Anda di halaman 1dari 13

10 Wanita yang Mengubah Dunia

Wanita adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan sebagai penerus keturunan. Wanita
adalah manusia yang melahirkan generasi yang akan datang. Di tangan wanita, anak-anak
dibesarkan, dididik sehingga menjadi manusia penerus peradaban suatu bangsa. Dari wanita
segala sesuatu urusan rumah tangga diatur.
Namun demikian, sering wanita dianggap sebagai makhluk yang lemah yang tidak bisa
berbuat banyak untuk bangsanya. Sering wanita hanya dijadikan sebagai teman di belakang
saja. Pendidikan wanita pada jaman dahulu tidak disejajarkan dengan kaum pria. Dengan
pendidikan yang rendah ini wanita mudah dijadikan objek segala sesuatu yang merendahkan
martabat wanita.
Namun itu jaman dulu, sekarang wanita-wanita sudah berubah. Pendidikan kaum Hawa ini
sudah disejajarkan dengan kaum Adam. Banyak wanita yang memperoleh gelar profesor
karena penemuannya. Banyak wanita yang karena perjuangan dan dedikasinya bisa
memperjuangkan bangsanya dari penjajahan. Banyak wanita yang karena prestasinya dapat
mengharumkan nama bangsanya.
Dalam tulisan saya edisi 100 kali ini saya akan memngulas tentang sedikit kisah 10 wanita
yang telah mengubah dunia berdasarkan buku yang berjudul Women Who Changed The
World. Buku ini ditulis oleh Rosalind Horton dan Sally Simmons. Buku dengan ISBN
9781847240267 ini kumpulan kisah penuh inspirasi dari wanita-wanita pengukir sejarah.
Buku ini diterjemahkan oleh Haris Munandar dengan judul Wanita-wanita yang Mengubah
Dunia dengan ISBN 9789790335219.
Tokoh yang dibahas dalam buku ini beragam, mulai dari penguasa dan pejuang hingga atlet
dan penemu, dari penulis dan seniman, hingga pahlawan dan tokoh revolusi. Buku ini
merupakan catatan menyentuh tentang perjuangan, tragedi, dedikasi, dan kejayaan.
Dari Indonesia terdapat 5 tokoh wanita. Mereka adalah Tjut Nja Dien sebagai pejuang
wanita tanpa pamprih, RA. Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita, Megawati sebagai
presiden wanita pertama di Indonesia, Titiek Puspa sebagai seniman sepanjang masa, serta
Susi Susanti atlet bulu tangkis. Namun demikian, dari kelima wanita tersebut saya memilih
dua, yaitu Tjut Nja Dien dan RA. Kartini.
Berikut 10 wanita yang mengubah dunia yang saya pilih dari buku Women Who Changed
The World. Urutan berdasarkan kelahiran wanita tersebut.

1. Mary Cassatt

Nama lengkapnya Mary Stevenson Cassatt, ia lahir di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 22
Mei 1844 dan wafat di Beaufresne, Prancis pada 14 Juni 1926. Mary terkenal sebagai pelukis
dan pembuat sketsa, sponsor dan promotor seni impresionis.
Mary Cassatt adalah seorang pelukis Amerika terpenting. Ia bukan sepenuhnya seorang
pelukis impresionis, namun lukisan-lukisannya yang muncul belakangan secara jelas
menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya penggunaan garis, gambar, dan warna. Ia ikut
mempengaruhi penyebaran impresionisme di Amerika, memberi saran kepada orang kaya
untuk memberi lukisan bermutu yang sekarang ini banyak terpajang di Metropolitan Museum
of Art, New York.
Mary pernah ditugasi membuat lukisan dinding dengan ukuran 19 X 4 m untuk Womens
Building pada Worlds Columbia Exposition di Chicago pada tahun 1893. Ketika bangunan
itu diruntuhkan, lukisan dinding yang diberi judul Modern Woman itu hilang meskipun
sebagian kepingan lukisan di atas semen masih tersisa.
Meskipun tidak pernah menikah namun Mery senang dengan anak-anak dan ia mengasuh
banyak keponakan dan anak-anak para sahabatnya.

Mery tidak suka dengan para artis modern seperti Matisse dan Picasso yang karya lukisannya
dianggapnya mengerikan.
Lukisan Mary Cassatt banyak bertema tentang ibu dan anak. Lukisan Mary Cassatt yang
terkenal antara lain A Woman in Black at Opera, Young Woman Sewing in The garden (1886),
The Letter, Woman Bathing, dan The Coiffure.
2. Tjut Nja Dien

Tjut Nja Dien lahir di Lampadang, Aceh pada tahun 1848 dan wafat di Sumedang, Jawa
Barat pada 8 November 1908. Ia terkenal sebagai Pahlawan Kemerdekaan, panglima perang
dan pemimpin besar Aceh.
Tjut Nja Dien dikisahkan sebagai perempuan berhati keras. Ketika ayah dan kedua suaminya
tewas dalam perang, ia menolak menangis dan melarang keluarganya bersedih. Ketika tahlil
masih berlangsung ketika Teuku Umar suaminya gugur, ia mengemasi rencong dan senjatasenjatanya. Malam itu juga ia meninggalkan rumah untuk memimpin pasukan menggantikan
suaminya.
Ketabahan Tjut Nja Dien luar biasa. Dalam usia lanjut, lumpuh, buta, dan kelaparan ia terus
berperang. Ketika dikepung, ia menyabetkan rencong ke kanan-kiri dan memaki tentara
Belanda agar menembaknya. Ia diusung tanpa dilucuti karena tidak ada tentara Belanda yang

berani mendekatinya. Sejumlah bilah panjang bambu disusun guna mengusungnya dan tidak
terlalu dekat dengan pengusungnya. Rencongnya baru dapat diambil setelah ia dibiarkan
selama sekian jam hingga jatuh tertidur karena kelelahan. Kisah Tjut Nja Dien ini juga
difilmkan dengan bintang Christine Hakim menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.
3. Marie Curie

Nama aslinya Marya Sklodowska, ia lahir di Warsawa, Polandia pada 7 November 1867 dan
wafat di Sallances Haute Savoie, Prancis pada 4 Juli 1934 karena penyakit leukimia yang
diderita akibat paparan radioaktif tingkat tinggi selama menekuni risetnya. Ia terkenal sebagai
pemenang Hadiah Nobel berkat menemukan Radium dan pencipta teknologi aplikasi Sinar-X.
Penemuan Radium oleh Marie Curie membantu merevolusionalisasikan bidang pengobatan.
Ia adalah perempuan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel, orang pertama yang
memenangkannya hingga dua kali. Sampai sekarang ia adalah satu-satunya perempuan yang
memenangkan Nobel dalam dua kategori sekaligus.

Anak perempuan tertua Marie, Irene Joliot-Curie, juga ahli fisika. Pada tahun 1955, ia dan
suaminya Pierre Curie memenagkan Hadiah Nobel untuk kimia atas karya mereka
mensintesisasikan elemen-elemen baru kimia.
Wajah Marie muncul di berbagai uang logam dan kertas mata uang Prancis selama bertahuntahun. Elemen 96 (Cm, Curium) dinamakan demikian guna menghormati Marie dan Pierre
Curie.
4. Helena Rubinstein

Helena Rubinstein, Putri Gurieli lahir di Krakow, Polandia pada 25 Desember 1870 dan wafat
di New York, Amerika Serikat pada 1 April 1965. Helena terkenal sebagai ahli kosmetik,
eksekutif bisnis, dan filantropis.
Helena Rubinstein mendirikan kerajaan kosmetik global yang menjadikannya salah seorang
perempuan terkaya di dunia. Ia lantas memanfaatkan hartanya yang melimpah untuk
mendirikan yayasan guna mendukung pendidikan, kesehatan, seni, dan berbagai program
pelayanan masyarakat, khususnya untuk perempuan dan anak-anak di Amerika Serikat.
Helena mendorong kaum perempuan untuk selalu memperbaiki kesehatan fisik mereka selain
penampilan. Ia membujuk kaum perempuan di mana-mana untuk tidak merokok dan

