Anda di halaman 1dari 78

61

BAB V
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. NALISIS EKSISTING
1. KARAKTERISTIK PARKIR ON STREET DI KAWASAN
PERBELANJAAN KOTA PEKALONGAN
Secara sederhana untuk mengetahui pengaruh parkir on street terhadap
kinerja ruas jalan di kawasan perbelanjaan kota Pekalongan, maka
terlebih dahulu di lakukan analisa terhadap kondisi eksisting dari
masing-masing indicator, yaitu parkir on street dan kinerja ruas. Yang
di dapat dari hasil survai inventarisasi dan survai patrol parkir, adapun
informasi yang dapat di sajikan dari hasil analisis data survai berikut;
a. INVENTARISASI PARKIR ON STREET
Parkir on street yang berada di kawasan perbelanjaan kota
Pekalongan berada di jalan Sultan agung, jalan Hasanudin, jalan
Manggis, dan jalan Salak. Keempat jalan ini memiliki fungsi
pokok

sebagai

jalan

yang

menghubungkan

daerah-daerah

pemukiman dengan pusat perdagangan, pertokoan, dan perkantoran


baik milik swasta atau pemerintah. Minimnya lahan yang di
sediakan oleh masing-masing pelaku bisnis (penyelenggara peusat
perdagangan maupun pertokoan) sehingga pemerintah kota
Pekalongan selaku penyelenggara transportasi di kota Pekalongan
mengambil langkah untuk menerapkan system parkir on street di
kawasan tersebut, seperti pada gambar (V.1)
(a) JL. Sultan agung (b) JL. Manggis.

62

(a) (b)
Sumber : Survai Inventarisasi
GAMBAR V.1 Visualisasi parkir on street di Kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan.
Untuklay out eksisting ruas jalan Hasanudin, jalan Sultan agung,
jalan Salak, dan jalan Manggis dapat di lihat pada gambar (V.2)
sampai (V.5). Dari hasil survai inventarisasi yang telah di lakukan,
di dapatkan informasi berupa;
1) PANJANG EFEKTIF PARKIR ON STREET
Panjang efektif parkir on street adalah total panjang yang di
gunakan untuk kegiatan parkir on street pada suatu ruas jalan,
yang telah di kurang oleh faktor pengganggu (jembatan,
tikungan, persimpangan, DLL) dan selanjutnya data ini di
gunakan untuk menentukan kapasitas statis parkir. Informasi
yang di dapat di ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan yitu; jalan Hasanudin memiliki total panjang
efektik penggunaan parkir on street sepanjang 205.8 meter,
jalan Sultan agung memiliki total panjang efektik penggunaan
parkir on street sepanjang 289.8 meter, jalan Salak memiliki
total panjang efektik penggunaan parkir on street sepanjang
103 meter, dan jalan Manggis memiliki total panjang efektik

63

penggunaan parkir on street

sepanjang 88.9 meter. Untuk

rincian dapat di lihat pada table (V.1)


TABEL V.1 Panjang efektif parkir on street di Kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan.

Sumber : Survai Inventarisasi


2) KAPASITAS STATIS
Kapasitas Statis (Ruang Parkir) adalah jumlah ruang parkir
yang telah di sediakan untuk parkir.Besarnya nilai kapasitas
statis di pengaruhi oleh panjang dan sudut parkir.Dimana
panjang jalan yang di pakai adalah panjang efekti parkir yang
telah

di

kurangi

oleh

factor

pengganggu

(jembatan,

persimpangan, tikungan, DLL).Karena kondisi eksisting di


jalan salak dan jalan manggis tidak memiliki marka parkir,
maka kapasitas statis di hitung menggunakan rumus (IV.1)
untuk nilai kapasitas statis keseluruhan , dapat di lihat pada
tabel (V.2) dengan total kapasitas statis terbanyak terdapat pada
ruas jalan jalan Sultan agung dengan jumlah 66 SRP mobil, dan
84 SRP motor.

TABELV.2 Kapasitas statis parkir on street di Kawasan


Perbelanjaan Kota Pekalongan

64

Sumber : Survai Inventarisasi


b. AKUMULASI PARKIR
Akumulasi parkir adalah jumlah total dari kendaraan yang di parkir
pada suatu tempat dalam waktu tertentu. Dari hasil akumulasi
tersebut dapat di ketahui waktu puncak dan jumlah akumulasi
maksimaltingkat penggunaan ruang parkir, hasil perhitungan
akumulasi parkir di Kawasan Perbelanjaan Kota Pekalongan dapat
di lihat pada tabel (V.3) dari hasil analisis yang telah di lakukan
dapat di ketahui bahwa akumulasi terbesar terletak pada ruas jalan
Sultan agung, dengan jumlah akumulasi mobil sebanyak 75
kendaraan, akumulasi motor sebanyak 102 kendaraan, sedangkan
untuk akumulasi terendah terdapat pada ruas jalan Manggis dengan
jumlah akumulasi mobil sebanyak 15 kendaraan, dan akumulasi
motr sebanyak 15 kendaraan. Hal tersebut di karenakan pada jalan
Sultan agung terdapar pasar tradisional Banjar sari, toko-toko di
sepanjang jalan Sultan agung, dan pasar swalayan yang menjadi
tujuan utama masyarakat di kawasan perbelanjaan kota Pekalongan
untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli, maupun kegiatan
yang lainnya.
TABEL V.3 Akumulasi parkir on street di Kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan

65

Sumber : Hasil Analisis


Untuk waktu puncak parkir di Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan dapat di lihat pada gambar (V.6) sampai (V.9), dari
gerafik hasil analisis di jalan Sultan agung (gambar (V.7) yang
telah di lakukan, dapat di ketahui bahwa puncak kendaraan parkir
berada pada pukul 14.0014.15 untuk motor dengan jumlah
kendaraan sebanyak 102 kendaraan, sedangkan untuk mobil
puncak kendaraan parkir berada pada pukul 17.1517.30, dengan
jumlah kendaraan sebanyak 75 kendaraan. Hal ini di sebabkan
karena pada siang hari banyak masyarakat yang berkunjung ke
pasar swalayan di pasar banjar sari, untuk melakukan kegiatan
kegiatan berbelanja sampai makan siang.
Untuk di ruas jalan Hasanudin, (gambar (V.6)) dapat di ketahui
bahwa puncak kendaraan parkir untuk sepeda motor berada pada
pukul 16.0016.15, dengan jumlah kendaraan sebanyak 62
kendaraan, sedangkan untuk mobil puncak kendaraan parkir berada
pada pukul 15.4516.00, dengan jumlah kendaraan sebanyak 47
kendaraan.hal tersebut di sebabkan banyaknya masyarakat yang
melakukan kegiatan bongkar muat barang, dan kegiatan jual beli
pada saat siang sampai sore hari.
Untuk analisis di ruas jalan Salak (gambar (V.8)) dapat di ketahui
bahwa puncak kendaraan parkir untuk sepeda motor berada pada

66

pukul 14.0014.15, dengan jumlah kendaraan sebanyak 22


kendaraan, sedangkan untuk mobil puncak kendaraan parkir berada
pada pukul 19.4520.00, dengan jumlah kendaraan sebanyak 18
kendaraan.hal ini di sebabkan karena kegiatan jual beli sepanjang
ruas jalan salak, masyarakat yang melakukan kegiatan makan
siang, dan sebagian ada dari pengunjung rumah sakit yang
melakukan kegiatan parkir on street.
Hasil analisis di ruas jalan Manggis(gambar (V.9)) dapat di ketahui
bahwa puncak kendaraan parkir untuk sepeda motor berada pada
pukul 17.3017.45, dengan jumlah kendaraan sebanyak 15
kendaraan, sedangkan untuk mobil puncak kendaraan parkir berada
pada pukul 17.4518.00, dengan jumlah kendaraan sebanyak 47
kendaraan, kegiatan parkir di jalan Manggis, di sebabkan karena
masyarakat banyak yang berbelanja di toko-toko sepanjang jalan
Manggis, selain itu ada yang melakukan kegiatan makan siang dan
ada pula yang mengantar atau menjemput anak sekolah.Karena
tidak memarkirkan kendaraan dalam waktu yang lama sehingga
sebagian masya rakat lebih memilih parkir di badan jalan.

67

Sumber : Survai Inventarisasi


GAMBAR V.2 Lay out JL. Hasanudin

Sumber : Survai Inventarisasi


GAMBAR V.3 Lay out JL. Sultan agung

68

Sumber : Survai Inventarisasi


GAMBAR V.4 Lay out JL. Salak

Sumber : Survai Inventarisasi


GAMBAR V.5 Lay out JL. Manggis

69

Sumber : Hasil Analisis


GAMBAR V.6 Grafik akumulasi parkir on street di JL. Hasanudin

Sumber : Hasil Analisis


GAMBAR V.7 Grafik akumulasi parkir on street di JL. Sultan agung

70

Sumber : Hasil Analisis


GAMBAR V.8 Grafik akumulasi parkir on street di JL. Salak

Sumber : Hasil Analisis


GAMBAR V.9 Grafik akumulasi parkir on street di JL. Manggis

71

c. DURASI PARKIR
Durasi parkir adalah waktu yang digunakan oleh suatu kendaraan yang
parkir pada suatu tempat tanpa berpindah-pindah, jika untuk
mengetahui ratarata durasi parkir selama waktu survai, maka dapat di
hitung dengan cara membagi total kendaraanjam parkir (kendaraanjam) dengan total kendaraan masuk (yangparkir), sedangkan
kendaraanjam parkir sendiri di peroleh dari perkalian antara interval
waktu survai (jam) dengan akumulasi kendaraan parkir dalam waktu
tertentu (kendaraan), adapun contoh perhitungan ratarata durasi
parkir sepeda motor di jalan Sultan agung sebagaimana berikut :
Rata rata durasi parkir= Total kendaraan parkir (kendaraan jam)

Total kendaraan masuk (kendaraan)


=572 (kendaraan jam)
721 (kendaraan)
= 0.79 jam
Hasil data survey patroli selama 12 jam dapat diketahui durasi
tertinggi yaitu mobil di jalan Hasanudin selama 0.99 jam, dan motor di
jalan Manggis selama 0,98. untuk besarnya ratarata durasi parkir
pada masingmasing ruas jalan dapat di lihat pada tabel (V.4)
d. VOLUME PARKIR
Volume Parkir merupakan jumlah keseluruhan kendaraan yang
menggunakan fasilitas parkir on street persatuan waktu selama 12 jam
(waktu survai) dengan interval patroli 15 menit. Dari volume parkir ini
dapat diketahui besarnya permintaan terhadap ruang parkir pada ruas
jalan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
permintaan kebutuhan ruang parkir yang diperlukan agar dapat

72

menampung semua kendaraan yang parkirdenga volume kendaraan


tertinggi berada pada ruas jalan Sultan agung dengan jumlah volume
parkir mobil sebanyak 406, dan volume parkir motor sebanyak
721,hasil analisis dapat di lihat pada tabel (V.5)
TABEL V.4 Durasi parkir on street di Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.5Volume parkir on street di Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis

e. INDEKS PARKIR

73

Indeks parkirmengukur besarnya penggunaan ruang parkir, yang


dihitung dari jumlah kendaraan yang parkir dibagi dengan jumlah total
ruang parkir, menggunakan Rumus (IV.3)Indeks parkir tiap kendaraan
di tiap ruas parkir on street dapat dilihat pada tabel (V.6) didapatkan
hasil indeks parkir tertinggi berada pada ruas jalan Manggis untuk
mobil sebesar 214,29 % dan pada ruas jalan Sultan agung unuk motor
sebesar 231,82%
TABEL V.6Indeks parkir on street di Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


f. TINGKAT PERGANTIAN PARKIR
Pada saat dilakukan survey parkir di sepanjang jalanHasanudin, jalan
Sultan agunng, jalan Salak, maupun jalan Manggisdapat diketahui
volume kendaraan selama waktu survey. Dari survey tersebut akan
diperoleh data Tingkat Pergantian Parkir (Turn Over), contoh
perhitungan di jalan Sultan agung untuk sepeda motor, sebagai berikut
TO

Volume Parkir

ruang parkir tersedia


TO

721
84

74

8.583 dibulatkan 9 kali pergantian atau 9 kend./petak

Tingkat pergantian parkir tiap kendaraan di tiap ruas parkir on street


dapat dilihat pada tabel (V.7)
TABEL V.7Tingkat pergantian parkir on street di Kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


Dari tabel (V.7) dapat diketahui bahwa tingkat pergantian kendaraan
untuk sepeda motor lebih tinggi di bandingkan mobil, dikarenakan
tingkat pergantian kendaraan ini di asumsikan bahwa kendaraaan yang
parkir hanya menggunakan petak parkir yang tersedia untuk sepeda
motor, namun pada kenyataannya penggunaan parkir untuk sepeda
motor tidak hanya pada petak parkir yang telah disediakan, namun
juga menggunakan bagian bagian kosong diantara mobil yang parkir
serta petak petak parkir mobil yang kosong,
g. PERMINTAAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR
Berdasarkan data hasil survey yang di dapat dari survai patroli parkir,
dapat diketahui kebutuhan ruang parkir untuk tiap-tiap ruas jalan yang
sesuai volume kendaraan parkir dan lamanya kendaraan tersebut

75

parkir.Sebagai contoh perhitungan yaitu untuk jenis kendaraan motor


pada jalan Sultan agung;
Kebutuhan ruang parkir =

total akumulasi x rata-rata durasi

lama survai
=1,664 x 0.79= 110 SRP
12 jam
Kebutuhan ruang parkir mobil terbanyak berada pada ruas jalan Sultan
agung dengan jumlah SRP sebanyak 82, dan kebutuhan ruang parkir
motor sebanyak 110 SRP.Selengkapnya untuk kebutuhan ruang parkir
untuk masingmasing ruas jalan di kawasan Perbelanjaan kota
Pekalongan dapat di lihat pada tabel (V.8)
TABEL V.8Kebutuhan ruang parkir on street di Kawasan Perbelanjaan
Kota Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


h. KEBUTUHAN LUAS LAHAN PARKIR
Untuk mengetahui luas lahan parkir yang dibutuhkan harus
berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan ruang parkir dari masing
masing

jenis

kendaraan

serta

ruang

membelok

kendaraan

76

tersebut.Untuk contoh perhitungan yaitu perhitungan luas lahan parkir


yang di butuhkan untuk jenis kendaraan mobil di jalan Sultan agung.
LuasParkir

Luas SRP X Kebutuhan Ruang Parkir

12,5 meter2 X 74 kendaraan

= 929 meter2
untuk luas total kebutuhan lahan parkir dapat di lihat pada tabel (V.9)
TABEL V.9Kebutuhan luas parkir on street di Kawasan Perbelanjaan
Kota Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


Setelah melakukan perhitungan analisis kebutuhan luas lahan parkir, di
ketahui bahwa total luas lahan yang di butuhkan untuk parkir di
kawasan perbelanjaan kota pekalongan adalah 2389 meter 2. Hasil
analisis kebutuhan luas parkir yang telah di lakukan, selanjutnya di
gunakan untuk pedoman dalam menyiapkan luas lahan yang akan di
gunakan sebagai parkir off street, apabila luas lahan yang nantinya di
jadikan lokasi parkir off street sesuai dengan perhitungan kebutuhan
luas parkir maka fasilitas parkir off street berupa taman parkir, apabila
tidak ada lahan yang luasnya sesuai dengan perhitungan parkir off
street maka fasilitas parkir off street berrupa gedung parkir.

77

2. KINERJA RUAS JALAN DI KAWASAN PERBELANJAAN KOTA


PEKALONGAN
Ruas jalan pada kawasan perbelanjaan kota Pekalongan merupakan ruas
jalan kelas Kolektor sekunder, yang memiliki volume lalu lintas yang
cukup tinggi. Kawasan perbelanjaan kota pekalongan terdiri dari 15 ruas
jalan dengan 3 simpang yang dikendalikan APILL dan 2 simpang
prioritas. Untuk simpang yang dikendalikan dan simpang yang tidak
dikendalikan dengan APILL pada kawasan Perbelanjaan Kota Pekalongan
dapat dilihat pada tabel (V.10)
TABEL V.10 Pengaturan di Kawasan Perbelanjaan Kota Pekalongan

Sumber : Survai Inventarisasi


a. KODIFIKASI JARINGAN JALAN
Kodifikasi Jaringan jalan yatu memberikan penomoran atau kode pada
setiap titik simpul dan arah lalulintas pada semua ruas jalan serta
simpang yang menjadi obyek penelitian, yang di maksudkan untuk
memberikan kemudahan penulisanarus pergerakan lalulintas dan
obyek penelitian, kodifikasi ini di buat sesuai dengan kaedah
penomoran

yang

berlaku

dalam

manual

program

computer

78

pembebanan tranportasi Kodifikasi jalan yang terdapat pada kawasan


perbelanjaan kota pekalongan dapat dilihat pada Gambar (V.10)
b. KARAKTERISTIK RUAS JALAN DI KAWASAN
PERBELANJAAN KOTA PEKALONGAN
Ruas jalan perkotaan mempunyai karakteristik yang berbeda. Sebagai
contoh penurunan kapasitas pada jalan perkotaan yang di sebabkan
oleh hambatan samping yang berbeda seperti aktivitasnya ada yang
tinggi dan ada yang sedang, sehinggaakan mempunyai tingkat pelayan
yang berbeda-beda. Dari survai inventarisasi jalan didapatkan
karakteristik dan tipe jalan berdasarkan fasilitas prasarana jalan.
Ruas jalan yang terdapat pada kawasan perbelanjaan kota pekalongan
dapat dilihat pada tabel (V.11)yang memperlihatkan data kondisi
eksisting ruas jalan kawasan Perbelanjaan Kota Pekalonga, Sedangkan
untuk status jalanpada kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat di
lihat pada tabel (III.3) yang menjelaskan bahwa jalan yang menjadi
wilayah study yang saya lakukan memiliki status jalan kota sehingga
sesuai dengan KM 14 tahun 2006, yang menjelaskan bahwa jalan yang
bersetatus administrsi Kota dapat melakukan kegiatan parkir on street.
Dan ruas jalan yang menjadi prioritas utama dalam penelitian ini
adalah ruas jalan Jalan Hasanudin, Jalan Sultan agung, Jalan Salak,
dan Jalan Manggis, dimana ruas jalan ini mempunyai hambatan
samping yang tinggi sehingga mengurangi kapasitas jalan, yang
dikarenakan adanya kegiatan parkir di badan jalan atau on street
parking.

