan untuk membantu dalam pengiriman
surat tagihan kepada peserta. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengisi nomor surat penagihan peserta BPJS Kesehatan khusus
peserta mandiri yang menunggak selama 3 bulan pembayaran.
Selanjutnya

melakukan

pelipatan

surat

penagihan,

dan

memasukkan surat ke amplop sesuai dengan nama peserta yang


tercantum di dalam surat. Setelah selesai surat akan dikirimkan
ke peserta melalui kantor pos. Setiap bulan, BPJS Kesehatan
KCU Malang mengirim sekitar 2000 surat tagihan kepada
03
2015

peserta non aktif yang menunggak 3 bulan


September Kegiatan hari ini di arahkan oleh Mas Putra selaku staf bagian
Fasilitas kesehatan tingkat pertama. Kegiatan yang dilakukan

59

adalah melakukan pengecekan data dan entry data PRB (Peserta


Rujuk Balik) dengan menggunakan aplikasi LUPIS (Legalisasi)
BPJS Kesehatan. kegiatan lain hari ini adalah melakukan
pemilahan data fasilitas kesehatan tingkat primer atau pertama
se-Malang Raya dan mencari fasilitas kesehatan peserta yang
belum tercantum pada formulir peserta melalui aplikasi
kepesertaan
September Kegiatan lain hari ini adalah melakukan pemilahan data fasilitas

04
2015

kesehatan tingkat primer atau pertama se-Malang Raya dan


mencari fasilitas kesehatan peserta yang belum tercantum pada

formulir peserta melalui aplikasi kepesertaan


e) Laporan Harian Iin Tohiriyah
Tabel 6. Deskripsi Kegiatan Iin Tohiriyah Selama Magang di BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang
Tanggal
6 Juli 2015

Deskripsi Kegiatan Magang yang Dilaksanakan


- Sebelum memulai aktivitas harian, seluruh Duta
BPJS Kesehatan (Karyawan) melakukan apel pagi.
Apel pagi ini terdiri dari menyanyikan mars BPJS

Kesehatan,

Meneriakkan

yel-yel

Organisasi,

membacakan

10

Kesehatan,

berdoa

bersama

tata

Prinsip
dan

nilai
BPJS

tambahan

pengumuman ketika dibutuhkan.


Kegiatan pertama kami di tempat magang adalah
melakukan pelipatan Kartu peserta BPJS Kesehatan
Khusus Badan Usaha. Karyawan yang mendampingi
kami dalam pekerjaan ini adalah Mbak Novita

Ayuningtyas.
Kegiatan selanjutnya yaitu pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat 1se-Malang Raya (Kota Malang,
Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Fasilitas
kesehatan tingkat 1 ini terdiri dari puskesmas, klinik,
dokter keluarga, dan dokter gigi. Setelah itu,

60

dilanjutkan dengan pengisian data fasilitas kesehatan


(faskes) 1 pada formulir yang belum diisi data
fasilitas kesehatan (faskes) 1. Pengurusan kartu dan
pengurusan data faskes 1 ini dibawah pekerjaan dari
Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan.

Pekerjaan ini dibawah bimbingan dari mbak Nandita


7 Juli 2015

Arum S.A selaku staf bidang kepesertaan.


Seperti hari pertama, sebelum memulai aktivitas
seluruh

Duta

BPJS

Kesehatan

(Karyawan)

melakukan apel pagi.


-

Kegiatan hari ini adalah mengisi nomor surat


penagihan peserta BPJS Kesehatan khusus peserta
mandiri yang menungak lebih dari 3 bulan
pembayaran. Selanjutnya, kami melakukan pelipatan
surat penagihan, merapikannya dan siap untuk
dikirim

kepada

peserta.

Setiap

bulan,

BPJS

Kesehatan KCU Malang mengirim 1200 surat


tagihan kepada peserta non aktif yang menunggak
lebih dari 3 bulan. Pekerjaan ini dibawah naungan
dari Unit Penagihan dan Keuangan. Pekerjaan ini
dibawah bimbingan dari mbak Meireni Grace P.N
8 Juli 2015
9 Juli 2015
10 Juli 2015
13 Juli 2015

selaku staf Unit Keuangan dan Penagihan.


Apel Pagi dan dilanjutkan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat 1 se-Malang Raya (Kota Malang,
Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Fasilitas
kesehatan tingkat 1 terdiri dari puskesmas, klinik,
dokter keluarga, dan dokter gigi. Pemilahan ini
dibedakan sesuai jenis fasilitas kesehatan dan nama
penyedia fasilitas kesehatan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian data


fasilitas kesehatan (faskes) 1 pada formulir yang

61

belum diisi data fasilitas kesehatan (faskes) 1.


Pekerjaan
14 Juli 2015

ini

dibawah

naungan

dari

Unit

Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan.


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian FO (Front Office). Bagian ini


bertugas memberikan informasi seputar pendaftaran
BPJS Kesehatan dan memberikan penjelasan tentang
pertanyaan dan keluhan dari oleh peserta BPJS.
Petugas front office juga mengarahkan pengisian
formulir,
15 Juli 2015

baik

formulir

pendartaran,

maupun

formulir perubahan data.


Apel Pagi dan dilanjutkan pemilahan data fasilitas
kesehatan tingkat 1se-Malang Raya (Kota Malang,
Kabupaten Malang, dan Kota Batu). Fasilitas
kesehatan tingkat 1ini terdiri dari puskesmas, klinik,
dokter keluarga, dan dokter gigi.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian data


fasilitas kesehatan (faskes) 1 pada formulir yang
belum diisi data fasilitas kesehatan (faskes) 1.
Pekerjaan

16- 21 Juli 2015


22 Juli 2015

ini

dibawah

naungan

dari

Unit

Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan.


Libur Cuti Bersama Idhul Fitri
Apel Pagi dan dilanjutkan di Unit Kepesertaan dan
Pelayanan Pelanggan dengan melakukan pemilahan
data fasilitas kesehatan tingkat 1 se-Malang Raya
dan dilanjutkan dengan pengisian data fasilitas
kesehatan (faskes) 1 pada formulir yang belum diisi

23 Juli 2015

data fasilitas kesehatan (faskes) 1.


Apel Pagi dan dilanjutkan dengan digitalisasi
rekonsiliasi badan usaha di Unit Keuangan dan

Penagihan.
Mengarsipkan kwitansi- kwitansi pembayaran badan

62

usaha (kwitansi tahun 2014). Pekerjaan ini dibawah


24 Juli 2015

arahan dari mas Awaludin Fajar B.W.


Apel Pagi dan dilanjutkan dengan mengarsipkan
data rekonsiliasi badan usaha dengan memilah data
sesuai

abjad.

digitalisasi
27 Juli 2015

Setelah

rekonsiliasi

itu,

kami

badan

usaha

melakukan
di

Unit

Keuangan dan Penagihan.


Apel Pagi dan dilanjutkan dilanjutkan dengan
digitalisasi

rekonsiliasi

penagihan

dan

badan

keuangan.

usaha

di

unit

Mengarsipkan

data

rekonsiliasi badan usaha dengan memilah data


sesuai abjad di unit Keuangan dan Penagihan.
-

Setelah aktivitas selesai, seluruh karyawan dan


mahasiswa magang mengikuti acara pisah kenang
kepala KCU Malang, Bapak dr. Bimantoro yang per

28 Juli 2015
29 Juli 2015

tanggal 1 Agustus 2015 akan pindah tugas ke Solo.


Pekerjaan hari ini dimulai dengan apel pagi.
Selanjutnya kami melanjutkan pekerjaan kemarin
yaitu entry AMCI (Aplikasi Manajemen Collecting
Iuran) data rekonsiliasi di Sistem keuangan. Dua
hari ini kami di bawah pekerjaan dari Unit
Keuangan dan Penagihan khususnya dibawah arahan

30 Juli 2015

dari mas arahan dari mas Awaludin Fajar B.W.


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket D (loket cetak kartu,


laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian)
-

Kepala BPJS KCU Malang, Bapak dr. Gatot Subroto


datang untuk perkenalan kepada para karyawan
BPJS Kesehatan KCU Malang. Semua karyawan
KLO Batu, KLO Kepanjen, dan LO Cisadea datang
ke KCU Malang.

63

31 Juli 2015

Apel pagi dilanjutkan digitalisasi rekonsiliasi badan


usaha di unit penagihan dan keuangan. Entry data
rekonsiliasi di Sistem keuangan.

Melakukan penagihan iuran peserta BPJS Kesehatan


yang menunggak lebih dari 6 bulan melalui telepon
dan

menginformasikan

agar

segera

melunasi

tuggakan melalui 3 bank yang ditunjuk BPJS


3 Agustus 2015
4 Agustus 2015

Kesehatan (Bank Mandiri, BNI, dan BRI)


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket D (loket cetak kartu,


laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian)
-

Selanjutnya sekitar pukul 10.30 wib, saya dipindah


di Unit Keuangan dan Penagihan. Pengiriman surat
elektronik tentang tagihan dan pembayaran iuran
BPJS kesehatan bulan agustus kepada badan usaha

5 Agustus 2015

se-Malang raya.
Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri di unit kepesertaan di bagian FO (Front
Office).

Dilanjutkan di bagian pengurusan cetak kartu BPJS


Kesehatan khusus Badan usaha bersama dengan
PTT (Pegawai Tidak Tetap) BPJS KCU Malang
yaitu Mbak Nisa, Mbak Tanti, Mbak Riska, dan

6 Agustus 2015

Mbak Icha.
Apel pagi dan dilanjutkan di Unit Keuangan dan
Penagihan. Pengiriman surat elektronik tentang
tagihan dan pembayaran iuran BPJS kesehatan bulan
agustus kepada badan usaha se Malang raya. Per 1
Agustus 2015, perusahaan yang telah mendaftarkan
pekerjanya di BPJS Kesehatan sejumlah 1732
perusahaan.

64

7 Agustus 2015

Apel pagi dan sambutan dari Direktur SDM dan


Umum

(pusat)

bapak

dilanjutkan dengan
mandiri

di

Unit

Taufik

Hidayat,

dan

dengan pelayanan peserta


Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian FO (Front Office). Hari ini


terjadi perubahan loket.
o. Loket A tetap mengurusi tentang pendaftaran
PNS.
p. Loket B pendaftaran mandiri berubah menjadi
loket penagihan keuangan.
q. Loket C bagian ferifikasi berubah menjadi
pengurusan mutasi, PNS/ TNI/ POLRI.
r. Loket D yang sebelumnya pengurusan cetak
kartu,

pelaporan

pelaporan

kehilangan

meninggal

kartu,

berubah

dan

menjadi

pengurusan Klaim Pelayanan rujukan.


s. Loket E yang sebelumnya digunakan sebagai
pengurusan

PNS/

TNI/

POLRI

menjadi

pengurusan cetak kartu, pelaporan kehilangan


kartu, dan pelaporan meninggal.
t. Loket

sebelumnya

mengurusi

Klaim

pelayanan rujukan menjadi mengurusi tentang


Ferivikasi.
u. Loket G yang sebelumnya adalah pengurusan
penagihan
10 Agustus 2015
11 Agustus 2015

dan

keuangan

ditiadakan

dan

dialihkan kepada loket B.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket E (loket cetak kartu,


laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian).
Pekerjaan ini adalah melakukan pencetakan kartu

65

bagi peserta yang telah membayar iuran pertama.


Pencetakan kartu juga dilakukan ketika ada laporan
kehilangan kartu dari peserta dengan menyerahkan
surat keterangan hilang. Lolet ini juga melayani
laporan

kematian

dengan

menyertakan

surat

kematian dari kelurahan atau surat kematian yang


12 Agustus 2015
13 Agustus 2015

dikeluarkan dispendukcapil.
Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian FO (Front Office). Pekerjaan


ini

memberikan

informasi-informasi

tentang

pendaftarn BPJS Kesehatan dan mengarahkan


14 Agustus 2015

peserta dalam pengisian formulir.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket E (loket cetak kartu,


17 Agustus 2015
18 Agustus 2015

laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian)


Libur hari kemerdekaan
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket E yaitu melayani cetak


kartu,

laporan

melampirkan

surat

kehilangan
pernyataan

kartu
hilang

(dengan
disertai

materai 6000), dan laporan kematian (dengan


melampirkan surat kematian dari kelurahan atau
19-20

Agustus -

2015
21 Agustus 2015

dispendukcapil).
Izin mengikuti Workshop Disability Awareness dan
Bahasa Isyarat, serta Orientasi PLSD UB
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pengklasifikasian
fasilitas kesehatan peserta di Unit Kepesertaan dan
Pelayanan Pelanggan. Hari ini Bapak Direktur
Umum dan Sumber Daya Manusia dari pusat
(Jakarta) datang ke BPJS KCU Malang. Apel pagi

66

24 Agustus 2015

dimajukan menjadi pukul 07.00 wib.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan bagian Front Office. Ada perubahan loket


yaitu loket F ditiadakan. Loket A yang sebelumnya
untuk pengurusan pendaftaran mandiri menjadi loket
Verifikasi. Berkas dari bagian loket Verifikasi
langsung
25 Agustus 2015

diberikan

kepada

loket

pendaftaran

mandiri oleh petugas.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pengidentifikasi
fasilitas kesehatan peserta di Unit Kepesertaan dan

26 Agustus 2015

Pelayanan Pelanggan.
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian loket E (loket cetak kartu,


laporan kehilangan kartu, dan laporan kematian).
Hari ini, saya di loket E dengan mbak Chayang
27 Agustus 2015

(PTT atau Pegawai Tidak Tetap).


Apel pagi dan dilanjutkan dengan pengklasifikasian
fasilitas kesehatan peserta di unit kepesertaan.
Dilanjutkan dengan entry data Pelaporan Rujuk
Balik (PRB) dari perawatan rumasakit dikembalikan
lagi kepada perawatan di klinik (layanan fasilitas
kesehatan primer). Sekitar pukul 14.30 wib, Direktur
Hukum,

Komunikasi

dan

Hubungan

Antar

Lembaga) (Tingkat Regional) melakukan inspeksi


28 Agustus 2015

mendadak ke BPJS KCU Malang.


