Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

Soal :
1. Apa itu cekungan / rawa limnik dan cekungan paralik serta hubungannya
dengan lapisan batubara.
2. Apa itu proses-proses

syn-depositional

dan

post-depositional

serta

hubungannya dengan lapisan batubara.


Jawab :
1. Secara umum lingkungan pembentuk batubara dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu (1) lingkungan paralik atau marginal marine (daerah pesisir)
dan (2) lingkungan limnik atau air tawar.
a. Pada lingkungan paralik atau marginal marine, terdapat beberapa
sublingkungan dimana batubara umum terbentuk, yaitu pada:
- Estuarin, lagun dan teluk: pada lingkungan ini terjadi deposisi
sedimen klastik dan material organik dari marsh/swamp (paya/rawa)
-

di sekitarnya serta kontribusi alga in situ.


Coastal marsh: lingkungan ini berada pada daerah rendah di belakang
gosong pantai sehingga terpisah dari laut. Akan tetapi pada saat terjadi
pasang tinggi dan badai, coastal marsh secara periodik dipengaruhi
oleh air laut. Tumbuhan yang terdapat pada lingkungan ini adalah
tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi salinitas.
Tumbuhan yang umumnya ditemukan pada coastal marsh daerah

tropis adalah berupa mangrove.


Lower delta plain marsh/swamp: fasies ini terutama berupa
daratan/pulau interdistributer yang ditumbuhi tumbuhan (mangrove)
pada delta bagian depan yang berhadapan dengan laut. Pada saat
terjadi pasang tinggi dan badai, air laut yang masuk dapat
menyebabkan

penambahan

sulfur

sehingga

menyebabkan

terbentuknya deposit gambut yang kaya akan pirit. Selain itu pada saat
banjir, sedimen berbutir halus dapat diendapkan bersama material
tanaman sehingga terbentuk gambut yang kandungan abunya tinggi.
b. Lingkungan limnik atau air tawar merupakan lingkungan yang didominasi
oleh air tawar (atau di atas level pasang tertinggi) dan tidak memiliki

1|Page

hubungan hidrologis secara langsung dengan laut. Sub-lingkungan yang


membentuk deposit batubara adalah:
- Fluvial swamp (termasuk upper delta plain swamp): rawa fluvial
banyak terdapat pada dataran banjir fluvial oleh karena terlindung dari
suplai

sedimen

oleh

adanya

leeve

sepanjang

teras

sungai.

Gambut/batubara yang dihasilkan dapat berselang-seling dengan


lapisan pasir atau lempung yang terbawa oleh adanya banjir. Kadang
pembentukan gambut pada lingkungan ini juga diselingi dengan
-

adanya fasies danau.


Danau: pembentukan gambut terutama terjadi pada pinggir danau,
sedangkan pada posisi yang lebih dalam terbentuk lumpur organik

oleh karena minimnya sirkulasi air.


Upland bog: gambut juga dapat terbentuk pada lingkungan yang tidak
secara langsung berhubungan dengan kondisi fluviatil, akan tetapi
tetap terjadi drainasi dan akumulasi material klastik tidak terlalu

banyak melampaui akumulasi tumbuhan.


2. Proses-proses :
a. Syn Depositional
Merupakan proses-proses geologi yang terjadi sebelum hingga yang
terjadi bersamaan dengan pengendapan batubara pada suatu cekungan.
Proses syn depositional diantaranya adalah :
1. Perbedaan kecepatan sedimentasi
Lingkungan pembentukan batubara terdapat pada lingkungan
yang tenang yang memungkinkan terjadi pembusukan oleh mikroba
secara perlahan dan tidak terganggu oleh material lain yang dapat
diendapkan bersamaan proses pengendapan batubara. Hal ini
dikarenakan material lempung atau pasir yang berlebih dapat
meningkatkan kadar abu pada batubara yang dapat mengurangi
kualitas batubara. Hasil dari perbedaan kecepatan sedimentasi antara
lain seperti:
a) Bands

2|Page

Merupakan lapisan yang terdiri dari material yang bukan


batubara, terjadi karena suplai akumulasi sedimen klastik telah
melebihi akumulasi gambut. Sedimen klastik ini mungkin
menunjukkan endapan over bank atau dataran banjir yang
berasal dari sungai yang terdekat atau dari debu vulkanik yang
berasal dari sumber di luar lingkungan rawa.
b) Splits

Kemenerusan lateral lapisan batubara di lapangan sering


terbelah pada jarak yang relatif dekat oleh sedimen bukan
batubara yang membaji kemudian membentuk dua lapisan
batubara yang terpisah dan disebut autosedimentational split.
Macam-macam bentuk spilt :

Simple splitting, merupakan split sederhana yang terjadi


akibat kehadiran tubuh lentikuler yang besar darisedimen
bukan batubara.

3|Page

Proggresif splitting, merupakan split yang apabila terdiri


dari beberapa lensa, maka splitting dapat berkembang

secara terus menerus.


Zig zag splitting, merupakan split yang terjadi pada suatu
lapisan batubara yang terbelah dan kemudian bergabung

dengan lapisan batubara lain.


2. Penurunan dasar cekungan (subsidence)
Kecepatan penurunan yang lebh cepat dari kecepatan
akumulasi tumbuhan akan mengakibatkan air menggenangi rawarawa dan hutan sekelilingnya, sehingga kehidupan tumbuhan
terganggu. Jika penurunan lebih lambat dari kecepatan akumulasi
tumbuhan, maka akan menyebabkan akumulasi tumbuhan di
permukaan. Akibatnya permukaan airtanah akan turun dan tumbuhan
membusuk oleh udara.
3. Bentuk morfologi dasar cekungan
Bentuk morfologi dasar cekungan rawa dan perubahan muka
air, sangat berpengaruh terhadap penebalan dan penipisan lapisan
batubara yang berdampak kepada besaran dan luasan dari geometri
lapisan batubara.
b. Post Depositional
Merupakan

proses-proses

geologi

yang

terjadi

setelah

pengendapan batubara pada suatu cekungan. Proses post depositional


diantaranya adalah :
1. Washout
Washout merupakan tubuh lentikuler sedimen, biasanya
batupasir, yang menonjol ke bawah dan menggantikan sebagian atau
seluruh lapisan batubara yang ada. Umumnya memanjang atau
berbelok-belok, dan menggambarkan struktur scour and fill dibentuk
oleh aktivitas channel berasosiasi dengan akumulasi gambut.
Washout dan roof rolls merupakan masalah utama dalam
operasi penambangan. Ketebalan lapisan dan ketidakmenerusan
lapisan batubara akibat terisi channel, sehingga itu tentu memerlukan
kebijaksanaan. Demikian juga dengan peralatan yang digunakan
untuk menggali batubara sering menemui kesulitan untuk menembus

4|Page

material bukan batubara yang telah menggantikan posisi lapisan


batubara, terutama pada tambang bawah tanah. (Ward, C.R., 1984)

5|Page

DAFTAR PUSTAKA
Wibawa,

Pojan.

2013.

Terbentuknya

Batubara.

(https://pojanwibawa.wordpress.com/2013/10/04/terbentuknya-batubara/,
diakses pada 5 September 2016)
Fintaru, Viki. 2016. Proses Syn dan Post-Depositional yang Berpengaruh
Terhadap

Geometri

dan

Kualitas

Batubara.

(https://www.scribd.com/doc/311962863/Proses-Syn-dan-PostDepositional-yang-Berpengaruh-Terhadap-Geometri-dan-KualitasBatubara#logout, diakses pada 5 September 2016)

6|Page

Anda mungkin juga menyukai