Prosedur Operational Turbine
Prosedur Operational Turbine
Prosedur Operational
Kebanyakan kerusakan pada pompa terjadi pada proses awal Start-Up pada
Power Plant, atau pada saat re-starting pada pompa setelah lama mengalami
shut-down, dari kedua hal tersebut langsung tertuju pada permasalahan adanya
kerak atau material asing yang masuk pada sliding dan bagian tutup clearance
pada pompa, dan pada suction head pompa mengalami penyempitan atau
terhalang oleh saringan pada suction. Kerusakan umumnya terjadi dalam awal
bulan atau lebih, perhatian khususnya pada saat pembilasan dan perkiraan
saringan dengan ukuran yang sesuai pada suction strainer pompa hal tersebut
merupakan bagian penting untuk pertimbangan untuk proses pre-start up.
1.1.Persiapan Running dan Inspeksi
Proses running dan inspeksi yang harus dijalankan. Keduanya sangat
diperlukan dan bangian terpenting. Sementara itu, sebelum starting pada
equipment, bersihkan dengan teliti setiap saringan dalam feed water,
minyak pelumas dan hilanhkan material asing pada seal water line. sebagai
tambahan, sebelum menjalankan inspeksi, periksa dengan lengkap hal yang
berhubungan.
Tahapan yang dilakukan,
1. Buka semua valve kondisi dingin dan seal water lines, periksa
dengan melihat aliran menggunakan flow glasses setelah membuka
dalam kondisi dingin dan valve pada seal water.
2. Oil Level, periksa oil level gauge apakah tangki minyak telah terisi
dengan kualitas minyak yang dibutuhkan.
3. Pelumasan minyak, start up pada aksesoris pada pompa minyak,
dan periksa juga minyak pada bearing tahan tekanan dalam dan
periksa flow glasses pada masing-masing lines pada pelumasan.
4. Tutup discharge valve, periksa dengan menutup penuh pada
discharge valve
5. Buka minimal valve pipa aliran, periksa dengan membuka penuh
Min. flow line valve (kendali dari Min. flow berubah harus menjadi
AUTO mode pada ruang kendali utama)
6. Buka pada suction valve, periksa dengan membuka penuh pada
suction valve
7. Air bleeding, buka bleed valve udara pada feed water dan jaga
udara tetap terbuka hingga semua udara lepas.
8. Memanaskan, buka valve pemanas dan lanjutkan pemanasan
hingga mengikuti kondisi sesuai. Bagian yang akan diperiksa adalah
temperature tangki Deaerator, selubung atas dan selubung bagian
bawah.
1.2.Starting Procedure
Sebelum starting, periksa pada pompa sesui dengan prosedur yang
diikuti. Pada saat operasi pertama setelah pompa terpasang., periksa poros
penggerak berputaran kea rah yang benar lebih lanjut. Periksa angka pada
operasi start-stop pada pompa sesedikit mungkindan coba untuk operasikan
pompa untuk melanjutkan operasi, jika mungkin, setelah startingpada
operasi untuk yang pertama kali.
(k) Kebocoran gland pada BP bush seal, periksa suhu dari gland yang
kembali. Suhu normal sekitar 65 derajat celcius. Jika suhu naik,
periksa pada control valve dan suhu pada controller.
1.3.Prosedur Operasi Normal
Selama kondisi steady running, periksa bagian yang dijalankan.
Tahapan yang dilakukan,
(a) Deferensial tekanan melintang tiap saringan, periksa tekanan
deferensial tidak besar dari yang tekanan diijinkan pada saringan
suction, bilasan, seal dan pelumsan,dll. Jika nilai terbaru lebih besar
dari kriteria, bersihkan saringan.
(b) Suhu air bilasan, periksa suhu air bilasan pasa pipa air bilasan pada
BP. Jika suhu naik secara bertahap , bersihkan magnet saringan. Jika
suhu lebih besar dari 80 derajat Celcius, periksa suhu dari air
pendingin, dan bersihkan saringan.untuk membersihkan magnet
saringan, gunakan bypass line.
(c) Getaran,periksa jika amplitude getaran pada bearing box lebih
rendah dari kriteria MHI yang telah tersersedia.
(d) Kondisi pompa, monitoring kondisi beberapa equipment dalam
ruang control utama secara berkala. Periksa jika tidak ada getaran
yang tak wajar.
1.4.Prosedur Berhenti dan Standby
a. Ketika pompa sedang berhenti, ukur pada waktu coast-down da
1.5.Beralih ke Unit Standby
1.6.Tindakan Pencegahan untuk Pendinginan Cepat dan Blow