Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Ilmu ergonomi merupakan salah satu ilmu yang wajib dikuasai oleh seorang
ahli K3. Aspek ergonomic dalam suatu proses kerja merupakan suatu faktor
penting dalam menunjang peningkatan produksi di dalam suatu perusahaan.
Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Dewasa ini,
memperhatikan faktor ergonomi dalam proses suatu pekerjaan merupakan
sesuatu yang tidak boleh dilupakan.
Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuruan
anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometri
tersebut. Kata anthropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang
mempunyai arti manusia (man,human) dan metrein (to measure) yang berarti
ukuran. Jadi, secara definitif antropometri dapat diartikan sebagai suatu studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia secara riil.
Anthropometri menjelaskan bahwa manusia itu pada dasarnya memiliki
perbedaan antara satu dengan yang lain. Manusia bervariasi dalam berbagai
macam dimensi ukura. Seperti kebutuhan, intelegensia, usia, latar belakang
pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dan sebagainya.
Dengan mempunyai data anthropometri yang tepat, maka seorang perancang
produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris
ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran-ukuran bagian
tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Jadi bisa dikatakan
anthropometri memegang peranan penting dalam rencana bangun sarana dan
prasarana kerja.
Praktikum ergonomi modul 1 prodi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ini membahas tentang tentang
sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia. Baik bentuk, ukuran dan kekuatan tubuh manusia serta penggunaan
dari data tersebut untuk memecahkan suatu masalah dalam desain produk.
Praktikum ini secara garis besar mengukur 4 bagian dimensi tubuh, yaitu
sebanyak 26 dimensi untuk anthropometri tubuh, 16 dimensi untuk telapak
tangan, 8 dimensi untuk telapak kaki dan 14 dimensi untuk kepala.
Setelah dilakukan praktikum ini, diharapkan praktikan dapat mengetahui tata
cara pengukuran dimensi tubuh manusia untuk kepentingan ergonomic dan
dapat mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk
atau stasiun kerja

Anda mungkin juga menyukai