Anda di halaman 1dari 4

bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau

pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS
yang berfungsi untuk menghemat biaya.
Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng,
apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah
diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat
kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat
sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak
ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh
dari yang dimaksud.
Pengertian Bahasa Alay
ALAY merupakan istilah yang sedang populer di kalangan anak muda, terutama di kota
besar seperti Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Tahukah anda arti Alay? Dari beberapa
sumber, kata alay merupakan singkatan dari Anak LAYangan yang dapat diartikan bahwa
orang yang dibilang Alay merupakan ORANG KAMPUNGAN yang disimbolkan
dengan anak / orang kampung yang hobinya main layangan
Contoh kata-kata Alay:
Coba lihat beberap kata Alay berikut ini dan dari sana mungkin dari anda tahu apakah anda
termasuk orang alay atau tidak ?
Rumah : Humz, Hozz, Uz
Aja : Ja, Ajj
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, eeaaaa
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum,lomz
Cape : Cppe, Cpeg
habis: abizzz
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckeppz
Keren : Krenz, Krent, Kyeent
Kurang : Krang, Krank,ckalank
Tau : Taw, Tawh, Tw
Ciri-ciri dari bangsa Alay atau lebay:
1. Sok narsis dalam segala hal ( kalo foto biasanya mulutnya di gembungin/di
monyongin, mukanya kadang di kerutin ) dll.

2. Tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang wanita godain pria, yang pria godain
wanita yang lagi lewat, dan kalau ada hal yg menarik langsung disorakin) intinya
kampungan dan berlebihan
3. Kalo lagi ngumpul bawa handshet buat dengerin lagu lewat handphone (suka pamer
tidak jelas dan sok asik). Terus sok telpon-telponan dan SMS-SMSan.. kondisi
terparah, biasanya suka nunjukin SMS dari wanita/pria ke temannya biar dibilang
kalau paarnya perhatian sama dia..
4. Sok bergaya EMO/PUNK/ dsb tapi ditanya sejarahnya EMO tidak tahu.
5. Sok pingin gaul mengikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (berlebihan).
6. Dimana mana ada acara yg namanya putu putu narziz (Foto-foto narsis).
7. Nama di Facebook panjang banget, contoh: Namakupanjangbanget Biarkeliatangaul
Bangetdehhaha, atau biasanya namanya di kasih strip: -Namaku Alay Banget Ya8. Suka ngirim bulbo tidak jelas di YM, FS atau FB : akko onlenndh dcnniih ato
ayokk perang cummendh cmma saiia, dan lain-lain.
9. Nama Facebook mengagung agungkan diri sendiri, seperti : pRinceSs cuTez,sHa
luccU,tIkka cAntieqq,etc.
10. Kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz.
nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)
Ciri-ciri tersebut bisa semakin banyak tergantung penilaian dari pribadi masing-masing
tentang Alay. Bahasa Alay tidak memiliki batasan yang membuat bahasa alay tidak dapat
didefinisi, tetapi dapat kita tarik kesimpulan bahwa ALAY itu merupakan ungkapan
cemoohan dan utnuk menggambarkan segala sesuatu yang berlebihan. Nah apakah kita
termaksuk didalamnya kategori manusia Alay atau tidak. Atau tanpa disadari kita sudah
masuk ke ranah kaum Alay dengan bahasa yang digunakan. Hanya orang lain yang menilai
kita lebay apa tidak?
DAMPAK BAHASA ALAY
Dampak positifnya :
Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari
menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan
atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi, tepat, media dan komunikan
yang tepat juga.
Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan
antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa
kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.
Dampak negatifnya

Penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia


dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan
atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak
masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak
diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal
jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi. Maka sebaiknya bahasa-bahasa
Alay digunakan pada tempat, situasi dan forum yang tepat.
Bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata
Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan
waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Pengaruh bahasa alay terhadap Bahasa Indonesia.
Para ABG yang gemar bertutur Alay dalam tulisannya sudah jelas merongrong keutuhan
Bahasa Indonesia. Bila dalam satu kalimat ada kata-kata gue dan lo mungkin gak terlalu
mengganggu sebuah makna. Tapi pada saat sebuah kalimat dan semua kata-kata yang ada
dalam kalimat itu disingkat dan dibubuhi angka sebagai huruf, artinya menjadi kabur dan
banyak tafsiran. Dalam Alay memang gak ada singkatan baku, kita bebas menyingkat kata
sendiri dan membiarkan pembaca menafsirkannya dengan panduan kata sebelum dan
sesudahnya.
Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur
semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa
lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa
asing.
Untuk di perhatikan. Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk
bermokunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan
dikategori bahasa Alay meskipun terkadang terderang aneh, karena bahasa daerah merupakan
bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan. Tetapi untuk tetap
menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan,
dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan
komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula
menggunakan bahasa daerah.
Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut saya penggunaanya harus lebih
ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional,
bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan
oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa
Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak orang Indonesia yang tidak
bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.
Salahudin Wahid di opini Kompas hari ini tentang Bangga Berbahasa Indonesia mengutip
Djojok Soepardjo bahwa tonggak medernisasi di Jepang bukan hanya Restorasi Meiji 1868,
tapi juga kekuatan pada budaya dan kecintaan pada bahasa Jepang yang membuat restorasi
berjalan mantap. Karena itu, meski hancur pada Perang Dunia II mereka bangkit dalam 10

tahun, dan tiap tahun mencatat perkembangan ekonomi di atas 10 persen. Ini semua karena
kekuatan mencintai bahasa Jepang juga menjadi kekuatan menghadapi modernisasi
Namun, semua itu pasti ada zaman-zamannya misalkan dulu heboh dengan bahasa gaul
namun dengan sendirinya berangsur-angsur hilang dan bahasa Alay bukan tidak mungkin
akan hilang juga dari peredarannya dan yang perlu ditunggu adalah bahasa apa Lagi yang
akan muncul?

Anda mungkin juga menyukai