Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian berada Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Gedangsari, Kab.
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.1.1

KESAMPAIAN LOKASI
Pada kesempatan kali ini, Pengamatan dilakukan di dua stopsite, Stopsite pertama

terletak di daerah Kalingalang, Desa Ngalang, Kec. Gedangsari, Gunung Kidul ditempuh
menggunakan bis dengan waktu 1,5 jam dan Stopsite kedua berada di Kali ngalang dusun
Plosodoyong desaNgalang, Kec. Gedang Sari, Gunung Kidul tepatnya dibawah jembantan kali
ngalang ditempuh sekitar 15 menit dari stopsite pertama.
1.1.2

FORMASI LOKASI PENELITIAN


Lokasi Pengamatan ini termasuk kedalam formasi sambipitu. Formasi ini tersusun oleh

batupasir yang bergradasi menjadi batulanau atau batulempung. Di bagian bawah, batupasirnya
masih menunjukkan sifat volkanik, sedang kearah atas sifat volkanik ini berubah menjadi
batupasir yang bersifat gampingan. Pada batupasir gampingan ini sering dijumpai fragmen dari
koral dan foraminifera besar yang berasal dari lingkungan terumbu laut dangkal yang terseret
masuk dalam lingkungan yang lebih dalam akibat arus turbid.
1.1.3

GEOMORFOLOGI

Daerah Gunungsewu merupakan perbukitan kerucut karst yang berada di zona


fisiogafik Pegunungan Selatan Jawa Tengah - Jawa Timur, dan secara administratif
termasuk wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY. Daerah ini senantiasa menderita
kekeringan di musim kemarau, karena air permukaan yang langka. Diperkirakan terdapat
cukup banyak air di bawah tanah, terbukti dari banyak dijumpainya sungai-sungai bawah
permukaan.
Geomorfologi Daerah Gunungsewu, berdasarkan morfogenetik dan morfometriknya
dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan, yaitu Satuan Geomorfologi Dataran Karst,
Satuan Geomorfologi Perbukitan Kerucut Karst, dan Satuan Geomorfologi Teras Pantai.
Secara umum karstifikasi di daerah ini sudah mencapai tahapan dewasa.
Lapisan paling bawah stratigafi Daerah Gunungsewu berupa endapan vulkanik yang
terdiri dari batupasir tufaan, lava, dan breksi, yang dikenal sebagai Kelompok Besole. Di
atas batuan basal tersebut, secara setempat-setempat didapatkan napal Formasi
Sambipitu, serta batugamping tufaan dan batugamping lempungan Formasi Oyo. Di
atasnya lagi dijumpai batugamping Gunungsewu Formasi Wonosari yang dianggap
merupakan lapisan pembawa air di daerah penelitian. Di bagian paling atas, berturut-turut
terdapat napal Formasi Kepek, endapan aluvial dan endapan vulkanik Merapi.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan atau untuk memahami
kenampakan fosil-fosil jejak di daerah pengamatan dengan melihat dan mendeskripsi secara
langsung fosil jejak yang ada pada perlapisan batuan dan lebih mengenal jenis dari organisme
yang telah lama membatu (menjadi fosil).
Tujuan dari penelitian ini adalah praktikan mampu menganalisa lingkungan pengendapan
berdasarkan fosil jejak. tujuan lain mempelajari fosil adalah :

Untuk mempelajari perkembangan kehidupan yang pernah ada di muka bumi

sepanjang sejarah bumi.


Mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil tersebut hidup.
Menentukan umur relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan atas

kandungan fosilnya.
Untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan atas sifat dan

ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam batuan tersebut.


Untuk korelasi antar batuan-batuan yang terdapat di alam (biostratigrafi) yaitu
dengan dasar kandungan fosil yang sejenis atau seumur.

1.3 LOKASI ANALISIS FOSIL JEJAK

Gambar 1. Peta lokasi pengamatan fosil jejak Kali Ngalang, Ngalang, Gedangsari,
Gunung Kidul

1.3.1 LOKASI PENGAMATAN 1

Lokasi Pengamatan 1. (Stopsite 1 )


Lokasi penelitian berada di Kali ngalang dusun Plosodoyong desaNgalang
kec.GedangSari, GunungKidul, Yogyakarta. Termasuk kedalam Zona Pegunungan
Selatan, disusun oleh batuan yang termasuk kedalam Formasi Sambipitu.
Arah kemiringan

: N 92 E/16

Struktur lapangan

: Berlapis

Cuaca

: Cerah

Waktu

: 09.00 Wib

1.3.2 LOKASI PENGAMATAN 2


Lokasi Pengamatan 2. (Stopsite 2 )
Lokasi penelitian berada di Kali Ngalang, Dusun Plosodoyong Desa Ngalang,
Kec. GedangSari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Termasuk kedalam Zona
Pegunungan Selatan, disusun oleh batuan yang termasuk kedalam Formasi
Sambipitu.
Arah kemiringan

: N 54 E/ 25

Struktur lapangan

: berlapis

Cuaca

: Cerah

Waktu

: 12.30 Wib

BAB II

DASAR TEORI
II.1 FOSIL JEJAK
Fosil jejak (trace fossils) merupakan hasil dari aktivitas suatu organisme yang terawetkan
di dalam lapisan batuan. Ilmu yang mempelajari fosil jejak disebut dengan ichnology (Ekdale, et
al., 1984). Yang termasuk dalam fosil jejak antara lain adalah burrows, tracks, trackways, trails,
root penetration, algal stromatolites, boring, coprolits, dan berbagai jejak hasil dari aktivitas
organisme. Fosil jejak pada umumnya dipelajari oleh ahli paleontologi dan sedimentologi,
sehingga ichnologi menjembatani perbedaan presepsi yang ada pada kedua disiplin ilmu tersebut.
II.2 KLASIFIKASI FOSIL JEJAK
Klasifikasi fosil jejak dapat didasarkan pada 4 hal, yaitu: taksonomi, model
pengawetan, pola hidup, dan lingkungan pengendapan (Ekdale, et. al, 1984). Secara
umum dari keempat dasar klasifikasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya,
dan bergantung pada tujuan penggunaan fosil jejak tersebut.

II.3 TAKSONOMI FOSIL JEJAK


Penggunaan taksonomi dalam fosil jejak disebut dengan ichnotaxonomy. Sampai
sekarang taksonomi di dalam fosil jejak masih menjadi perdebatan, hal ini disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu:
1. Jejak yang sama dapat saja dihasilkan oleh lebih dari satu jenis organisme. Contoh:
Ophiomorpha bisa hasil dari kelompok pelecypoda maupun annelida.

Ophiomorpha

2. Satu organisme yang sama dapat menghasilkan berbagai jenis jejak. Contoh: Nereites dan
Scalarituba.

Scalarituba.
3. Bagian-bagian struktur biogenik dapat dihasilkan oleh dua atau lebih organisme yang
hidup bersama-sama. Contoh: Thalasinoides

Thalasinoides

II.4 POLA HIDUP

1. Domichnia: merupakan jejak-jejak tempat tinggal dari suatu organisme.

Domichnia
2. Repichnia: merupakan jejak yang dibentuk oleh pergerakan organisme termasuk berlari,
merayap, dan berjalan. Bentuk dapat memotong bidang perlapisan, sejajar, berkelok atau
berpola tidak teratur.

Repichnia

3. Cubichnia, merupakan jejak yang dibentuk pada saat organisme istirahat selama
beberapa waktu.

Cubichnia
4. Fodinichnia, jejak yang terbentuk pada infaunal deposit feeders, kombinasi antara
tempat tinggal sementara dengan pencarian makanan.

Fodinichnia
5. Pascichnia, jejak yang terbentuk dari kombinasi antara mencari makan dan berpindah
tempat.

Pascichnia

6. Fugichnia, merupakan jejak yang terbentuk dari aktivitas melepaskan diri dari kejaran
organisme pemangsa.

Fugichnia
7. Agrichnia, jejak yang berbentuk tidak teratur, belum dapat ditentukan jenis aktivitasnya.

Agrichnia

II.5 LINGKUNGAN PENGENDAPAN


TempatHidup / Lingkungan :
1. Benthos Di dasarlaut
- Secyl

= menempelpadabendamati&tidakberpindah- pindah

- Vagyl = di dasarlaut&berpindah-pindah
2. PelagosMelayang-layang
- Planktonik

= bergerakpasifmengikutiarus

- Nektonik

= bergerakaktif di permukaan

LingkunganHidup
1. Laut
- Litoral

=05m

- Batyal

= 200 2000 m

- Epineritik

= 5 50 m

- Abyssal

= 2000 5000 m

- Neritik

= 50 200 m

- Hadal

= > 5000 m

2. Darat (Sungai, Danau, dll


3. Transisi (Air Payau)

BAB III
PEMBAHASAN
III.1 LITHOLOGI LOKASI PENGAMATAN
III.1.1 LITHOLOGI LOKASI PENGAMATAN 1
Pada Stopsite 1 Ditemukan litologi batulempung dan batupasir.
Strike/dip
Deskripsi :

:
Warna

Tekstur;
ukuranbutir

Kemas :
Porositas

Sortasi

Permeabilitas :
NamaBatuan :

III.1.2 LITHOLOGI LOKASI PENGAMATAN 2


PadaStopside 2
ditemukanlitologibatupasir,batulempung,breksi,batupasirkarbonatan, batugamping.
Strike/dip
Deskripsi :

:
Warna

Tekstur;
ukuranbutir

Kemas :
Porositas

Sortasi

Permeabilitas :
NamaBatuan :

III.2 FOSIL JEJAK DAERAH PENELITIAN


III.2.1 FOSIL JEJAK LOKASI PENGAMATAN 1
Fosil 1 ( a ).( masukinfoto )
Arah Foto

: N 316

Arah sungai

: N 226

Desrkripsi Fosil Jejak :


-

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain
Genus

: -Menurut Seilacher :
o Semi relief
o Cembung
: Fodichnia
:Terisi oleh substrasi lempung
:

-Menurut Markinson
- Epicnia
- Cembung

Fosil 1 ( b ). (masukinfoto )

Arah Foto

Arah sungai

: N 226

Desrkripsi Fosil Jejak

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain
Genus

: -Menurut Seilacher :
- Full relief

- Epicnia

-Cembung

- Cembung

: Domichnia
:Terisi oleh substrasi lempung-pasir
:

Fosil 1 ( c ). (masukinfoto )

-Menurut Markinson

Arah Foto

Arah sungai

: N 98E/15

Desrkripsi Fosil Jejak

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain

Genus

: -Menurut Seilacher :

-Menurut Markinson

- Semi relief

- Epicnia

-Cembung

- Cembung

: Domichnia
: -Terisi oleh substrasi lempung-pasir
- Trell
:

Fosil 1 ( d ). (masukinfoto )

Arah Foto

Arah sungai

: N345

Desrkripsi Fosil Jejak

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain
Genus

: -Menurut Seilacher :
- Full relief

- Eyicnia

-Cembung

- Cembung

: Folichnia
:Terisi oleh substrasi lempung-pasir
:

III.2.2 FOSIL JEJAK LOKASI PENGAMATAN 2


Fosil 2 ( a ). (masukanfoto)

-Menurut Markinson

Arah Foto

: N15

Arah sungai

Desrkripsi Fosil Jejak

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain

Genus

: -Menurut Seilacher :

-Menurut Markinson

- Semi relief

- Epichnia

-Cembung

- Cembung

: Pascighnia
: -Terisi oleh substrasi pasir
- Treil
:

Fosil 2 ( b ). (masukanfoto)

Arah Foto

Arah sungai

Desrkripsi Fosil Jejak

Model Pengawetan

Model PolaHidup
Ciri ciri lain

Genus

: -Menurut Seilacher :

-Menurut Markinson

- Full relief

- Epichnia

-Cekung

- Cekung

: Domichnia
: -Terisi oleh substrasi pasir karbonat
- Treil
:

III.3 ANALISA LINGKUNGAN MASA LAMPAU


III.3.1 ANALISA LINGKUNGAN MASA LAMPAU LOKASI 1

III.3.2 ANALISA LINGKUNGAN MASA LAMPAU LOKASI 2

Anda mungkin juga menyukai