Five level pyramid model based on the processing requirement of different levels in
the organization
Beberapa system informasi yang dijalankan di rumah sakit sebagian besar masih
berada pada level transaction processing system (TPS) dimana system informasi yang
ada hanya melakukan proses pengumpulan transaksi data rutin yang dibutuhkan
dalam menjaga keberlangsungan pelaksanaan kegiatan. Beberapa kegitan yang
dilaksanakan dalam TPS yaitu:
Entri Data
Proses
Perawatan Database
Dokumentasi dan Pelaporan Rutin
Penyajian Data
TPS merupakan level terendah dengan spesifikasi proses yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Input : data transaksi atau kegiatan
Proses : mengurutkan, membuat daftar, menggabungkan, dan memperbarui
Data/ informasi
Stakeholder yang terkait dalam beberapa system pelaporan di rumah sakit seperti
Sistem Informasi Rumah Sakit Online (SIRS Online), Surveilans Terpadu Penyakit
Berbasis Rumah Sakit (STP-RS), Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan
(ASPAK), Patient Safety Incidence Report berada pada tingkatan rumah sakit itu
sendiri, dinkes kabupaten/ kota, dinkes provinsi, dan yang berada pada tingkatan
paling tinggi yaitu kementerian kesehatan.
Pada tingkat penerapan system pelaporan yang berjalan di rumah sakit aplikasi
hendaknya berada pada level transaction processing system (TPS), namun pada
tingkatan system informasi yang berjalan di tingkat dinas kesehatan baik kabupaten/
kota ataupun provinsi, system informasi yang berjalan hendaknya berada pada level
management information system (MIS). Pada level MIS, system yang berjalan telah
mampu menyediakan informasi guna menjalankan sebuah organisasi. adapun
beberapa kegiatan yang mampu dilaksanakan MIS yaitu:
Pada dasarnya semua level kebutuhan system informasi yang berjalan pada tingkat
RS, dinas kesehatan, maupun kementerian kesehatan semua menjalankan proses TPS
dan Decision Support System (DSS) dengan lingkup pengambilan keputusan sesuai
dengan kebutuhan pada level mana keputusan tersebut akan dijalankan. Secara lebih
sederhana, proses yang berlangsung pada level DSS adalah sebagai berikut:
Jika system informasi yang berjalan pada Kementerian Kesehatan berada pada level
EIS maka Kementerian Kesehatan sebagai pengelola tertinggi dari data/ informasi di
bidang kesehatan dapat dengan lebih cepat mendapatkan data proyeksi kegiatan yang
berlangsung dan lebih mudah dalam menentukan kebijakan/ keputusan untuk masalah
kesehatan yang ada dengan mengevaluasi program yang telah dijalankan. Namun hal
ini tidak menutup kemungkinan bila pihak Kementerian ingin mendapatkan data yang
lebih mendetail maka pihak Kementerian Kesehatan dapat meminta data yang
dibutuhkan pada level pengelola data/ informasi yang berada di bawahnya. Hal ini
juga berlaku pada level yang berada di bawahnya.