Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOFISIKA

Gelombang Cahaya dan Karakteristiknya


Fisiologi Mata
(disusun guna memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Biofisika)

Oleh :
Devi Eka Farah Azizah
130210102080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya merupakan bentuk energy yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumipun dipastikan tidak
dapat berjalan sempurna. semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya.
Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang dapat
menghasilkan karbohidrat yang bisa dimanaatkan untuk kehidupan manusia. Bintang juga
memanfaatkan cahaya untuk memperoleh inofrmasi tentang kebeadaan lingkungannya. Bahkan
ada juga binatang yang benar-benar bergantung pada cahaya sepeti arthopoda dan kordata.
Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa
cahaya kita tidak akan bisa apa-apa. Sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita
normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya pean
cahaya bagi makhluk hidup, oleh kaena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang cahaya dan
mekanisme proses melihat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana teori gelombang cahaya dan karakteristiknya?
2. Bagaimana peran cahaya untuk kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan serta manfaat dari
makalah ini adalah :
1.
2.
3.

Dapat mengetahui secara jelas tentang gelombang cahaya dan karakteristiknya.


Dapat mengetahui berbagai peran cahaya untuk kehidupan sehari-hari.
Dapat mengetahui secara jelas tentang anatomi sistem penglihatan serta fisiologi
penglihatan.
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Gelombang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan
(gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya
seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan
dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan
dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki/pegas yang ditarik ke
samping lalu dilepas.
B. Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".
Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna.
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya
bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan. Sebab tak mungkin cahaya bersifat
partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah satunya benar atau keduaduanya salah, yang
pasti masing-masing pendapat di atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada zaman
Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa gelombang yang merambat

pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara bintang-bintang dan planet-planet


merupakan ruang hampa (vakum) sehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi
medium rambat cahaya matahariyang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang
seperti dikatakan Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Hygens.
Kritik ini dijawab oleh Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygens. Kritik
ini dijawab oleh Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat
ini sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. eter membuat
cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi. Dalam dunia ilmu pengetahuan
kebenaran suatu pendapat akan sangat ditentukan oleh uji eksperimen.
Pendapat yang tidak tahan uji eksperimen akan ditolak olehpara ilmuwan sebagai suatu
teori yang benar. Sebaiknya pendapat yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen dan
meramalkan gejala-gejala alam. Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di decade
awal Abad 20, berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas
Young (1773 - 1829) dan Agustin Fresnell (1788 - 1827) berhasil membuktikan bahwa
cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang khas merupakan sifat
dasar gelombang bukan partikel.
Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon Foucault (1819 - 1868) menyimpulkan bahwa
cepat rambat cahaya dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal
Newton dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebalikannya. Selanjutnya Maxwell
(1831 - 1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
kelistrikan dan kemagnetansehingga tergolong gelombang elektromagnetik. Sesuatu yang
berbeda dibandingkan gelombang bunyi yang tergolong gelombang mekanik. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun
amat tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik marambat dengan kecepatan 300.000 km/s. Kebenaran
pendapat Maxwell ini tak terbantahkan ketika Hertz (1857 - 1894) berhasil membuktikannya
secara eksperimental yang disusul dengan penemuan-penemuan berbagai gelombang yang
tergolong gelombang elektromagnetik seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro
RADAR.
C. Gelombang Cahaya
Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya
merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dengan

kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari medan listrik
dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak membutuhkan
medium.
Berikut adalah beberapa fakta tentang gelombang cahaya, antara lain:
1. Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia mampu
merambat meskipun tidak ada mediumnya. Gelombang cahaya hakekatnya berupa medan
listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan menghasilkan rambatan gelombang
yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu diketahui, medan magnetik dan juga
medan listrik mampu merambat tanpa medium sekalipun.
2. Gelombang cahaya dikenal juga sebagai gelombang longitudinal. Karena memiliki arah
getaran yang paralel atau searah dengan rambatan.
3. Gelombang cahaya juga dimasukkan ke dalam contoh gelombang transversal. Karena
jenis gelombang yang memiliki arah getar dari setiap partikel dan tegak lurus bersama
dengan arah perambatan gelombang itu sendiri.
4. Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma akan
keluar dari prisma tersebut dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi dalam
beragam warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
5. Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi ini
mempelajari pokok-pokok semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase
cahaya serta polarisasi.
6. Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran baru
dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi Massa
Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan
masih banyak lagi lainnya.
7. Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena mengkaji gelombang cahaya di tahun
1926. Einstein menyusun postulat yang didasarkan pada efek fotolistik, dengan asumsi
bahwa cahaya tersusun dari berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan nama foton.
Foton ini diketahui memiliki sifat dualisme yang justru sama.
D. Sifat-sifat Gelombang Cahaya
1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa terurainya sinar putih (polokromatik) menjadi beberapa
warna spektrum (monokromatik ) apabila melalui batas antara dua medium bening yang
berbeda indeks biasnya.

Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik,
artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih
diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil
panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena
adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya.

Gambar Dispersi cahaya pada prisma


2. Interferensi Cahaya
Interfensi cahaya dapat terjadi jika:
a. Ada dua atau lebih sumber cahaya yang koheren yakni gelombang-gelombangnya
memiliki fase, amplitudo, dan frekuensi yang sama.
b. Jarak antara sumber-sumber cahaya yang satu dengan yang lainya cukup kecil.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru.
Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstruktif (saling
menguatkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum. Jika kedua
gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi destruktif (saling
melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol.

Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu
adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar
yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit
diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:
1.
2.

Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.


Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya
sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat
singkat.

3.

Difraksi cahaya
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit
sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain disebabkan oleh celah
sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang
yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan
pada daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi adalah alat yang sangat berguna untuk
menganalisis sumber-sumber cahaya.
Difraksi celah tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens.
Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga
cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
lainnya. Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase , atau lintasannya sebesar setengah

panjang gelombang. Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya
yang melewati celah harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus
dikurangi dengan sehingga beda fase keduanya mejadi 360.
Difraksi pada kisi
Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam
pola difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap daerah
selebar 1 cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5.000 celah per
cm.
Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang atau yang
disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah. Jika beda lintasan
yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan, maka interferensi
maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, , 2, 3, ,. Pola difraksi
maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.
d sin = m
dengan m = orde dari difraksi dan d = jarak antar celah atau tetapan kisi. Demikian
pula untuk mendapatkan pola difraksi minimumnya, yaitu garis-garis gelap. Bentuk
persamaannya sama dengan pola interferensi minimum dua celah yaitu:
d sin = (m+ )
E. Peran Cahaya untuk kehidupan sehari-hari
1. Fungsi Optik
Tanpa cahaya manusia tidak dapat melihat apapun, dikarenakan tidak ada yang
memantulkan objek yang dilihat sehingga tidak ada yang diinterpretasikan di jaras
penglihatan.
2. Pembangkitan Listrik
Fungsi cahaya sebagai pembangkit listrik ialah pemanfaatan cahaya matahari (cahaya
matahari diubah menjadi energi listrik) untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi
melalui sel surya. Panel surya akan mendapatkan energi listrik dari cahaya matahari
dengan menempatkan panel surya yang dilengkapi kontroler (mengupayakan matahari

selalu jatuh tegak lurus panel) dengan posisi statis menghadap matahari. Meskipun
sebenarnya fungsi cahaya matahari dapat digantikan oleh generator listrik, namun karena
efek polusi penggunaan generator listrik tinggi maka penggunaan generator listrik tidak
dianjurkan.
3. Fotosintesis
Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis sehingga dapat
mempertahankan sifat dirinya yakni autotrof (dapat menghasilkan makanan sendiri).
4. Bidang Kedokteran
Di bidang kedokteran, gelombang cahaya dari sinar matahari dimanfaatkan dalam foto
rontgen. Foto rontgen merupakan suatu pemeriksaan penunjang yang penting untuk
mendiagnosis suatu penyakit dalam ilmu medis.
Selain dari fungsi cahaya yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi fungsi dan
pemanfaatan dari cahaya yang sedang dikaji oleh para peneliti. Intinya, cahaya sangat
penting bagi keberlangsungan hidup di bumi oleh semua makhluk hidup.
F. Anatomi Mata

1. Bagian luar mata


a. Orbita
Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,
pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.
b. Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata
secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu
dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu
menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata
mempertahankan kelembaban permukaan mata.
c. Bulu mata
Bulu Mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata.
d. Kelenjar lakrimalis

Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilkan air mata yang encer. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan
kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke
mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya
infeksi.
e. Alis Mata (Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.
f. Kelenjar Air Mata
g. Kelenjar Meibom
2. Bagian dalam mata
a. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam
kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata), kecuali
kornea. Konjungtiva mengandung banyak sekali pembuluh darah.
b. Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar
mata yang berwarna putih.
c. Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris.
d. Koroid
Koroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang memiliki banyak
pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.
e. Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
f. Pupil
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya
yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi
ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.
g. Lensa
Lensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk
lensa disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih kental(humor viterus), yang
bersama dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.
h. Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor).
i. Aqueous humor

Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan
cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan
udara luar melalui kornea.
j. Vitreus humor (Badan Bening)
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti
jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata
membulat.
k. Bintik Kuning
Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena
merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang
l. Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
m. Otot Mata
Otot-otot yang melekat pada mata :
Muskulus levator palpebralis superior inferior.
Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata.
Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata).
Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata).
Muskulus obliques okuli inferior.
Muskulus obliques okuli superior.
G. Fisiologi Penglihatan
1. Bagian Luar
a. Bulu Mata
Fungsi : Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing.
b. Alis Mata
Fungsi : Alis mata berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
c.
Kelopak Mata
Fungsi : Kelopak mata berfungsi pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan
d.

pada mata(menutup dan membuka mata).


Kelenjar Air Mata
Fungsi : Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas untuk menjaga mata
agar tetap lembab (tidak kekeringan).
2. Bagian Dalam
a. Konjungtiva
Fungsi : Konjungtiva berfungsi melindungi kornea dari gesekan, memberikan
perlindungan pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata.
b. Sklera
Fungsi : Skelera berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi
tempat melakatnya otot mata.
c. Kornea

Fungsi : Berfungsi sebagai pelindung mata gar tetap bening dan bersih, kornea ini
dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata.
d. Koroid
Fungsi : Memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah refleksi internal
cahaya.
e. Iris
Fungsi : Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan
warna pada mata seseorang. Iris juga mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata dan dikendalikan oleh saraf otonom.
f. Pupil
Fungsi : Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui
berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina.
g. Lensa
Fungsi : Lensa berfungsi memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
Lensa berperan penting pada pembiasan cahaya.
h. Retina
Fungsi : Retina berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls
saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik(II).
i. Aqueous humor
Fungsi : Aqueous humor(humor berair) berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola
mata.
j. Vitreus humor (Badan Bening)
Fungsi : Vitreous humor(humor bening) berfungsi menyokong lensa dan menolong
dalam menjaga bentuk bola mata.
k. Bintik Kuning
Fungsi : Fungsi bintik kuning yang terdapat di retina pada mata adalah untuk
menerima cahaya dan meneruskan ke otak.
l. Saraf Optik
Fungsi : Saraf optik memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah rangsang cahaya
hingga ke otak. Semua informasi yang akan dibawa oleh saraf nantinya diproses di
otak. Dan Dengan demikian kita bisa melihat suatu benda.
m. Otot Mata
Fungsi :
a) Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
b) Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.

c) Muskulus rektus okuli inferior(otot disekitar mata), fungsinya untuk menutup


mata.
d) Muskulus rektus okuli medial(otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan
mata dalam(bola mata).
e) Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke
bawah dan kedalam.
f) Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas ke bawah
dan keluar.
H. Mekanisme Biofisika Melihat

Sumber cahaya
|
*
Masuk ke mata melalui kornea
|
*
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
|
*
Dibiaskan oleh lensa
|
*
Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
|
*
Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
|
*
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
|

*
Obyek terlihat sesuai dengan aslinya
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang bundar
anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil
membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada di tempat
terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur perubahan
pupil tersebut adalah iris, yang merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak di dalam
aqueous humor, iris juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris,
maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor,
melekat ke otototot siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain
menghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk
memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot
otot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila
mata memfokuskan objek yang jauh, maka otototot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi
lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka selsel batang dan selsel
kerucut yang merupakan selsel yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyalsinyal
cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina
adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena
otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.
Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinarsinar yang datang dari benda
agar membentuk bayangan tajam pada retina. Untuk mencapai retina, sinarsinar yang berasal
dari benda harus melalui lima medium yang indeks biasnya (n) berbeda: udara (n=1,00), kornea
(n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor vitreous (n=1,34).
Setiap kali sinar lewat dari satu medium ke medium yang lain, sinar itu dibiaskan pada bidang
batas.
Bagian terbesar dari daya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa, akan tetapi terjadi pada
bidang batas antara permukaan anterior kornea dan udara, hal ini dapat terjadi karena perbedaan
indeks bias antara kedua medium ini cukup besar. Perbedaan indeks bias yang kecil akan sangat
menurunkan kekuatan pembiasan cahaya di kedua permukaan lensa.

BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya.
2. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380750 nm.
3. Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya
merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus.
4. Sifat-sifat gelombang cahaya:

Dispersi
Interferensi cahaya
Difraksi cahaya
5. Peran cahaya untuk kehidupan sehari-hari :
Sebagai fungsi optic
Pembangkit listrik
Fotosintesis
Di bidang kedokteran
6. Anatomi mata
Bagian luar : Orbita, kelopak mata, bulu mata, kelenjar lakrimalis, alis mata

(Supersilium), kelenjar air mata, kelenjar meibom.


Bagian dalam : Konjungtiva, sklera, kornea, koroid, iris, pupil, lensa, retina,
aqueous humor, vitreus humor (Badan Bening), bintik kuning, saraf optik, otot
mata.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

2015.

Pengertian

dan

Fungsi

Cahaya

(Online).

(http://www.softilmu.com/2015/12/pengertian-dan-fungsi-cahaya.html,

Tersedia
diakses

:
14

September 2016).
Anonim. 2016. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum Elektromagnetik,
(Online), (http://www.ittelkom.ac.id, diakses 14 September 2016).
Anonim. 2016. Ciri-ciri gelombang Beserta Sifatnya, (Online),
(http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-ciri-ciri-gelombang-beserta-

sifat-sifatnya/, diakses 14 September 2016).

Anonim.

2016.

Anatomi

dan

Fisiologi

Indra

Penglihatan

(Online).

http://4sinaps.blogspot.com/2013/01/anatomi-dan-fisiologi-mata.html

Tersedia
diakses

:
14

September 2016).
Jackson M B. 2006. Molecular and Cellular Biophysics. Cambridge University Press
Pearce, E.C. 2006. Anatomy & Physiology for Nurse. (Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis).
Cetakan ke-28. Alih bahasa: Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai