Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AERODINAMIKA

Sub bab : Terjadinya Lift

Oleh :
Aji Yoga Panji Pratama (I14142003)
Ulil Albab A
(I14142025)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN
2016

BAGAIMANA TERJADINYA GAYA ANGKAT(LIFT) ?

Dua aspek dasar untuk mengetahui bagaimana gaya angkat itu dapat terjadi:
1. Mempertimbangkan aliran udara yang melalui airfoil (bagian dari sayap pesawat terbang).
Terjadinya gaya angkat pada airfoil ini, karena terdapat dua hukum dasar alam yang
berlaku dalam ilmu fisika, khususnya pada aliran udara: (1) Massa adalah kekal, dan (2)
Hukum ke-2 Newton, yaitu percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya).
2. Dalam aliran udara yang mengalir melalui airfoil, akan menghasilkan distribusi tekanan
dan distribusi tegangan geser (akibat gesekan) di atas permukaan. Udara terkena kontak
langsung dengan permukaan airfoil dan mentransmisikan tekanan dan tegangan geser pada
permukaan airfoil. Tekanan dan tegangan geser adalah dua fenomena alam yang
menjadikan terjadinya aerodinamis untuk airfoil.
Penyebab terjadinya gaya lift yang paling utama adalah distribusi tekanan di
permukaan, sedangkan pada distribusi tegangan geser hanya memiliki efek kecil pada lift.
Secara umum, untuk airfoil yang menghasilkan gaya lift, tekanan rata-rata yang diberikan
pada permukaan atas (menekan airfoil) lebih kecil dari tekanan rata-rata yang diberikan pada
permukaan bawah (menekan pada airfoil). Dengan tekanan atas yang lebih rendah dan
tekanan bawah yang lebih tinggi, maka terjadilah gerkan keatas pada airfoil tersebut.
Pertama, kecepatan aliran pada permukaan atas airfoil lebih cepat dibandingkan
dengan permukaan bawah. Mengapa? Di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang
mengalir diatas sayap lebih besar daripada jarak tempuh pada bagian bawah, sedangkan
waktu tempuh aliran udaranya adalah sama.

Sekarang mari kita kenal "prinsip Bernoulli", yaitu bahwa ketika kecepatan aliran
naik, tekanan turun. Ini berasal dari hukum 2 Newton yaitu percepatan dari suatu benda akan
sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya). Persamaan Bernoulli diperoleh dengan
menerapkan hukum 2 Newton untuk fluida bergerak. Karena aliran udara mengalir lebih
cepat di atas permukaan atas airfoil, maka tekanan yang terdapat pada permukaan atas harus
turun. Kecepatan aliran di atas permukaan bawah lebih rendah dari di atas, maka tekanan di
atas

permukaan bawah lebih tinggi dari di atas. Ketidak seimbangan tekanan ini (tekanan
lebih tinggi di bagian bawah daripada tekanan di atas) menciptakan gaya ke atas pada airfoil
yang biasa disebut lift.

Harap dicatat: Pada fenomena alam, peningkatan kecepatan tidak datang pertama,
dan penurunan tekanan tidak datang kedua, atau sebaliknya. Melainkan alam melakukan
semua ini secara bersamaan, menerapkan semua hukum-hukum dasar pada waktu yang sama.
Prinsip-prinsip dasar yaitu hukum kekekalan massa dan hukum 2 Newton adalah
alasan mengapa gaya angkat dapat dihasilkan, dan dapat dijelaskan bahwa fenomena alam ini
menjadi prinsip dasar untuk membuat gaya angkat (lift) pada airfoil. Dengan perspektif ini,
mudah untuk menjelaskan beberapa rincian tentang gaya angkat pada airfoil. Misalnya,
dalam situasi kenyataan, sekitar 70 persen dari lift karena tekanan rendah berada di
permukaan atas, dan hanya 30 persen berasal dari tekanan tinggi pada permukaan bawah.
Juga, sebagian besar lift berasal dari bagian depan airfoil, di mana perbedaan tekanan yang
paling ekstrim. Bagian belakang meruncing dari airfoil yang ada terutama untuk
meningkatkan aliran udara melalui dan menghindari pemisahan aliran dari permukaan airfoil.

KOMENTAR :
Menurut kami untuk menentukan gaya angkat (lift) ternyata tidak hanya menggunakan
Hukum Newton 1 dan 2 saja tetapi juga melibatkan Hukum Newton 3, hal ini didukung
dengan pendapat dari Henry Coanda (1934) yang mengatakan udara yang mengalir melewati
permukaan lengkung akan mengalir sepanjang permukaan itu (dikenal sebagai efek coanda)
udara yang melewati bagian atas sayap ini mirip udara yang bergerak sepanjang botol udara
ini akan mengalir sepanjang permukaan atas sayap hingga mencapai ujung bawah sayap.
Diujung bawah sayap itu partikel-partikel udara bergerombol dan bertambah terus sampai
akhirnya kelebihan berat dan berjatuhan (downwash). Siraman udara ini merupakan gaya
AKSI dan akan dilawan oleh gaya REAKSI keatas sesuai dengan hukum AKSI-REAKSI
yang dikatakan pada Newton 3.

Reference: Anderson, John D. Jr. Introduction to Flight, 5th edition,


McGraw-Hill, 2012, pp.235-238.

Anda mungkin juga menyukai