Penelitian
Abstrak
encana alam yang terjadi akibat gempa dapat merusak dan menghancurkan bangunanbangunan yang terbuat dari beton dengan kerangka besi. Selama ini masyarakat kurang
menggunakan bambu sebagai bahan bangunan permanen walaupun sejak jaman dahulu,
bambu telah digunakan untuk bahan bangunan. Penelitian ini meneliti penggunaan bambu
sebagai bahan bangunan tahan gempa dengan mengukur kekuatan bambu itu setelah melalui
proses pengawetan. Hasil penelitian ini menunjukkan, sungguhpun memiliki kelemahan, bambu
dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan tahan gempa dan menyarankan agar masyarakat
meningkatkan penggunaan bambu untuk berbagai jenis bangunan tahan gempa.
Pendahuluan
Dari berbagai bencana alam yang terjadi, salah
satu di antaranya adalah gempa bumi yang
terjadi diberbagai tempat di dunia ini, termasuk
di Indonesia. Gempa merusak dan bahkan dapat
membuat tanah longsor dan merusak sampai
meluluhlantakkan bangunan yang ada di atas
permukaan bumi sehingga tidak hanya
menimbulkan kerugian materi tetapi juga
menelan korban jiwa. Menyadari akibat gempa
terhadap bangunan, para ahli merancang
struktur dan bahan bangunan sedemikian rupa
12
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui
kemungkinan penggunaan bambu sebagai
bahan bangunan tahan gempa. Untuk itu perlu
diketahui (a) kekuatan bambu kosong tanpa
buku, (b) kekuatan bambu kosong dengan buku,
dan (c) kekuatan bambu tanpa buku maupun
berbuku, yang sudah diisi.
Batasan Penelitian
Terdapat berbagai jenis bambu, mulai dari
bambu besar dan tinggi sampai bambu kecil
sehingga dipergunakan juga sebagai tanaman
hias. Dalam kesempatan ini bambu yang diteliti
dibatasi pada jenis Bambu Gading, Bambu Ori,
dan Bambu Petung.
Sedangkan dari bahan yang digunakan
untuk memperkuat bambu ini juga dibatasi yaitu
mortar, campuran semen dan pasir, dan
campuran lain yang digunakan adalah
Kajian Teoretis
Sebelum dilakukan penelitian perlu diketahui
secara tepat hal-hal yang berkaitan dengan
bambu seperi (a) sifat-sifat, (b) masalah-masalah,
dan (c) cara pengolahan bambu.
Sifat-sifat bambu
Meskipun bambu, baja dan beton masing-masing
dapat digunakan untuk struktur bangunan,
bambu memiliki sifat yang berbeda dengan baja
dan beton, baik secara fisis mekanis dan
kimiawi. Sifat-sifat kimia bambu jelas berbeda
dengan sifat kimia bahan- bahan lainnya yaitu
sebagai berikut. Pertama, kadar selulosa berkisar
antara 42,4% - 53,6%. Kedua, kadar lignin
bambu berkisar antara 19,8% - 26,6%, sedangkan
kadar pentosan 1,24% - 3,77%. Ketiga, kadar abu
1,24% - 3,77%;. Keempat, kadar silika 0,10% 1,78%; 4) Kadar ektraktif (kelarutan dalam air
dingin) 4,5% - 9,9%. Kelima, kadar ekstraktif
(kelarutan dalam air panas) 5,3% - 11,8. Terakhir,
yang ke enam, kadar ekstraktif (kelarutan dalam
alkohol benzene) 0,9% - 6,9%.
Anatomi bambu juga berbeda dengan bahan
lainnya. Perbedaan utamanya yaitu pada bagian
tengah bambu yang berongga, dan buku-buku
yang dimiliki bambu. Banyak orang menganggap
bahwa rongga di bagian tengah bambu ini
merupakan kelemahan bambu, karena rongga
tersebut menyebabkan bambu tidak cukup kuat
menahan beban, padahal sebenarnya pembatas
antara ruas yang satu dan ruas yang lain
berfungsi sebagai bracer yang memperkuat
bambu, dan juga rongga ini memberi keuntungan
tambahan dalam menggunakan bambu sebagai
struktur bangunan karena membuat bambu tidak
terlalu kaku dan lebih ringan. Sedangkan sifat
mekanisnya nanti akan dibandingkan dengan
beton dan baja sebagai pembanding kekuatan.
13
Masalah-Masalah Bambu
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya,
bambu masih sangat jarang digunakan di
Indonesia. Alasannya antara lain ialah (a)
banyak orang masih ragu akan kekuatan bambu;
(b) masyarakat beranggapan bahwa bambu
adalah material bagi orang miskin, dan (c)
bambu tidak awet, karena mudah berlumut dan
diserang kutu. Alasan-alasan tersebut pada
Nama Latin
Nama Daerah
1.
2.
Pring ori
3.
L o l e ba
Maluku
4.
5.
Bambu duri
6.
Jawa
7.
Bambu embong
Jawa
8.
Jawa
9.
Jawa
10.
Bambusa vulgaris
Bambu Gading
Sumatera
1 1.
Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Maluku
12.
Dendrocalamus asper
Bambu petung
13.
Bambu sembilang
Jawa
1 4.
Bambu batu
Jawa
15.
Bambu cangkoreh,
K ad al an
Jawa
16.
Jawa
17.
Gigantochloa atroviolacea
Jawa
18.
Gigantochloa atter
Jawa
19.
B u l u h ap u s
Sumatera
14
Ditemukan di
Jawa
Jawa
No.
Nama Latin
Nama Daerah
Ditemukan di
20.
Gigantochloa hasskarliana
21.
Bu l u h su l u k
Kalimantan
22.
Bambu manggong
Jawa
23.
Jawa
24.
Gigantochloa pruriens
Buluh rengen
Sumatera
25.
Gigantochloa psedoarundinaceae
Jawa
26.
Tiyang kaas
B al i
27.
28.
B u l u h d ab o
Sumatera
29.
30.
Bambu eul-eul
Jawa
31.
bambu uncea
Jawa
32.
33.
Jawa, Sumatera,
Sulawesi, Maluku
3 4.
Buluh bungkok
Sumatera
35.
Bambu toi
36.
Bambu jalur
Jawa, Sumatera,
Kalimantan
37.
Jawa, Sumatera
Jawa
Pengawetan Bambu
A. Proses-proses pengawetan bambu
I. Vertical Soak Dif
fusion (VSD)
Diffusion
a. Alat dan bahan yang diperlukan
adalah: (1) tiga kg borax, (2) dua kg
Jurnal Pendidikan Penabur - No.13/Tahun ke-8/Desember 2009
15
Ukuran bambu
Diameter dan luas penampang bambu-bambu
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Petung :
Diameter luar
= 7.5 cm
Diameter dalam = 6 cm
Area
= 1.589x10-3 m2
2. Gading :
Diameter luar
= 6.5 cm
Diameter dalam = 5.9 cm
Area
= 5.840x10-4 m2
3. Ori
:
Diameter luar = 7.5 cm
Diameter dalam = 5 cm
Area
= 2.453x10-3 m2
Mortar +
Styrofoam
Mortar
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
351.7
315.2
1972.8
1869.6
17 05.3
1776
Sample 2
336.7
352.5
2196.6
1766
1605.5
1726.1
Sample 3
374.9
337.2
2224.3
2080.4
1548.8
1440.3
Avg.
354.43
334.97
2131.23
1905.33
1619 .87
1647.67
Mortar
Mortar +
Styrofoam
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
245.7
117.1
1788.1
1659.6
11 76.7
1413.7
Sample 2
275.4
143.7
1796.1
1852.5
1351.8
1307.4
Sample 3
225.6
134.9
1763
1419.5
1211.6
1569.4
Avg.
248.9
131.9
1782.4
1643.87
1246.7
1430.17
17
Mortar
Mortar +
Styrofoam
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
408.5
442.8
1541.2
1751.6
12 18.6
1331.5
Sample 2
449.3
409
1221.3
1454.4
1267.4
1143.9
Sample 3
447.9
472.1
1132.3
1451
1222.2
1278
Avg.
435.23
441.3
1298.27
1552.33
1 236.07
1251.13
2500
2000
Petung
Gading
1500
Ori
1000
500
0
Berbuku
Tidak
Berbuku
K o so ng
Tidak
Berbuku
Isi Mo rtar
Tidak
Isi Styro fo am
Mortar
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
49.44
56.22
43.03
42 . 6 6
62.88
36
Sample 2
67.32
60.04
44.01
36
44.88
37.73
Sample 3
50.55
63.34
60.9
35.76
52.28
38.72
Avg.
55.77
59.88
49 . 3 2
38.14
53.35
3 7 . 48
18
Mortar +
Styrofoam
Mortar +
Styrofoam
Mortar
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
49.44
56.22
43.03
42.66
62.88
36
Sample 2
67.32
60.04
44.01
36
44.88
37.73
Sample 3
50.55
63.34
60.9
35.76
52.28
38.72
Avg.
55.77
59.88
49.32
38.14
53.35
37.48
Catatan: * in MPa
Mortar +
Styrofoam
Mortar
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
With
Node
Without
Node
Sample 1
33.72
39.95
29.72
33.32
27.01
25.97
Sample 2
3 1 . 48
38.11
27.72
34.28
22.05
27.88
Sample 3
28.84
39.07
24.57
32.08
26.85
27.56
Avg.
31.35
39.04
27.34
33.22
25.30
27.14
Catatan: * in MPa
Tabel 8: Kekuatan Bambu Beton
No.
C oncrete
cylinder
Tensile
strength
(MPa)
1.
A -1
32,81
2.
A-2
33,95
3.
A-3
33,81
Avg .
33,52
1.
B-1
37,22
2.
B-2
38,38
3.
B-3
3 9 , 42
Avg.
38,34
1.
C-1
40,80
2.
C-2
31,49
3.
C-3
35,16
Avg.
35,82
Jurnal Pendidikan Penabur - No.13/Tahun ke-8/Desember 2009
19
Daftar Pustaka
http://karmidi.blogspot.com/
http://www.bambooman.com.au/
http://www.dephut.go.id/
http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/
200806040215 44perbandingan%20
kuat%20lentur%20balok%20ber
penampang%20perse gi%20dengan%20
balok%20berpenampang%20I.pdf/
http://www.sahabatbambu.com/
21