Anda di halaman 1dari 5

1G: AMPS

Multiple Access
Teknologi generasi pertama atau AMPS (Advanced Mobile Phone System) menggunakan sistem
FDMA (Frequency Division Multiple Access), dengan masing-masing saluran menempati 30 kHz.
Beberapa saluran, yang dikenal sebagai saluran kontrol, yang berfungsi untuk mengontrol sinyal,
kanal suara, dan untuk melakukan percakapan melalui seluler secara aktual. FDMA merupakan
suatu teknik multiple access dimana sinyal informasi yang ditransmisikan akan dikirimkan pada
waktu yang bersamaan dengan frekuensi yang berbeda. Pita frekuensi akan dibagi ke dalam
beberapa kanal pita sempit (narrowband systems). Frekuensi carrier nantinya akan dipisahkan
sehingga sinyal-sinyal informasi tidak akan saling tumpang tindih.
Dalam teknologi AMPS yang bersifat analog, tersedia spektrum yang dibagi menjadi blok dari
total saluran 30 kHz. Sejumlah saluran 30 kHz dialokasikan ke setiap sel, tergantung pada traffic
load pada sel. Ketika seorang pelanggan ingin melakukan panggilan, maka salah satu saluran dari
30 kHz tersebut akan dialokasikan secara eksklusif kepada pelanggan untuk panggilan itu.
Pada kebanyakan sistem FDMA , saluran terpisah yang digunakan di setiap arah dari jaringan ke
pelanggan (downlink) dan dari pelanggan ke jaringan (uplink). Pada teknologi AMPS, ketika kita
berbicara tentang saluran 30 kHz, kita sebenarnya berbicara tentang dua saluran 30 kHz, yaitu
frekuensi uplink (824 849 MHz) dan frekuensi downlink (869 894 MHz). Pendekatan seperti
itu dikenal sebagai FDD (Frequency Division Duplex) dan biasanya pemisahan tetap ada antara
frekuensi yang digunakan dalam uplink dan yang digunakan dalam downlink. Pemisahan tetap ini
dikenal sebagai dupleks jarak .

Arsitektur

Gambar 1.1. AMPS General System


Pada gambar 1.1, arsitektur jaringan ini terdiri dari mobile, cell site, MTSO/MSC, dan public
switch. Jadi, mobile akan melakukan komunikasi ke cell site melalui penggunaan transmisi radio.
Transmisi radio ini menggunakan konfigurasi full-duplex yang melibatkan pengiriman terpisah dan
penerimaan frekuensi yang akan digunakan oleh cell site dan mobile. Lalu, cell site mengirimkan

pada frekuensi yang sudah diatur ke mobile dan unit mobile dapat melakukan transmisi pada
frekuensi radio penerima yang telah diatur.
Cell site bertindak sebagai saluran untuk transfer informasi dimana informasi akan dikonversi
dari energi radio menjadi bentuk lain. Cell site juga berfungsi untuk mengirim dan menerima
informasi dari mobile dan MTSO (Mobile Telephone System Office). MTSO terhubung ke cell site
melalui kabel T1/E1 atau sistem microwave. Sistem selular ini terdiri dari banyak cell site yang
semuanya terhubung dengan MTSO.
MTSO akan memproses panggilan dan menghubungkannya melalui radio dari cell site ke PSTN
(Public Service Telephone Network). MTSO melakukan berbagai fungsi, seperti memproses
panggilan dan MTSO merupakan otak dari jaringan pada teknologi AMPS. MTSO juga menjaga
individual subscriber record, status pelanggan, call routing, dan informasi penagihan (billing).

Modulasi
Teknologi ini menggunakan modulasi analog dengan parameter frekuensi. Sistem ini disebut
FM atau Frequency Modulation. Pada sistem ini, frekuensi akan berubah sesuai dengan sinyal
peubah dan frekuensi carrier (pembawa) akan diganggu oleh frekuensi sinyal.

Gambar 1.2. AMPS Voice Modulation Process

Channel Bandwidth
Channel Band Plan adalah metode pembagian kanal atau bandwidth tetap yang nantinya akan
berupa jumlah tertentu dari spektrum frekuensi radio yang kemudian dikelompokkan ke dalam
mode lokal. Contoh dari channel band plan ditunjukkan pada Tabel 1.1. Channel band plan untuk
teknologi AMPS (B-band) memanfaatkan frekuensi re-use pola N = 7. Teknologi ini memiliki
channel bandwidth 30 kHz. Oleh karena itu, untuk menghitung setiap satu kanal yang tercantum
pada tabel, akan ada spektrum sebesar 12,5 MHz yang diperoleh dari hasil perhitungan. Sistem
selular adalah sistem dupleks, maka spektrum 12,5 MHz dapat digunakan untuk mengirim maupun
menerima sinyal informasi. Jadi, total spektrum yang digunakan adalah 25 MHz per operator.

Tabel 1.1. FCC Channel untuk N = 7

Tabel 1.1. FCC Channel untuk N = 7 (lanjutan)

Referensi
Rappaport, Theodore S. 2008. Wireless Communications: Principles and Practice.
United States: Prentice Hall PTR.

Smith, Clint and Daniel Collins. 2002. 3G Wireless Networks. United States:
McGraw-Hill Telecom Professional.

Anda mungkin juga menyukai