5 084712 Pengaruh Fraksi Volume Serat Ijuk Dan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Komposit Hibrid - Drs. Mardin Bukit, M .Si Dan Dra - Erna Frida, M .Si (Saintech Vol .02 No .03 - Sept - 2010
5 084712 Pengaruh Fraksi Volume Serat Ijuk Dan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Komposit Hibrid - Drs. Mardin Bukit, M .Si Dan Dra - Erna Frida, M .Si (Saintech Vol .02 No .03 - Sept - 2010
2086-9681
Abstract
This study aims to determine the effect of fiber volume fraction of fibers and fiber coconut on its
mechanical properties ie tensile strength, flexural strength and impact strength of composite boards
and knowing the mechanical properties of hybrid fiber composite fibers and fiber coconut fiber using
polyester matrix. The method of this research is making fibers and fiber fibers with immersion process
using 0.5M NaOH solution for 12 hours, then dried 3 days or until completely dry. Then mixed with
polyester fibers with a combination of both fiber based on volume fraction. namely: fiber 20%, 30%,
and 40% are organized in a random direction and made into a hybrid composite board test tensile,
flexural, and impact.
From the tensile test results obtained with the largest value of maximum average ( V ) 20.21x106 N/m2
contained in the volume fraction of 40% direct. Maximum flexural strength testing average 55.25x106
N/m2 at 40% volume fraction in the direction and impact strength on average ( Is ) 10:53 kJ/m2 also
present in 40% volume fraction unidirectional. The results obtained by the influence of fiber volume
fraction of 40% in the direction of maximum power at the third largest mechanical testing performed
on samples.
Keywords: hybrid composites, mechanical properties, polyester
I. Pendahuluan
Saat
ini
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat
pesat sejalan dengan perkembangan zaman.
Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya
penemuan baru di bidang iptek yang semuanya
diperoleh melalui penelitian-penelitian yang
dilakukan oleh para ahli baik di dalam maupun
di luar laboratorium. Termasuk di dalamnya
ialah penelitian di bidang material, atau yang
lebih dikenal dengan rekayasa material. Tujuan
dilakukannya rekayasa material adalah untuk
memperoleh material baru dengan sifat fisis
dan mekanis, seperti kekuatan, kekerasan dan
ketahanan yang lebih unggul dari material
yang sudah ada untuk keperluan aplikasi
tertentu. Salah satu di antaranya yang cukup
populer saat ini adalah penelitian di bidang
komposit.
77
78
79
1200
700
1000
600
800
Searah 20
Searah 30
600
Searah 40
400
500
Acak 20
400
Acak 30
300
Acak 40
200
100
200
20
30
20
40
30
331
40
Gambar 2.dan 3 Diagram Hubungan Antara Gaya Tarik Maksimum Terhadap Fraksi
Volume Serat Searah dan Serat Acak
14
20
Searah 20
15
Searah 30
10
Searah 40
5
0
20
30
40
25
12
10
Acak 20
Acak 30
Acak 40
4
2
0
20
30
40
80
5.8
5.3
5.6
5.25
5.4
Searah 20
Searah 30
5.2
Searah 40
5
4.8
4.6
20
30
5.2
Acak 20
5.15
Acak 30
5.1
Acak 40
5.05
5
4.95
40
20
30
40
Gambar .6.dan 7 Diagram Hubungan Antara Perpanjangan Maksimum Rata-Rata Terhadap Fraksi
Volume Serat Searah dan Serat acak
250
300
250
Searah 20
200
Searah 30
150
Searah 40
100
50
0
20
30
40
350
200
Acak 20
150
Acak 30
Acak 40
100
50
0
20
40
Gambar 8 dan 9. Diagram Hubungan Antara Modulus Elastisitas Maksimum Rata-Rata Terhadap Fraksi
Volume Serat Searah dan serat acak
81
3.5
6
5
Searah 20
Searah 30
Searah 40
2.5
Acak 20
Acak 30
1.5
Acak 40
1
0.5
1
0
40
30
30
20
40
10
11
60
35
50
30
25
40
Searah 20
30
Searah 30
Searah 40
20
Acak 20
20
Acak 30
15
Acak 40
10
10
0
UFS (N/m2)
UFS (N/m2)
Gambar .10 dan 11. Diagram Hubungan Antara Defleksi Maksimum Rata-Rata Terhadap Fraksi
Volume Serat Searah dan serat Acak
20
30
40
20
30
40
12
13
Gambar .12. dan 13. Diagram Hubungan Antara kekuatan lentur Rata-Rata
Terhadap Fraksi Volume Serat Searah
82
3.5
3
2.5
Acak 20
Acak 40
Acak 30
1.5
1
0.5
0
20
30
40
IV. Kesimpulan
Dari analisa data sampel komposit
hibrid serat ijuk dan serat sabut kelapa yang
divariasikan berdasarkan fraksi volum
20%,30% dan 40% dengan susunan searah dan
acak untuk pengujian kekuatan tarik
maksimum, pengujian kekuatan lentur dan
pengujian kekuatan impak disimpulkan bahwa
:
1. Pengaruh fraksi volume serat ijuk dan serat
sabut kelapa pada kekuatan tarik adalah fraksi
volume 40% susunan serat acak dengan nilai
tegangan maksimum rata-rat sebesar 12.62 x10
6
N/m2 dengan regangan sebesar 6.59% dan
serat susunan searah tegangan maksimum ratarata sebesar 20.21x106 N/m2 dengan regangan
sebesar 7.04% Hasil fraksi volume serat ijuk
dan serat sabut kelapa pada kekuatan lentur
adalah fraksi volum 40% serat searah dengan
nilai 55.25 x106 N/m2 dengan defleksi 7.16
mm, sedangkan serat susunan acak 31.89x106
N/m2 dengan defleksi 3.06.
2. Pengaruh fraksi volum serat ijuk dan serat
sabut kelapa pada pengujian impak juga
terdapat dengan nilai kekuatan impak
maksimum 10.53 kJ/m2 pada fraksi volume 40
% serat searah, sedangkan susunan serat acak
nilai maksimumnya 4.40 kJ/m2 Dari hasil yang
diperoleh bahwa susunan serat dan fraksi
volume serat sangat mempengaruhi kekuatan
maksimum uji tarik, uji lentur, dan uji impak.
Maka dapat disimpulkan fraksi volume serat
40 % dengan susunan serat searah memiliki
nilai terbesar dari fraksi volume 20 % dan 30
%.
Daftar Pustaka
Antonia Y. T, Agita O.R, Kharisna H. P,
(2006), Komposit Laminat serat
woven Sebagai Bahan Alternatif
Pengganti Fiber Glass Pada Kulit
Kapal, Jurusan Teknik Materia,
ITSN, Surabaya
Bhatnagar,M.S,
(2004),Polymer(Chemistry
and Technology of Polymers),
Penerbit S.Cand & Company LTD,
New Delhi
Bukit, N., (1988), Beberapa Pengujian Sifat
Mekanik Dari Komposit Yang
Dengan Serat Gelas, Skripsi, FMIPA,
USU, Medan.
83