Sistem Telekomunikasi: Politeknik Negeri Jakarta 2016
Sistem Telekomunikasi: Politeknik Negeri Jakarta 2016
SISTEM TELEKOMUNIKASI
SEMESTER II TH 2015/2016
JUDUL
S1-TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PEMBUAT LAPORAN
: Kelompok 5
NAMA PRAKTIKAN
NILAI
: .................................
KETERANGAN
: .................................
2. DIAGRAM RANGKAIAN
Alat
Jumlah
DC Power Supply
PAM Modulator
Universal Counter
HP-5314 A
Function Generator
GW-INSTEK
GFG-9210
Oscilloscope
GOS-653G
BNC to Banana Cable
15 Volt
SO 3538-8D
SO 35377G
GW-INSTEK
1
1
15
4. DASAR TEORI
Pada umumnya kita mengenal system analog untuk mentransmisikan suara,
misalnya dalam jalur telepon dan informasi lainnya. Tetapi system analog semakin
S/N
semakin
jauh
semakin
kecil.
Bisa
juga
digunakan
Pulse
generator
S(t)
Channel
S(t)
S PAM( t )
Teori sampling dari Niquist menyatakan jika sebuah fungsi continue f(t) tidak
mengandung frekuensi lebih besar daripada f (Hz), maka level-level dari fungsi itu
dapat digambarkan dengan sempurna tidak cacat dalam interval waktu tidak kurang
dari f/2 detik. Berarti jika spectrum sebuah sinyal mempunyai batas atas frekuensinya
sebesar f/Hz dan jika frekuensi sampling sekurang-kurangnya 2f, tidak ada informasi
yang hilang dalam proses sampling itu.
Dalam parakteknya sebuah sinyal analog dilewatkan pada sebuah LPF sehingga
frekuensi tertinggi yang dimilikinya adalah f. Sinyal analog yang telah difilter ini
kemudian disampel oleh pulsa periodic dengan frekuensi sample sebesar 2 f. Hasilnya
adalah sinyal PAM.
fp
f S max
Disamping itu proses modulasi amplitudo pulsa dapat terjadi apabila memenuhi
teorema Nyuist tentang laju pencuplikan (sampling). Pencuplikan (sampling) terjadi pada
sinyal analog dengan laju paling sedikit dua kali frekuensi tertinggi dari masukan sinyal
analog asli.
Teorema Nyquist :