Ekonomi Manajerian Makalah
Ekonomi Manajerian Makalah
Oleh :
Muser Hijrah Fery Andi
A.14102695
RINGKASAN
banyaknya responden yang masuk dalam kriteria Clients, yaitu konsumen yang
membeli produk secara rutin dan teratur. Sedangkan yang masuk dalam kriteria
Repeat Customer dan Advocates persentasenya lebih kecil.
Saran yang dapat direkomendasikan yaitu hendaknya pihak perusahaan yang
memproduksi tiga merek rokok kretek yang diteliti mencantumkan tanggal dan
tahun kadaluarsa. Pencantuman tanggal dan tahun kadalurasa dalam kemasan
rokok kretek penting dilakukan karena akan mempengaruhi citarasa rokok.
Karena berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa atribut pencantuman tanggal
dan tahun kadaluarsa dalam kemasan rokok kretek merupakan atribut yang
dianggap penting oleh konsumen, tetapi kinerja perusahaan berada di bawah
tingkat kepentingan/harapan responden.
Nama
NRP
Program Studi
Judul
:
:
:
:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh :
MUSER HIJRAH FERY ANDI
A14102695
PERNYATAAN
DENGAN
INI
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
YANG
DI
KECAMATAN
BOGOR
BARAT
BENAR-BENAR
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
xv
xvi
BAB I.
PENDAHULUAN .......................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian ..............................................................
1.5 Ruang Lingkup ......................................................................
1
1
4
7
7
7
BAB II.
8
8
8
10
14
14
14
14
16
17
22
22
22
22
23
24
24
25
26
BAB V.
31
31
31
32
35
38
72
84
84
86
89
89
89
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
90
LAMPIRAN ................................................................................................
91
45
45
49
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1.
2.
3.
4.
24
5.
24
6.
27
7.
28
28
29
32
33
34
34
35
36
36
37
37
8.
9.
39
39
41
42
43
43
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
21
30
76
79
81
83
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
91
92
BAB I
PENDAHULUAN
Konsumsi Rokok
(milyar batang)
1997
181,26
1998
175,81
1999
178,74
2000
190,35
2001
206,41
2002
217,55
Laju (%/tahun)
Sumber : Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok Indonesia (2002)
Keterangan : (+) = Pertumbuhan positif
(-) = Pertumbuhan negatif
Pertumbuhan (%)
-3,00
1,67
6,49
8,43
5,38
3,79
rokok
merupakan
salah
satu
industri
strategis
dalam
perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan baru
yang masuk dalam industri rokok. Jumlah perusahaan rokok di Indonesia baik
skala besar maupun kecil (industri rumahtangga) dari tahun ke tahun terus
bertambah. Perkembangan jumlah perusahaan rokok di Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 2.
Jumlah Perusahaan
720
799
820
836
Pertumbuhan (%)
10,97
2,63
1,95
5,18
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005*
Laju (%/tahun)
213,72
198,71
186,30
173,41
194,02
203,00
-7,02
-6,24
-6,92
11,88
4,63
-0,73
Rokok Putih
Produksi
Pertumbuhan
(milyar batang)
(%)
25,76
24,67
27,73
18,93
15,61
17,00
-4,23
12,40
-31,73
-17,54
8,90
-6,44
Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa produksi rokok kretek dari tahun ke
tahun sangat berfluktuasi. Mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2003 terjadi
penurunan produksi sebesar 7,02 persen, 6,24 persen dan 6,92 persen. Pada tahun
2000, produksi rokok kretek sebanyak 213,72 miliar batang, turun 7,02 persen
pada tahun 2001. Pada tahun 2002 dan 2003, penurunannya berkurang yaitu
sebesar 6,24 dan 6,92 persen. Penurunan itu ditengarai karena dipicu adanya
kebijakan pemerintah untuk menaikkan cukai rokok. Memasuki awal tahun 2004
ketika pemerintah tidak menaikkan cukai, produksi rokok kretek naik sekitar
11,88 persen hingga mencapai 194,02 miliar batang. Pada tahun 2005
diperkirakan naik hingga 4,63 persen dengan produksi 203 miliar batang.