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan bagian FO (Front Office). Pekerjaan ini


memberikan informasi-informasi tentang pendaftarn
BPJS Kesehatan dan mengarahkan peserta dalam

67

31 Agustus 2015

pengisian formulir.
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pengklasifikasian
fasilitas kesehatan peserta di unit kepesertaan.
Dilanjutkan dengan entry data Pelaporan Rujuk
Balik (PRB) dari perawatan rumasakit dikembalikan
lagi kepada perawatan di klinik (layanan fasilitas

1 September 2015 -

kesehatan primer).
Apel pagi dan dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri di unit kepesertaan di bagian loket E (loket
cetak kartu, laporan kehilangan kartu, dan laporan
kematian).

Sekitar pukul 10.00 wib, saya dipindah di bagian

2 September 2015 -

pelayanan FO (Front Office).


Apel pagi dan dilanjutkan dengan surat tagihan
individu yang menunggak lebih dari 6 bulan. Pada
hari ini kami menulis nomor surat dan tanggal
penerbitan surat. Surat tagihan ini berjumlah 2000
lembar surat tagihan. Setelah surat dimasukkan
dalam amplop, maka selanjutnya surat di kirim ke

3 September 2015 -

peserta melalui PT. Pos Indonesia,tbk.


Apel pagi dan dilanjutkan dengan Pengurusan
pelaporan peserta yang

meninggal dunia di RS

Saiful Anwar Malang. Setelalh itu, kami melakukan


entry fasilitas kesehatan (faskes 1) pada formulir
yang belum dilengkapi data faskesnya. Kegiatan ini
4 September 2015 -

dibawah naungan dari Unit Kepesertaan


Apel pagi dilanjutkan dengan pelayanan peserta
mandiri

di

Unit

Kepesertaan

dan

Pelayanan

Pelanggan di bagian FO (Front Office). Pekerjaan


ini

memberikan

informasi-informasi

tentang

pendaftarn BPJS Kesehatan dan mengarahkan


peserta dalam pengisian formulir. PUkul 15.30 wib,

68

saya ditugasi untuk mengecek kuisioner kliring


kondisi kesehatan peserta. Mengecek data- yang
sudah ada dan yang belum ada.. Pada pukul 17.00
kami berpamitan dengan pegawai-pegawai BPJS
Kesehatan KCU Malang sebagai salam perpisahan
telah menyelesaikan magang selama 2 bulan.
3.4 Bentuk-Bentuk Dukungan
Selama melaksanakan kegiatan di BPJS Kesehatan KCU Malang,
penulis mendapatkan beberapa dukungan dari para pegawai disana, antara
lain :
1) Penulis mendapat pengenalan dan arahan terhadap tugas, pokok, dan
fungsi BPJS Kesehatan KCU Malang. Selama magang penulis
mendapatkan tugas dibeberapa bidang, seperti bidang kepesertaan,
bidangan keuangan, dan bidang pemasaran. Untuk bidang keuangan dan
bidang pemasaran penulis sebelum malakukan tugas mendapat penjelasan
dan pengarahan. Namun untuk bidang kepesertaan penulis mendapat
pengarahan, pengenalan, dan penjelasan ketika sudah melakukan tugas.
Sehingga diawal-awal penulis mengalami kesulitan.
2) Penulis sebagai peserta magang mendapat fasilitas jaringan LAN dan Wifi,
tempat ibadah, tempat parkis untuk pegawai, dan juga air mineral.
3) Dalam proses penyusunan laporan magang, penulis mendapatkan
kemudahan akses untuk bertanya ataupun meminta beberapa data yang
berhubungan dengan pembuatan laporan magang.
3.5 Hambatan-hambatan
Standar operasional prosedure (SOP) kurang jelas, sehingga penulis
tidak tahu prosedur-prosedur seperti apa yang harus dilakukan ketika
berhadapan dengan masyarakat. Hal ini memungkinkan terjadi pelayanan
yang tidak sama antar masyarakat. Dampak lain dari kurang jelasnya Standar
operasional prosedure adalah tidak ada kejelasan tugas dalam menangani
masalah aktifasi. Aktifasi terjadi ketika peserta menunggak dalam
pembayaran BPJS minimal selama tiga bulan, ketika peserta membayar maka

69

kartu tidak langsung aktif dan perlu aktifasi. Yang terjadi selama ini terjadi
lempar tanggung jawab siapa yang harusnya menyelesaikan tugas tersebut.
1

Kurangnya penjelasan tentang Standar operasional prosedure (SOP),


sehingga penulis tidak tahu prosedur-prosedur seperti apa yang harus
dilakukan ketika berhadapan dengan masyarakat. Hal ini memungkinkan
terjadi pelayanan yang tidak sama antar masyarakat dan tidak ada
kejelasan tugas dalam menangani masalah pengaktifan peserta. Aktifasi
terjadi ketika peserta menunggak dalam pembayaran BPJS minimal
selama tiga bulan, ketika peserta membayar maka kartu tidak langsung
aktif dan perlu aktifasi. Yang terjadi selama ini terjadi lempar tanggung

jawab siapa yang harusnya menyelesaikan tugas tersebut.


Kurangnya informasi yang diberikan kepada peserta magang tentang
pergantian prosedur pelayanan. BPJS Kesehatan KCU Malang mengalami
dua kali pergantingan prosedur antara tanggal 6 Juli sampai dengan 4
September. Namun, penulis sebagai peserta magang tidak dijelaskan
tentang prosedur yang baru dan alasan terjadinya penggantian prosedur.
Sehingga peserta magang terkadang melakukan kesalahan dalam

pemberian informasi kepada peserta.


Sarana komputer kurang untuk bagian pelayanan, sehingga ketika petugas
memerlukan komputer untuk melakukan pengecekan data peserta,
tunggakan, ataupun informasi yang lain petugas harus masuk dulu ke
ruang pelayanan utama. Karena komputer hanya tersedia diruang
pelayanan utama. Hal ini akan berakibat pada kurangnya efisiensi dan
efektivitas pelayanan, karena peserta BPJS setiap harinya yang datang

lebih dari 100 orang.


Alur dan persyaratan pengurusan BPJS tidak diinformasikan melalui
papan informasi. Hal ini menjadikan penulis harus mengulang informasi
yang sama kepada peserta lain. Masalah lain yaitu belum diperbaruinya
data website, sehingga terkadang peserta datang ke kantor BPJS hanya
membawa persyaratan sesuai dengan yang tertera di web baik pengurusan
baru, penambahan anggota, perubahan data, dan lain-lain. Sehingga
peserta harus bolak balik ke kantor BPJS.

70

71

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Temuan GAP Antara Teori dan Praktik
1 Kurangnya kesederhanaan pelayanan
Pengurusan perpindahan fasilitas

kesehatan

dilakukan

dengan

pengambilan formulir kepada petugas front office dilanjutkan dengan


mengambil antrian untuk diperiksa di loket A (verifikasi berkas
persyaratan) dan dilanjutkan mengantri di loket C (loket mutasi dan
perubahan data). Padahal, proses pengurusan perpindan fasilitas kesehatan
pertama ini sebenarnya dapat dilakukan dengan lebih sederhana. Menurut
Surjadi (2009:117), kesederhanan adalah prosedur pelayanan publik tidak
berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan. Pengurusan
dapat dilakukan dengan lebih sederhana dengan cara peserta melakukan
pengambilan formulir kepada petugas front office dan dilanjutkan dengan
mengambil antrian untuk dilakukan di loket C (loket mutasi dan perubahan
data). Peserta tidak perlu antre panjang lagi pada bagian verifikasi
2

melainkan langsung menuju loket C untuk langsung dipindahkan.


Kurangnya kejelasan informasi yang diberikan kepada peserta
BPJS Kesehatan KCU Malang selaku penyelenggaran layanan pubik harus
memberi kejelasan informasi kepada peserta. Semua persyaratan mengenai
tata cara pendaftaran umum atau PNS, perpindahan faskes, menambahkan
anggota keluarga baru, mengurus penonaktifan (meninggal atau kartu
dobel) peserta telah tersedia dan untuk informasi awal bisa ditanyakan
pada bagian front office (FO). Namun, banyak calon peserta baru masih
bingung dengan alur dan persyaratan pendaftaran, sedangkan petugas yang
berada pada bagian front office (FO) tidak sebanding dengan jumlah
peserta. Hal ini menyebabkan proses pelayanan di bagian front office (FO)
tidak berjalan dengan optimal.
Hal ini sangat betolak belakang dengan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Salah satu standar pelayanan public
yaitu jumlah pelaksana. Organisasi pemerintahan memiliki pelaksanaan

72

pelayaanan yang memadai agar dalam pemberian pelayanan dapat berjalan


efektif. Pelaksanaan pelayanan yang efektif akan mempermudah peserta
dalam mendapatkan informasi dengan baik.
Petugas pemberi informasi (front office) harus bias menjelaskan
71
informasi-informasi yang diperlukan oleh peserta. Namun, karena peserta
yang bertanya tidak sebanding dengan kepada petugas informasi (front
office), maka informasi yang diperoleh peserta kurang jelas. Petugas hanya
menjelaskan yang diperlukan saja. Petugas tidak sempat untuk
menjelaskan lebih banyak. Menurut Batinggi (1998:21), supaya layanan
lisan berhasil

sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh pelaku layanan yaitu:


a
b

Memahami masalah-masalah yang termasuk ke dalam bidang tugasnya.


Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan, dengan lancar,
singkat tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang

memperoleh kejelasan mengenai sesuatu.


