Anda di halaman 1dari 6

SOAL :

1. Bagaimana latar belakang kasus Enron Corporation?


2. Apa pelanggaran yang dilakukan oleh Enron Corporation?
3. Bagaiamana peran Arthur Andersen dalam kasus Enron Corporation?
4. Bagaimana peran Gedung Putih dalam kasus Enron Corporation?
5. Bagaimana dampak dari kasus Enron Corporation?
JAWAB:
1. Latar Belakang
Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan
dengan munculnya berita yang berasal dari Houston di Texas, Amerika.
Enron, industry terbesar ketujuh di Amerika, yang sekaligus merupakan
perusahaan energi perdagangan terbesar di Amerika menyatakan
kebangkrutannya. Yang lebih memprihatinkan, kebangkrutan tersebut
bukan dikarenakan perekonomian dunia yang sedang melemah,
melainkan disebabkan oleh kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka.
Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba dan menutupi
hutang-hutang mereka. Hal ini dimaksudkan agar investor tetap melirik
saham Enron yang sempat menjadi primadona perekonomian dunia.
Effrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya proses
bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan
sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk melakukan
perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik, maka tidak akan ada
perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang
terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet ) kemudian
diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet ). Hutangnya tidak
hanya sebesar $ 13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $ 38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan
karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat
dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan
konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk,
2007)
Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan penting dalam
menyusun pembukuan kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang
merupakan penasihat Enron, Vinson & Eikins, juga dituduh ikut andil
dalam korupsi skala dunia ini karena telah membantu membuka
partnership- partnership kontroversial yang dianggap sebagai awal dari
kehancuran Enron. Dan yang terakhir adalah bank investasi besar di
Wallstreet seperti Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston,
Merrill Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut
meraup $ 214 juta dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari
Enron.
Titik awal jatuhnya Enron adalah dibukanya partnership-partnership special
purspose vehicle yang bertujuan untuk menambah keuntungan. Enron
mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang
biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini
menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal

keseluruhan. Secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk


perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang
menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca
partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk
perusahaan, tetapi dijabarkan pada laporan tersendiri dan terbuka. Lalu
dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Enron
mendanai mereka dengan "meminjamkan" saham Enron (induk
perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar
partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sebenarnya
mengaakan transaksi dengan dirinya sendiri, namun secara tertutup.
2. Pelanggaran yang dilakukan Enron
Untuk memenuhi persyaratan Moodys dan S&P s, Enron menjaga
leverage ratio
nya. Kegagalan untuk meningkatkan credit ratingnya mendorong Enron
untuk meningkatkan margin dengan memperbesar paper profit dan
penurunan nilai assets ditransfer ke Special Purpose Vehicle (SPV). Untuk
meningkatkan modal dan melindungi risiko, Enron memanfaatkan SPV,
bekerjasama dengan pihak luar sebagai keranjang sampah untuk
menambah Assets dan Liabilities termasuk tempat pembuangan asset
yang mengalami penurunan nilai, lindung nilai untuk meng-offset kerugian
Enron dan memanfaatkan derivatives. Karena tidak dikonsolidasikan,
maka laporan keuangan Enron tidak terganggu.
Kerugian yang diderita SPV tertutup dengan saham Enron. Tiga dari 2000 SPV
dipimpin Festow dari 1999 sampai July 2001, membayar Festow lebih dari $ 30 juta untuk
management fees Jauh lebih besar dari pendapatannya di Enron dengan persetujuan top
management dan BOD Enron. Suatu SPV juga melakukan investasi ke SPV lain. November
2001, 75% saham di Mariner Engine Inc. meningkat menjadi $ 350 Juta, hampir 2 kali lipat
nilai initial investment. Penilaian deposito deep well oil reserve, long term future contracts
dan derivatives yang tidak memiliki quoted market price membuka peluang untuk windows
dressing melalui discretionary valuation models sesuai dengan metode dan asumsi yang
digunakan.
3. Peranan Arthur Andersen
Pada bulan september 2001, pemerintah mulai mencium adanya
ketidakberesan dalam laporan pembukuan Enron. Satu bulan kemudian,
Enron mengumumkan kerugian sebesar $ 600 juta dan nilai asset Enron
menyusut $ 1,2 triliun. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa
selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih
mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai turun
drastis dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung
tingkar, 2 Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen.
Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika,
harus diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified Public Accounting
Firm. Tidak jarang, akuntan publik menerima uang lebih banyak dari jasa konsultasi daripada
jasa audit, seperti kasus Enron di mana Arthur Andersen menerima $ 27 juta dari konsultasi
dan $ 25 juta dari audit. Akibatnya, timbul kesangsian akan kejujuran dan kejernihan dari
laporan audit mereka terhadap pumbukuan Enron.

Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang
dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron. Panik karena
menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika
(Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja
(work papers) dan e-mail yang berhubungan dengan Enron. Kertas kerja adalah dukumen
penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan keuangan dari klien.
Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus di dokumentasikan
dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen tersebut bisa dihancurkan.
Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada publik dan kongres bahwa
Arthur Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau
mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai
klien.

4. Peranan Gedung Putih


Yang menambah kompleks kasus Enron ini adalah keterlibatan Gedung Putih. Sejak
tahun 1989, Enron "menyumbang dana" pada Washington sebesar $ 5,7 juta, dengan
pembagian $4,1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan yang lain. Lebih
lanjut, seperti yang diketahui publik sekarang ini, hubungan Presiden George W. Bush
dengan Kenneth Lay, Komisaris dan Chief Executive Officer Enron sangatlah mesra. Ken Lay
adalah kontributor terbesar selama kampanye kepresidenan dengan menyumbang sebesar $
625.000 menyebabkan President Bush memanggil Ken Lay dengan nama kesayangan,
"Kenny Boy." Lalu darimana Enron mengalokasikan dana sebanyak itu untuk disumbangkan
kepada calon presiden dan partainya? Jawabannya terletak pada kompleksitas hukum
perpajakan Amerika.
Selama lima tahun terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron
tidak membayar pajak sepeser pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa stock
option atau opsi kepemilikan perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah" pegawai.
Karena Enron selama ini memberikan bonus dan kompensasi kepada pegawainya dalam
bentuk stock option, maka walau dalam bentuk fisik hanyalah kertas, Enron mampu
mengurangi nilai laba mereka dengan nilai opsi tersebut di pasar bebas.
Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut, maka sebagai hasil akhir
Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak memiliki laba tidak
diwajibkan untuk membayar pajak. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90
perusahaan off shore atau perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak
atau berpajak rendah yang tujuan utamanya untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke
negara kepulauan tersebut.
5. Dampak Kasus Enron
Dampak bagi Enron
Enron mengalami kebangkrutan dengan meninggalkan hutang hampir
senilai US $ 31,2 milyar. Serta sertifikat saham mereka tak memiliki nilai
sehingga para investor tidak tertarik untuk menanamkan modalnya di
Enron lagi.
Dampak bagi Seluruh Manajemen Perusahaan di Amerika

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi manajemen


adalah :
Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan
SEC.
Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari management
mengenai penaksiran internal control.
Auditor independent diharuskan melakuakan atestasi dan melaporkan penaksiran
manajemen.
Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :
Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang memiliki saham
perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan
ekuitas yang dimiliki.
Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan kontijensi.
Pengungkapan oleh perusahaan secara real time

Dampak Bagi KAP Arthur Andersen


Arthur Andersen yang dianggap turut campur tangan dalam kasus
kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di
beberapa negara seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat
kesepakatan merger dengan KPMG, Australia dan Selandia Baru dengan
Ernst & Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Amerika
sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah.
Akibatnya, menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP
beralih ke berbagai auditor. Antara lain Delotte and Touche (10 persen),
KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper (20 persen), dan Ernst & Young
(28 persen). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil lainnya atau
mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak 40 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif
dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang
bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat
mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.

Dampak bagi Akuntan Publik


Setelah kasus Enron berakhir, pemerintah Amerika menerbitkan Undang-Undang Sarbanes
Oxley yang berdampak bagi akuntan publik. Dampak tersebut antara lain :
Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk
mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.
Melarang jasa non audit- Hukum secara spesifik telah melarang KAP untuk
melakukan 8 jenis jasa non Audit .
Perputaran partner- pemimpin (Lead ) atau coordinating partner audit atau concurring
reviewer tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari 5
tahun berturut-turut.

Laporan kepada komite audit Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite
audit perihal semua kebijakan akuntasi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan
dan informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan management.
Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period

Dampak bagi Perekonomian di Amerika


Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4.000 tenaga
kerja kini menjadi pengangguran. Kolapsnya Enron juga mengguncang
neraca keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar
(JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya). Para
karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena simpanan
hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan
tabungan 20.000 karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa
nilai. Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita
kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka semakin
berhati-hati dalam membidik peluang investasi.

KESIMPULAN
Enron merupakan salah satu perusahaan terbesar di Amerika yang mengalami kebangkrutan
pada bulan desember 2001 karena sistem akuntansi internal perusahaan. Untuk memenuhi
persyaratan Moodys dan S&P, Enron diwajibkan untuk menjaga leverage rationyatetap stabil.
Namun pada kenyataannya, Enron telah gagal meningkatkan credit ratingnya sehingga terpaksa
merekayasa laporan keuangan dengan menyembunyikan kerugian dan memperbesar laba. Hal ini juga
dimaksudkan agar investor semakin tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham Enron.
Sebagai perusahaan terbuka, pembukuan Enron wajib diperiksa oleh auditor independen. Dan Arthur
Andersen adalah salah satu KAP terbesar di Amerika, yang saat itu menangani pemeriksaan keuangan
Enderson. Sebagai salah satu KAP terbaik di Amerika, seharusnya Arthur Andersen menjunjung tinggi
kode etik profesi akuntan, salah satunya mengungkap jika ada ketidakwajaran dalam laporan
keuangan perusahaan. Namun, Arthur Andersen justru melanggarnya dengan membantu Enron untuk
menyusun rekayasa pembukuan kreatif yang merugikan banyak pihak

https://www.scribd.com/doc/260480656/MAKALAH-KASUS-ENRON-pdf

Anda mungkin juga menyukai