MENGGAMBAR 3D
DENGAN AUTODESK
INVENTOR
Sarwanto.S.Pd.T
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilaalamin, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah Yang
Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya, mustahillah buku ini terselesaikan. Buku ini dibuat sebagai
pendukung dan pegangan pada kegiatan pembelajaran CAD di sekolah maupun universitas. Buku ini
mengadopsi dari beberapa buku dan modul belajar inventor yang sudah ada. Dalam modul ini
terdapat materi dan contoh aplikasi langsung pada proses menggambar sehingga mudah dimengerti.
Setiap bab dan contoh aplikasi disusun secara urut berkesinambungan mulai dari menggambar 2D
hingga 3D dengan Inventor.
Di dalam buku ini dikupas tentang membuat sketc dengan contrain, selanjtnya menggambar
komponen dengan beberapa perintah dasar seperti extrude, revolve, sweep, loft, chamfer hole, dll.
Kemudian merakit component menjadi sebuah gambar assembly. Dan hasil kerja berupa gambar kerja
dibuat di drawing yang dapat dicetak dengan printer.
Akhirnya saya berharap buku pelatihan ini bisa bermanfaat bagi pemula untuk belajar inventor
Tentunya banyak sekali kekurangan dalam buku ini. Kritik dan saran selalu terbuka demi perbaikan
dan penambahan buku ini.
Yogyakarta 25 maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 SKETCH
BAB 3 PART
16
BAB 4 DRAWING
27
BAB 5 PRINTOUT
34
BAB 6 ASEMBLY
37
Daftar Pustaka
40
Biodata penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengenalan perangkat lunak aplikasi CAD
Autodesk Inventor merupakan program yang digunakan untuk rancang bangun bidang
teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan
teknik lainnya. Program ini penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan Autodesk Mechanical
Desktop. Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik,
artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski
geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan
kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu
model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau
mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi,
kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Tidak hanya sampai
pada menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi
pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan.
A.
B.
C.
6. Kliklah New>New Single User Project>Next lalu akan muncul kotak dialog sebagai
berikut:
7. Kita bisa mengubah nama Project dan lokasi penyimpanan sesuai yang kita inginkan.
Lalu klik Finish kemudian Done
8. Setelah selesai membuat pengaturan Project, selanjutnya kita akan membuat file
baru. Pada tampilan berikut
klilklah New pada Quick Lunch
Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Berikut adalah penjelasan pada
masing-masing template, yaitu:
a. Sheet Metal.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti bendabenda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk.
b. Standard.dwg
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D (Autocad Version).
c. Standard.iam
Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part
atau komponen.
d. Standard.idw
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.
e. Standard.ipn
Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang
telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.
f. Standard.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi
khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal.
g. Weldment.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan.
Kita akan memulai dengan memilih salah satu template. Karena kita terbiasa dengan
satuan metric maka klik pada metric dan pilihlah Standard (mm).ipt, lalu akan terbuka
bidang kerja baru untuk memulai menggambar part.
Sistem Navigasi
Pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang membantu mobilitas saat
menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate,
pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar lainnya pada Inventor Standard Toolbar.
1.
Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik
pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk
mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain
sedang aktif.
2.
Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang
kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan
3.
View Face
Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku
untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan
diperbesar.
4.
Free Orbit
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada
bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan.
5.
View Cube
Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah
ditentukan seperti fornt, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube
untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk
memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube
6.
Hasil
Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box
yang sedang aktif.
Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan
klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari
tengah mouse tanpa harus menekan F2.
Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan
bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung mengscroll mouse tanpa harus menekan F3.
Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari
kiri mouse.
Kembali ke tampilan model sebelumnya.
Kembali ke tampilan isometrik.
Membuat Plane baru.
Menambah balloon pada drawing.
Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat
sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif.
Sarwanto I Jurus Cepat belajar Inventor
Tombol
D
DO
E
FC
H
L
P
R
S
T
X
Esc
Del
Backspace
Alt + drag
mouse
Shift +
rotate tool
Ctrl + Enter
Ctrl + Y
Ctrl + Z
Spacebar
Hasil
Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing.
Menambahkan dimensi ordinat pada drawing.
Melakukan extrude pada profil (hasil sketching).
Menambahkan feature control frame pada drawing.
Menambahkan fitur lubang.
Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).
Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly)
pada suatu assembly.
Membuat fitur revolver.
Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata bidang (plane).
Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi.
Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif.
Membatalkan / menghentikan suatu perintah.
Menghapus (delete) objek yang dipilih.
Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen
terakhir.
Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan
titik pembentuk spline.
Otomatis me-rotate tampilan model. Shift + klik saat
mode rotate sedang aktif. Klik lagi untuk menghentikannya.
Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya.
Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir).
Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).
Ketika 3D rotate aktif, mengaktifkan switch (pergantian) antara
dynamic rotation dan pandangan isometrik standar serta pandangan
tegak lurus bidang.
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
BAB 2
SKETCH
Sketch merupakan dasar dalam membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari
gambar geometri 2 dimensi. Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses
desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau
part. Untuk membuat gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan
menggunakan Coincident Constraint atau Trim, Extend Curve. Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu
lakukan Constraint sebelum dimension.
Untuk membuat Sketch yang kita inginkan pada bidang kerja sesuai tampilan berikut ini.
Pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti Line, Circle, Arc, dan lain-lain.
Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work
Plane dan Planar Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol Finish Sketch.
Sketch di Autodesk Inventor dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D sketch.
1. 2D sketch
2D Sketch pada Autodesk Inventor hampir mirip saat kita menggambar 2D pada Autocad. Oleh
karena itu, seseorang yang telah menguasai Autocad tidak akan kesulitan dalam mempelajarinya.
Berikut alat-alat Draw pada Sketch 2D.
Line dan
Spline
Circle
Arc
Rectangle
Fillet dan
Chamfer
Polygon
Text
Project
Geometry
Point
Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan memodifikasi Draw
sebagai berikut:
Mirror
Rectangular
Patern
Circular Patern
Offset
Extend
Trim
Move
Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang
saling berpotongan.
Split
Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan.
Copy
Scale
Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil.
Rotate
Stretch
Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan menggunakan
Dimension dan Costraint.
Perpendicular
Paralel
Tangent
Coincident
Concentric
Collinear
Equal
Horizontal
Vertical
Fix
Show
Constraint
General
Dimension
Auto
Dimension
Latihan 1
Membuka lembar baru
Langkah langkah sebagai berikut :
Klik get started
Klik new
Pilih standart(mm).ipt kemudian OK
Membuat garis
Berfungsi untuk membuat garis bangun 2D
Langkah langkah sebagai berikut :
Klik XY plane
Klik kanan pada plane pilih new skatch
Klik line buat bentuk garis mulai dari
titik 1 , 2, 4, dan kembali ke titik 1.
10
Perintah contrain
Dengan contrain horizontal
dan garis
Memberikan dimension
Klik dimension
Klik garis kemudian geser kesamping
sehingga muncul dialog dimension
Isikan nilai dimension kemduian centang
tanda contreng hijau
Dengan contrain consident geser titik origin.
Langkah-langkah sbb:
Klik titik 1
Geser tepatkan pada titik 2 origin
Latihan 2
Buatlah garis berikut dengan perintah line
Pada XY Plane
11
12
2.
3D sketch
Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D sketch hanya pada 2
sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur
pipa yang berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor Professional
2012, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch kita harus Finish Sketch
pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch.
Beberapa alat pada 3D sketch yaitu :
Line dan Spline
Bend
3D Intersection
Curve
Project Curve to
Surface
Helical Curve
13
Latihan 5
Memulai sketch 3 d
Langkah-langkah sebagai berikut :
Pilih XY plane
Klik 3D sketch
Klik helix curve
14
Klik arc
Klik line
Klik arc
Klik benda
Klik dua garis yang akan di fillet
Masukan radius 2 mm
15
BAB 3
PART
Pada Autodesk Inventor gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Solid, yaitu objek yang padat
2. Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part
yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Tahapan setelah Sketch hingga Assembly
sesuai diagram di bawah ini.
Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih merupakan kelanjutan Sketch.
Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua
Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part. Beberapa alat untuk
membuat Part adalah sebagai berikut.
Extrude
Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau
kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan
fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain
itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, FromTo, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang
paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Extrude dapat
dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat
memotong part lain pada Assembly
Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris
dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang
ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu
ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu
dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat
dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve
menyesuaikan dengan metode ekstensinya
Hole
Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa
Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang
parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang
ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan
konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada
Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch,
Linear, Concentric, dan On Point.
Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi
dengan ketebalan tertentu.
Ribs
16
Loft
Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile
melalui garis edar (Path).
Coil
Thread
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros
dan mur-baut.
Fillet
Chamfer
Move
Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part.
Draft
Split
Bend
Part
Work
Plane
Work
Axis
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat
Assemby Part.
Work
Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat
Assemby Part
Latihan 1 Toolphose
17
Bidang B
Bidang A
extrude
berfungsi untuk membentuk benda 3D
secara memanjang
Langkah-langkah sbb :
Klik profil kemudian klik sketch yang
dibuat
Pada extents pilih distance masukan
tebal 80 mm
Pada direction pilih yang midplane
Extrude Cut
Langkah-langkah sbb ;
Klik bidang A
Klik kanan new skatch
Klik rectangle
Klik sutu 1 dan sudut 2 buat
sebanyak 2 buah seperti gambar
Berikan ukuran 20 mmx 20 mm
Extrude
Digunakan untuk memotong object
Langkah-langkah sbb :
Pilih profil gambar sketch yang telah dibuat
Klik cut
Pada extent pilih All
Pilih direction 2
18
Extrude
Pilih extrude : Cut
Extents : All
Chamfer
Berfungsi membuat chamfer
langkah-langkah sbb :
Klik chamfer
Klik edge (garis yang akan di
chamfer) garis 1,2,3,4 dan lingkaran
5
Hole
Berfungsi untuk membuat lubang bor
Langkah-langkah sbb:
Klik bidang B kemudian tekan Page
Up
Klik hole
Akan muncul dialog hole
Face : Pilih bidang yang dibuat hole
Refrence 1 : jarak sumbu hole
terhadap bidang 1
Reference 2 : sumbu hole terhadap
bidang 2
Pada termination pilih ketebalan
lobang
19
Rectangular Patern
Digunakan untuk menggandakan hole
Langkah-langkah
Klik rectangular patern
Klik future pada hole yang telah
dibuat
Klik direction 1 kemudian klik garis
arah X
Masukan jumlah hole 3 buah
Jarak 30mm
Klik direction 2 kemudain klik garis
arah Y
Masukan jumlah hole 3 buah
Jarak 30mm
I properties
Untuk mengganti material
Langkah-langkah sbb :
Klik kanan part 1
Klik properties
Klik phsycal
Pada material pilih jenis material
20
Revolve
Berfungsi untuk membentuk benda 3D
secara memutar
Langkah-langkah sbb :
Klik revolve
Klik profil kemudian pilih sketch
yang akan yang telah dibuat
Klik axis kemudian pilih garis
sumbu putar
Pada extents pilih fuul rotation
Kemudian OK
Thread
Berfungsi untuk membuat ulir
Langkah-langkah sbb :
Klik thread
Klik face yang akan diulir
Klik panjang ulir 30mm
Pada spesifiation pilih jenis ulir dan
kisar
Kemudian aplly
Klik bidang A kemudian page Up
Dengan line buat garis seperti gambar.
Buat ukuran dengan jarak 15 mm dari
sumbu
Bidang A
Extrude
Langkah-langkah sbb :
Klik extrude
Pilih profil seperti gambar
Pilih cut
Pada extention pilih all
I properties
Untuk mengganti material
Langkah-langkah sbb :
Klik kanan part 1
Klik properties
Klik phsycal
Pada material pilih jenis material
21
Latihan 3. Handle
pilih
22
Revolve cut
Langkaha-langkah sbb :
Klik revolve
Klik sketch yang telah dibuat
Pilih cut
Pada extent pilih all
Kemudian OK
Membuat ulir
Langkah-langkah sbb :
Klik thread
Klik lobang
Klik spesifikasi
Pilih ISO metric
Pilih M8 x1.25kemudian OK
I properties
Untuk mengganti material
Langkah-langkah sbb :
Klik kanan part
Klik properties
Klik phsycal
Pada material pilih jenis material
mild steel
Kemudian save dengan nama handle
23
Latihan 5. Pemegang
Revolve
Klik revolve
Klik sketch yang telah dibuat
Klik axis untuk dasar revolve
Pada extent pilih full
Membuat ulir
Klik therad
Klik face
Pada spesifikasi pilih M8x 1.25
I properties
Untuk mengganti material
Langkah-langkah sbb :
Klik kanan part
Klik properties
Klik phsycal
Pada material pilih jenis material
mild steel
24
Membuat
Langkah-langkah sbb :
klik coil
klik sumbu
masukan pitch 32 mm
Buat Sketch kembali pada bidang YZ sebagai
berikut.
25
I properties
Untuk mengganti material
Langkah-langkah sbb :
Klik kanan part
Klik properties
Klik phsycal
Pada material pilih jenis material mild
steel
26
BAB 4
DRAWING
Sebuah hasil desain adalah sebuah gambar kerja. Untuk itu setelah membuat gambar 3D, kita
akan membuat gambar kerja berupa 2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat
dipisahkan antara perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu
memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat.
Autodesk Inventor 2012 menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan
ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan, akan diatur
secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita
masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja pada place views yaitu:
Base View
Projected View
Auxiliary View
Section View
Detail View
Break
27
Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan
beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita
tampilkan. Beberapa Tool pada Annotate yaitu:
Ordinate
Dimension
Hole/Thread
Notes
Bend Notes
Chamfer Notes
Center Mark
user
Text
tambahan
untuk
28
Leader Text
Berfungsi membuat
penunjuk.
catatan
dengan
garis
panah
sebagai
Balloon
Part List
Browser interface
Brower bar -1
Comand bar -2
Lembar drawing -3
Navigasi -4
29
pada
Text dimension
Dimension default ISO text
Untuk mengubah dimension sesuai text
Untuk mengubah penggunaan text
Mengatur tampilan toleransi
30
Dimension option
Dimension default ISO option
Penujukan pengukuran radius
Part list
Digunakan untuk menunjukan daftar part yang
ada.
Partlist Partlist ISO
Difine border
Digunakan untuk membuat agris tepi gambar
baru
Drawing resource klik kanan border- klik
kanan define new border
31
Define
border sketch
Buat garis tepi dengan rectangle
Beri ukuran garis tepi
Finish sketch
Beri nama border kemudian save
Menggunakan I properties
Icon Inventor- I properties summary- isi
sesuai dengan input etiket- aplly
32
Kemudian ok
Membuat ukuran dengan dimension
Kilk annotation- dimension buatlah
seperti disamping
menjadi
Tugas
Buatlah gambar kerja lengkap dengan ukuran, toleransi, tanda pengerjaan untuk semua
part yang sudah dibuat
33
BAB 5
PRINTOUT
Sebuah gambar kerja yang telah dibuat di drawing perlu dicetak untuk sebagai pedoman dalam
pemrosesan produksi. Printer merupakan Alat pencetak gambar pada sebuah kertas. Ukuran kertas
gambar yang digunakan untuk mencetak gambar adalah A4 (lebar 210mm x tinggi 297mm). berikut
tool yang digunakan dalam mencetak gambar
Print priview
Print setup
Send to 3d
print
3d print
preview
34
Tugas
Cetak semua gambar yang telah dibuat pada kertas A4 dengan posisi portrait. Lengkap
dengan etiket
35
BAB 6
ASEMBLY
Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam File
Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil
atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi Part dan
memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok kecil.
Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan
modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian,
pekerjaan kita dalam mendesain akan lebih mudah.
Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut:
Place
Component
Assembly
Constraint
36
Assembly
Constraint
Mate/Flush
Constraint
Angle
Constraint
Tangent
Constraint
Insert
Constraint
37
Place componenet
Berfungsi untuk memasukan component yang
akan diasembly.
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik place
Akan muncul tampilan seeperti gambar :
Look in : memilih file component
Klik open
Lakukan
langkah
serupa
untuk
menampilkan component yang lain
Memutar component
Digunakan untuk memutar component (bukan
component grounded) agar mempermudah
proses asembly
Langkah-langkah :
Klik rotation
Klik component
Putar component sesuai kebutuhan
Grounden component
Merupakan komponen dasar yang bersifat
terkunci tidak bisa digerakan dan dipindah-pindah
Langkah-langkah :
Tentukan component yang dijadikan
grounded sebagi acuan assembly
Klik kanan pada part kemudian contreng
grounded (part poros)
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik mate
Solution mate
Klik permukaan component 1 yang akan
di mate
Klik permukaan component 2 yang akan
di senterkan
38
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik mate
Solution mate
Klik axis component 1 yang akan di mate
Klik axis component 2 yang akan di
senterkan
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik mate
Solution mate
Klik axis component 1 yang akan di mate
Klik axis component 2 yang akan di
senterkan
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik insert
Solution mate
Klik axis component 1 yang akan di mate
Klik axis component 2 yang akan di
senterkan
Isikan
pada
offset
kedalaman
memasukan -28mm
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik mate
Solution mate
Klik axis component 1 yang akan di mate
Klik axis component 2 yang akan di
senterkan
Constraint mate
Digunakan untuk mensenterkan, menempelkan
permukaaan/edge,
Langkah-langkah sebagai berikut:
Klik constraint
Klik insert
Solution mate
Klik axis component 1 yang akan di mate
Klik axis component 2 yang akan di
senterkan
Isikan
pada
offset
kedalaman
memasukan -28mm
Finish
39
DAFTAR PUSTAKA
40
BIODATA PENULIS
Sarwanto,S.Pd.T, seorang anak penarik becak lahir di Kulonprogo, 13 September
1983. Menempuh pendidikan formal di SMK Negeri 2 Pengasih jurusan Teknik
Pemesinan. Studi D3 di jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta
diselesaikan dengan penghargaan lulusan terbaik untuk jurusan Teknik Mesin,
kemudian melanjutkan S1 jurusan Pendidikan Teknik Mesin di Universitas Negeri
Yogyakarta .
Mulai tahun 2009 hingga saat ini menjadi staf pengajar di SMK Negeri 1 Nanggulan, DIY. Sebagai
pendidik penulis selalu memiliki tekad untuk membangun bangsa melalui pendidikan. Pada tahun
2013 penulis mendapatkan penghargaan tokoh/lembaga/duta berjasa berprestasi dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi kategori masyarakat umum provinsi Daerah istimewa Yogyakarta yang
diberikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuono X di Bangsal Kepatihan.
Dalam buku ini akan dapat banyak belajar tetang pengetahuan tentang menggambar 3D dengan
software Autodesk Inventor Profesional. Dalam pembuatan materi buku ini penulis menggunakan
acuan Autodesk Inventor Profesional 2012. Diharapkan buku ini dapat menjadi pencerah bagi siswa
yang baru belajar tentang menggambar dengan CAD . Dengan memahami salah satu Ringkasan buku
ini meliputi :
41