BAB 4 Baru
BAB 4 Baru
Lokasi
Luas Bangunan
Pemilik
Harga Proyek
:-
Konsultan Perencana
Kontraktor
melakukan
suatu
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
proyekan. Berikut adalah gambar bagan hubungan kerja yang terkait dengan
proyek perencanaan desain interior apartement Fave Hotel Medan.
Gambar 4.4. Bagan Hubungan Kerja Proyek Fave Hotel Medan dengan MAT
Membuat sketsa desain interior proyek apartement dan lobby Fave Hotel
Mempelajari konsep desain interior
Membuat sketsa desain interior proyek KTV Capital Group
Mengerjakan beberapa 3D proyek Cottage di Taman Bodhi Asri Binjai
(TABA)
Membuat lembar gambar kerja hasil desain
4.4.1
Gambar 4.4.1. (b) Denah lantai 11 apartement yang sudah diletakkan perabot
Gambar 4.4.1. (c) Denah lantai 11 apartement yang sudah diapprove dan beberapa ruang
yang harus diperbaiki
Pada lantai 11 gedung Fave Hotel ini dirancang khusus untuk dua buah
apartement dengan tipe yang sama. Terlihat pada gambar denah a dan b diatas,
perabot yang diletakkan harus disesuaikan dengan kondisi eksisting denah
sebelumnya. Perabot yang diletakkan di denah juga dipertimbangkan sesuai
dengan kebutuhan dan kesesuaian ruangan tersebut. Sehingga dengan ini
praktikan juga harus menyesuaikan sketsa desain interiornya dengan kondisi
denah diatas. Pada gambar denah c merupakan denah apartement dengan beberapa
desain interior yang telah disetujui oleh klien/owner proyek apartement Fave
Hotel ini, dan beberapa lainnya interior yang masih harus direvisi desain ruangnya
maupun perabot di dalamnya. Terdapat salah satu desain interior yang telah diberi
centang berwarna hijau merupakan desain yang telah diterima/disetujui oleh klien.
Beberapa desain yang telah disetujui adalah desain yang praktikan kerjakan salah
satunya yaitu desain interior junior suite room dan dapur. Pada gambar dibawah
ini merupakan beberapa sketsa desain interior yang telah dibuat oleh praktikan.
Pada gambar 1 dan 2 merupakan hasil sketsa desain interior junior suite
room yang dikerjakan oleh praktikan. Praktikan membuat sketsa desain tersebut
dengan mengikuti permintaan oleh konsultan dan klien. Junior suite room ini
praktikan desain dengan konsep modern cozy yaitu membuat interior ruang ini
terlihat modern namun tetap terasa nyaman, khususnya interior ruang ini
ditujukan untuk kamar anak. Pada gambar 1 terlihat area bagian tempat tidur
dengan di sisi sampingnya merupakan jendela dan diletakkan beberapa perabot
meja belajar dan meja hias. Desain perabot dan tempat tidur ini disesuaikan
dengan fungsi ruang yaitu sebagai junior suite room, sehingga praktikan
mendesain perabot dan tempat tidurnya yang simple namun terlihat nyaman dan
elegant. Pada dinding kamar praktikan membuat permainan garis-garis horizontal
yang disesuaikan dengan perabot didalamnya, tujuan dari praktikan adalah agar
membuat kamar terkesan luas dan tidak sempit. Diatas kepala tempat tidur
praktikan membuat lukisan sebagai focal point dari ruang kamar ini.
Pada gambar 2 adalah bagian dari junior suite room. Area ini berada disisi
kiri tempat tidur. Area ini juga dapat dimanfaatkan untuk tempat bermain dan
belajar anak. Sofa dan meja yang didesain praktikan difungsikan untuk belajar,
bersantai, dan bermain sehingga praktikan mendesain sofa rendah dengan kaki
sofa yag kecil. Begitu juga dengan meja yang praktikan desain adalah meja
bundar rendah agar aman buat anak dan mendukung kegiatan di area ini. Tv
diletakkan di panel yang melekat di dinding, panel ini didesain berbahan HPL.
Praktikan juga mencoba memberi warna pada interior junior suite room ini namun
konsultan tidak menerima dikarenakan warna yang digunakan tidak sesuai dengan
suasana ruangan yang diinginkan. Berikut ide warna desain junior suite room
yang diberikan oleh praktikan.
Setelah hasil sketsa desain interior junior suite room dilihat oleh konsultan
dan disetujui, selanjutnya hasil sketsa praktikan diberikan kepada tim pembuat
3D. Tim ini bertugas untuk membuat hasil 3D sesuai dengan hasil sketsa desain
yang dibuat oleh praktikan dengan menggunakan software 3D max dan Vray.
Praktikan juga membimbing tim pembuat 3D agar hasil 3D sesuai dengan yang
diinginkan atau hasil sketsa desain oleh praktikan. Di bawah ini merupakan hasil
3D desain interior junior suite room oleh praktikan dan tim 3D yang telah fix dan
disetujui oleh konsultan maupun klien.
Dapat dilihat dari gambar-gambar diatas bahwa ide desain warna dinding
yang praktikan berikan telah diganti dengan warna yang lebih sesuai dengan
konsep desain interior apartement yaitu modern cozy, dan juga terlihat suasana di
dalam ruangan tersebut nyaman dan elegant.
Selain desain interior junior suite room yang disetujui atau diterima oleh
konsultan dan klien, desain dapur bersih dan dapur kotor yang dibuat oleh
praktikan juga disetujui oleh kedua pihak tersebut, namun dalam desain ruang ini
praktikan banyak melakukan revisi. Model perabot yang didesain oleh praktikan
menjadi permasalahan karena ketidaksesuaian ruangan dan keinginan dari
konsultan maupun klien sehingga perbaikan desain atau revisi harus terus
dilakukan oleh praktikan. Berikut beberapa sketsa desain dan perbaikan pada
ruang dapur bersih dan dapur kotor.
Gambar 8. Sketsa desain interior dapur bersih dan dapur kotor apartement
Pada gambar diatas merupakan sketsa desain ruang dapur bersih. Praktikan
lebih memfokuskan pada desain detail perabotnya khususnya meja kompor listrik
dan kursi seperti yang terlihat pada gambar di atas. Dalam hal ini praktikan tidak
membuat lemari pada sisi kiri dapur tersebut. Sehingga peletakan barang maupun
bahan hanya tersedia pada lemari bawah yang praktikan desain dekat dengan
jendela. Desain tersebut juga masih belum sempurna karena praktikan tidak
membatasi ruang antara dapur bersih dan dapur kotor. Dapur kotor yang terletak
di sebelah kanan dapur bersih terbuka langsung, hanya dibatasi dengan perabot
yaitu kompor listrik. Sedangkan wastafel diletakkan dekat dengan dinding di sisi
jendela sebelah kanan.
Gambar 9. Revisi sketsa desain interior dapur bersih dan dapur kotor apartement
praktikan menambahkan lemari di sisi kanan dan kiri meja kompor. Lemari di sisi
kiri merupakan lemari gantung dan lemari bawah. Lemari ini praktikan desain
karena difungsikan untuk menyimpan bahan-bahan makanan maupun masakan.
Sedangkan lemari yang berada di sisi kanan praktikan desain difungsikan untuk
menyimpan alat masak dan juga piring atau gelas. Tinggi lemari gantung yang
praktikan desain adalah disesuaikan sampai ke plafond dapur. Hal ini dikarenakan
mempertimbangkan bahwa penghuni apartement adalah orang yang berstatus
sosial menengah ke atas, karena hal itu pengguna apartement tersebut tidak
sempat mengurus atau membersihkan keadaan apartement maupun perabotnya.
Sehingga apabila tinggi lemari gantung sampai ke atas plafond maka lemari
tersebut tidak akan berdebu dan pengguna apartement tidak perlu repot
membersihkannya setiap hari.
Pada lemari di sisi kanan meja kompor, praktikan mendesain lemari yang
tingginya disesuaikan juga sampai ke plafond. Lemari ini terdapat ruang seperti
rak pada bagian tengahnya yang dapat difungsikan untuk pajangan vas bunga atau
piring dan gelas. Lemari ini menggunakan material HPL kayu yang disesuaikan
dengan cat dinding dapur. Kulkas juga diletakkan di sisi kanan meja kompor yang
bersebelahan dengan pintu menuju dapur kotor. Pada perbaikan desain ini
praktikan juga membatasi antara dapur bersih dan dapur kotor dengan
menggunakan dinding partisi. Untuk menuju dapur kotor praktikan membuat
pintu slip kaca agar menghemat ruang bukaan pintu serta dapat tembus pandang
antara dapur bersih dan dapur kotor. Dengan adanya pintu slip kaca ini akan
membuat dapur kotor tidak terasa sempit ataupun pengap.
Pada perbaikan desain ini ternyata masih banyak kekurangan desainnya,
sehingga praktikan membuat revisi untuk perbaikan selanjutnya. Akan tetapi
konsultan hanya meminta sedikit perubahan desain dari perbaikan desain ini. Lalu
praktikan membuat revisi langsung dengan tim 3D, sehingga perbaikan dan
perubahan desain dapur bersih dan dapur kotor ini selanjutnya tampak di gambar
3D. Berikut hasil perubahan dan perbaikan desain yang telah disetujui dan
diterima oleh konsultan dan klien.
Pada gambar 11 diatas, meja kompor yang berada di tengah dapur telah
digantikan dengan meja wastafel dengan box gantung penyimpan lampu yang
berada di atasnya. Desain meja hampir menyerupai dengan desain meja kompor
sebelumnya hanya saja desain kursi yang dirubah. Begitu juga dengan lemari yang
berada di sisi kanan telah berbeda dengan desain sebelumnya. Kulkas diletakkan
di tengah lemari dekat dengan meja makan. Sebelumnya di tengah lemari terdapat
lubang seperti rak tetapi pada perbaikan desain ini klien menginginkan kulkas
berada di tengah lemari tersebut. Lemari yang berada di sisi kiri pada perbaikan
desain sebelumnya dihilangkan tetapi menggantikannya dengan panel dinding
yang bermaterial HPL kaca. Desain ini difungsikan agar suasana dapur terlihat
luas dan bersih, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tidak hanya dengan dapur bersih, dapur kotor juga terlihat luas dan bersih
karena warna perabot yang digunakan adalah warna terang yang disesuaikan
dengan dinding dapur serta penggunaan pintu slip kaca yang tembus pandang
yang didesain oleh praktikan agar dapat melihat lebih leluasa antara dapur kotor
dengan dapur bersih. Pada dapur kotor ini juga diletakkan kulkas yang
difungsikan untuk menyimpan bahan2 makanan mentah untuk mempermudah
Selain junior suite room dan dapur bersih maupun dapur kotor, praktikan
juga ditugaskan dalam mendesain ruang makan dan ruang keluarga. Namun kedua
desain ini tidak diterima oleh konsultan dikarenakan kurang sesuai dengan konsep
apartement yaitu modern cozy. Praktikan juga tidak melakukan perbaikan desain
tersebut karena konsultan menugaskan pada praktikan untuk melanjutkan
membuat desain lobby Fave Hotel dan gambar kerja dari proyek Fave Hotel ini.
Dibawah ini gambaran hasil sketsa desain interior ruang keluarga dan ruang
makan yang dikerjakan oleh praktikan.
(a)
(b)
Gambar 16. a,b) Sketsa ide warna desain interior dan perabot pada ruang keluarga
apartement
(a)
(b)
Gambar 17. a,b) Sketsa ide desain interior ruang makan apartement
Pada
praktikan tidak hanya mengerjakan desain interior apartement saja, namun juga
membantu tim desain lain yang ditugaskan oleh konsultan menangani proyek
Fave Hotel ini. Praktikan membantu tim desain lain untuk mendesain lobby hotel
lantai 1 dan lantai 3. Desain ini praktikan buat dengan tujuan menyumbangkan ide
konsep desain praktikan kepada tim desain yang khusus menangani desain lobby
Fave Hotel tersebut. Berikut gambar-gambar sketsa ide desain lobby yang dibuat
oleh praktikan.
(a)
(b)
Gambar 20. a,b) Sketsa alternatif ide desain lobby lantai 1 Fave Hotel
4.4.2
Pada master plan diatas bagian lahan yang menjadi tugas praktikan dalam
mendesain landscape serta cottage sebagai tempat menginap keluarga lansia
adalah bagian utara dari master plan tersebut. Berikut merupakan gambaran desain
landscape yang dibuat oleh konsultan.
Gambar 4.4.2. (b) Kondisi eksisting lahan yang menjadi pengembangan proyek TABA
Gambar 4.4.2. (c) Ide desain landscape yang menjadi pengembangan proyek TABA
Gambar 4.4.2. (d) gambar detail denah landscape yang menjadi pengembangan proyek
TABA
Gambar 4.4.2. (e) bangunan cottage yang telah terbangun dan belum selesai
(Tahap I)
(Tahap II)
(Tahap III)
(Tahap IV)
Gambar 4.4.2. (i) Hasil fix desain 3D yang dibuat oleh konsultan
Gambar 4.4.2. (k) sketsa ide desain cottage bentuk rumah adat oleh konsultan
Tetapi konsultan hanya mengerjakan 3D salah satu ide cottage di atas yaitu
cottage dengan bentuk atap Lombok. Karena ide desain cottage tersebut masih
harus dibicarakan dengan kontraktor dan klien apakah diterima oleh mereka atau
tidak. Sehingga konsultan hanya menugaskan praktikan untuk membuat gambar
kerja hasil 3D cottage dengan bentuk atap Lombok sebagai sample ide desain
konsultan kepada klien. Di bawah ini merupakan gambaran hasil 3D cottage yang
dibuat oleh kosultan menggunakan 3D max dan kemudian akan dilanjutkan oleh
praktikan untuk membuat gambar kerja dengan menggunakan Revit.
Gambar 4.4.2. (j) Hasil desain 3D cottage yang dibuat oleh konsultan