Anda di halaman 1dari 1

1.

Evaluasi Tablet Amoxicilin


Menurut Farmakope Indonesia Edisi V, tablet harus memenuhi persyaratan
berikut ini:
a. Keseragaman sediaan
Uji keseragaman sediaan untuk menjamin keseragaman sediaan tiap tablet yang
dibuat. Tablet dengan bobot yang seragam diharapkan memiliki kandungan bahan
obat yang sama, sehingga mempunyai efek terapi yang sama.
b. Kekerasan
Uji kekerasan menggunakan alat Hardness Tester. Tablet diletakkan diantara alat
penekan punch dan dijepit dengan memutar sekrup pengatur sampai tanda lampu
menyala, lalu tombol ditekan sehingga tablet pecah. Umumnya kekuatan tablet
berkisar pada 4-8 kg.
c. Kerenyahan
Tablet yang rapuh akan mengurangi kandungan zat yang berkhasiatnya sehingga
mempengaruhi efek terapi. Uji ini dengan mengggunakan alat Rochie Fribilator
terdiri dari sebuah tabung yang berputar ke arah radial disambungkan dengan
bilah lengkung. Tablet dimasukkan dalam wadah tersebut, saat wadah berputar
tablet akan bergulir jatuh sampai pada putaran berikutnya dipegang kembali oleh
bilah. Dilakukan sebanyak 100 kali dengan persyaratan tablet tidak boleh
kehilangan berat lebih dari 0.8%.
d. Waktu Hancur
Untuk mengetahui kesesuaian batas waktu hancur yang tertera pada monografi.
Interval waktu hancur yaitu 5-30 menit. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila
tidak ada sisa sediaan yang tidak larut tertinggal pada kasa.
e. Disolusi
Uji disolusi digunakan untuk mengetahui persyaratan disolusi yang tertera dalam
monografi pada sediaan tablet. Uji ini juga bertujuan menetahui jumlah zat aktif
yang terlarut dan memberi efek terapi di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai