Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Program Profesi Ners XXXII Unpad
Disusun Oleh :
Neng Nopi Varida
220112160025
2016
: 17 September 2016 Pukul 17.15 WIB
I.IDENTITAS KLIEN
A. Identitas Klien
1. Nama
2. Jenis Kelamin
: An. Z
: Perempuan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tanggal Lahir
Usia
Agama
Suku Bangsa
Alamat
Anak ke
: 26 Agustus 2016
: 11 hari
: Islam
: Sunda
: Banjaran, Bandung
:1
: Tn. D
: Ny. T
: 31 tahun
: 24 tahun
: SMA
: SMA
: Buruh
: Ibu Rumah Tangga
: Orang Tua kandung
: Banjaran, Bandung
B. Alasan ke Puskesmas
Ayah klien mengatakan bahwa anaknya mengalami BBLSR
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Prenatal
Menurut ayah klien, pada trimester pertama ibu klien hanya mual
muntah seperti ibu-ibu pada umumnya, dan pada trimester kedua
mengalami preeklamsi bahkan sampai dirawat di Rumah Sakit.
Tekanan darah ibu klien hingga 180/110 mmHg. Ibu klien juga untuk
darah tinggi selama hamil.
Natal
Menurut Ayah klien, klien lahir pada saat usia kehamilan
menginjak usia 35 minggu dengan persalinan SC. BBL : 1.100 gram,
PB : 39 cm.
Post Natal
Setelah bayi lahir langsung dibawa ke ruang perinatology,
dipasang Oral Gastric Tube (OGT) dan terapi O2 via nasal
Neonatal
Ayah klien mengatakan setelah bayi lahir langsung dibawa ke
urang perinatology untuk mendapatkan perawatan dan dimasukkan
ke dalam inkubator.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang pernah
mengalami penyakit keturunan, seperti kanker, thalasemia, penyakit
jantung bawaaan dan kelainan darah lainnya.
E. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
F. Data fisik
Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
Penampilan : Klien bersih dan kulit kemerah-merahan
Tanda-tanda vital
Nadi: 140 x/menit, Suhu : 37,2 0 C, Respirasi : 65x/menit
Antropometri
BB : 1100 gram PB : 39 cm LK : 28 cm
Head to toe
a)
Kepala dan leher
Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi interkostalis
dan ada tekanan dinding dada bawah, tampak adanya penggunaan
otot-otot nafas bantuan. Pulsasi jantung tidak tampak dari luar, suara
jantung S1 dan S2 murni reguler.
c)
Abdomen
Bentuk abdomen datar kontur lembut, tidak ada lesi, distensi dan
acites. Perkusi terdengar suara thympani, turgor kulit perut
memanjang, tidak teraba hepatomegali dan splenomegali.
d)
e)
f)
Ekstremitas
Atas : tidak ada oedema, kecacatan kongenital dan terlihat
kemerahan, CRT kembali dalam 3 detik. Pergerakan tangan fleksi
ekstensi aktif.
Bawah : pergerakan kaki fleksi ekstensi aktif, tidak ada odema, lesi,
pembengkakan atau
kecacatan kongenital.
g)
Integumen
Kulit bersih, tidak ada lesi, dan ekstremitas teraba hangat.
G. Data psiko, sosial, spiritual keluarga
1)
Sosial keluarga
Ayah selalu menengok klien setiap hari diizinkan bezoek,dan
mengajak anaknya bermain sambil digendong dengan metode
kangguru. Ibu klien belum bias mengunjungi anaknya karena luka
post op section masih belum sembuh total.
2)
Psikologis keluarga
Klien adalah anak pertama, orang tua klien mengatakan
menghadapi kondisi klien merupakan suatu perjuangan namun orang
tua klien tetap optimis terhadap kesembuhan anaknya.
3)
Spiritual
Ayah klien mengatakan percaya pada kebesaran Allah SWT.
Mengaku taat beribadah dan selalu mengajarkan kaidah islami kepada
anak-anaknya.
I. Analisa Data
Data yang menyimpang
DS :
DO :
Terdapat nafas cepat
pada saat istirahat atau
aktivitas
RR : 65x/menit
HR : 140x/menit
CRT >3
Adanya pernafasan
Etiologi
Faktor ibu
BBLSR
Prematuritas
Pertumbuhan dinding
Masalah
Ketidakefektifan pola
nafas
cuping hidung
DS : DO :
Klien cegukan dan
menangis ketika
dikeluarkan dari
incubator saat mau
digendong ayahnya,
dan berhenti menangis
ketika dimasukan
kembali ke dalam
inkubator
Insuf pernafasan
Ketidakefektifan pola
nafas
Faktor ibu
BBLSR
Kehilangan panas
BBLSR
Defisiensi pengetahuan
berhubungan
Kehilangan panas
J. Diagnosa Keperawatan.
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas otot
otot pernafasan dan penurunan ekspansi paru
2. Resiko perubahan suhu tubuh berhubungan dengan kegagalan
mempertahankan suhu tubuh, penurunan jaringan lemak subkutan.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
akibat kurangnya informasi mengenai kondisi klien
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
pola nafas
berhubungan
dengan imaturitas
otot otot
pernafasan dan
penurunan
ekspansi paru
Tujuan
Intervensi
Rasional
Mengkaji
perkembangan
Pantau keefektifan ventilasi
pernapasan lebih lanjut
mekanik pada kondisi
untuk intervensi
fisiologis dan psikologis
keperawatan selanjutnya
pasien
Mempertahankan
status
Menjaga patensi jalan napas
oksigen yang adekuat.
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
pola nafas
berhubungan
dengan imaturitas
otot otot
pernafasan dan
penurunan ekspansi
paru
Waktu
Senin, 17
September
2016
Pukul 17.30
Impelementasi
Atur posisi untuk memaksimalkan
pengembangan paru dan
mengurangi dispneu
Kaji tingkat kesadaran dan adanya
perubahan mental
Kaji bunyi napas, frekuensi napas
dan kedalaman
Auskultasi bunyi napas
Lakukan tindakan untuk
Evaluasi
S : Ayah klien mengatakan
sesak klien mengalami
penurunan
O : tanda-tanda vital stabil RR
55x/menit, HR 140x/menit,
A:
klien tampak tenang dan bisa
beristirahat tidur.
P:
menurunkan konsumsi O2
misalkan pengendalian demam
dan nyeri serta mengurangi
anxietas
Kolaborasi pemberian oksigen
terapi dengan nasal kanul
Pantau keefektifan ventilasi
mekanik pada kondisi fisiologis
dan psikologis pasien
Menjaga patensi jalan napas
Diagnosa
Keperawatan
Resiko perubahan
suhu tubuh
berhubungan
dengan kegagalan
mempertahankan
suhu tubuh,
penurunan
jaringan lemak
subkutan.
Tujuan
Intervensi
Rasional
Dengan mengetahui tanda dan
gejalanya dari awal
diharapkan kondisi yang
tidak diinginkan
(hipertermi/hipotermi)
dapat dicegah
Mengetahui adanya perubahan
tanda-tanda vital yang
membahayakan
Agar suhu bayi tetap hangat
dan keterikatan psikologis
semakin kuat
Diagnosa
Keperawatan
Resiko perubahan
suhu tubuh
berhubungan
dengan kegagalan
mempertahankan
suhu tubuh,
pengurangan
jaringan lemak
subkutan
Waktu
Senin, 17
September
2016
Pukul 17.30
Impelementasi
Mengkaji tanda dan gejala
hipotermi/hipertermi
Pantau tanda-tand avital minimal 2
jam seali
Ajarkan keluarga metode kangguru
Evaluasi
S : Petugas kesehatan
mengatakan tidak ada tanda
dan gejala
hipotermi/hipertermi
O : tanda-tanda vital stabil RR
55x/menit, HR 140x/menit,
A:
klien tampak tenang dan tidak
tidur nyenyak
P:
pertahankan suhu klien agar
tetap hangat dan tenang
Diagnosa
Keperawatan
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan
kognitif akibat
kurangnya
informasi
mengenai kondisi
klien
Tujuan
Intervensi
Rasional
No.
1.
Diagnosa
Keperawatan
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan keterbatasan
kognitif akibat
kurangnya
informasi mengenai
perawatan klien
Waktu
Impelementasi
Evaluasi
S : Orang tua klien
mengatakan paham mengenai
perawatan khusunya terapi
oksigen pada klien serta
memahami apa saja tanda dan
gejala penyakit yang
memerlukan penanganan
cepat dan tepat.
O : orang tua klien mampu
menjelaskan dan
mendemonstrasikan kembali
mengenai cara perawatan
klien dirumah
A:
orang tua klien sudah dapat
memahami tentang cara
perawatan klien dirumah.
P: