KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, atas petunjuk dan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas K3 ini untuk
penambahan ilmu pengetahuan dan untuk memenuhi keperluan nilai dan
penambahan sebagai salah satu sumber/media pembelajaran dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada orangtua kami
yang telah mendukung kami, dosen , dan teman-teman yang telah bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas ini.
Di Tugas ini, kami sebagai penyusun Tugas K3 sangat berterimakasih
kepada Dosen, karena telah memberi ilmu pengetahuan kepada saya tentang
ilmu pelajaran yang diberikan kepada saya selama ini.
Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam mengerjakan tugas ini,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima
dengan senang hati, guna penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.
25 November
2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... iv
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.
Latar Belakang............................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
1.
2.
3.
Kecelakaan Kerja.......................................................................................... 7
4.
Analisis Kasus............................................................................................. 10
BAB III.................................................................................................................. 14
PENUTUP.............................................................................................................. 14
1.
Pencegahan................................................................................................ 14
2.
Simpulan.................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Alat pelindung diri yang umum digunakan.......................................5
Gambar 2. 2 Kecelakaan saat mengunakan mesin bubut.....................................9
Gambar 2. 3 Tidak menggunakan sarung tangan saat menggunakan gergaji
mesin..................................................................................................................... 9
Gambar 2. 4 Tidak ada pengawasan saat menggunakan tangga..........................9
Gambar 2. 5 Tidak berhati-hati saat berkendara................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan
lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang
dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan, setiap hari ratarata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik,
atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka (ILO, 2003).
Tingkat kecelakaan kerja mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun, Indonesia mempunyai tingkat kecelakaan paling buruk dan kesehatan tenaga kerja masih tergolong rendah di kawasan ASEAN.
Indonesia berada pada urutan ke-5 setelah Singapura yang berada pada
urutan pertama, disusul Malaysia, Thailand dan Philipina (Danggur
Kondarus, 2006:5). Sedangkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
perusahaan di Indonesia secara umum masih rendah.
Berdasarkan
data
ILO,
perusahaan
di
Indonesia
yang
telah
Tahun 2008 mengalami penurunan sekitar 38,7% dari tahun 2007 menjadi 36.986 kasus. Tetapi pada tahun 2009 kembali mengalami kenaikan
menjadi 54.398 kasus (Depnakertrans RI, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Jamsostek cabang Tegal,
kecelakaan kerja pada tahun 2009 berjumlah 227 kasus, disusul tahun
2010 yang mengalami peningkatan jumlah kecelakaan kerja sebesar 283
kasus. Dari peningkatan tersebut tentunya biaya dan kerugian yang
ditanggung perusahaan yang terkait mengalami kenaikan pula (PT.
Jamsostek, 2010).
Salah satu perusahaan di Tegal yang setiap tahunnya masih
mengalami kasus kecelakaan kerja adalah Pabrik Gula Pangka Kabupaten
Tegal. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan bahwa ada 8
tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja pada tahun 2010 di Unit
Instalasi Pabrik Gula Pangka Kabupaten Tegal.
Pabrik Gula Pangka Kabupaten Tegal merupakan salah satu unit
produksi gula yang terbesar ke dua se-Jateng di bawah naungan PTP.
Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah yang kantornya berkedudukan di
Kota Surakarta. Setiap tahunnya PG Pangka menggiling 2,1 juta kuintal
tebu, dengan menghasilkan produksi gula sebanyak 176.809 kuintal.
Pabrik Gula Pangka Kabupaten Tegal merupakan salah satu perusahaan
yang menyumbang income cukup besar setiap tahunnya untuk Kabupaten
Tegal
Bila banyak terjadi kecelakaan, banyak karyawan yang menderita,
absensi meningkat, produksi menurun dan biaya pengobatan semakin
besar.
Ini
akan
menimbulkan
kerugian
bagi
karyawan
maupun
kejadian
yang
berhubungan
dengan
aktifitas
dan
kegiatan
dalam
peneliti
akan
mendeskripsikan
faktor-faktor
penyebab
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut Mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia
pada
umumnya,
hasil
karya
dan
budaya
untuk
menuju
dan
Jackson,
menyatakan
bahwa keselamatan
adalah
kepada
kondisi-kondisi
fisiologis-fisikal
dan
psikologis
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja
adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat
kerja.
4
setiap
pekerja/buruh
mempunyai
hak
untuk
memperoleh
perlindungan atas:
1. Keselamatan kerja;
2. Moral dan kesusilaan; dan
3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
Hak-hak
tersebut
diatas
sangat
memiliki
arti
penting
bagi
dan
ditunjuk
oleh
pimpinan
atau
pengurus
tempat
kerja/perusahaan.
Pengusaha sendiri juga memiliki kewajiban dalam melaksanakan
kesehatan dan keselamatan kerja. Misalnya terhadap tenaga kerja yang
baru, ia berkewajiban menjelaskan tentang kondisi dan bahaya yang
dapat timbul di tempat kerja, semua alat pengaman diri yang harus
dipakai saat bekerja, dan cara melakukan pekerjaannya. Sedangkan
untuk pekerja yang telah dipekerjakan, pengusaha wajib memeriksa
6
kesehatan fisik dan mental secara berkala, menyediakan secara cumacuma alat pelindung diri, memasang gambar-gambar tanda bahaya di
tempat kerja dan melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi kepada
Depnaker setempat.
Para pekerja sendiri berhak meminta kepada pimpinan perusahaan
untuk dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja,
menyatakan keberatan bila melakukan pekerjaan yang alat pelindung
keselamatan dan kesehatan kerjanya tidak layak. Tetapi pekerja juga
memiliki kewajiban untuk memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
dan menaati persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
Setelah mengetahui urgensi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,
koordinasi dari pihak-pihak yang ada di tempat kerja guna mewujudkan
keadaan yang aman saat bekerja akan lebih mudah terwujud.
3. Kecelakaan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja bertalian dengan apa yang
disebut dengan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja yang disebabkan karena
faktor melakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja juga diartikan sebagai
kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau suatu kejadian yang tidak
diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses aktivitas
kerja.
Kecelakaan kerja ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan kecelakaan ini
disebut sebagai bahaya kerja. Bahaya kerja ini bersifat potensial jika
faktor-faktor tersebut belum mendatangkan bahaya. Jika kecelakaan
telah terjadi, maka disebut sebagai bahaya nyata.
Lalu Husni secara lebih jauh mengklasifikasikan ada empat faktor
penyebab kecelakaan kerja yaitu:
1. Faktor
manusia,
diantaranya
kurangnya
keterampilan
atau
penyederhanaan
tersebut,
faktor
manusia
adalah
dapat
menemukan
cara
yang
benar-benar
jitu
untuk
menghilangkan tindakan karyawan yang tidak aman tersebut. Tindakantindakan tersebut diantaranya membuat peralatan keselamatan dan
keamanan tidak beroperasi dengan cara memindahkan, mengubah
setting, atau memasangi kembali, memakai peralatan yang tidak aman
atau menggunakannya secara tidak aman, menggunakan prosedur yang
tidak
aman
saat
mengisi,
menempatkan,
mencampur,
dan
Kerusakan;
Kekacauan organisasi;
Keluhan dan kesedihan;
Kelainan dan cacat; dan
Kematian.
Analisis Kasus
Menurut teori dari A. M Sugeng Budiono, dkk., (2003:94). Sikap
10
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan
masa
kerja
dengan subyek terbanyak adalah masa kerja lama > 10 tahun sebanyak 7
orang. Dan masa kerja dengan subyek paling sedikit adalah masa kerja
baru <6 tahun berjumlah 1 orang.
12
13
BAB III
PENUTUP
1. Pencegahan
Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan adalah dengan
menghilangkan
risikonya
atau
mengendalikan
sumbernya
seketat
sanksi
yang
melanggar
aturan
tentang
keselamatan
dan
2. Simpulan
Subyek paling sering mengalami kecelakaan pada Stasiun Puteran.
Mengenai penanganan kecelakaan sudah cukup baik karena langsung
diberikan
pertolongan
pertama
dan
dilakukan
penyidikan
untuk
K3, dan dengan suhu ruangan yang panas sehingga tidak nyaman untuk
bekerja.
15
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DI UNIT INSTALASI
PABRIK GULA Prilia Nor Afini, Herry Koesyanto, Irwan Budiono
AM. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang:
BP UNDIP
Danggur Kondarus. 2006. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Litbang Danggur&Patners
Depnaker RI. 1996. Indonesian Journal of Industrial Hygiene Occupational
Health and Safety Volume XXIX No.4. Jakarta: Depnaker. Depkes RI,
2007, Kecelakaan di Industri, (http://www.depkes.go.id), diakses 5 Mei
2011
Emil Salim. 2002. Green Company. Jakarta: PT. Astra Internasional Tbk.
Gempur Santoso. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: Prestasi Pustaka
ILO. 2003. Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT. Pustaka Binaman
Prestindo
PT. Jamsostek. 2005. Petunjuk Teknis Penyelesaian Jaminan (JKK,
JHT,JK). Jakarta: PT. Jamsostek Persero
Rudi Suardi. 2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: Penerbit PPM
Siswanto Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sumamur PK. 1996. Higene Perusahaan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Gunung Agung
Sumamur PK. 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Sagung Seto
Syukri Sahab. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Jakarta: PT. Bina Sumber Daya Manusia
16
17