EKSPERIMEN FISIKA 2
1.
2.
3.
4.
Setiap
praktikan
diwajibkan
mengikuti
instruksi
dan
6.
Setiap
praktikan
menggunakan
diharapkan
peralatan,
berhati-hati
kerusakan
atau
dalam
kehilangan
8.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Eksperimen 1. Fotokonduktivitas
Eksperimen 2. Karakateristik Dioda (LED)
Eksperimen 3. Karakteristik Sel Surya
Eksperimen 4. Monokromator dan Spektrofotometer
Eksperimen 5. Teknik Vakum
Eksperimen 6. Serat Optik
Kata Pengantar
Buku pedoman ini dibuat untuk dipergunakan bagi mahasiswa
yang mengambil Mata Kuliah Eksperimen Fisika 2, baik
mahasiswa Mayor Fisika maupun Minor Instrumentasi atau
terapan.
Dalam buku
ini
dikembangkan
sejauh
perbaikan-perbaikan,
baik
materi
maupun
Eksperimen 1
FOTOKONDUKTIVITAS
TUJUAN
Menentukan sifat fotokonduktivitas bahan semikonduktor
TEORI
Konduktivitas adalah ukuran kemampuan material dalam
menghantarkan listrik. Fotokonduktivitas merupakan fenomena
optik dan listrik dimana material menjadi lebih konduktif listrik
karena penyerapan radiasi elektromagnetik seperti cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah, atau radiasi gamma.
Ketika cahaya diserap oleh bahan seperti semikonduktor,
jumlah elektron bebas dan lubang elektron meningkat dan
menimbulkan konduktivitas listriknya. Untuk menyebabkan
eksitasi,
cahaya
yang
memiliki
energi
yang
menumbuk
cukup
semikonduktor
untuk
menaikkan
harus
elektron
digunakan
terangkai
seri
dengan
semikonduktor,
dia berfungsi
sebagai
resistor
yang
memiliki
5
piranti
(divais)
yang
mengukur
intensitas
cahaya.
absorpsi
cahaya.
Kenaikan
konduktivitas
akibat
Eg
hc
tinjauan
mikroskopis,
konduktivitas
material
semikonduktor adalah
nee p.e h
dimana n adalah konsentrasi elektron, e muatan elektron dan
hole, e mobilitas elektron, p konsentrasi hole, dan h mobilitas
hole. Untuk semikonduktor tipe-n pembawa mayoritasnya
adalah
elektron
yang
bermuatan
negatif,
sedangkan
nee p.e h
ne (e h )
rg c e(e h )
7
(Gambar
dibangkitkan
bergerak
3).
Pasangan
dalam
arah
elektron-hole
berlawanan.
yang
Ini
fotokonduktif
juga
memiliki
respons
spektral
yang
Selain
itu
penurunan
hambatan
atau
kenaikan
2.
Hubungkan
sebuah
voltmeter
dengan
ujung-ujung
hambatan
ditentukan
arus
tersebut,
dalam
dan
selanjutnya
rangkaian
dari
dapat
hubungan
I=Vout/Rout.
3.
4.
10
Nyalakan
power
supply.
Catat
pembacaan
rangkaian.
Hitung
pula
nilai
hambatan
sel
Tabel 1. Data
Tegangan sumber (Vs) = 5 volt
Hambatan Resistor (Rout) = 100 k
No. Intensitas
(W/m2)
Tegangan
Arus,
Hambatan sel,
Resitor, Vout
I=Vout/Rout
Rc = (Vs
(volt)
(ampere)
Vout)/I
1
2
...
...
15
11
2.