Bertingkah laku sopan dan ramah.
Tidak ada papan pengumuman tentang alur dan persyaratan

pendaftaran yang dipasang di depan Kantor BPJS Kesehatan KCU


Malang. Seharusnya, disediakan rambu penunjuk tentang

alur dan

persyaratan pendaftaran (dalam bentuk gambar besar baliho) serta premi


masing-masing kelas. Hal ini dapat menghemat waktu untuk peserta
maupun petugas yang sedang bekerja di FO. Hal ini sesuai dengan jenis
pelayan, dimana menurut Batinggi (1998:21), salah satu jenis pelayanan
yang bisa dilakukan adalah layanan melalui tulisan. Sistem layanan pada
abad informasi ini menggunakan sistem layanan jarak jauh dalam bentuk
tulisan. Layanan tulisan ini terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu, pertama
berupa petunjuk Informasi dan yang sejenis ditujukan kepada orang-orang
yang berkepentingan, agar memudahkan mereka dalam berurusan dengan
instansi atau lembaga pemerintah. Kedua, layanan berupa reaksi tertulis
atau permohonan laporan, pemberian atau penyerahan, pemberitahuan dan
sebagainya. Adapun kegunaannya yaitu :
a. Memudahkan bagi semua pihak yang berkepentingan.

73

b. Menghindari orang yang banyak bertanya kepada petugas


c. Mamperlancar urusan dan menghemat waktu bagi kedua pihak, baik
petugas maupun pihak yang memerlukan pelayanan.
d. Menuntun orang ke arah yang tepat
Alur dan persyaratan pengurusan BPJS tidak diinformasikan melalui
papan informasi. Hal ini mengakibatkan peserta harus mengantri kepada
petugas front office untuk mendapatkan informasi. Data website yang
belum diperbaharui juga menjadi permasalahan

dalam memberikan

informasi, sehingga peserta datang ke kantor BPJS hanya membawa


persyaratan sesuai dengan yang tertera di web. Contoh dari belum
diperbaruinya data adalah saat ini persyaratan BPJS harus menggunkan
berkas yang asli, sedangkan informasi dalam web masih menggunakan
aturan yang lama yaitu memakai fotocopy, sehingga peserta harus bolak
balik ke kantor BPJS. Kurangnya akses pada informasi ini menyebabkan
tidak terjadi kesederhanaan pelayanan.
3

Kurangnya koordinasi
Koordinasi merupakan suatu usaha yang penting dilakukan dalam
meningkatkan efektivitas, efesiensi dan produktifitas kerja untuk
mewujudkan tujuan secara optimal. Koordinasi yang terjadi di BPJS
Kesehatan KCU Malang masih terjadi lempar tanggung jawab antar unit
kerja, yaitu antara unit keuangan dan kepesertaan mengenai masalah
aktivasi peserta.
Proses aktivasi terjadi ketika peserta memiliki tunggakan minimal
tiga bulan, setelah peserta membayar besarnya tunggakan beserta
dendanya biasnya status peserta tidak langsung aktif dalam sistem. Status
akan otomatis aktif selama dua minggu atau bisa diaktifkan secara paksa,
artinya diaktifkan oleh petugas. Namun, petugas yang melakukan proses
aktifasi ini masih diperdebatkan tanggungjawabnya oleh unit kepesertaan
dan pelayanan pelanggan dan unit keuangan dan penagihan.
Sesuai tugasnya, unit kepesertaan dan pelayanan pelanggan
menangani pelayanan keluahan-keluhan, baik langsung maupun tidak
langsung, sedangkan unit keuangan dan penagihan menanganai tentang

74

Penagihan dan Pengumpulan Iuran peserta. Namun, masih terjadi kesalah


pahaman tugas yang harus dilakukan dalam hal tugas aktifasi peserta.
Menurut Sutarto (2006:145) koordinasi sebenarnya dapat dipakai satu
istilah yaitu keselarasan. Baik kesatuan tindakan, kesatuan usaha,
penyesuaian antar bagian, keseimbangan antar bagian maupun sinkronisasi
semuanya berdasarkan keselarasan. Atas dasar itu, koordinasi dapat
berasaskan bahwa di dalam organisasi harus ada keselarasan aktivitas antar
satuan organisasi atau keselarasan antar pejabat. Pembagian dan
kesepakatan tugas kerja harus segera dilakukan agar tidak terjadi duplikasi
atau tumpang tindih pekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
Selain koordinasi antar unit, koordinasi juga harus dilakukan antar
petugas dalam satu unit. Kejelasan SOP, sehingga akan meminimalisir
bentuk pelayanan yang tidak sama dari setiap petugas. Karena dalam hal
pelayanan publik masyarakat atau warga negara dinilai sama, termasuk
dalam hal menerima pelayanan. Apabila SOP jelas maka setiap petugas
memiliki acuan yang jelas bagaimana standart yang harus diberikan
4

kepada masing-masing peserta BPJS.


Sarana dan prasarana yang kurang
Sarana prasarana ruangan pelayanan BPJS KCU Malang terlalu
sempit. Banyak peserta yang tidak mendapatkan tempat duduk yang
mengakibatkan banyak peserta yang berdiri di dalam dan di luar ruangan,
padahal di luar ruangan cuacanya panas. Sehingga, banyak peserta
beristirahat di luar area BPJS Kesehatan yang akibatnya peserta tidak
mendengar panggilan loket. Kurangnya sarana dan prasaranadapat
mengurangi kenyamanan peserta dalam menerima pelayanan. Menurut
Surjadi (2009:117), kelengkapan sarana dan prasarana dapat dilihat dari
tersedianya sarana dan prasaran kerja, peralatan kerja, dan pendukung
lainnya yang memadai termasuk teknologi penyediaan sarana teknologi
dan telekomunikasi dan informatika.
Sarana Bagian front office tidak ada perangkat komputer yang
fungsinya untuk pengecekan data peserta ataupun total tunggakan. Selama
ini pengecekan data peserta ataupun total tunggakan harus masuk ke ruang

75

pelayan utama dengan menggunakan komputer yang adadi loket-loket


pelayanan. Jika petugas loket masih melakukan input data, maka
pengecekan data peserta ataupun total tunggakan harus menunggu petugas
loket selesai melakukan input data atau mencari computer lain yang
sedang tidak terpakai. Hal ini menyebabkan waktu
efisien.
Menurut

pelayanan tidak

Moenir (2006: 127), sarana pelayanan yang dimaksud

disini adalah segala jenis pelayanan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain
yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan
pekerjaan, dan juga berfungsi social dalam rangka kepentingan orangorang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana
pelayanan itu antara lain:
a Mempercepat proses
b
c
d
e
f

pelaksanaan

pekerjaan,

sehingga

dapat

menghemat waktu.
Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa.
Kualitas produk yang lebih baik.
Kecepatan susunan dan stabilitas terjamin.
Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
Menimbulkan perasaan puas orang-orang yang berkepentingan
sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka.
Sarana pelayanan yang kurang juga terjadi pada fasilitas kesehatan.

Banyak peserta BPJS Kesehatan yang mendapatkan fasilitas kesehatan


tingkat pertama tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dikarenkan
fasilitas kesehatan yang diinginkan telah memenuhi batas maksimal kuota
pelayanan. Akibatnya, peserta yang tidak perasaan puas dengan pelayanan
BPJS Kesehatan menjadi emosional kepada petugas BPJS Kesehatan.
Gap yang terjadi antara antara teori dan praktik di BPJS Kesehatan
KCU Malang harus segera diperbaiki. BPJS Kesehatan KCU Malang perlu
melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Hal ini perlu dilakukan
agar pelayanan publik menjadi lebih baik.
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan temuan gab antara teori dan praktik dilapangan serta untuk
meningkatkan kualitas pelayanan baik secara internal maupun eksternal.
Maka penulis merekomendasikan beberapa hal terkait palayanan BPJS KCU
Malang, sebagai berikut :

76

a. Kejelasan SOP, sehingga akan meminimalisir bentuk pelayanan yang tidak


sama. Karena dalam hal pelayanan publik masyarakat atau warga negara
dinilai sama, termasuk dalam hal menerima pelayanan. Apabila SOP jelas
maka setiap pegawai ataupun peserta magang memiliki acuan yang jelas
bagaimana standart yang harus diberikan kepada masing-masing peserta
BPJS.
b. Kejelasan dan konsistensi alur. Penulis beberapa kali mengalami kesulitan
penyesuaian dikarenan sistem yang berganti dan dengan interval yang
pendek. Hal ini akan membingungkan peserta magang dan peserta BPJS
Kesehatan. Seharusnya, perubahan aturan dan alur dilakukan sosialisasi
minimal satu hari sebelum perubahan pelayanan. Sehingga tidak terjadi
salah informasi yang diberikan, karena selama ini petugas yang ada
dibagian informasi adalah peserta magang.
c. Setiap berapa bulan sekali perlu ada pengecekan terkait fasilitas, karena
semakin kesini peserta yang mendaftar BPJS semakin banyak sedangkan
peserta magang jumlahnya tidak menentu. Fasilitas yang kurang seperti
komputer yang diperlukan dibagian informasi akan sangat membantu, hal
ini akan mengurangi pergerakan peserta magang untuk masuk keruang
pelayanan utama.
d. Perlu adanya alur atau bagan yang dipasang dibagian informasi ataupun
sebelum pintu masuk pengambilan formulir dan nomor antrian. Sehingga
akan mengurangi pertanyaan dari peserta terkait masalah persyaratan dan
alur pendaftaran kepada petugass Front ofiice. Hal ini juga dapat
membantu peserta dalam mendapatkan informasi tentang persyaratan dan
alur pendaftaran BPJS Kesehatan.
e. Petugas harus meningkatkan tanggung jawab sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya (Tupoksi).

77

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan magang dimulai 6 Juli hingga 6 September 2015.
Penulis ditempatkan pada beberapa unit di BPJS Kesehatan KCU Malang
yaitu unit kepesertaan dan pelayanan pelanggan, unit keuangan dan penagihan,
unit pemasaran, unit manajemen pelayanan kesehatan primer, unit manajemen
pelayanan kesehatan lanjutan (rujukan), dan unit umum dan teknologi
informasi. Pembagian tugas dalam kegiatan magang ini dilakukan secara
bergantian (rolling) tiap unit, akan tetapi kegiatan ini lebih di dominasi pada
unit kepesertaan dan pelayanan pelanggan. Hal ini karena masih kurangnya
SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kepesertaan dan pelayanan
pelanggan. Kegiatan di unit lain tidak rutin atau setiap hari, hal ini karena
kegiatan magang hanya pada saat-saat tertentu saja seperti awal bulan atau
akhir bulan. Kegiatan di masing-masing unit memang berbeda tetapi saling
berkaitan satu sama lain.
Kegiatan yang dilakukan dalam magang ini mendapat arahan dari
pegawai BPJS. Akan tetapi, arahan berupa briefing di awal sebelum
pelaksanaan masih sangat kurang. Akibatnya penulis tidak bisa menjalankan
tugas dengan maksimal. Hal ini karena tidak adanya SOP yang jelas di awal.
Pembelajaran dari kegiatan magang ini, lebih banyak di dapatkan ketika sudah
melakukan secara langsung pelayanan kepada masyarakat, karena pada
dasarnya selalu terdapat permasalahan baru dari peserta BPJS.
5.2. Saran
Setelah menyelesaikan 2 bulan magang di kantor BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Utama Malang, kami mengusulkan beberapa perbaikan demi
peningkatan kualitas pelayanan publik BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Utama Malang bagi pesertanya antara lain :

78

Jam kerja baku yang ditetapkan, karena selama ini jika peserta bertanya
mengenai jam kerja pada duta BPJS Kesehatan mereka memberikan

jawaban yang berbeda-beda


Pembuatan alur pendaftaran dan syarat-syarat yang harus dilengkapi
peserta yang kemudian ditempatkan
di bagian-bagian strategis kantor
78
BPJS Kesehatan KCU Malang agar dapat diperhatikan secara seksama
oleh pendaftar baru maupun peserta dengan urusan lain seperti masalah
pergantian

fasilitas

kesehatan,

pindah

kelas

perawatan,

maupun

penonaktifan kartu karena alasan-alasan tertentu.


Gedung lantai 3 agar ditata, apabila terdapat berkas yang harus dibuang
segera dibuang agar tidak menumpuk dan memakan tempat. Sehingga
sewaktu-waktu apabila ada sidak data dari pusat pihak BPJS Kesehatan

KCU Malang tidak secara mendadak untuk merapikan


Pembangunan area kantin bagi peserta agar para penjual di depan kantor
bisa lebih tertata serta penghijauan dengan penanaman pohon di sekitas
gedung untuk membuat lingkungan gedung lebih asri.

79

DAFTAR PUSTAKA
Batinggi, Ahmad. 1998. Manajemen Pelayanan Umum. Bahan Kuliah STIA LAN
Group Kepesertaan: 2013. BPJS Kesehatan: Pedoman Tatalaksana Administrasi
Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
(Bukan PBI JK). Jakarta: PT. Askes
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. tt . Buku Pegangan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional.
[online].
Melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download
/jkn/buku-pegangansosialisasi-jkn.pdf. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015.
Moenir, H A S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. [online]. Melalui
http://keuda.kemendagri.go.id/produkhukum/download/527/peraturanbpjs-no-1-tahun-2014. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2015.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Jaminan Kesehatan. [online]. Melalui http://www.jkn.kemkes.go.id
/attachment/unduhan/PERPRES%20No.%20111%20Th%202013%20ttg
%20Perubahan%20Atas%20PERPRES%20No.%2012%20Th
%202003%20ttg%20JAMKES.pdf. Diakses pada tanggal 19 Agustus
2015.
Putri, Asih Eka. 2014. Paham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung Kantor Perwakilan Indonesia.
Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung : PT Refika
Aditama.
Sutarto. 2006. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
TNP2K. 2015. Tanya Jawab Klaster I Program Jaminan Kesehatan Nasional.
(Online) diakses melalui http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klasteri/program-jaminan-kesehatan-nasional-jkn/ [27 Agustus 2015].
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Kesehatan.
[online]. Melalui http://www.ina-respond.net/wp-content/uploads/2015/

80

05/3-UU-No-36-tahun-2009-tentang
tanggal 28 Agustus 2015.

Kesehatan.pdf.

Diakses

pada

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem


Jaminan Sosial Nasional. [online]. Melalui http://www.litbang.depkes.
go.id/sites/download/regulasi/uu/UU_No._40_Th_2004_ttg_Sistem_Jami
nan_Sosial_Nasional.pdf. Diakses apada tanggal 20 Agustus 2015.
80
Widodo, Nurjati. 2013. Konsep Dasar Pelayanan Publik. (Online]. Melalui
http://nurjatiwidodo.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/Buku-Ajar.pdf.
Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015.

81

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai