Anda di halaman 1dari 3

Rumah Sakit Umum HANTU

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HANTU


NOMOR : 001/SK/DIR/RSUM/PPI-01/I/2015
TENTANG
PENGANGKATAN PERAWAT IPCN
RSU. HANTU
Menimbang

: a. bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah


sakit harus selalu berpedoman pada keselamatan pasien dan petugas
Rumah Sakit;
b. bahwa untuk menunjang penerapan pengendalian infeksi di Rumah
Sakit di setiap unit pelayanan diperlukan perawat yang
mengkoordinir pencegahan pengendalian infeksi Rumah Sakit.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tertanggal


13 Oktober 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tertanggal
28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang
pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
Menkes / SK / X/ 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/2007 tentang
Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

Menetapkan
kesatu
Kedua

MEMUTUSKAN
:
: MENGANGKAT PERHATIAN KARO-KARO, AMK SEBAGAI
PERAWAT IPCN PURNA WAKTU RUMAH SAKIT UMUM
HANTU.
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Medan
Pada Tanggal : 13 Januari 2015
Direktur RSU. HANTU,

dr. Long Boh, Mkes

Rumah Sakit Umum HANTU

Lampiran
Nomor
Tanggal

: Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum HANTU


: 001/SK/DIR/RSUM/PPI-01/I/2015
: 13 Januari 2015

URAIAN TUGAS IPCN


1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi
dilingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan pncegahan pengendalian infeksi, penerapan SPO, kewaspadaan
isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite pencegahan
pengendalian infeksi.
4. Bersama Komite pencegahan pengendalian infeksi melakukan pelatihan petugas
kesehatan tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas
kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah
sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi dan
lain-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan sara desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang Pencegahan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
16. Memprakarsai penuyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang
topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antar unit kerja dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan
infeksi di rumah sakit.

Rumah Sakit Umum HANTU

Ditetapkan di Medan
Pada Tanggal 13 Januari 2015
Direktur RSU HANTU,

dr. Long Boh, Mkes

Anda mungkin juga menyukai