DAFTAR PUSTAKA
Kasap, S., Capper, P (Eds.). Handbook of Electronics and
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
12
Eksperimen 2
TEORI
Piranti
semikonduktor
menggunakan
seperti
semikonduktor
dioda
tipe-n
dan
dan
transistor
tipe-p
yang
semikonduktor
tipe-n
dan
tipe-p
tidak
utama
(mayoritas)
hole
positif
(ketidakhadiran
jauh
dari
daerah
persambungan
(junction)
karena
terdapat
beda
potensial
melintasi
penyearah
p-n
semikonduktor
dioda
dapat
sederhana.
digunakan
Ketika
kita
Jika kita menghubungkan terminal positif baterai ke sisin, ini akan meningkatkan beda potensial yang melintasi
persambungan (daerah deplesi), sehingga difusi lanjut akan
terhambat (Gambar 4).
arus
elektron-elektron
kesetimbangan
kecil
I0
16
Tetapi masih ada arus hole I0 dalam arah berlawanan. Jadi arus
total sama dengan
(2)
Formula yang sama berlaku untuk arus elektron dari daerah-n
ke daerah-p, dan karena itu untuk seluruh arus yang melewati
persambungan p-n. Catatan, bahwa formula (2) berlaku hanya
untuk bias kecil. Jika bias yang diterapkan lebih besar daripada
perbedaan
potensial
kesetimbangan
yang
melintasi
Kita
dapat
menyederhanakannya
dengan
PROSEDUR
A.
Pengukuran Manual
1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 6, masing-masing
untuk bias maju dan bias mundur.
2. Variasikan tegangan sumber (Power Supply) mulai dari
0V, diikuti 1V, 2V, 3V, dst. Catat pembacaan ammeter
dan voltmneter untuk setiap tegangan bias (maju) yang
diberikan.
tegangan
pembacaan
bias
ammeter
adalah
dan
negatif
(mundur).
voltmneter
untuk
Catat
setiap
18
TABEL DATA
Tegangan bias Arus Terbaca
(Volt)
(A)
Tegangan
Terbaca (V)
.... dst
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
dst
B.
Keithley 2400.
19
ANALISIS DATA
1. Buat kurva antara arus (I) terhadap tegangan bias (V).
Jelaskan kurva yang Anda hasilkan!
2. Tentukan tegangan knee dari masing-masing dioda (LED)
yang Anda uji.
3. Buat Kurva hubungan ln(I/Io) vs tegangan bias (V). Hitung
nilai teoritis (e/kBT) dari kurva, dimana T diasumsikan
adalah suhu ruang, kira-kira 298 K. Hati-hati dengan
satuan Anda!
DAFTAR PUSTAKA
Sze, Semiconductor Devices and Physics. John Wiley
20
Eksperimen 3
Mengukur
dan
menganalisis
karakteristik-karakteristik
(solar
cell)
dengan
komponen
dasar
bahan
biasa
yang
berbasis
persambungan
TC
O
nSK
pSK
R
L
Contac
t
Rekombinasi
elektron-hole
terjadi
persambungan
menjadi
energi
listrik
yang
ditentukan
melalui
23
qV
I I 0 exp
1 ,
kT
(1)
qV
I I Ph I 0 exp
1
kT
(2)
qV
I I Ph I 0 exp
kT
(3)
VOC
kT I Ph
ln
q I 0
(4)
Pmax
x100%
P in
(5)
(6)
FF
Vmax I max
VOC I SC
(7)
Pm
IS
V
Vm
VOC
I
Gambar 4. Kurva karakteristik I-V sel surya
PERALATAN
1. Beberapa buah panel surya
2. Radiomoter
3. Voltmeter
4. Amperemeter
5. Reostat atau potensiometer
6. Kabel-kabel
25
PROSEDUR
1. Ukur luas permukaan efektif sebuah modul sel surya.
2. Ukur intensitas cahaya yang digunakan (cahaya lampu atau
matahari) menggunakan Radiometer
3. Rangkaikan modul sel surya, voltmeter, amperemeter dan
potensiometer (atau variable resistor), seperti pada Gambar
5.
I
hv
resistansi
maksimum.
Catat
penunjukan
pada
lainnya)
2.
3.
keluaran
yang
menghasilkan
daya
keluaran
5.
Buat kurva I-V rangkaian sel surya (seri dan paralel) dan
tentukan parameter (Pmax, FF dan Efisiensi) rangkaian sel
surya (seri dan paralel)
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
27
Eksperimen 4
TUJUAN
1. Mempelajari prinsip dasar sebuah spektrofotometer
2. Mempelajari karakteristik spektrum absorpsi suatu bahan
TEORI
Cahaya
monokromatik
adalah
cahaya
yang
memiliki
Semakin
sempit
spektrumnya,
semakin
spektrofotometer
monokromator
sebagai
yang
piranti
dilengkapi
pemisahan
sebuah
spektrum
adalah
instrumen
(alat)
yang
dapat
polikromatik.
polikromatik
Pemisahan
menjadi
panjang
gelombang
komponen-komponen
panjang
gelombang,
prisma
sehingga
dengan
berdasarkan
bila
sudut
panjang
cahaya
tertentu,
polikromatik
cahaya
gelombangnya.
akan
Akibatnya
polikromatik
juga
dapat
dipisahkan
melalui
Untuk
scanning
melakukan
panjang
gelombang,
kisi
monokromator
Monokromator
dapat
dilengkapi
dilihat
dengan
pada
celah
Gambar
masuk
3.
cahaya
kisi
difraksi)
dan
sebuah
detektor
cahaya.
mekanisme
dispersi
yang
digunakan,
30
yaitu:
dalam
bidang
analisis
kimia.
Skema
sistem
31
Lampu
Monokromator
Gambar 5. Monokromator
PROSEDUR
Susun
komponen-komponen
hingga
membentuk
ujung
fiber
fotometer.
Atur
sehingga
jarum
optik
langsung
Sensitivitas
fotometer
menunjukkan
32
ke
bukaan
sedemikian
posisi
sekitar
Lampu
Detector
7867
Monokromator
Sampel uji
PowerMeter
(nm)
400
405
410
...
...
...
...
...
760
Io
33
B.
larutan
CuSO4
dengan
konsentrasi
0,5
g/L.
permukaan
kuvet
sedemikian
sehingga
cahaya
Lampu
7867
Monokromator
Sampel uji
PowerMeter
Gambar 4. Set-up spektrofotometer
34
(nm)
400
405
410
...
...
...
...
...
...
...
760
Io
T (%) = (I/Io) x
A = Log10
100
(1/T)
ANALISIS DATA
1. Buat
kurva
hubungan
intensitas
terhadap
panjang
35
DAFTAR PUSTAKA
1. F. Graham Smith and Terry A. King. Optics and Photonics.
John Wiley and Sons,2000
2. Manual for PCM-01 Optometrics LLC
3. Jurgen
R.Meyer-Arendt,
36
Eksperimen 5
TEKNIK VAKUM
TUJUAN
Memahami
peralatan
proses
pemvakuman,
pemvakuman,
mampu
mengkalibrasi
mengoperasikan
dan
menganalisa
jenis tabung
elektron, permukaan
lensa
untuk
dalam bidang
mikroelektronika. Teknologi
ini
efisiensi
proses
produksi,
dan
efisiensi
biaya
pengertian
vakum
dapat
dibuat
dengan
cara
jarak
tempuh
partikel
sebelum
saling
kontaminasi
permukaan
ruang
yang
akan
dll;
kedua,
jumlah
molekul
mengikuti
pengertian
kemampuannya
memberikan
tekanan
sisa
oleh
sifat-sifat
bahan
yang
digunakan
dan
40
di
kolektor
dan
ditanahkan.
Ion-ion
yang
filamen
panas
(evapor-ion)
menggunakan
P Pr
dt
V
(1)
tS
P P0 Pr exp Pr
V
(2)
atau
t
V P0 Pr
ln
S P Pr
(3)
(4)
PERALATAN
1. Pompa vakum Leybold TRIVAC Type D1, 6B
2. Alat ukur tekanan McLeod
3. Tabung vakum beserta perlengkapannya
4. Termometer, Timer (Stopwatch), Cawan
5. Bahan-bahan; Vacuum grease, air, alcohol, dry ice/es
PROSEDUR
1. Bersihkan
bagian-bagian
sistem
vakum
yang
akan
digunakan
2. Rangkai bagian-bagian tersebut menjadi sebuah sistem
vakum
3. Buka kran tabung agar udara bertekanan ruang masuk ke
tabung
4. Tutup kran tersebut, hidupkan pompa vakum. Catat
tekanan dan temperatur pada saat tertentu dengan interval
waktu yang tetap (makin banyak data pencatatan makin
baik).
5. Ulangi
langkah
No.4,
tapi
di
dalam
tabung
vakum
tabung
vakum
langkah
No.4,
tapi
di
dalam
43
kurva
antara
tekanan
(mmHg)
terhadap
waktu
Po Pr
terhadap waktu (t). Jelaskan kurva
P Pr
2. Buat kurva ln
sifat
pemvakuman
untuk
masing-masing
DAFTAR PUSTAKA
1. Penuntun Praktikum Fisika Lanjut, Departemen Fisika ITB,
Bandung, 1986
2. An Introduction to Thermodynamics, The Kinetic Theory of
Gases, and Statistical Mechanics, Poynton, Addison-Wesley.
44
Eksperimen 2
SERAT OPTIK
TUJUAN
Mempelajari karakteristik penjalaran cahaya pada serat optik
dan prinsip komunikasi serat optik
TEORI
Dalam 50 tahun belakangan ini, telah berkembang sebuah
teknologi baru yang menawarkan kecepatan pengiriman data
dan kapasitas yang lebih besar dengan harga yang lebih rendah
daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah
serat optik, yang menggunakan cahaya untuk mengirimkan
informasi
(data).
Serat
optik
(optical
fiber)
merupakan
sehingga
dapat
dimanfaatkan
dalam
teknologi
Core
Cladding
Jacket
45
serat
optik
berfungsi
sebagai
media
penjalaran
n
1 c sin 1 2
n1
(1)
sebuah
sinar
datang
yang
dapat
mengalami
NA sin n 1 n 2
2
(2)
adalah indeks refraksi
optik
dapat
diklasifikasi
menjadi
dua
jenis
1 d
m
NA
2
(3)
P( z ) Poe2z
(4)
Dengan P(z) adalah daya pada jarak z dari input ke serat, P(0)
adalah daya pada input serat, dan 2 adalah konstanta
pelemahan daya (1/km). Faktor 2 masuk dalam definisi
konstanta pelemahan daya (power attenuation constant) karena
secara tradisional adalah konstanta pelemahan untuk medan
listrik sedangkan daya sebanding dengan kuadrat dari medan
listrik.
Persamaan (4) sering ditulis dalam suku-suku konstanta
pelemahan yang diekspresikan dalam desibel (dB) per kilometer
(dB/km). Pelemahan (dalam dB) didefinsikan oleh
49
P
dB 10 log 10 1
P2
(5)
energi
cahaya
yang
melewati
serat
optik
dapat
ditentukan.
Kehilangan daya cahaya di dalam serat optik dapat pula
diakibatkan oleh faktor internal maupun eksternal. Kehilangan
eksternal diantaranya akibat kelengkungan serat yang disebut
P
A 10 log x
P0
(6)
50
Salah
satu
komunikasi
aplikasi
berbasis
serat
optik
gelombang
adalah
cahaya.
pada
sistem
Skema
sistem
yang
dibangkitkan
oleh
LED
atau
LD.
Sumber
pembawa
dengan
sinyal
yang
dikirim,
penguat
berfungsi
(amplifier),
memisahkan
filter
gelombang
dan
demodulator
pembawa
dan
yang
sinyal
(pesan).
51
Reproduced
from [1]
52
PERALATAN
Fiber Optic Communication Kit. Kit ini terdiri dari dua panel
utama yaitu Transmitter Board (Tx) dan Receiver Board (Rx)
yang dilengkapi masing-masing dengan beberapa modul untuk
dipasangkan pada slot-slot pada kedua panel.
Receiver
(ANAL.Rx),
Board
Digital
(Rx)
Receiver
terdiri
dari
(DIG.Rx),
Analog
Low
Receiver
Frequency
53
54
PROSEDUR
A. Pelemahan (Attenuation) dalam Serat Optik
1
56
Diameter
lengkungan (cm)
(volt)
2
3
4
5
1
1.5
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2.5
2
3
4
5
57
B.
Analog
Transmitter
ke
dalam
Slot
dan
Massa (kg)
1
2
3
4
5
B.
2.
3.
4.
ANALISIS DATA
A.
61
Buat
kurva
antara
atenuasi
(A)
terhadap
diameter
B.
62
DAFTAR PUSTAKA
1
Projects
in
Single-Mode
Fiber
Optics:
Applications
63