Gaya (fisika)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Gaya, lihat Gaya (disambiguasi).
Gaya
Gaya (bisa tarik atau tolak) timbul karena fenomena gravitasi, magnet atau yang lain sehingga
mengakibatkan percepatan, a
Simbol umum
F, F
Satuan SI
newton
Dalam satuan dasar SI
1 kgm/s2
Turunan dari
F=ma
besaran lainnya
Mekanika klasik
Hukum kedua Newton
Sejarah
Garis waktu
Cabang[tampilkan]
Dasar[sembunyikan]
Percepatan
Momentum sudut
Pasangan
Asas D'Alembert
Energi
o
o
potensial
Gaya
Kerangka acuan
kinetik
Impuls
Massa
Daya mekanik
Kerja mekanik
Momen
Momentum
Ruang
Kecepatan
Waktu
Torsi
Kelajuan
Kerja virtual
Rumus[tampilkan]
Topik inti[tampilkan]
Rotasi[tampilkan]
Ilmuwan[tampilkan]
Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris.[1].
Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk
mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi, atau
untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas
vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan
N). Gaya sendiri dilambangkan dengan simbol F.
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama
dengan laju pada saat momentumnya berubah terhadap waktu. Jika massa objek konstan, maka
hukum ini menyatakan bahwa percepatan objek berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada
objek dan arahnya juga searah dengan gaya tersebut, dinyatakan dengan
Konsep yang berhubungan dengan gaya antara lain: gaya hambat, yang mengurangi kecepatan
benda, torsi yang menyebabkan perubahan kecepatan rotasi benda. Pada objek yang
diperpanjang, setiap bagian benda menerima gaya, distribusi gaya ke setiap bagian ini disebut
regangan. Tekanan merupakan regangan sederhana. Regangan biasanya menyebabkan deformasi
pada benda padat, atau aliran pada benda cair.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Jenis-jenis Gaya
3 Definisi Kuantitatif
4 Relativitas Khusus
5 Gaya non-fundamental
o 5.1 Gaya normal
o 5.2 Friksi
o 5.3 Gaya elastis
7 Satuan Ukuran
8 Referensi
9 Pranala luar
Sejarah
Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami objek di Bumi tak bergerak dan
bahwasannya objek-objek tersebut cenderung ke arah keadaan tersebut jika dibiarkan begitu saja.
Aristoteles membedakan antara kecenderungan bawaan objek-objek untuk menemukan tempat
alami mereka (misal benda berat jatuh), yang menuju gerak alami, dan tak alami atau gerak
terpaksa, yang memerlukan penerapan kontinyu gaya.
Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari-hari bagaimana objek bergerak (misal
kuda dan pedati), memiliki kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil, semisal
penerbangan panah. Beberapa teori telah dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan
akhir bahwa objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh
pekerjaan Galileo Galilei.
Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam keduanya digelindingkan pada
suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada awal abad 17.
Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi yang mana tak gayut massanya dan
berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka jika tidak dipengaruhi oleh
gaya - biasanya gesekan.
Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara tegas untuk pertama kalinya, bahwa secara
umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan (turunan waktu) dari momentum.
Secara esensi, ia memberi definisi matematika pertama kali dan hanya definisi matematika dari
kuantitas gaya itu sendiri - sebagai turunan waktu momentum: F = dp/dt. Pada tahun 1784
Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat terbalik interaksi antara muatan listrik
menggunakan keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental kedua.
Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke 20. Dengan pengembangan
teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa gaya adalah konsep berlebihan
yang muncul dari kekekalan momentum (momentum 4 dalam relativitas dan momentum partikel
virtual dalam elektrodinamika kuantum).
Dengan demikian sekarang ini dikenal gaya fundamental adalah lebih akurat disebut interaksi
fundamental.
Jenis-jenis Gaya
Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka seluruhnya berbasis
pada Empat Gaya Fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah hanya beraksi
pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk "mengikat" nukleon tertentu dan
menyusun nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya gravitasi
beraksi antara massa.
Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk kecenderungan atom untuk tak "bertumpang
tindih" satu sama lain, dan adalah jadinya bertanggung jawab untuk "kekakuan" materi, namun
hal ini juga bergantung pada gaya elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom.
Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan adalah
perwujudan gaya elektromagnetik yang beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan prinsip
perkecualian Pauli, yang tidak memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain.
Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya elektromagnetik
dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk mengembalikan objek ke posisi
keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang muncul secara sederhana dari
percepatan rotasi kerangka acuan.
Pandangan mekanika kuantum modern dari tiga gaya fundamental pertama (seluruhnya kecuali
gravitasi) adalah bahwa partikel materi (fermion) tidak secara langsung berinteraksi dengan satu
sama lain namun agaknya dengan mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini
adalah apa yang kita sebut interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi
elektromagnetik).
Dalam relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya. Melainkan, objek yang
bergerak secara bebas dalam medan gravitasi secara sederhana mengalami gerak inersia
sepanjang garis lurus dalam ruang-waktu melengkung - didefinisikan sebagai lintasan ruangwaktu terpendek antara dua titik ruang-waktu. Garis lurus ini dalam ruang-waktu dipandang
sebagai garis lengkung dalam ruang, dan disebut lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola
basket yang dilempar dari landasan bergerak dalam bentuk parabola sebagaimana ia dalam
medan gravitasi serba sama.
Lintasan ruang-waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir garis lurus,
sedikit melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya). Turunan
waktu perubahan momentum dari benda adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya gravitasi".
Contoh:
dp/dt = mdv/dt = ma =mg (jika massa m konstan), jadi kita sebut kuantitas mg "gaya gravitasi"
yang beraksi pada objek.
Hal ini adalah definisi berat (W = mg) objek.
Objek berat di atas meja ditarik ke bawah menuju lantai oleh gaya gravitasi (yakni
beratnya). Pada waktu yang sama, meja menahan gaya ke bawah dengan gaya ke atas
yang sama (disebut gaya normal), menghasilkan gaya netto nol, dan tak ada percepatan.
(Jika objek adalah orang, ia sesungguhnya merasa aksi gaya normal terhadapnya dari
bawah.)
Objek berat di atas meja dengan lembut didorong dalam arah menyamping oleh jari-jari.
Akan tetapi, ia tidak pindah karena gaya dari jari-jari tangan pada objek sekarang dilawan
oleh gaya baru gesekan statis, dibangkitkan antara objek dan permukaan meja.
Gaya baru terbangkitkan ini secara pasti menyeimbangkan gaya yang dikerahkan pada
objek oleh jari, dan lagi tak ada percepatan yang terjadi.
Gesekan statis meningkat atau menurun secara otomatis. Jika gaya dari jari-jari dinaikkan
(hingga suatu titik), gaya samping yang berlawanan dari gesekan statis meningkat secara
pasti menuju titik dari posisi sempurna.
Objek berat di atas meja didorong dengan jari cukup keras sehingga gesekan statis tak
dapat membangkitkan gaya yang cukup untuk menandingi gaya yang dikerahkan oleh
jari, dan objek mulai terdorong melintasi permukaan meja. Jika jari dipindah dengan
kecepatan konstan, ini perlu untuk menerapkan gaya yang secara pasti membatalkan gaya
gesek kinetik dari permukaan meja dan kemudian objek berpindah dengan kecepatan
konstan yang sama. Kecepatan adalah konstan hanya karena gaya dari jari dan gesekan
kinetik saling menghilangkan satu sama lain. Tanpa gesekan, objek terus-menerus
bergerak dipercepat sebagai respon terhadap gaya konstan.
Objek berat mencapai tepi meja dan jatuh. Sekarang objek, yang dikenai gaya konstan
dari beratnya, namun dibebaskan dari gaya normal dan gaya gesek dari meja,
memperoleh dalam kecepatannya dalam arah sebanding dengan waktu jatuh, dan jadinya
(sebelum ia mencapai kecepatan dimana gaya tahanan udara menjadi signifikan
dibandingkan dengan gaya gravitasi) laju perolehan momentum dan kecepatannya adalah
konstan. Fakta ini pertama kali ditemukan oleh Galileo.
Objek berat suspended pada timbangan. Karena objek tidak bergerak (sehingga turunan
waktu dari momentumnya adalah nol) maka selama percepatan jatuh bebas g ia harus
mengalami percepatan yang diarahkan sama dan berlawanan a = -g dikarenakan aksi
pegas.
Percepatan ini dikalikan dengan massa objek adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya
reaksi pegas" yang mana secara nyata sama dan berlawanan dengan berat objek mg.
Mengetahui massa (katakanlah, 1 kg) dan percepatan jatuh bebas (katakanlah, 9,8
meter/detik2) kita dapat menentukan timbangan dengan tanda "9,8 N". Pasang beragam
massa (2 kg, 3 kg, ...) kita dapat mengkalibrasi timbangan dan kemudian menggunakan
skala tertentu ini untuk mengukur banyak gaya yang lain (gesek, gaya reaksi, gaya listrik,
gaya magnetik, dst).
Definisi Kuantitatif
Kita memiliki pemahaman intuitif ide gaya, karena gaya dapat secara langsung dirasakan sebagai
dorongan atau tarikan. Sebagaimana dengan konsep fisika yang lain (misal temperatur), ide
intuitif dikuantifikasi menggunakan definisi operasional yang konsisten dengan persepsi
langsung, namun lebih presisi.
Secara historis, gaya pertama kali secara kuantitatif diselidiki dalam keadaan keseimbangan
statis dimana beberapa gaya membatalkan satu sama lain. Eksperimen demikian membuktikan
sifat-sifat yang rumit bahwa gaya adalah kuantitas vektor aditif: mereka memiliki besar dan arah.
Sehingga, ketika dua gaya berkasi pada suatu objek, gaya hasil, resultan, adalah penjumlahan
vektor gaya asal. Hal ini disebut prinsip superposisi. Besar resultante bervariasi dari perbedaan
besar dua gaya terhadap penjumlahan mereka, gayut sudut antara garis-garis aksi mereka.
Sebagaimana dengan seluruh penambahan vektor hasil-hasil ini dalam aturan jajaran genjang:
penambahan dua vektor yang diwakili oleh sisi-sisi jajaran genjang, memberi vektor resultan
ekivalen yang sama dalam besar dan arah terhadap transversal jajaran genjang.
Sebagaimana dapat ditambahkan, gaya juga dapat diuraikan (atau dipecah). Sebagai contoh, gaya
horisontal menunjuk timur laut dapat dipecah menjadi dua gaya, satu menunjuk ke utara dan satu
menunjuk timur. Jumlahkan komponen-komponen gaya ini menggunakan penambahan vektor
menghasilkan gaya asal. Vektor-vektor gaya dapat juga menjadi tiga dimensi, dengan komponen
ketiga (vertikal) pada penjuru sudut terhadap dua komponen horisontal.
Kasus paling sederhana dari keseimbangan statis adalah ketika dua gaya adalah sama dalam
besar namun berlawanan arah. Ini menyisakan cara yang paling biasa dari pengukuran gaya,
menggunakan peralatan sederhana semisal timbangan berat dan neraca pegas. Menggunakan
peralatan demikian, beberapa hukum gaya kuantitatif ditemukan: gaya gravitasi sebanding
dengan volume objek yang terdiri dari material (secara luas dimanfaatkan saat ini untuk
mendefinisikan standar berat); prinsip Archimedes untuk gaya apung; analisis Archimedes dari
pengungkit; hukum Boyle untuk tekanan gas; dan hukum Hooke untuk pegas: seluruhnya
diformulasikan dan secara eksperimental dibuktikan sebelum Isaac Newton menguraikan secara
rinci tiga hukum geraknya.
Gaya kadang-kadang didefinisikan menggunakan hukum kedua Newton, sebagai perkalian
massa m kali percepatan atau lebih umum, sebagai laju perubahan momentum. Pendekatan ini
diabaikan oleh sejumlah besar buku teks.
Dengan pertimbangan yang lebih, hukum kedua Newton dapat diambil sebagai definisi
kuantitatif massa; secara pasti dengan menuliskan hukum sebagai persamaan, satuan relatif gaya
dan massa ditetapkan.
sukses empirik yang diberikan hukum Newton, hal itu kadang-kadang digunakan untuk
mengukur kuat gaya (sebagai contoh, menggunakan orbit astronomi untuk menentukan gaya
gravitasi).
Relativitas Khusus
Dalam teori relativitas khusus, massa dan energi adalah ekivalen (sebagaimana dapat dilihat
dengan menghitung kerja yang diperlukan untuk mempercepat benda). Ketika kecepatan suatu
objek meningkat, maka energinya dan inersianya juga akan meningkat. Maka gaya yang
diperlukan untuk mempercepat benda tersebut lebih besar dengan massa yang sama
dibandingkan ketika benda bergerak pada kecepatan yang lebih rendah. Hukum Kedua Newton
tetap berlaku karena merupakan definisi matematika.[2]:855876 Namun, momentum relativistik
harus dinyatakan ulang sebagai:
dengan
adalah kecepatan dan
adalah kecepatan cahaya
adalah massa diam.
Persamaan relativistik yang menghubungkan gaya dan akselerasi untuk partikel dengan massa
diam konstan tidak nol yang bergerak pada arah sumbu :
dengan faktor Lorentz
[3]
Gaya non-fundamental
Beberapa gaya ada karena gaya fundamental. Dalam beberapa kasus, ada permodelan yang
diidealkan untuk mendapatkan pemahaman.
Gaya normal
Friksi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Friksi
Friksi adalah gaya permukaan yang melawan gerak relatif. Gaya friksi berhubungan langsung
dengan gaya normal yang menjaga dua benda solid terpisah pada titik kontak. Ada 2 macam gaya
friksi: friksi statis dan friksi kinetis.
Gaya friksi statis () akan berlawanan langsung dengan objek yang terletak paralel pada
permukaan sesuai dengan koefisien gesek statis () dikalikan dengan gaya normal (). Maka
besaran gaya friksi statis akan memenuhi pertidaksamaan:
.
Sedangkan untuk gaya friksi kinetis ():
,
adalah koefisien gesek kinetis. Untuk kebanyakan permukaan, koefisien gesek kinetis nilainya
lebih rendah daripada koefisien gesek statis.
Gaya elastis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Elastisitas (fisika) dan Hukum Hooke
Gaya konservatif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gaya konservatif
Gaya konservatif yang beraksi pada sebuah sistem tertutup memiliki kerja mekanis terkait yang
memperbolehkan energi untuk berubah hanya dalam bentuk kinetik atau energi potensial. Hal ini
berarti bahwa untuk sistem tertutup, energi mekanik bersih tersimpan kapan pun gaya konservatif
bekerja pada sistem.
Oleh karena itu, gaya terkait secara langsung dengan perbedaan energi potensial antara dua
lokasi berbeda dalam ruang [5] dan dapat dianggap sebagai artifak dari medan potensial dalam
cara yang sama bahwa arah dan jumlah aliran air dapat ditinjau sebagai artifak pemetaan kontur
(contour map) dari ketinggian suatu area.
Gaya konservatif meliputi gravitasi, gaya elektromagnetik, dan gaya pegas. Tiap-tiap gaya ini
memiliki model yang tergantung pada posisi yang seringkali dituliskan sebagai vektor radial dari
potensial simetri berbentuk bola.[6] Contoh dari gaya konservatif:
Untuk gravitasi:
dengan adalah konstanta gravitasi, dan adalah massa objek n.
Untuk gaya elektrostatis:
dengan adalah permisivitas listrik di ruang hampa, dan adalah muatan listrik objek n.
Untuk gaya pegas:
dengan adalah konstanta pegas.
Menurut Hukum Kedua Termodinamika, gaya non konservatif hasil yang diperlukan dalam
transformasi energi dalam sistem tertutup dari kondisi terurut menuju kondisi lebih acak
sebagaimana entropi meningkat.
Satuan Ukuran
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah newton (simbol N), yang mana sama
dengan gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda bermassa 1 kilogram dengan
percepatan 1 meter per sekon kuadrat atau kgms2.[7]. Satuan CGS lebih awal adalah dyne, gaya
yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda bermassa 1 gram dengan percepatan 1 cm per
sekon kuadrat (gcms2). Satu newton sama dengan 100.000 dyne.
Satuan inggris dari gaya adalah pound-force (lbf).
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pranala luar
Kategori:
Fisika
Mekanika klasik
Gaya
Menu navigasi
Pembicaraan
Kontribusi
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Lainnya
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Pranala menurut ID
Bahasa lain
Deutsch
English
Espaol
Bahasa Melayu
Shqip
Basa Sunda
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler