INCLUDEPICTURE "https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encrypted-
tbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "https://encryptedtbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRAf4mzACdwfVa8H5ciKNQuGiDjWsEzxKQ7mgd1tSdodUO20
hO7" \* MERGEFORMATINET
OLEH :
LA ODE MENO RANGGA GARESTA
E3D1 13 006
NIM
: E3D1 13 006
Judul
: Elektronika
Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa yang namanya tertera di atas dapat
mengikuti ujian proposal proyek akhir.
Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Menyetujui :
Pembimbing I
Pembimbing II
NIP. 197812172005012002
NIP. 197904192005012002
Mengetahui :
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN JUDUL
DAFTAR ISI.....................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3. Tujuan.......................................................................................................3
1.4. Batasan Masalah.......................................................................................3
1.5. Metode Penulisan.....................................................................................3
1.6. Sistematika Penulisan...............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5
2.1. Kajian Terdahulu .....................................................................................5
2.2. Keran Sensor Otomatis...........................................................................6
2.3. Sensor Ultrasonic.....................................................................................6
2.4. Solenoid Valve..........................................................................................7
2.5. Relay......................................................................................................10
2.6. Mikrokontroler ATmega16.....................................................................12
2.7. CodeVasion AVR C Compiler................................................................14
2.8. Baterai....................................................................................................15
2.9. Charge controller...................................................................................18
2.10. Panel Surya.............................................................................................19
BAB III METODE PERANCANGAN........................................................21
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.............................................................21
3.2. Blok Diagram Alat.................................................................................21
3.3. Alat dan Bahan ......................................................................................22
3.4. Flowchart Kerja Alat..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................25
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Keran Sensor Otomatis ...............................................................6
Gambar 2.2. Sensor Ultrasonic ........................................................................7
Gambar 2.3. Solenoid Valve..............................................................................9
Gambar 2.4. Bagian-Bagian Solenoid Valve.....................................................9
Gambar 2.5. Bagian-Bagian Relay..................................................................10
Gambar 2.6. Bentuk dan Simbol Relay...........................................................11
Gambar 2.7. Struktur Sederhana Relay...........................................................12
Gambar 2.8. Pinout Mikrokontroler AVR Atmega16......................................13
Gambar 2.9. Tampilan Code Vision AVR.......................................................15
Gambar 2.10. Proses Pengosongan (Discharge).............................................16
Gambar 2.11. Proses Pengisian (Charge).......................................................16
Gambar 2.12. Baterai......................................................................................18
Gambar 2.13. Panel Surya...............................................................................20
Gambar 3.1. Blok Diagram Keran Wudhu Otomatis Berbasis Mikrokontroler
ATmega16 Dengan Memanfaatkan Energi Matahari................21
Gambar 3.2. Flowchart Kerja Alat ................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan unsur yang sangat penting bagi keberlangsungan
hidup manusia. Pada agama tertentu air digunakan untuk ritual keagamaan.
Misalnya berwudhu dengan menggunakan air yang bersih merupakan salah
satu syarat syah melakukan salat bagi umat muslim. Umumnya Berwudhu
dilakukan minimal lima kali dalam sehari sehingga ada kecenderungan air
digunakan secara berlebihan.
Permasalahan kelangkaan air bersih umumnya diakibatkan oleh
adanya pengaruh iklim ataupun tercemarnya sumber daya air oleh polusi.
Sementara peningkatan populasi manusia haruslah sejalan dengan
pertumbuhan ketersediaan air bersih.
Kebijakan yang dilakukan dalam mengatasi ketersediaan air bersih
dapat berupa pelestarian dan perlindungan sumber daya air, penggunaan air
secara efisien serta pengolahan sumber daya air yang baik. Peran teknologi
ramah lingkungan sangat dibutuhkan dalam mendukung kebijakan tersebut
terutama dalam penghematan penggunaan air.
Pemborosan pemakaian air terjadi pada semua golongan pemakaian
air baik dalam pemakaian domestik, industri, dan pertanian. Bahkan dalam
aktifitas berwudhu, fasilitas keran wudhu kadang tidak tertutup sempurna
karena kelalaian pengguna yang lupa menutup keran ataupun kerusakan
keran akibat tingginya intensitas buka tutup keran tersebut sehingga banyak
air terbuang percuma. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan air yang
berlebihan.
Pada umumnya keran digerakkan secara manual dengan cara
memutar, menggerakkan keran ke atas atau ke bawah dan ke kiri atau ke
kanan. Seiring perkembanagan zaman muncul keran otomatis dengan
penggunaan yang lebih praktis. Kehadiran keran otomatis diharapakan dapat
mengurangi potensi air yang terbuang percuma. Namun pada keran otomatis
berbasis mikrokontroler, power supply yang digunakan masih sangat
tergantung pada energi listrik yang disediakan oleh PLN. Sementara untuk
beberapa daerah, masih ada yang belum teraliri listrik PLN selama 24 jam
dan bahkan ada beberapa daerah yang belum teraliri listrik sama sekali.
Selain sistem keran berbasis mikrokontroler, saat ini telah tersedia keran
dengan sensor otomatis. Namun harga jual di pasaran masih tergolong
mahal dengan kisaran harga antara satu hingga dua juta rupiah.
Melihat kendala keterbatasan energi listrik juga mahalnya teknologi
yang ada maka sangat penting dibuat keran wudhu otomatis berbasis
mikrokontroler ATmega16 dengan memanfaatkan sumber energi matahari
serta limbah bekas perangkat elektronik. Keunggulan dari alat ini sendiri
adalah sumber energi yang tidak terbatas sehingga tidak bergantung pada
listrik PLN sehingga dapat digunakan di daerah yang belum terjangkau
listrik. Pemanfaatan sisa barang elektronik tidak hanya menjadikan alat ini
ramah lingkungan, akan tetapi dapat menekan biaya karena harga
pembuatannya lebih murah sehingga dapat dijangkau. Diharapkan dengan
memanfaatkan sistem keran otomatis dapat mengurangi potensi air yang
terbuang. Selain itu, penggunaan alat ini dapat ditujukan kepada dearahdaerah yang terpencil yang belum terjangkau oleh listrik PLN selama 24
jam atau tidak terjangkau listrik sama sekali. Namun alat ini dapat juga
digunakan pada daerah yang telah dialiri listrik PLN dengan tujuan
mengurangi beban PLN.
Keuntungan lain dari alat alat ini adalah tidak terganggu pada saat
pemadaman listrik terjadi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mencharger baterai dengan menggunakan panel surya?
2. Bagaimana cara merancang keran
wudhu otomatis berbasis
mikrokontroler ATmega16 dengan memanfaatkan energi matahari?
1.3. Tujuan
Tujuan yang dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Menjelaskan cara mencharger baterai dengan menggunakan panel
2.
surya.
Menjelaskan cara merancang keran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait
dengan perancangan sistem ini. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Subandi (2014) sistem aplikasi keran otomatis untuk penghematan air
berbasis mikrokontroler ATmega16 dimana sistem menggunakan keran
elektrik (Solenoid Valve) AC 220V. Prinsip kerja alat apabila pengguna ingin
mencuci tangan, maka tangan akan menghalangi gelombang pancaran
ultrasonic ke penerima ultrasonic. Jarak efektif antara sensor pemancar dan
penerima sebesar 30 cm. Sedangkan alat yang akan di buat memiliki prinsip
kerja memantulkan pancaran gelombang ultrasonic.
Kiki Prawiroredjo dan Nyssa Asteria (2008) melakukan penelitian
tentang detektor jarak dengan sensor ultrasonic berbasis mikrokontroler. Dari
hasil pengujian pada alat tidak tepat sama dengan jarak hasil perhitungan
dengan persen kesalahan 0,82% hingga 34,4%. Secara umum, semakin jauh
jarak yang diukur, semakin kecil persen kesalahan. Perbedaan jarak hasil
pengujian dengan jarak hasil perhitungan dapat disebabkan oleh adanya
noise. Modul sensor PING bekerja berdasarkan prinsip pemantulan
gelombang ultrasonik, terkadang pantulan gelombang ultrasonik menjadi
tidak periodik dan menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat. Selain itu,
kesalahan pengukuran juga dapat terjadi karena pembulatan perhitungan pada
saat pembuatan program.
Budhi Anto, Edy Hamdani, dan Rizki Abdullah (2014) melakukan
penelitian Portable Battery Charger Berbasis Sel Surya. Mengisi muatan
baterai akumulator dengan mempergunakan metode float charging yang
memiliki rangkaian sederhana, diimplementasikan dengan mempertahankan
tegangan pada kedua terminal baterai sebesar 13,5 Volt dan membatasi arus
pengisian sampai 1,5 Ampere tergantung kapasitas baterai tersebut. Metode
pengisian ini dapat gunakan pada Keran Wudhu Otomatis Berbasis
Mikrokontroler ATmega16 dengan Memanfaatkan Energi Matahari.
2.2. Keran Sensor Otomatis
Keran air sensor otomatis banyak digunakan pada toilet gedung
mewah, rumah sakit, sekolah international, pabrik dan washtafel di rumah.
Cukup menaruh tangan di bawah lubang keran maka air akan keluar secara
otomatis. Jika cuci tangan selesai air akan berhenti secara otomatis. Sistem
elektronik mampu mengantikan pemutaran keran dengan sistem pensaklaran
otomatis.
Sebuah sistem penyakelaran dapat mengunakan berbagai sensor,
diantaranya mengunakan infra merah dan mengunakan sensor ultrasonic.
Dalam
pengunaan
sensor
tersebut
memiliki
berbagai
keuntungan
dan
Sensor ultrasonic terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit
penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah
kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya
dihubungkan dengan diafragma penggetar.
2.4. Solenoid Valve
Menurut Subandi (2014 : 205-206), Solenoid valve adalah katup yang
digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya
yang berfungsi untuk menggerakan katub magnet yang dapat digerakan oleh
arus AC maupun DC. Solenoid valve atau katup (valve) solenoida mempunyai
3 input yaitu :
1. Lubang masukan, terminal / tempat cairan masuk atau supply.
2. Terminal atau tempat yang dihu-bungkan ke beban.
3. Lubang exhaust, saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak dan
terhalang katub magnet saat piston bergerak atau pindah posisi ketika
solenoid valve bekerja.
Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering
digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem
hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen
6
Keterangan Gambar :
1. Valve body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Koil / koil solenoid
5. Kumparan gulungan
6. Kabel supply tegangan
7. Plunger
8. Spring
9. Lubang/exhaust
2.5. Relay
Menurut Owen Bishop (2004 : 55), Relay adalah sebuah saklar yang
dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah
yang dililitkan pada sebuah inti dan arus nominal yang harus dipenuhi output
rangkaian driver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian
adalah arus DC.
Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan
pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti
apabila arus melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas
berpegas. Ketika armatur tertarik menuju inti, kontak jalur bersama akan
berubah posisinya dari kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka.
Sebuah Relay yang tipikal dari jenis ini dapat diaktifkan dalam waktu
sekitar 10 ms. Sebagian besar relay modern ditempatkan di dalam sebuah
kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat. Kebanyakan diantaranya memiliki
kontak-kontak jenis SPDT, namun terdapat juga beberapa versi DPDT. Relayrelay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan arus hingga 10 A
pada tegangan 250 V AC. Tegangan maksimum untuk pensaklaran DC selalu
lebih rendah, sering kali bahkan hanya setengah dari tegangan maksimum
untuk AC. Terdapat juga relay-relay miniatur yang cocok untuk ditancapkan
pada papan-papan rangkaian.
Keuntungan Relay : (Widodo Budiharto, 2008 : 3)
1. Dapat menyakelarkan AC dan DC.
2. Relay dapat menyakelarkan tegangan tinggi.
3. Relay cocok untuk switching arus yang besar.
4. Relay dapat menyakelarkan banyak kontak sekaligus.
Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan
kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan
Relay yang menggunakan elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakkan Armature Relay (yang berfungsi bagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A (Priyo Jatmiko, 2015 : 15).
1.
2.
3.
4.
10
fasilitas
yang
lengkap
ini
memungkinkan
untuk
belajar
mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta dapat
mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATMega16.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATMega16 adalah
sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.
2. ADC internal sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. SRAM sebesar 512 byte.
6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
7. Port antarmuka SPI
8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
9. Antarmuka komparator analog.
10. Port USART untuk komunikasi serial.
11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal
16 MHz.
11
Penjelasan Pin
VCC
GND
: Ground
RESET
: Input reset level rendah pada pin ini selama lebih dari panjang
pulsa minimum akan menghasilkan reset, walaupun clock sedang
berjalan.
XTAL1
XTAL2
AVCC
: Pin tegangan suplly untuk port A dan ADC. Pin ini harus
dihubungkan ke VCC walaupun ADC tidak digunakan, maka pin
ini harus dihubungkan ke VCC melalui low pas filter.
AREF
a. Port A (PA0-PA7)
Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat
berfungsi sebagai port I/O 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan
12
Kelebihan
yang
dimiliki
CodeVisionAVR
adalah
dapat
13
14
anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang terjadi
adalah sebagai berikut:
(discharge)
(charge)
15
16
17
controller saat pengisian baterai. Umumnya baterai diisi dengan metode three
stage charging yaitu:
1. Fase bulk: yaitu baterai akan diisi sesuai dengan tegangan setup dan arus
diambil secara maksimum dari panel surya. Umumnya tegangan setup
bulk adalah 14,4V sampai 14,6V. Pada saat baterai sudah pada tegangan
setup bulk dimulailah fase absorption.
2. Fase absoprtion: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan
tegangan bulk, sampai tegangan solar charge controller tercapai, arus yang
dialirkan akan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
3. Fase float: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya
13,4V sampai 13,7V). Beban yang terhubung ke baterai dapat
menggunakan arus maksimum dari panel surya pada tahapan ini.
Operation mode adalah kondisi baterai saat menyuplai beban. Apabila
ada overdischarge atau overload, maka baterai akan dilepaskan dari beban.
Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai.
2.10. Panel Surya
Panel surya adalah sebuah sistem yang terdiri dari kepingan
komponen modul-modul surya yang digabungkan menjadi satu panel yang
berfungsi mengubah atau mengkonversi energi cahaya matahari menjadi
energi listrik. Hasil dari pengkonversian energi tersebut dapat digunakan
sebagai kebutuhan energi listrik sehari-hari. Panel surya pada saat ini
sangatlah berguna untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sehari-hari
karena panel surya adalah pembangkit listrik yang bersifat mandiri dan dapat
mengurangi kebutuhan akan pasokan energi listrik dari PLN (I.M. Benny
P.W., Ida Bgs Alit Swamardika, dan I Wyn Arta Wijaya, 2015 :116)
Prinsip Kerja Panel Surya yaitu pada perubahan atau konversi cahaya
matahari terjadi saat cahaya matahari mengenai permukaan sel surya yang
disebut photoelectric. Proses photoelectric terjadi karena bahan material yang
menyusun sel surya berupa semikonduktor yang terdiri dari dua jenis
semikonduktor yaitu lapisan tipe negative (n) dan lapisan tipe positive (p)
18
yang tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik akibat foton yang terkandung
dalam energi.
19
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1. Tempat dan Waktu Perancangan Alat
Adapun
waktu
dan
tempat
perancangan
alat
bertempat
di
20
dan akan
3.3.2. Bahan
Minimum system ATmega16
Keran air
Solenoid valve
Sensor ultrasonic
Relay
Charge controller
Solar car battery charger
Baterai
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Alfanz, Rocky., Maulana K, Fadjar., dan Haryanto, Heri. (2015). Rancang Bangun
Penyedia Energi Listrik Tenaga Hibrida (PLTS-PLTB-PLN) Untuk
Membantu Pasokan Listrik Rumah Tinggal, SETRUM Volume 4, No. 2,
34-42
Anto, Budhi., Hamdani, Edy., dan Abdullah, Rizki. (2014). Portable Battery
Charger Berbasis Sel Surya, Jurnal Rekayasa Elektrika, Vol. 11, No.1, pp,
19-24
Aslimeri, dkk. (2008). Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Benny P.W, I.M., Bgs Alit Swamardika, Ida., dan Wyn Arta Wijaya, I. (2015).
Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler
Arduino, E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 2, 115-120
Bishop, Owen. (2002). Dasar dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga
Budiharto, Widodo. (2006). Membuat Robot Cerdas. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Budiharto, Widodo. (2008). 10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Jatmiko, Priyo. (2015). Training Basic PLC. Bogor : Kartanagari.
Made Suradana, I., dan Wayan Sudiarsa, I. (2013). Pengendalian Mobile Robot
Menggunakan Personal Computer dengan Koneksi Bluetooth, Jurnal
Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor
1,95-109
Prawiroredjo, Kiki dan Asteria, Nyssa. (2008). Detektor Jarak Dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler. JRTri, Vol. 7, No.2, pp, 41-52
Subandi. (2014). Sistem Aplikasi Keran Otomatis untuk Penghematan Air
Berbasis Mikrokontrol ATmega16. Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol. 6,
No.2,pp, 203-210
Setyawan, Budi., dan Haryanto. (2013). Alat Papan Skor Olahraga dengan
Remote Berbasis Mikrokontroler ATMega16, Jurnal Ilmiah Go Infotech
Volume 19 No. 1, 1-6
23
LAMPIRAN
Rincian Anggaran Biaya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Uraian
Volume
Minimum System ATmega16
1 Buah
Sensor Ultrasonic
1 Buah
Solenoid Valve 12 V DC
1 Buah
Relay
1 Buah
Baterai 12V DC (Bekas)
2 Buah
Charge controller
1 Buah
Solar Car Battery Charger
1 Buah
Keran Air
1 Buah
Pengeluaran lain-lain
Jumlah Total
Satuan (Rp)
Rp
65.000
Rp
15.000
Rp
130.000
Rp
18.000
Rp
Rp
Rp
Rp
115.000
100.000
15.000
100.000