mengkonsumsi minuman keras, mau berolah raga, dan menjalani diet yang sehat dan
seimbang.
5. Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini atau yang sering disebur RA. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada
21 April 1879 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah pada 17 September 1904. Kartini terkenal
sebagai tokoh feminis dan pendidikan serta simbol emansipasi perempuan Indonesia.
Kartini adalah putri RM Sosroningrat, wedana di Mayong yang kemudian dipromosikan
menjadi bupati Jepara. Ibu kandungnya Nyi Ngasirah, seorang selir. Kartini sangat tidak
nyaman memanggil ibunya sendiri dengan sebutan Mbok dan ia harus berperilaku sebagai
majikan. Tradisi mewajibkannya memanggil ibu kepada istri utama ayahnya, Raden Adjeng
Woerjan, wanita bangsawan keturunan langsung raja-raja Madura yang ayahnya adalah
bupati Jepara yang digantikan suaminya. Sedangkan ibu kandungnya malah berstatus sebagai
pengasuh atau pelayannya. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara dari satu ayah dan
beberapa ibu.
Dari latar belakang keluarganya, Kartini sesungguhnya hidup serba mapan. Semua
momentum penting dalam hidupnya, mulai dari bersekolah, menikah, punya anak, pemilihan
kegiatan selama muda dan sesudah berumah tangga, semuanya sudah diatur. Mungkin karena
kemapanan itu ia merasa terbelenggu. Meskipun ia tidak berdaya melepas belenggu secara

fisik, namun pemikirannya sangat merdeka dan menjelajah ke berbagai hal, termasuk
perlunya perbaikan nasib kaum Bumiputera alias rakyat jajahan, khususnya kaum perempuan.
Sebelum dominasi kaum lelaki dan penjajahan Belanda, hal pertama yang dibencinya adalah
feodalisme, meskipun ia sendiri seorang bangsawan. Tradisi feodal mengharuskan Kartini
harus bicara dengan bahasa ngoko (bahasa Jawa kasar) kepada ibu kandungnya yang bukan
bangsawan, dan sebaliknya ibunya harus menggunakan kromo inggil (bahasa Jawa halus)
kepada anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.
Surat-surat Kartini kepada J.H. Abendanon dan istrinya, Rosa dibukukan dengan judul Door
Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
6. Helen Keller

Nama lengkap wanita ini adalah Helena Adams Keller. Ia lahir di Tuscumbia, Alabama, AS
pad 27 Juni 1880 dan wafat di Westport, Connecticut pada 1 Juni 1968. Helena terkenal
sebagai tokoh internasional bagi kaum tunanetra dan tunarungu serta kaum penyandang cacat.
Helena Keller menjadi buta dan tuli pada usia 19 bulan setelah jatuh sakit keras. Para dokter
kini menduga penyakit yang diderita Helen adalah scarlet, meningitis atau rubela (campak).
Namun anak yang tabah dan selalu ingin tahu ini belajar berkomunikasi dengan jari-jari

tangannya. Ia membaca huruf Braille dan berusaha bicara keras-keras. Ia berjuang mengatasi
cacat fisiknya sedemikian rupa sehingga akhirnya ia mampu lulus sarjana dari sebuah
perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Sepanjang hidupnya Helen berusaha berkampanye secara internasional guna memperbaiki
fasilitas umum para penyandang tunanetra dan tunarungu. Helen membuat dua film tentang
kehidupannya sendiri. Pertama adalah Deliverance tahun 1919 dan yang kedua adalah Hellen
Keller in Her Story dan berhasil memenangkan piala Oscar pada tahun 1955.
Helen sangat senang menulis tentang komunisme setelah terjadinya Revolusi Rusia 1917 dan
simpatinya terhadap kaum komunis itu bahkan sempat diselidik oleh FBI.
7. Eva Peron

Nama lengkap wanita ini adalah Maria Eva Duarte dan sering dipanggil Evita atau Eva. Evita
lahir di Los Todos, Argentina pada 7 Mei 1919 dan wafat di Buenos Aires, Argentina pada 26
Juni 1952.

Eva Peron, istri kedua Presiden Argentina Juan Peron, dibenci sekaligus dipuja di sepanjang
hidupnya. Ia adalah pembela rakyat miskin di negaranya. Kecantikan dan dedikasinya
menumbuhkan kekaguman dari seluruh dunia. Kematiannya yang tragis di usia muda
mengukuhkannya sebagai salah satu ikon perempuan di abad kedua puluh.
Banyak hal di masa lalu Eva yang tidak diketahui publik. Salah satunya, ketika Eva berusia
15 tahun, seorang penyanyi tango bernama Agustin Magaldi membujuk ibunya agar
mengijinkan Eva pergi bersamanya ke Buenos Aires. Eva pun pergi, namun empat tahun
kehidupan di sana adalah masa sulit baginya. Ia sangat cantik, tetapi sangat kurus dan tidak
sehat. Hal ini menyulitkannya memperoleh banyak peran. Namun setelah menjalani profesi
sebagai model dan mendapat peran-peran kecil dalam drama dan film, pada tahun 1939
dalam usia 20 tahun Eva memperoleh peran penting dalam sebuah opera sabun radio. Ia pun
menjadi aktris radio yang populer dan membintangi banyak drama. Pada tahun 1943, ia
membintangi drama seri tentang kehidupan tokoh-tokoh penting perempuan dunia di Radio
Belgrano. Dalam drama ini ia memerankan Elizabeth I dari Inggris dan Catherine Agung.
Eva meninggal karena kanker rahim. Evita, sebuah drama musikal karya Andrew Lloyd
Webber yang didasarkan atas kehidupan Eva Peron meraih sukses besar di London dan New
York. Drama ini diangkat menjadi film yang dibintangi Madonna.
8. Benazir Bhutto

Wanita ini mempunyai nama lengkap Mohtarma Benazir Bhutto. Ia lahir di Karachi, Pakistan
pada 21 Juni 1953 dan wafat di Rawalpindhi, Pakistan pada 27 Desember 2007. Benazir
terkenal sebagai perempuan pertama yang memimpin negara Islam di era modern.
Selama pemerintahan Benazir, ia berusaha memperbaiki nasib perempuan dan lapisan
penduduk termiskin di Pakistan. Ia adalah sosok perempuan yang penuh dengan keberanian
dan keyakinan, dan sejak 1999 terpaksa hidup di pengasingan setelah pemerintahannya
dijatuhkan atas tuduhan korupsi. Dalam banyak hal ia mengikuti jejak ayahnya, bukan hanya
dengan menjadi menteri Pakistan, tapi juga tewas sebagai mahatir.
Ketika kaum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan pada tahun 1996,
pemerintahan Benazir adalah satu dari tiga pemerintahan yang mengakuinya. Benazir juga
mengutuk teroris 11 September di As dan menyatakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam.

9. Diana, Putri Wales

Wanita ini bernama lengkap Lady Diana Frances Spencer. Diana lahir di Sandringham,
Inggris pada 1 Juli 1961 dan wafat di Paris, Prancis pada 31 Agustus 1997 pada sebuah
kecelakaan mobil yang ditumpanginya di jalan lorong bawah tanah dekat Sungai Saine di
Paris, Prancis.
Diana, Putri Wales, adalah sosok glamor, dekat, dan dikagumi di seluruh dunia berkat peran
aktifnya dalam berbagai masalah dunia seperti AIDS dan penghapusan ranjau darat. Selama
tahun-tahun terakhir hidupnya, ia adalah perempuan paling terkenal dan paling banyak difoto
de seluruh dunia.
Gelar Putri Diana sering digunakan secara keliru oleh publik dan mediansetelah Diana
menikah. Gelar tersebut hanya tepat jika ia terlahir sebagai putri. Namun ia tidak lahir
sebagai putri, dan gelar resminya adalah Putri Wales dalam kedudukannya sebagai istri
putra mahkota Inggris Raya. Setelah bercerai dengan Pangeran Charles pada 28 Agustus
1996, secara terbatas ia masih memiliki gelar itu sebagai ibu kandung calon raja Inggris.

10. Oprah Winfrey

Wanita ini bernama Oprah Gail Winfrey. Oprah lahir di Kosciusko, Mississippi pada 29
Januari 1954. Nama aslinya adalah Orpah, namun karena keluarga dan teman-temannya
selalu terbalik dalam menempatkan huruf p dan r sehingga keliru menuliskan namanya
menjadi Oprah. Ia terkenal sebagai presenter televisi, aktris, dan produser.
Oprah Winfrey tumbuh sebagai anak yang sangat miskin di Mississippi. Sekarang ia adalah
pengusaha media yang mengelola sebuah acara televisi yang disaksikan oleh jutaan pemirsa
di lebih dari 100 negara. Ia adalah perempuan pertama di dunia yang memiliki dan
memproduksi acara talk show dan ia juga perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjadi
seorang miliarder.

Acara talk show The Oprah Winfrey Show setiap minggunya diperkirakan disaksikan oleh
sekitar 30 juta pemirsa di Amerika Serikat saja dan disiarkan secara internasional di 111
negara, termasuk di Indonesia melalui stasiun Metro TV.
Oprah tergolong sebagai salah seorang dari 100 orang paling berpengaruh di dunia menurut
versi majalah Time. Ia juga telah hidup bersama dengan pengusaha Steadman Graham selama
lebih dari 20 tahun

Anda mungkin juga menyukai