79

Sumber : Survai Inventarisasi


GAMBAR V.10 Kodifikasi ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan
c. KINERJA RUAS JALAN
Penilaian kinerja ruas jalan di kawasan Perbelanjaan Kota Pekalongan
pada studi ini menggunakan empat indikator.Yaitu, volume, V/C Ratio,
kecepatan, dan kepadatan lalu lintas. Data kinerja ruas jalan eksisting
yang di gunakan pada penelitian inidapat dari hasil Laporan Umum
Team PKL Kota Pekalongan tahun 2013, dan data hasil survai di
lokasi study.

80

TABEL V.11 Karakteristik ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota


Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


1) KAPASITAS RUAS JALAN
Kapasitas merupakan kemampuan jalan untuk menampung volume
kendaraan yang melalui jalan tersebut.Dari hasil analisis kapasitas

81

sperti pada tabel (V.12). Kapasitas terbesar terdapat pada JL. Dr.
Cipto (total 1 arah) dengan kapasitas sebesar 5,227.20 smp/jam.
2) VOLUME LALULINTAS
Volume lalu lintas didapatkan berdasarkan hasil survai pencacahan
lalu lintas terklarifikasi. Data volume dapat di lihat pada
tabel(V.13)sehingga dapat diketahui volume lalu lintas tertinggi
yaitu pada ruas jalan Dr. Cipto dengan jumlah volume 1714
smp/jam, dan volume terkecil pada ruas jalan Belimbing dengan
jumlah Volume 217 smp/jam
3) RASIO VOLUME KAPASITAS
Dari hasil analisis V/C Ratio dapat diketahui tingkat pelayanan
ruas jalan. Perhitungan rasio volume (dalam satuan mobil
penumpang) per kapasitas pada tiap ruas jalan di kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan, juga dapat menunjukan tingkat
pelayanan dari ruas jalan tersebut. Analisis V/C rasio dapat di lihat
pada tabel (V.14)
4) KECEPATAN
Kecepatan

ruas

jalan

adalah

kecepatan

kendaraan

untuk

menempuh ruas jalan yang di lalui.Kecepatan merupakan salah


satu indikator dalam penilaian unjuk kerja ruas jalan, setelah
diketahui volume dan V/C rationya maka dilakukan analisis
kecepatan. Data kecepatan di ruas jalan kawasan perbelanjaan kota
pekaongan dapat di lihat pada tabel (V.15)

82

5) KEPADATAN
Kepadatan ruas jalan dapat dihitung dengan cara volume lalu lintas
hasil survai pencacahan lalu lintas yang sudah dikonversikan
dalam satuan mobil penumpang dibagi dengan kecepatan hasil
survai pengamatan kendaraan bergerak. Untuk hasil analisis data di
lihat pada tabel (V.16)

83

TABEL V.12 Kapasitas ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota Pekalongan

Sumber : Laporan Umum Team PKL Kota Pekalongan

84

TABEL V.13 Volume ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota


Pekalongan

Sumber :Hasil Analisis

85

TABEL V.14 V/C Rasio ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota


Pekalongan

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.15Kecepatan ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan

86

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.16Kepadatan ruas jalan Kawasan Perbelanjaan Kota
Pekalongan

87

Sumber :Hasil Analisis

B. IDENTIFIKASI MASALAH

88

Dari hasil analisis data eksisting yang telah di lakukan pada ruas jalan
Kawasan Perbelanjaan kota pekalongan, dapat diketahui bahwa kinerja lalu
lintas pada ruas jalan tersebut, terutama pada ruas jalan Hasanudin, jalan
Sultan agung, jalan Manggis, dan jalan Salak dimana jalan ini memiliki v/c
rasio yang termasuk tinggi, dan pada ruas jalan ini juga terdapat kegiatan
Parkir on street untuk mendukung kegiatan transaksi jual beli. Dengan adanya
kegiatan Parkir on street mengakibatkan lebar efektif jalan dan kapasitan ruas
jalan tersebut berkurang. Parkir on street atau parkir di badan jalan di kawasan
perbelanjaan kota pekalongan di karenakan tidak adanya lahan parkir off
street atau lahan parkir yang disediakan, maka dari itu perlu adanya
menejemen parkir berupa penataan sudut pakir optimal dan perencanaan
parkir off street atau pengalihan parkir dari parkir on street atau badan jalan ke
parkir off street atau lahan parkir di luar badan jalan.
1. TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN EKSISTING
Hasil analisis dari proses pembebanan ruas jalan pada kondisi eksisting,
dapat diketahui bahwa kinerja lalu lintas pada kawasan Perbalanjaan Kota
Pekalongan menunjukkan adanya permasalahan. Ruasruas jalan yang
bermasalah yang memiliki V/C ratio di atas standar pelayanan yang di
tetapkan dalam KM 14 tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu
lintas di jalan, dapat diketahui pada tabel (V.17) Hasil pembebanan
perjalanan, didapatkan kinerja pelayanan ruas jalan eksisting terburuk
dengan hambatan sampingYaituruas jalan Hasanudin, Jalan Sultan Agung,
Jalan Salak, Jalan Manggis dengan tingkat pelayanan C. sehingga ruas
jalan tersebut merupakan objek utama penelitian studi ini.
TABEL V.17 Tingkat pelayanan ruas jalan Kawasan Perbelanjaan
Kota Pekalongan

89

Sumber :Hasil Analisis


C. SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH
Melihat permasalahan-permasalahan yang ada pada Kawasan Perbelanjaan
kota pekalongan tersebut khususnya pada ruas jalan Hasanudin, Jalan Sultan
agung, Jalan Salak, dan Jalan Manggis untuk memberikan kenyamanan bagi
pengguna jalan raya, maupun para pengguna fasilitas parkir. Maka di berikan
dua solusi untuk memecahkan masalah yang ada, solusi yang di gunakan
untuk meningkatkan unjuk kinerja ruas jalan tersebut adalah; mengatur sudut
parkir secara optimal, dan pemindahan parkir dari on street menjadi parkir off
street.
1. OPTIMALISASI SUDUT PARKIR

90

Optimalisasi sudut parkir untuk parkir on street lebih mengutamakan


indikator besarnya kapasitas efektif ruas jalan yang memiliki fasilitas
parkir on street, hal tersebut bertujuan agar terjadi peningakatan kinerja
pada ruas jalan tersebut. Karena apabila ruas jalan terjadi peningkatan
kapasitas , maka kecepatan pada ruas jalan tersebut akan bertambah, dan
kepadatan akan berkurang sedangkan optimalisasi sudut parkir untuk
parkir off street lebih mengutamakan indikator besarnya kapasitas satuan
ruang parkir pada suatu wilayah, karena pada parkir off street yang di
utamakan adalah kemampuan dalam menampung banyaknya kendaraan
yang ingin melakukan kegiatan parkir di wilayah tersebut, sehingga
deaman yang ada di wilayah tersebut dapat terlayani untuk melakukan
kegiatan parkir.
a. MANAJEMEN KAPASITAS
Manajemen Kapasitas adalah upaya manajemen dengan cara
penggunaan kapasitas seefektif mungkin.baik pada kapasitas Ruas
Jalan, maupun pada kapasitas Satuan Ruang Parkir hal ini di lakukan
untuk memberikan pandangan kepada pemerintah dalam melakukan
optimalisasi sudut parkir, yang di harapkan dapat menghasilkan hasil
akhir yang sesuai dengan kebutuhan berupa peningkatan pelayanan.
1) PERUBAHAN KAPASITAS JALAN
Perubahan kapasitas jalan yang di sebakan karena
adanya perubahan sudut parkir, yang merupakan
kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalulintas yang telah di rubah dalam satuan

91

mobil

penumpang

dalam

satuan

waktu

tertentu.perubahan kapasitas jalan tersebut dapat


diketahui dari tabel (V.18) sampai (V.22)Hasil dari
analisis perubahan kapasitas ruas jalan dengan perubahan sudut
parkir, didapatkan hasil bahwa perubahan sudut parkir yang
semakin kecil dari keadaan eksisting membuat kapasitas ruas jalan
bertambah besar, sedangkan apabila sudut parkir di perbesar dari
sudut parkir eksisting menyebabkan pengurangan kapasitas ruas
jalan. Untuk ruas jalan Hasanudin dan ruas Jalan Sultan agung
masi dapat di rubah ke sudut 300dan sudut 00untuk mendapatkan
kapasitas ruas jalan yang lebih besar, sedangkan untuk ruas jalan
Manggis dan jalan Salak tidak dapat melakukan perubahan sudut
parkir da harus melakukan pemindahan parkir off street untuk
meningkatkan kinerja ruas jalan tersebut, karena pada ruas jalan
tersebut sudah menggunakan sudut 00 pada kondisi eksisting.
2) PERUBAHAN KAPASITAS SATUAN RUANG PARKIR
Perubahan kapasitas Satuan Ruang Parkir yang di sebakan karena
adanya perubahan sudut parkir dapat memperlihatkan perubahan
kapasitas satuan ruang parkir di suatu lokasi parkir.Yang di mana
kapasitas satuan ruang parkir merupakan kemampuan ruang parkir
untuk menampung deaman yang menggunakan fasilitas parkir
tersebut.Hasil dari analisis perubahan kapasitas Satuan

Ruang

Parkir dengan perubahan sudut parkirdapat di lihat dari tabel


(V.23) sampai tabel (V.27) didapatkan hasil bahwa perubahan
sudut parkir yang semakin besar dari keadaan eksisting membuat
kapasitas Satuan Ruang Parkir bertambah banyak, sedangkan

92

apabila sudut parkir di perkecil dari sudut parkir eksisting


menyebabkan pengurangan jumlah kapasitas Satuan Ruang Parkir
semakin berkurang. hal ini menjelaskan bahwa perubahan
kapasitas ruas jalan dan perubahan kapasitas Satuan Ruang Parkir
memiliki karakteristik yang berlawanan dalam perubahan sudut.
Dalam hal ini kapasitas satuan ruang parkir lebih di utamakan pada
fasilitas parkir off street, sedangkan pada parkir on street kurang
memperhatikan kapasitas satuan ruang parkir karena kinerja ruas
jalan tersebut lebih di utamakan pada penerapan parkir on street.
b. PERHITUNGAN KECEPATAN ARUS BEBAS
Perhitungan kecepatan arus bebas merupakan indikator penting kinerja
ruas jalan dalam menentukan pengaturan parkir di badan jalan (on
street parking) dan sangat mempengaruhi kelancaran arus lalu
lintas.hasil analisis unuk kecepatan arus bebas berdasarkan besar sudut
parkir dapat di lihat dari tabel (V.28) sampai (V.32) di dapatkan hasil
bahwa semakin besar lebar efektif jalan maka kecepatan ars bebas
yang di hasilkan akan semakin tinggi, hal ini membuktikan bahwa
besarnya kapasitas jalan dapat mempengaruhi kecepatan arus bebas
pada ruas jalan tertentu.

93

TABEL V.18 Perubahan kapasitas jalan dengan sudut 00

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.19 Perubahan kapasitas jalan dengan sudut 300

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.20 Perubahan kapasitas jalan dengan sudut 450

Sumber :Hasil Analisis

94

TABEL V.21 Perubahan kapasitas jalan dengan sudut 600

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.22 Perubahan kapasitas jalan dengan sudut 900

Sumber :Hasil Analisis

95

TABEL V.23 Perubahan SRP sudut 00

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.24 Perubahan SRP sudut 300

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.25 Perubahan SRP sudut 450

Sumber :Hasil Analisis

TABEL V.26 Perubahan SRP sudut 600

96

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.27 Perubahan SRP sudut 900

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.28 Kecepatan arus bebas sudut 00

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.29 Kecepatan arus bebas sudut 300

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.30 Kecepatan arus bebas sudut 450

97

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.31 Kecepatan arus bebas sudut 600

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.32 Kecepatan arus bebas sudut 900

Sumber :Hasil Analisis


c. PERAMALAN JANGKA WAKTU OPTIMAL SUDUT PARKIR
Peramalan jangka waktu optimal sudut parkir di gunakan untuk
memperkirakan lama waktu evekif dalam menerapkan sudut parkir di
suatu ruas jalan, agar kinerja jalan tetap baik. sebelum melakukan
peramalan jangka waktu optimal ada pula yang harus di lakukan yaitu
mengetahui

tingkat

pertumbuhan

jumlah

kepemilikan

kendaraan.Tingkat pertumbuhan kendaraan merupakan rata rata


pertumbuhan kendaraan di suatu wilayah pertahun, dan selanjutnya

98

tingkat pertumbuhan kendaraan ini dapat di gunakan untuk


Meramalkan jumlah volume kendaraan tahun rencana, tingkat
pertumbuhan kendaraan dapat di lihat pada tabel (V.33)
TABEL V.33 Tingkat pertumbuhan kepemilikan kendaraan.

Sumber :Hasil Analisis


Dari analisis yang telah di lakukan, mendapatkan hasil rata-rata
pertumbuhan kendaraan di Kota Pekalongan adalah 6,25% per tahun.
1) PERAMALAN JUMLAH VOLUME KENDARAAN TAHUN
RENCANA
Dalam melakukan peramalan terhadap jumlah volumen kendaraan
yang direncanakan, diperlukan data jumlah volume pada tahun
sekarang dan tingkat pertumbuhan kendaraan. Untuk mengetahui
jumlah volumen kendaraan pada tahun target digunakan rumus
tingkat pertumbuhan. Dengan teknik ini maka diasumsikan
pertumbuhan kendaraan akan berganda dengan sendirinya. Hasil
analisis dapat di lihat pada tabel (V.34). Adapun rumus yang
digunakan adalah;
Dimana :

Pt = Po ( i + 1 ) n

99

Pt = Jumlah volume kendaraan tahun target


Po = Jumlah volume kendaraan tahun dasar
i

= Tingkat pertumbuhan kendaraan

= Jumlah tahun (tahun prediksi dikurangi tahun dasar)


TABEL V.34 Pertumbuhan kepemilikan kendaraan.

Sumber :Hasil Analisis


2) PERAMALAN V/C RASIO
Hasil peramalan V/C Ratio dapat memperkirakan tingkat
pelayanan ruas jalan di masa yang akan datang. Perhitungan rasio
volume tahun rencana (dalam satuan mobil penumpang)

per

kapasitas pada tiap ruas jalan di kawasan Perbelanjaan Kota


Pekalongan dengan perbedaan besar sudut parkir dapat di lihat dari
tabel (V.35) sampai (V.39)

TABEL V.35Peramalan V/C rasio sudut parkir 00

100

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.36Peramalan V/C rasio sudut parkir 300.

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.37Peramalan V/C rasio sudut parkir 450.

Sumber :Hasil Analisis

TABEL V.38Peramalan V/C rasio sudut parkir 600.

101

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.39Peramalan V/C rasio sudut parkir 900

Sumber :Hasil Analisis


Setelah di lakukan analisis v/c kita dapat menentukan LOS jalan
yang sesuai dengan KM 14 Tahun 2006 hasilnya dapat di lihat
pada tabel (V.40) sampai tabel (V.44)
TABEL V.40Peramalan jangka waktu optimal sudut prkir 00

Sumber :Hasil Analisis

TABEL V.41Peramalan jangka waktu optimal sudut prkir 300

102

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.42Peramalan jangka waktu optimal sudut prkir 450

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.43Peramalan jangka waktu optimal sudut prkir 600

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.44 Peramalan jangka waktu optimal sudut prkir 900

Sumber :Hasil Analisis


Dari hasil analisis yang telah di lakukan dalam peramalan jangka
waktu optimal sudut parkir dengan sudut 90 0 tabel (V.44) dan
sudut 600 tabel(V.43)menyatakan bahwa sudut parkir dengan sudut

103

900 dan 600sudah tidak dapat di pergunakan lagi, kerena level of


service ruas jalan tersebut sudah melebihi nilai minimum. Untuk
sudut 450 pada jalan Hasanudin, dan jalan Sultan agung sudah
berada pada tahap arus tidak stabil tetapi masi dapat di pergunakan
sampai tahun 2014 untuk jalan Hasanudin, dan sampai tahun 2015
Untuk jalan Sultan agung, selain itu jalan Hasanudin dan jalan
Sultan agung masi dapat di rubah ke sudut 300 dan 00dengan
jangka waktu optimal sudut 300 untuk kedua jalan tersebut adalah
4 tahun atau sampai tahun 2017, dan untuk sudut 0 0 memiliki
jangka waktu selama 6 tahun atau sampai tahun 2019, sedangkan
untuk jalan Manggis dan jalan Salak, sudah tidak dapat dilakukan
perubahan sudut karena sudut parkir eksisting pada ruas jalan
tersebut sudah 00 yang dapat bertahan sampai tahun 2014 untuk
jalan Salak, dan sampai tahun 2015 untuk jalan Manggis.level of
service di sesuaika dengan KM 14 tahun 2006, yang menjelaskan
bahwa kelas jalan Kolektor sekunder minimal memiliki LOS
dengan nilai( C ) dan pada tahun maksima untuk jangka waktu
optimal sudut parkir 00 juga menandakan bahwa jalan yang terkait
harus menghilangkan kegiatan parkir on street karena pada ruas
jalan terebut dengan sudut 00 sudah mencapai titik pelayanan
minimum, dapat di simpulkan bahwa ruas jalan tersebut sudah
tidak layak untuk melakukan kegiatan parkir on street. Dan harus
memindahkan fasilitas parkir dari on street menjadi fasilitas parkir
off street.

d. PERAMALAN KEBUTUHAN PARKIR

104

Peramalan

kebutuhan

parkir

berfungsi

untuk

memperkirakan

kebutuhan satuan ruang parkir pada tahun rencana, sehingga hasil


analisis ini dapat di jadikan sebagai pedoman untuk menentukan
jumlah SRP pada parkir off street sehingga kebutuhan parkir pada
fasilitas parkir off street dapat memenuhi pada tahun rencana,
Pertumbuhan kendaraan secara keseluruhan dari tahun 2007 sampai
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel (V.33) Berdasarkan tabel (V.33)
dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan mengalami kenaikan sebesar
6,25% dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Jadi untuk
memprediksi kebutuhan parkir pada tahun rencana di asumsikan sama
dengan pertumbuhan yang diambil dari pertumbuhan kepemilikan
kendaraan yaitu 6,25 % tiap tahun hasil analisis peramalan kebutuhan
parkir dapat di lihat pada tabel (V.45) dan (V.46)
TABEL V.45Peramalan jumlah kebutuhan parkir sepeda motor

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.46Peramalan jumlah kebutuhan parkir mobil

Sumber :Hasil Analisis


e. TUNDAAN

105

tundaan lalu lintas rata-rata untuk semua kendaraan bermotor di jalan


utama yang ditentukan oleh arus lalu lintas (Q) dan derajat kejenuhan (
DS).Untuk perhitungan dapatmenggunakan rumus (II.10) untuk DS
0.6dan rumus (II.11) untuk DS > 0.6, hasil perhitungan hasil
perhitungan tundaan dapat di lihat pada tabel (V.47)
TABEL V.47 Peramalan tundaan

Sumber :Hasil Analisis


Dari hasil analisis yang telah di lakukan, dapat di ketahui bahwa
tundaan akan semakin lama apabila sudut yang di gunakan semakin
besar, dan tundaan akan semakin cepat apabila menggunakan sudut
parkir yang lebih kecil. Hal tersebut di karenakan kemudahan manufer
dalam melakukan kegiatan parkir.
f. ANTRIAN
Peramalan antrian berfungsi untuk memperkirakan panjang antrian
yang terjadi dalam satu ruas jalan dengan hambatan samping berupa
parkir onsreet,dengan menggunakan rumus (II.12) untuk batas bawah
dan (II.13) untuk batas atas, hasil penelitian dapat di lihat pada tabel
(V.48)
TABEL V.48 Peramalan antrian

106

Sumber :Hasil Analisis


Dari hasil analisis yang telah di lakukan di peroleh hasil antrian terpendek
yaitu

pada jalan Sultan agung degan sudut 00 sebesar 12,9 42,7%

sedangkan sudut 900 tidak dapat di gunakan pada semua ruas jalan kawasan
perbelanjaan yang memiliki parkir on street kerena antrian sudah melebihi
100% panjang yang ada. Sedangkan untuk sudut 60 0 tidak dapat di gunakan
pada ruas jalan Manggis dan jalan Salak.

g. PENENTUAN SUDUT PARKIR OPTIMAL


Penentuan sudut parkir optimal bertujuan untuk menentukan sudut
parkir yang cocok di terapkan pada setiap ruas jalan yang memiliki
kegiatan parkir on street di kawasan perbelanjaan kota Pekalongan,
dan merupakan salah satu solusi atau out put hasil dari penelitian yang
telah di lakukan untuk jangka pendek.Sedangkan untuk jangka
panjangnya berupa rencana parkir off street. Untuk penentuan sudut
parkir optimal menggunakan perengkingan sederhana, sehingga di
dapatkan hasil sudut optimal untuk ruas jalan Hasanudin, ruas jalan
Sultan agung, ruas jalan Manggis, dan ruas jalan Salak sebesar 0 0 dan
untuk hasil perengkingan dapat di lihat pada tabel (V.49) sampai tabel
(V.52)
TABEL V.49 Perengkingan ruas jalan Hasanudin

107

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.50Perengkingan ruas jalan Sultan agung

Sumber :Hasil Analisis


TABEL V.51Perengkingan ruas jalan Salak

Sumber :Hasil Analisis

TABEL V.52Perengkingan ruas jalan Manggis

108

Sumber :Hasil Analisis


Akan tatapi apabila di lihat dari kapasitas jumlah SRP yang di hasilkan
tidak sesuai dengan kebutuhan SRP yang ada, sehingga untuk
kekurangan jumlah SRP di alihkan ke parkir off street, karena apabila
di berlakukan parkir on street di ruas jalan lain maka akan terjadi
hambatan baru karena parkir di kawasan perbelanjaan kota
pekalongan.
2. PARKIR OFF STREET
Taman parkir (off street parking) dikatakan sebagai tempat awal atau
berakhirnya suatu pergerakan, selain itu taman parkir berfungsi sebagai
bagian dari pelayanan umum yaitu pelayanan penitipan kendaraan atau
tempat pemberhentian sementara selagi pengunjung ada keperluan lain
sehingga pengunjung berharap taman parkir yang aman dan nyaman,
untuk rencana lokasi parkir off street terdapat di sebelah utara kawasan
perbelanjaan kota pekalongan yang dapat di lihat pada gambar (III.9)
a. STANDAR GEDUNG PARKIR
Taman parkir yang disiapkan harus memenuhi fasilitas berikut ini:
1) jalur keluar masuk kendaraan yang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

109

2) Jalur sirkulasi yang lancar untuk kendaraan.


3) Ruang manuver yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Ruang check-in kendaraan yang berfungsi sebagai ruangan
pencatat kendaraan masuk dan mengambil tiket penitipan
kendaraan.
5) Ruang check-out kendaraan yang berfungsi sebagai ruangan
penyerahan tanda bukti / tiket penitipan apabila kendaraan
akan meningggalkan taman parkir.
6) Ruang operasional dalam pengelolaan parkir.
7) Rambu rambu dan petunjuk informasi.
8) Fasilitas pejalan kaki.
9) Pos jaga.
10) Tempat sampah.
11) Ruang informasi.
12) Drainase yang memadai.
13) Toilet.
14) Hydrant pemadam kebakaran.
15) Juru parkir kendaraan.
16) System informasi parkir.
17) Kamera CCTV.
18) Tempat ibadah (mushola)
19) Kantin

b. MANAJEMEN OPRASIONAL GEDUNG PARKIR

110

Untuk mendapatkan kondisi gedung parkir yang aman, lancar dan


terkendali dalam operasional taman parkir maka perlu dilakukan
manajemen operasional yang baik.
Dalam pelakasanaan operasional dilakukan oleh pegawai UPTD
Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Pekalongan.
Untuk itu dibutuhkan personil dalam pelaksanaanya, 4 orang sebagai
petugas keamanan, 10 orang sebagai juru parkir, 4 orang penjaga loket
masuk dan keluar, 2 orang sebagai operator, total membutuhkan 20
orang dalam pelaksanaan operasional taman parkir tersebut.
Sedangkan untuk simtem pengambilan karcis parkir menggunakan
karcis yang diberikan oleh operator di dalam loket pengambilan dan
pengembalian karcis parkir.
c. DESAIN GEDUNG PARKIR
Gedung parkir ini akan dibangun diatas lahan seluas 3200 m 2 yang
terletak di sebelah utara kawasan perbelanjaan kota pekalongan..
Desain taman parkir ini menyesuaikan dengan hasil analisis
perhitungan kebutuhan parkir dan analisis perhitungan sudut parkir
900.

d. TARIF PARKIR

111

Untuk tarif parkir yang direncanakan ialah;


Tabel V.53 Tarif Parkir
No

Jenis Kendaraan

Satu jam pertama

1
2

Mobil
Motor

Rp 3.000,00
Rp 2.000,00

satu jam
berikutnya
Rp 2.000,00
Rp 1.000,00

Sumber : UPTD Perparkiran DISHUBPARBUD Kota Pekalongan


Dengan tarif pada tabel (V.53) pendapatan pertahun taman parkir
dengan asumsi kendaraan baik roda empat dan sepeda motor yang
parkir masing masing 160 kendaraan roda empat dan 198 sepeda
motor yang parkir selama 1 jam adalah Rp 876.000,00 dalam satu hari
memperoleh

sebanyak

Rp

10.512.000,00,

dalam

satu

tahun

memperoleh sebanyak Rp 2.775.168.000,00


e. ANALISIS JALURSIRKULASI KENDARAAN
Untuk pemilihan jalur sirkulasi kendaraan dengan luas lahan hanya
3200 m2 maka jalur sirkulasi yang memungkinkan yaitu dengan jalur
sirkulasi satu arah dengan lebar 6.2 meter, hal ini cukup
memungkinkan dan telah memenuhi standar lebar jalur sirkulasi dalam
pedoman perencanaan dan pengoperasian fasilitas parkir yang
direktorat BSLLAK Dirjend Perhubungan Darat. Selain itu untuk
menggunakan jalur sirkulasi 2 arah luas lahan kurang memungkinkan
untuk dilakukan karena dapat memakan lahan parkir selain itu apabila
luas area tidak memungkinkan jalur sirkulasi kurang optimal dan dapat
menimbulkan hambatan dalam sirkulasi kendaraan.
f. ANALISIS PINTU KELUAR DAN MASUK

112

Analisis ini dilakukan untuk dapat mengetahui letak pintu keluar dan
masuk yang optimum, artinya tidak mengganggu kelancaran lalu lintas
pada ruas jalan. Dengan desain pintu parkir 3 meter untuk mobil dan 2
meter untuk sepeda motor, dan dapat menampung tiiga mobil
berurutan, dengan jarak antar mobil sekitar 1,5 meter, 0leh karena itu
panjang pintu keluar masuk sepanjang 15 meter. Dapat dilihat pada
gambar (V.11) ruas jalan Raden saleh terletak pada sisi barat dengan
tingkat pelayanan jalan B, yang memiliki V/C 0.66 dan volume pada
jam puncak yaitu 421.4 smp/jam, sedangkan ruas jalan Patiunus
terletak pada sisi selatan dengan tingkat pelayanan jalan A, yang
memiliki V/C 0.4 dan volume pada jam puncak 611.3 smp/jam . Hal
ini yang menyebabkan penentuan pintu keluar dan masuk yang terletak
pada ruas jalan patiunus, Hal tersebut di sebabkan karena apabila pintu
keluar terletak pada ruas jalan Raden saleh dapat mempengaruhi
kelancaran pada ruas jalan tersebut hal tersebut di karenakan jalan
patiunus memiliki V/C rasio yang lebih rendah di bandingkan V/C
rasio di jalan Raden saleh. Dan kondisi jalan yang datar menyebabkan
kendaraan lebih mudah dan aman dalam melakukan manufer untuk
masuk ke lokasi parkir.
g. ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SETELAH TIDAK ADA
PARKIR ON STREET
Analisis ini di maksudkan untuk melihat kinerja ruas jalan setelah di
hilangkannya kegiatan parkir on street.
1) KAPASITAS RUAS JALAN SETELAH TIDAK ADA
PARKIR ON STREET

113

Kapasitas jalan merupakan ruang lintas yang dilalui oleh


kendaraan, yang besarnya tergantung pada banyak faktor
diantaranya adalah lebar efektif jalan yang digunakan untuk lalu
lintas kendaraan. Dengan membandingan kondisi eksisting lebar
efektif ruas jalan sebesar 6.5 m dengan setelah dilakukan
pemindahan lokasi parkir on street menjadi parkir off street dan
melarang pedagang kaki lima berjualan di badan jalan maka lebar
ruas efektif jalan menjadi 13 m. perubahan kapasitas dapat di lihat
pada tabel (V.55) yang menjelaskan dengan tidak adanya kegiatan
parkir on street pada ruas jalan di kawasan perbelanjaan kota
pekalongan, menyebabkan terjadinya penambah kapasitas jalan
sebesar 421.52 pada ruas jalan Hasanudin. Sebesar 421.52 pada
ruas jalan Sultan agung, 229.68 pada ruas jalan salak dan penam
bahan kapasitas sebesar 229.68 pada ruas jalan manggis.
2) ANALISIS V/C RASIO SETELAH TIDAK ADA PARKIR ON
STREET
Dalam analisis V/C ratio ini menggunakan volume lalu lintas yang
sama dengan kondisi eksisting yang ada, hal ini ditujukan agar
terlihat pengaruh kapasitas terhadap V/C ratio. Setelah di lakukan
analisis tabel (V.56) Dengan tidak adanya kegiaatan parkir on
street kapasitas ruas jalan dapat berfungsi secara efektif, dan hal ini
membuktikan bahwa kapasitas sangat berpengaruh terhadap V/C
rasio ruas jalan tersebut.
3) ANALISIS KECEPATAN ARUS BEBAS SETELAH TIDAK
ADANYA PARKIR ON STREET

114

TABEL V.54Kecepatan arus bebas tanpa parkir on street

Sumber : Hasil Analisis


Dengan tidak adanya kegiatan parkir on street, kecepatan arus
bebas pada ruas jalan dapat berfungsi secara efektif, Dari hasil
yang di peroleh bahwa dengan tidak adanya kegiatan parkir on
street kecepatan arus bebas pada ruas jalan Sultan agung dan jalan
Hasanudin menjadi 41,895 km/jam dan untuk jalan Manggis dan
salak menjadi 38,808 km/jam, hasil perhitungan dapat di lihat pada
tabel (V.54).

115

GAMBAR V.11 Lay out parkir off street lantai 1

116

GAMBAR V.12 Lay out parkir off street lantai 2

117

GAMBAR V.13 Lay out parkir off street lantai 3

118

GAMBAR V.14 Lay out parkir off street lantai 4

119

TABEL V.55Kapasitas ruas jalan tanpa parkir on street

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.56V/C Rasio ruas jalan tanpa parkir on street
NODE

NAMA RUAS

NO

Sumber : Hasil Analisis

JALAN

AWAL
203

AKHIR
202

202

402

401

201

AGUNG
JL. MANGGIS

202

401

JL. SALAK

JL. HASANUDIN
JL.SULTAN

V/C
Th
2013
0.53
0.53
0.60
0.61

120

4) ANALISIS KECEPATAN SETELAH TIDAK ADA


PARKIR ON STREET
TABEL V.57Analisis kecepatan tanpa parkir on street

Sumber : Hasil Analisis


Dengan tidak adanya kegiatan parkir on street, kecepatan pada
ruas jalan dapat berfungsi secara efektif, Dari hasil yang di
peroleh bahwa dengan tidak adanya kegiatan parkir on street
kecepatan pada ruas jalan Sultan agung dan jalan Hasanudin
menjadi 35 km/jam dan untuk jalan Manggis dan salak menjadi
31 km/jam hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel (V.57).
5) ANALISIS KEPADATAN SETELAH TIDAK ADA
PARKIR ON STREET
TABEL V.58Analisis kepadatan tanpa parkir on street

Sumber : Hasil Analisis


Dengan tidak adanya kegiatan parkir on street, kepadatan pada
ruas jalan dapat berkurang, Dari hasil yang di peroleh bahwa
dengan tidak adanya kegiatan parkir on street kepadatan pada

121

ruas jalan Sultan agung menjadi 24,75 smp/km, jalan


Hasanudin menjadi 25,15smp/km , jalan Manggis menjadi
29,41smp/km

dan

salak

menjadi

29,81smp/km,

hasil

perhitungan dapat di lihat pada tabel (V.58).


D. ANALISIS NILAI WAKTU
Setelah dilakukan kajian terhadap permasalahan dengan menggunakan
kinerja ruas jalan, selanjutnya akan dihitung kerugian materil terhadap
permasalahan yang ada akibat adanya parkir on street. Nilai waktu di
definisikan sebagai jumlah uang yang di sediakan seseorang untuk di
keluarkan dalam hal ini pengguna jasa atau penumpang untuk menghemat
suatu unit waktu perjalanan (O.Z. Tamin, 2000).Besarnya nilai waktu
sangat bervariasi tergantung konteks pilihan transportasi, pendapatan per
kapita masyarakat, kondisi dan keadaan makro ekonomi suatu Negara.
Berikut adalah proses analisa nilai waktu perjalanan di Kota Pekalongan.
1. PERHITUNGAN NILAI DARI FAKTOR-FAKTOR PENENTU
NILAI WAKTU PERJALANAN
Berikut data terkait nilai dari faktor-faktor penghitungan di atas untuk
menentukan nilai waktu orang di dalam 1 (satu) jam pada kondisi
eksisting:
a. Jumlah Penduduk Kota Pekalongan
Jumlah penduduk Kota Pekalongan menurut Kota Pekalongan
Dalam Angka Tahun 2013 adalah berjumlah 290.347 jiwa.
b. Jumlah Tenaga kerja Kota Pekalongan
Jumlah Tenaga kerja Kota Pekalongan menurut Kota Pekalongan
Dalam Angka Tahun 2013 adalah berjumlah 26.052 jiwa.

122

c. Jam Kerja Dalam 1 Hari


Jam kerja dalam 1 hari di peroleh dengan mengansumsikan bahwa
rata-rata orang bekerja di dalam 1 hari selama 8 jam.
d. Hari Kerja 1 Tahun
Hari kerja di dalam 1 tahun di peroleh dengan asumsi bahwa orang
bekerja di dalam 1 minggu 6 kali kecuali pada hari minggu.Jadi di
dapatkan nilai hari kerja di dalam 1 tahun adalah 264 hari.
e. Pendapatan Perkapita Tahun 2010
Pendapatan per kapita Kota Pekalongan tahun 2013 adalah Rp.
16.131.986,33.
f. Pendapatan Perkapita Per hari
Pendapatan perkapita per hari di dapatkan dari perbandingan
pendapatan per kapita penduduk tahun 2013 di banding dengan
hari kerja di dalam 1 tahun.Sehingga di peroleh nilai pendapatan
per kapita per hari sebesar Rp. 61.106,01.
g. Pendapatan Per kapita Per Jam
Pendapatan per kapita perjam penduduk Kota Pekalongan sebesar
Rp. 7.638.,25.
h. Pendapatan Per kapita Per Menit
Pendapatan per kapita permenit penduduk Kota Pekalongan
sebesar Rp. 127,30.
i. Pendapatan Per kapita Per Detik
Pendapatan per kapita perdetik penduduk Kota Pekalongan sebesar
Rp. 2,121.

123

j. Faktor Okupansi
Untuk menentukan jumlah orang yang melakukan perjalanan pada
satu jam tersibuk pada ruas jalan Hasanudin, ruas jalan Sultan
agung, ruas jalan Salak, dan ruas jalan Manggis yaitu dengan
dikalikan

faktor okupansi sesuai dengan jenis kendaraannya,

Jumlah Total

di ruas jalan Hasanudin adalah = 2319.42, di

bulatkan menjadi 2319 orang. Rinciannya dapat di lihat pada tabel


(V.59), untuk Jumlah Total di ruas jalan Sultan agung adalah =
2563,66, di bulatkan menjadi 2564 orang. Rinciannya dapat di lihat
pada tabel (V.60), Jumlah Total di ruas jalan Salak adalah =
2979,21, di bulatkan menjadi 2979 orang. Rincian dapat di lihat
pada tabel (V.61), dan Jumlah Total di ruas jalan Manggis adalah =
3110,99, di bulatkan menjadi 3111 orang.rincian dapatdi lihat pada
tabel (V.62)
TABEL V.59Faktor okupansi di jalan Hasanudin

Sumber : Hasil Analisis

124

TABEL V.60Faktor okupansi di jalan Sultan agung

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.61Faktor okupansi di jalan Salak

Sumber : Hasil Analisis

125

TABEL V.62Faktor okupansi di jalan Manggis

Sumber : Hasil Analisis


2. WAKTU PERJALANAN
Waktu perjalanan di peroleh dari perhitungan jarak tempuh di bagi
dengan kecepatan perjalanan, hasil analisis dapat di lihat pada tabel
(V.63) dengan memperhitungkan waktu perjalanan kita dapat
mengetahui lama waktu yang di butuhkan untuk melalui ruas jalan
tersebut, dari hasil perhitungan yang telah di lakukan di dapatkan hasil
pada saat kondisi eksisting untuk melewati ruas jalan Hasanudin
selama 52,29 detik, jalan Sultan agung selama 81,90 detik, jalan
Manggis selama 38,08 detik, dan pada jalan Salak selama 38,26 detik,
sedangkan setelah dilakukan menejemen yaitu berupa pemindahan
kegiatan parkir on street ke parkir off street di dapatkan hasil untuk
melewati ruas jalan Hasanudin selama 40,85 detik, jalan Sultan agung
selama 64,15 detik, jalan Manggis selama 33,03 detik, dan pada jalan
Salak selama 33,13 detik, dengan perbedaan yang di hasilkan, dapat di
tarik kesimpulan bahwa tanpa adanya kegiatan parkir on street waktu
tempuh yang harus di keluarkan menjadi lebih singkat.

126

TABEL V.63Waktu perjalanan

Sumber : Hasil Analisis

3. NILAI WAKTU
TABEL V.64Nilai waktu

Sumber : Hasil Analisis


Untuk mengetahui nilai waktu perjalanan 1 orang pada ruas jaan
tersebut maka harus dihitung rata-rata waktu yang dihabiskan oleh
seseorang yang berada di ruas jalan Sultan agung, ruas jalan
Hasanudin, ruas jalan Salak, dan Ruas jalan Manggis, maka nilai
waktu perjalananya dapat di lihat pada tabel (V.64). setelah di
lakukan analisis, nilai waktu pada kondisi eksisting seluruh setiap
orang yang melakukan perjalanan di ruas Hasanudin selama satu
jam sibuk adalah Rp 257.213,73 orang / jam, di ruas jalan Sultan
agung dalam satu jam adalah Rp 445.407,33 orang / jam, di ruas
Jalan Manggis dalam satu jam adalah Rp 240.635,06 orang / jam, di
ruas jalan Salak dalam satu jam adalah Rp 252.434.25 orang / jam.

127

Setelah dilakukan parkir off street nilai waktu menjadi berubah, atau
mengalami penurunan yang menunjukkan terjadinya efisiensi nilai
waktu sehingga nilai waktu yang di keluarkan sebesar Rp
200.924,42orang

jam

di

ruas

jalan

Hasanudin,

Rp

348.84231orang / jam di jalan Sultan agung, Rp 208.674,23 orang /


jam di jalan Manggis, dan Rp 218.595,53 orang / jam di jalan Salak.
4. PENGHEMATAN NILAI WAKTU PERTAHUN.
Setelah di ketahui nilai waktu seseorang yang melakukan perjalanan
dalam satu jam maka dapat di ketahui nilai waktu perjalanan selama
satu tahun yang dapat dilihat pada tabel (V.65)
TABEL V.65Penghematan nilai waktu

Sumber : Hasil Analisis


Dengan demikian pada saat kondisi Tanpa adanya Parkir On street
terjadi efisiensi nilai waktu sebesar Rp. 14.860.376,31 orang/tahun di
ruas jalan Hasanudin dibandingkan pada saat kondisi eksisting, terjadi
efisiensi nilai waktu sebesar Rp. 25.493.162,97 orang/tahun di ruas
jalan Sultan agung dibandingkan pada saat kondisi eksisting, terjadi
efisiensi nilai waktu sebesar Rp. 8.437.657,575 orang/tahun di ruas
jalan Manggis dibandingkan pada saat kondisi eksisting, terjadi
efisiensi nilai waktu sebesar Rp. 8.933.423,208 orang/tahun di ruas
jalan Salak dibandingkan pada saat kondisi eksisting.

128

E. ANALISIS KONSUMSI , BIAYA BAHAN BAKAR, DAN EMISI GAS


BUANG.
Pada analasis konsumsi bahan bakar ini dipengaruhi oleh kecepatan
perjalanan kendaraan, analisi ini membandingkan antara kecepatan kondisi
eksisting dan kondisi Tanpa Adanya Parkir On street terhadap konsumsi
bahan bakar kendaraan yang melintasi ruas jalan Hasanudin, ruas jalan
Sultan agung, ruas jalan Manggis, dan ruas jalan Salak. Apabila terjadi
kemacetan tentu akan lebih besar konsumsi BBM yang digunakan
kendaraan. Perhitungan dalam analisis ini menggunakan sebuah model
berdasarkan ketentuan Pasific Consultant International (PCI) dalam
perhitungan biaya operasi kendaraan (Tamin, 2000 : 97) :
Persamaan Konsumsi BBM :
Golongan I : Y= 0,05693 S - 6,42593 S + 269,18576
Golongan II : Y= 0,21692 S - 24,1549 S + 954,78824
Golongan III : Y= 0,21557 S - 24,1769 S + 947,80882
Dimana :
Y= Konsumsi BBM (liter/1000 Km/Kendaraan)
S= Kecepatan kendaraan (Km/Jam)
Untuk mempermudah proses pencatatan dan proses perhitungan, maka
kendaran dibagi dalam 3 golongan yaitu :
Golongan I = sedan, jip, pick-up, bus kecil, truk dan bus sedang
Golongan II = Truk besar dan bus besar dengan 2 gardan
Golongan III = Truk besar dengan 3 gardan/lebih Untuk penelitian ini data
yang diambil adalah data untuk kendaraan golongan I karena jenis
kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut adalah sedan, jip, pick-up dan
bus kecil.hasil analisis pemakaian BBM per kendaraan dapat di lihat pada
tabel (V.66)
TABEL V.66Konsumsi BBM (Liter/Kendaraan)

129

Sumber : Hasil Analisis


Dari hasil analisis yang tela di lakukan dengan model berdasarkan
ketentuan Pasific Consultant International (PCI) dalam perhitungan biaya
operasi kendaraan (Tamin, 2000:97) menunjukkan bahwa pada waktu jam
sibuk saat kondisi eksisting setiap kendaraan mengeluarkan BBM
sebanyak 0,0542 liter/kendaraan di ruas jalan Hasanudin, 0,0850
liter/kendaraan di ruas jalan Sultan agung, 0,0394 liter/kendaraan di ruas
jalan Manggis, dan 0,0395 liter/kendaraan di ruas jalan Salak, dan pada
kondisi tanpa adanya parkir on street setiap kendaraan mengeluarkan BBM
sebanyak 0,0454 liter/kendaraan di ruas jalan Hasanudin, 0,0713
liter/kendaraan di ruas jalan Sultan agung, 0,0357 liter/kendaraan di ruas
jalan Manggis, dan 0,0357 liter/kendaraan di ruas jalan Salak.
1. Analisis konsumsi dan biaya BBM pada kondisi eksisting dan
kondisi setelah tidak ada parkir on street.
Dari hasil analisis perhitungan didapat konsumsi bahan bakar beserta
dengan biaya konsumsi bahan bakar pada kondisi eksistingdan pada
kondisi tidak ada parkir on street di ruas jalan Hasanudin, ruas jalan
Sultan agung, ruas jalan Manggis, dan ruas jalanSalak pada satu jam
tersibuk untuk hasil analisis dapat di lihat pada tabel (V.67) hasil
analisis yang telah di lakukan dapat disimpulkan total konsumsi bahan
bakar eksisting kendaraan yang berlalu lintas di ruas jalan Hasanudin,

130

ruas jalan Sultan agung, ruas jalan Manggis, dan ruas jalan Salak pada
satu jam tersibuk selama satu jam tersibuk menghabiskan bahan bakar
sebanyak 53,29 liter dengan biaya konsumsi bahan bakar sebesar

Rp.

346.354,41 dan total konsumsi bahan bakar pada kondisi tanpa parkir
on street kendaraan yang berlalu lintas di ruas jalan Hasanudin, ruas
jalan Sultan agung, ruas jalan Manggis, dan ruas jalan Salak pada satu
jam tersibuk selama satu jam tersibuk menghabiskan bahan bakar
sebanyak 45,82 liter dengan biaya konsumsi bahan bakar sebesar

Rp.

297.803,94
TABEL V.67Konsumsi dan biaya BBM.

Sumber : Hasil Analisis.


2. Penghematan konsumsi dan biaya BBM.
Setelah dilakukan analisis konsumsi bahan bakar dan biaya konsumsi
bahan bakar yang dikeluarkan seluruh kendaraan pada saat kondisi
eksisting dan Tanpa Adanya Parkir On street maka dilakukan perbandingan
antara kondisi eksisting dan Tanpa Adanya Parkir On street untuk melihat
seberapa besar perbedaan konsumsi bahan bakar dan biaya konsumsi
bahan bakar yang dikeluarkan, hasil analisis dapat di lihat pada tabel
(V.68) dan (V.69) dengan adanya selisih yang menunjukan pengurangan
konsumsi bahan bakar dan biaya BBM yang di keluarkan saat kondisi
tanpa adanya kegiatan parkir on street, dapat menjelaskan bahwa terjadi

131

keefektifan dan efisiensi dalam hal konsumsi BBM dan biaya BBM yang
di keluarkan
TABEL V.68Selisi konsumsi BBM.

Sumber : Hasil Analisis.


TABEL V.69Selisi biaya BBM.

Sumber : Hasil Analisis.


3. Analisis emisi Gas Rumah Kaca
Perhitungan beban emisi Gas Rumah Kaca CO2, N2O dan CH4 di
Kawasan

perbelanjaan

kota

pekalongan.Pada

penelitian

ini

menggunakan pendekatan konsumsi bahan bakar. Perhitungan beban


emisi CO2, N2O dan CH4 berdasarkan pendekatan konsumsi bahan
bakar mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi GRK
Nasional (IPCC 2006) menggunakan rumus (II.13) dan faktor emisi
gas rumah kaca pada tabel (II.15) Faktor emisi menurut IPCC
dinyatakan dalam satuan emisi per unit energi yang dikonsumsi (kg
GRK/TJ). Di sisi lain data konsumsi energi yang tersedia dalam satuan
liter. Oleh karena itu sebelum digunakan data konsumsi energi harus

132

dikonversi terlebih dahulu ke dalam satuan energi TJ (Terra Joule)


dengan rumus (II.14) dan Niai kalor bahan bakar Indonesia pada tabel
(II.16) sehingga di di peroleh hasil analisis nilai kalor yang dapat di
lihat pada tabel (V.70) danhasil analisis emisi gas rumah kaca dapat di
lihat pada tabel (V.71)
TABEL V.70 Konsumsi energi.

Sumber : Hasil Analisis.


TABEL V.71 Emisi gas rumah kaca.

Sumber : Hasil Analisis.


Setelah di lakukan anaisis ekonomi, konsumsi BBM, biaya BBM, dan
emisi gas buang membuktikan bahwa tanpa adanya parkir on street di

133

kawasan perbelanjaan kota Pekalongan, dapat menghemat penggunaan


BBM, dan diaya yang di keluarkan, tanpa adanya parkir on street di
ruas jalan tersebut. Selain itu tanpa adanya parkir on street juga dapat
mengurangi tingkat polusi yang di hasilkan dari kendaraan yang
melalui ruas jalan tersebut karena penggunaan BBM yang lebih hemat.
F. PERBANDINGAN KINERJA RUAS JALAN EKSISTING DENGAN
KINERJA RUAS JALAN SETELAH DI LAKUKAN MENEJEMEN
Perbandingan kinerja ruas jalan eksisting dengan setelahdi lakukan
menejemen di maksudkan untuk memberikan pandangan atau estimasi
hasil yang akan di peroleh apabila di lakukan sebuah manajemen.
Sehingga untuk mengukur kinerja ruas jalan di gunakan kapasitas, V/C
rasio, kecepatan, dan kepadatan hasil analisis dapat di lihat pada tabel
(V.72) sampai (V.75) dari hasil yang di peroleh pada tabel (V.72)
menjelaskan bahwa kapasitas terbesar berada pada saat kondisi tanpa
parkir on street dengan besar 1.661,27 smp/jam pada ruas jalan Sultan
agung dan jalan Hasanudin, 1.538,86 smp/jam untuk ruas jalan Manggis
dan jalan salak, akan tetapi saat adanya parkir on street kapasitas terbesar
berada pada posisi sudut 00.dengan besar 1.599,28 smp/jam pada ruas jalan
Sultan agung dan jalan Hasanudin, 1.309,18 smp/jam untuk ruas jalan
Manggis dan jalan salak, dari hasil yang di peroleh pada tabel (V.73) untuk
V/C rasio terendah di peroleh saat kondisi tanpa adanya parkir on street
berada sebesar 0,53 pada ruas jalan Sultan agung dan jalan Hasanudin,
0,60 pada ruas jalan Manggis dan 0,61 pada ruas jalan Salak, akan tetapi
apabila parkir on street di lakukan V/C terkecil berada pada sudut 0 0
dengan besar V/C 0,55 pada ruas jalan Sultan agung dan alan Hasanudin,
0,71 pada ruas jalan Manggis, dan 0,72 pada ruas jalan Salak. dari hasil
yang di peroleh pada tabel (V.74) untuk keceptan tertinggi di peroleh saat
kondisi tanpa adanya parkir on street sebesar 35,25 km/jam pada ruas jalan
Hasanudin,35,36 km/jam pada ruas jalan Sultan agung,31,61 km/jam

134

Manggis, 31,51 km/jam jalan Salak, akan tetapi apabila parkir on street di
lakukan keceptan tertinggi berada pada sudut 00 sebesar 28,70 km/jam
pada jalan Hasanudin, 28,31 km/jam jalan Sultan agung, 29,59 km/jam
jalan Manggis, 29,46 km/jam jalan Salak, dari hasil yang di peroleh pada
tabel (V.75) untuk kepadatan terendah di peroleh saat kondisi tanpa adanya
parkir on street yaitu sebesar 25,15 smp/km jalan Hasanudin,

24,75

smp/km jalan Sultan agung, 29,41 smp/km jalan Manggis, 29,81 smp/km
jalan Salak, akan tetapi apabila parkir on street di lakukan kepadatan
terendah berada pada sudut 00dengan nilai25,91 smp/km pada jalan
Hasanudin 25,50 smp/km pada jalan Sultan agung, 33,92 smp/km pada
jalan Manggis, 34,43 smp/km pada jalan Salak.
TABEL V.72Perbandingan kapasitas.

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.73Perbandingan V/C.

Sumber : Hasil Analisis

TABEL V.74Perbandingan kecepatan.

135

Sumber : Hasil Analisis


TABEL V.75Perbandingan kepadatan.

Sumber : Hasil Analisis


G. PERBANDINGAN PERMINTAAN RUANG PARKIR DENGAN
FASILITAS YANG DI SEDIAKAN.
Perbandingan permintaan ruang parkir dengan fasilitas ruang parkir yang
di sediakan oleh pemerintah berfungsi untuk memperkirakan kemampuan
dalam menampung kendaraan satuan ruang parkir yang sesuai dengan
besar sudut parkir yang di terapkan pada parkir onstreet dan parkir off
street.

TABEL V.76Jumlah kapasitas SRP dengan menggunakan sudut 00

136

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil analisis tabel (V.76) dengan menggunakan sudut parkir 0 0 maka
di kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat menampung sebanyak 98
kendaraan di parkir on street untuk sisa kendaraan yang tidak tertampung
di pindahkan ke fasilitas parkir off street.
TABEL V.77Jumlah kapasitas SRP dengan menggunakan sudut 300

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil analisis tabel (V.77) dengan menggunakan sudut parkir 300
maka di kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat menampung
sebanyak 127 kendaraan di parkir on street untuk sisa kendaraan yang
tidak tertampung di pindahkan ke fasilitas parkir off street.

TABEL V.78Jumlah kapasitas SRP dengan menggunakan sudut 450

137

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil analisis tabel (V.78) dengan menggunakan sudut parkir 450
maka di kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat menampung
sebanyak 167 kendaraan di parkir on street untuk sisa kendaraan yang
tidak tertampung di pindahkan ke fasilitas parkir off street.
TABEL V.79Jumlah kapasitas SRP dengan menggunakan sudut 600

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil analisis tabel (V.79) dengan menggunakan sudut parkir 600
maka di kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat menampung
sebanyak 202 kendaraan di parkir on street akan tetapi penggunaan
fasilitas parkir dengan sudut 600 sudah tidak mungkin dilakukan karena
akan menyebabkan kemacetan

TABEL V.80Jumlah kapasitas SRP dengan menggunakan sudut 900

138

Sumber: Hasil Analisis

Dari hasil analisis tabel (V.80) dengan menggunakan sudut parkir 900
maka di kawasan perbelanjaan kota pekalongan dapat menampung
sebanyak 255 kendaraan di parkir on street akan tetapi penggunaan
fasilitas parkir dengan sudut 900 sudah tidak mungkin dilakukan karena
akan menyebabkan kemacetan.
Tabel V.81 Jumlah kapasitas SRP Parkir off street

Sumber: Hasil Analisis

Dari tabel (V.81) di ketahui bahwa jumlah penawaran sampai tahun 2020
masih mampu menampung kebutuhan ruang parkir kendaraan di kawasan
Perbelanjaan Kota Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai