Dr Anggi adalah seorang dokter menjabat pimpinan puskesmas Meranti yang baru
bertugas 4 bulan. Dalam 7 hari ini mendapati pasien 5 orang anak Sekolah Dasar yang terkena
Demam Berdarah yang dirujuk ke Rumah Sakit.
Pimpinan Puskesmas langsung mengadakan pertemuan dengan staf Puskesmas
(penanggung jawab promosi kesehatan dan petugas penyehatan Lingkungan) untuk melihat
bagaimanan jadwal Promosi kesehatan di wilayah Puskesmas dan bagaimana PHBS di Sekolah
Dasar tersebut.
Setelah mendapat data yang diperlukan dr Anggi melapor ke Pak Camat sebagi
penanggung jawab wilayah agar segera mengumpulkan Kepala desa, Pak RT, Kepala Sekolah,
Tokoh agama, Kader kesehatan, untuk mengadakan Promosi Kesehatan dan Survei mawas diri.
I.
Klarifikasi Istilah
1. Puskesmas: Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
bertaggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
2. PHBS: (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kesehatan
3. Demam Berdarah: Penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
oeh nyamuk
4. Promosi Kesehatan : Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri
sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, seusai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan public yang berwawasan kesehatan
5. Survei Mawas Diri: Kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah
bimbingan kepal desa atau kelurahan dan petugasn kesehatan(petugas puskesmas,
bidan di desa)
6. Kader Kesehatan: Warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan yang langsung
dipilih oleh dan dari para masyarakat yang tugasnya membantu dalam pengembangan
kesehatan masyarakat
II.
Identifikasi Masalah
1. Dr Anggi adalah seorang dokter menjabat pimpinan puskesmas Meranti yang
baru bertugas 4 bulan. Dalam 7 hari ini mendapati pasien 5 orang anak Sekolah
Dasar yang terkena Demam Berdarah yang dirujuk ke Rumah Sakit.(Main
Problem)
2. Pimpinan Puskesmas langsung mengadakan pertemuan dengan staf Puskesmas
(penanggung jawab promosi kesehatan dan petugas penyehatan Lingkungan) untuk
melihat bagaimanan jadwal Promosi kesehatan di wilayah Puskesmas dan bagaimana
PHBS di Sekolah Dasar tersebut.
3. Setelah mendapat data yang diperlukan dr Anggi melapor ke Pak Camat sebagi
penanggung jawab wilayah agar segera mengumpulkan Kepala desa, Pak RT, Kepala
Sekolah, Tokoh agama, Kader kesehatan, untuk mengadakan Promosi Kesehatan dan
Survei mawas diri
III.
Analisis Masalah
1. Dr Anggi adalah seorang dokter menjabat pimpinan puskesmas Meranti yang
baru bertugas 4 bulan. Dalam 7 hari ini mendapati pasien 5 orang anak Sekolah
Dasar yang terkena Demam Berdarah yang dirujuk ke Rumah Sakit.(Main
Problem)
a. Apa saja syarat-syarat dari kejadian luar biasa? (hubungkan dengan
skenario)
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus
pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat
menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular, dan keracunan. Keadaan tertentu
yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan bencana dan keadaan kedaruratan.
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut:
- Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
- Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan yang dipilih untuk penyuluhan kesehatan, yaitu pada
hari sabtu di setiap bulan, dengan jadwal kunjungan yang berbeda-beda tiap
minggunya dan berlangsung selama setengah hari (jam 07.00 pagi 12.00
siang). Dan waktu yang diambil untuk melakukan tindakan pemberantasan
Tempat pelaksanaan
Tempat dimana akan dilangsungkannya promosi kesehatan, yaitu di
aula/ruang pertemuan/ruang kelas tiap-tiap sekolah dasar yang akan
dikunjungi. Sedangkan tempat akan dipasangnya poster-poster adalah di
madding dan tempat-tempat sekitar lingkungan sekolah dasar yang banyak
dilalui warga sekolah dan masyarakat umum. Program pemberantasan
penyakit DBD dengan menggunakan metode fogging, abatesasi dan 3M
(mengubur, menguras, dan mengubur) yang dilaksanakan di seluruh
sekolah-sekolah dasar dan kediaman warga pada daerah mayoritas yang
didapatkan dari hasil data surveilan.
Tenaga pelaksana
Yang akan melakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan adalah staf
puskesmas, penanggung jawab wilayah (kasus: camat), kepala desa, ketua
RT, kepala sekolah, tokoh agama, dan kader kesehatan. Sedangkan, tenaga
pelaksananya terdiri dari tenaga medis dan non-medis, yaitu kader setempat,
petugas kebersihan sekolah (di lingkungan sekolah dasar), dan masyarakat
yang sukarela membantu (lingkungan masyrakat) khususnya untuk kegiatan
fogging.
d. Kegiatan pokok
Penyuluhan kesehatan
1. Tujuan
Memberikan informasi dan pengetahuan yang benar dan tepat mengenai
penyakit DBD agar kesadaran masyarakat akan penyakit DBD
meningkat. Selain itu, dengan pengetahuan yang dimiliki oleh sasaran
mengenai penyakit DBD maka dapat meningkatkan kerjasama dengan
masyarakat umum lainnya dalam pemberantasan penyakit DBD dengan
berbagi informasi tersebut.
2. Sasaran
Sasaran primer : Anak-anak di sekolah dasar
Sasaran sekunder : staf pengajar, pegawai, dan petugas kebersihan di
sekolah dasar
Sasaran tersier
: Masyarakat umum dan tenaga kesehatan
3. Materi penyuluhan meliputi :
a. Pengertian DBD
b. Penyebab dan faktor resiko DBD
c. Penularan DBD
d. Gejala DBD
e. Penatalaksanaan DBD
f. Pencegahan dan edukasi DBD
-
Poster
Promosi kesehatan akan memberikan 3 macam poster mengenai DBD yang
masing-masing akan diperbanyak hingga 10 lembar agar lebih efektif dan
mudah dilihat oleh masyarakat. Materi tiap poster yang akan diberikan,
yaitu:
1. Gejala umum DBD yang patut di ketahui masyarakat.
Masyarakat perlu tahu gejala dan tanda penyakit DBD sebelum terjadi
komplikasi, diantaranya demam 2 7 hari, nyeri sendi, muncul bintikbintik merah, mimisan, gusi berdarah. Dengan pengetahuan mengenai
gejala dan tanda DBD, diharapkan masyarakat dapat segera membawa
anaknya atau keluarga lain yang kemungkinan terjangkit ke klinik
kesehatan, puskesmas, atau IGD Rumah Sakit.
2. Melakukan penanganan bagi pasien penyakit DBD.
Apabila anak atau kerabat justru telah menunjukkan gejala atau telah
terdiagnosa DBD, diharapkan orang tua dan masyarakat tahu apa yang
harus dilakukan selain memberikan obat-obatan yang telah dianjurkan
oleh dokter. Penanganan umum yang sebaiknya diketahui, ialah pasien
harus meminum air putih yang cukup setiap harinya untuk menghindari
dehidrasi, minuman isotonik dan jus jambu yang dipercaya oleh
masyarakat selama ini juga dapat diberikan, berikan makanan yang
cukup gizi, , apabila badan panas pasien dapat dikompres dengan air
hangat di kening, ketiak, sela paha, dan sela siku dan lutut, dan yang
terakhir pastikan pasien mengonsumsi semua obat yang dianjurkan oleh
dokter.
3. Tindakan pencegahan terjadinya penyakit DBD.
Tindakan pencegahan wajib diketahui oleh masyarakat agar tak
terjangkit penyakit DBD. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
meliputi tindakan 3M plus. Dengan mengetahui berbagai tindakantindakan yang dapat dilakukan, diharapkan masyarakan dapat menjalani
hidup bersih dan sehat terhindar dari penyakit DBD.
c. Bagaimana program pencegahan DBD pada kasus?
Pelaksanaan promkes dalam pengendalian vektor sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 581/Menkes/SK/VII/1992: upaya pemberantasan penyakit
demam berdarah dengue dilakukan melalui kegiatan pencegahan, penemuan,
pelaporan penderita, pengamatan penyakit dan penyelidikan epidemiologi,
penanggulangan seperlunya, penanggulangan lain dan penyuluhan kepada
masyarakat.
1.
Dalam radius 100 m dari rumah penderita DBD ditemukan 1 kasus meninggal karena
sakit DBD
2.
bubuk Altosid 1,3 G atau 5 gram untuk 200 liter air. Gunakan takaran khusus yang
sudah tersedia dalam setiap kantong Altosid 1,3 G. Bila tidak ada alat penakar,
gunakan sendok teh, satu sendok teh peres (yang diratakan atasnya) berisi 5 gram
Altosid 1,3 G. Selanjutnya tinggal membagikan atau menambahkannya sesuai
dengan banyaknya air. Takaran tidak perlu tepat betul.
3.
Perlindungan perseorangan
Memberikan anjuran untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti yaitu dengan
meniadakan sarang nyamuknya di dalam rumah. Yaitu dengan melakukan penyemprotan
dengan obat anti serangga yang dapat dibeli di toko-toko seperti baygon, raid dan lain
lain serta memakai lotion anti nyamuk.
4.
(daerah
rural)
kedua
spesies
nyamuk
tersebut
Mekanisme Penularan
Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak
manusia dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam
berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk. Oleh karena
itu, penyakit ini termasuk kedalam kelompok arthropod borne
diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm. Virus ini dapat terus
tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk.
Terdapat
tiga
faktor
yang
memegang
peran
pada
betina
sangat
menyukai
darah
manusia
16.00-18.00.
Nyamuk
betina
mempunyai
kebiasaan
dalam
keadaan
aktif
bekerja/bergerak
sehingga
IV.
Learning Issue
1. Wabah Demam Berdarah (Rhamdani, Ari)
V.
Hipotesis
Dr. Anggi, pimpinan puskesmas meranti mendapati pasien 5 orang Sekolah Dasar
terkena DBD akan melakukan promosi kesehatan dan survey mawas diri bersama Pak
Camat, Kepala Desa, Pak RT, Kepala Sekolah, Tokoh Agama, dan Kader Kesehatan.