Sedangkan untuk rokok putih penurunan produksi terbesar terjadi pada tahun
2003 sebesar 31,73 persen dan berlanjut sampai tahun 2004 sebesar 17,54 persen
namun pada tahun 2005 terjadi peningkatan produksi sebesar 8,90 persen. Laju
pertumbuhan rokok putih per tahun relatif menurun sebesar 6,44 persen.
Di Indonesia terdapat tiga produsen rokok kretek yang dikategorikan
sebagai produsen berskala besar dimana pangsa pasar (market share) dari ketiga
produsen rokok tersebut, yaitu PT. Gudang Garam Tbk 42,5 persen, PT. H.M
Sampoerna Tbk 18,9 persen dan PT. Djarum Kudus Tbk 17,4 persen dan
21,2 persen sisanya produsen lain (Gambar 1). Sedangkan untuk rokok putih lebih
banyak dikuasai oleh produsen multinasional, seperti Phillip Morris Indonesia
(PMI) dan British American Tobacco Indonesia (BATI)1.
Pangsa Pasar
(%)
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
42,5
PT. Gudang Garam Tbk
PT. HM Sampoerna Tbk
PT. Djarum Kudus Tbk
18,9
21,2
17,4
Produsen Lain
kretek lebih disukai oleh konsumen meskipun kadar tar dan nikotinnya lebih
tinggi daripada rokok putih. Semakin besar kadar tar dan nikotin semakin besar
peluang kecanduan atau ketagihan konsumen terhadap rokok. Walaupun kadar tar
dan nikotin yang tinggi dideteksi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti
kanker, serangan jantung, impotensi dan lain-lain. Namun, hal itu tidak
mengurungkan keinginan konsumen untuk terus merokok.
Rokok kretek merupakan rokok asli dan khas dari Indonesia yang dibuat
dari tembakau rakyat yang diramu dengan cengkeh dan bahan baku lainnya,
sehingga menghasilkan citarasa khas sebagai rokok mantap. Oleh karena itu,
rokok kretek menjadi primadona para perokok di tanah air. Dari kenyataan
tersebut, maka dapat dipastikan akan banyak yang kecanduan jenis rokok ini.
Ketergantungan atau kecanduan konsumen akibat kandungan nikotin dalam rokok
kretek akan mempengaruhi loyalitas konsumen untuk terus mengkonsumsi rokok.
Selanjutnya pilihan konsumen terhadap rokok kretek yang akan dikonsumsi
dipengaruhi oleh atribut rokok seperti iklan. Iklan rokok yang menarik dan mudah
diingat
biasanya
mengkonsumsi
juga
rokok
mempengaruhi
kretek,
loyalitas
konsumen
konsumen.
cenderung
Jadi
dalam
mempertimbangkan
oleh rokok kretek tersebut, selanjutnya dapat dianalisis atribut apa saja yang
diperhatikan konsumen dalam mengkonsumsi rokok kretek dan atribut apa saja
yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Tahapan berikutnya adalah menganalisis
tingkat loyalitas dari konsumen rokok kretek, apakah masuk dalam kriteria Repeat
Customer, Client dan Advocates.
Adanya pilihan beberapa merek rokok kretek di pasaran, mendorong
perusahan untuk melakukan evaluasi pasca pembelian. Tindakan itu dilakukan
untuk mengetahui puas tidaknya konsumen terhadap suatu produk. Perusahaan
yang mengutamakan besar kecilnya jumlah penjualan produk menyadari bahwa
faktor kunci dalam memenangkan persaingan saat ini adalah bagaimana
memuaskan konsumen dalam hal kualitas produk yang diberikan. Untuk itu
perusahaan harus berusaha memberikan kepuasan yang lebih baik kepada
konsumennya dibanding pesaing. Konsumen yang puas akan menjadi promosi
yang baik, sebaliknya konsumen yang tidak puas dapat menjadi musuh yang
sangat berbahaya.
Upaya yang perlu dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan
pelanggan tidak hanya sampai pada usaha memuaskan konsumen. Namun,
lebih mengarah pada usaha mempertahankan loyalitas konsumen. Upaya
mempertahankan
loyalitas
konsumen
sangat
berkontribusi
pada
kinerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Silvan
Tomkins3,
perokok
sangat
berat
adalah
bila
mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang per hari dan selang merokoknya lima
menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari
dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. Perokok
sedang menghabiskan rokok 1121 batang dengan selang waktu 31-60 menit
setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang
dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi. Ada 4 tipe perilaku merokok
berdasarkan Management of affect theory, ke empat tipe tersebut adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok
seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam
Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan ada 3 sub tipe ini :
a. Pleasure relaxation. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau
meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah
minum kopi atau makan.
b. Stimulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya
untuk menyenangkan perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan
memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan
menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk
menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok
lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya
lama sebelum ia nyalakan dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia
marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka
menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari
perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological
addiction. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang
digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.
Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah
3
malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok
sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada
orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat
otomatis,
seringkali
tanpa
dipikirkan
dan
tanpa
disadari.
Mereka
bahwa atribut itu diduga akan mempengaruhi loyalitas konsumen rokok kretek.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak dilakukannya analisis hubungan
sensitivitas harga dengan loyalitas, tetapi hanya menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas dengan lebih lanjut menganalisis tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja perusahaan. Pada penelitian Veronika, dalam menganalisis
sensitivitas konsumen terhadap perubahan harga dilakukan dengan menggunakan
metode Huisman. Metode Huisman pada prinsipnya adalah pengembangan dari
analisis konjoin. Sedangkan persamaannya adalah hanya pada analisis loyalitas
konsumen saja.
Penelitian yang dilakukan oleh Siska (2004) tentang kepuasan dan
loyalitas konsumen terhadap restoran padang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa konsumen merasa cukup puas terhadap produk dan layanan restoran Trio
Permai. Hal ini dilihat dari kinerja terhadap atribut-atribut restoran, dimana
sebanyak 19 atribut (65.52 persen) dari atribut yang dianalisis telah memuaskan
konsumen. Atribut tersebut meliputi kecepatan pelayanan menu, masakan yang
siap disajikan, citarasa masakan yang enak, kebersihan makanan dan
perlengkapan makan, aroma masakan yang menggugah selera, kemudahan
memperoleh restoran, display masakan, variasi masakan, pencahayaan ruangan,
kebersihan ruang makan, kandungan gizi pada masakan, kemudahan parkir,
layanan 24 jam, penampilan pramusaji, keramahan/kesopanan pramusaji serta
ketersediaan wastapel, toilet dan mushala. Atribut yang paling penting
diprioritaskan implementasinya berdasarkan hasil analisis kinerja dan kepentingan
adalah atribut-atribut yang berada pada kuadran pertama yaitu : kesejukan
ruangan, kenyamanan dan kesegaran ruangan.
Menurut hasil penelitiannya, konsumen restoran Trio Permai termasuk
konsumen yang loyal, hal ini terlihat dari banyaknya konsumen yang termasuk
kriteria Clients (pelanggan tetap), dari analisis uji chi square, karekteristik
konsumen yang berhubungan nyata dengan loyalitas adalah jenis pekerjaan. Hal
ini berarti bahwa konsumen yang cenderung loyal terhadap restoran Trio Permai
adalah konsumen yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Karena kepuasan
konsumen berkorelasi dengan loyalitas konsumen, maka pihak restoran Trio
Permai berusaha untuk memuaskan konsumen dengan memenuhi apa yang
kinerja dan kepentingan (IPA). Sama dengan penelitian Siska, pada penelitian
Risanti juga dianalisis faktor-faktor (atribut) yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian tepung terigu Bogasari.
Berdasarkan beberapa kajian empirik yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara tingkat kepuasan konsumen dengan
loyalitas konsumen. Pelanggan yang loyal umumnya puas dengan produk yang
telah dibelinya, tetapi pelanggan yang puas belum tentu loyal. Penelitian yang
akan dilakukan adalah untuk mengetahui penilaian (evaluasi) konsumen terhadap
atribut-atribut merek rokok kretek yang dikonsumsi dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek rokok kretek yang
dikonsumsi serta tingkatan loyalitasnya.
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
loyalitas
konsumen.
Loyalitas
dapat
membuat
konsumen
yang baik dan pembelian yang tetap terhadap suatu merek pada suatu waktu akan
berulang kembali karena adanya pengalaman yang baik pada tindakan sebelumnya
Merek (Brand) menurut Kotler (2000) adalah suatu nama, istilah, tanda,
lambang, atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan
barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan
akan membedakan barang atau jasa tersebut dari produk-produk milik pesaing.
Merek juga dapat menambah nilai suatu produk sehingga merupakan aspek yang
hakiki dalam suatu strategi produk, sekaligus mempermudah konsumen dalam
mengidentifikasi barang atau jasa serta meyakinkan konsumen akan memperoleh
kualitas barang yang sama jika melakukan pembelian ulang.
Pemberian nama merek pada produk-produknya, tentu membawa
konsekuensi kepada perusahaan untuk menyediakan anggaran biaya yang cukup
besar, baik untuk biaya pengemasan, pelabelan maupun perlindungan hukum,
selain adanya resiko bahwa produk-produk tersebut ternyata tidak dianggap
memuaskan oleh konsumen/pembeli.
Menurut Kotler (2000), pemberian merek pada sebuah produk dapat
memberikan paling tidak 5 keuntungan bagi perusahaan, yaitu : (1) merek
memudahkan penjual untuk mengelola pesanan-pesanan dan menekankan
permasalahan, (2) nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi
penjual dari pemalsuan ciri-ciri produknya yang mungkin ditiru oleh pesaing,
(3) merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen, (4) merek dapat
membantu dalam mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen, (5) dengan
adanya merek yang baik dapat membangun citra perusahaan. Selain itu pemberian
merek juga membantu perusahaan dalam mempertahankan stabilitas harga dan
mengurangi perbandingan harga oleh pembeli.
Selain memberikan keuntungan pada perusahaan pencantuman merek pada
produk-produk juga memberikan keuntungan pada bagi pihak lain, seperti
distributor dan konsumen. Bagi distributor, adanya penggunaan merek akan
memberikan kemudahan dalam hal penanganan produk, mengidentifikasi
pembekal (supplier), meminta produsen agar bertahan pada standar tertentu dan
juga meningkatkan pilihan bagi pembeli. Bagi konsumen, akan mempermudah
mereka untuk mengenali perbedaan kualitas atau membuat kegiatan belanja
kecenderungan
produsen
untuk
meningkatkan
kualitas
produk
(Kotler, 2000).
bertambahnya
jumlah
perusahaan
rokok
di
Indonesia
orang
tersebut
untuk
membeli
lagi
dan
makin
kecil
digunakan
sama
dengan
untuk
mengetahui
atribut-atribut
yang
Importance Performance
Analysis
Loyalitas Konsumen
BAB IV
METODE PENELITIAN
Kecamatan terpilih pada penelitian ini adalah Kecamatan Bogor Barat dengan
alasan bahwa menurut BPS Kota Bogor (2004), Kecamatan Bogor Barat memiliki
jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas terbanyak yaitu 133.649 orang.
Kelurahan dan Rukun Warga (RW) terpilih ditentukan berdasarkan alasan yang
sama yaitu jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas terbanyak.
Selanjutnya, sampel diambil secara sengaja dan proporsional dari masing-masing
Rukun Tetangga (RT) yang ada di RW terpilih. Jumlah sampel yang diambil dari
masing-masing Rukun Tetangga (RT) berbeda berdasarkan jumlah penduduk
yang berusia 15 tahun ke atas, adapun jumlah sampel tiap RT adalah RT I 9, RT II
20, RT III 15, RT IV 6, RT V 10. Semakin banyak jumlah penduduk yang berusia
15 tahun ke atas, maka semakin banyak sampel yang diambil. Secara keseluruhan,
jumlah sampel yang diambil di lokasi penelitian adalah 60 orang.
pesaing,
sedangkan
untuk
bagian
keempat
memuat
Kuesioner
yang
berkaitan
dengan
faktor-faktor
yang
Keterangan
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Kriteria
Repeat customer
Client
Advocates
Selain
itu,
analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menganalisis
A0 =
bi ei
i=1
Dimana :
A0
bi
ei
-1
-2
-1 -2
dahulu dikalikan dengan skor evaluasi (ei) yang sesuai. Kemudian seluruh hasil
perkalian harus dijumlahkan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk
tersebut.
Kinerja (X)
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Kepentingan (Y)
Tidak Penting
Kurang Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
skor
penilaian
yang
diberikan
responden.
Untuk
(Xib Xik )
Banyaknya skala pengukuran
Keterangan :
Xib = Skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua
responden
Tingkat Kinerja
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Tingkat Kepentingan
Tidak Penting
Kurang Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Tingkat Kinerja
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Tingkat Kepentingan
Tidak Penting
Kurang Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Tingkat Kinerja
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
15 26
27 38
39 50
51 62
63 74
Tingkat Kepentingan
Tidak Penting
Kurang Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Xi
X =
Y=
i =1
Yi
i =1
Keterangan :
X = Skor rata-rata tingkat pelaksana/kinerja
Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan
n = Jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik
(a,b). Titik tersebut diperoleh dari rumus :
a=
Xi
k
Keterangan :
a = Batas sumbu X (tingkat kinerja)
b =
Yi
k
kepentingan
Kuadran I
Prioritas Utama
Kuadran II
Pertahankan Prestasi
Kuadran III
Prioritas Rendah
Kuadran IV
Berlebihan
kinerja
faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu
berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi
agar perusahaan dapat menghemat biaya.
BAB V
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Bogor Selatan
Bogor Timur
Bogor Utara
Bogor Tengah
Bogor Barat
Tanah Sereal
Jumlah
163.295
83.907
148.107
101.162
184.464
150.636
831.571
Rumahtangga
(KK)
39.050
18.594
35.187
24.256
41.753
35.517
194.357
Jumlah Penduduk
Berusia 15 Tahun ke
Atas (jiwa)
113.633
60.192
105.663
77.223
133.649
106.595
596955
Tabel 11. Jumlah Penduduk yang Berusia 15 Tahun ke Atas per Kelurahan
di Kecamatan Bogor Barat, 2004
Kelurahan
Margajaya
Sindang Barang
Bubulak
Situgede
Balumbang Jaya
Loji
Gunung Batu
Pasir Mulya
Pasir Jaya
Pasir Kuda
Semplak
Curug
Curugmekar
Cilendek Barat
Cilendek Timur
Menteng
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
4.487
11.412
9.560
7.368
8.204
12.163
15.343
4.225
16.661
11.137
8.790
8.491
9.780
14.331
9.460
13.129
Rumahtangga
(KK)
1.100
2.653
1.943
1.948
1.831
2.882
4.532
976
3.618
3.515
2.055
2.369
2.294
3.297
2.566
3.727
Jumlah Penduduk
Berusia 15 Tahun ke
Atas (jiwa)
3.680
7.249
7.060
5.460
5.958
8.310
11.511
2.953
11.865
8.688
6.413
5.988
7.291
11.102
7.011
8.091
Jumlah
RT
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
2
2
6
4
5
4
5
6
5
5
4
4
3
4
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
278
288
1.276
840
823
1.822
1.878
1.314
1.629
1.510
1.782
1.599
525
1.172
Alamat
Gunung batu
Jl Meranti
Batu Tapak
Cibalagung
Tmn Cibalagung
Pancasan
Pancasan
Muara
Taman Muara
Muara Labak
Muara Kidul
Pancasan Baru
Muara Lanbaw
Muara Kidul
Rumah
tangga
(KK)
61
78
313
200
207
452
430
307
364
383
351
380
127
250
Jumlah Penduduk
Berusia 15 Tahun
ke Atas (jiwa)
211
247
923
635
658
1.324
1.352
921
1.044
1.181
1.068
1.088
362
691
Jumlah Rukun Tetangga (RT) pada RW 7 adalah 5 RT. Dari masingmasing RT diambil sampel secara sengaja dan proposional sebanyak 60 orang.
Semakin banyak jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun di masingmasing RT yang ada di RW 7, maka semakin banyak sampel yang diambil.
Data mengenai jumlah sampel di masing-masing RT yang ada di RW 7 dapat
dilihat pada Tabel 13.
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
290
639
458
191
300
Rumahtangga
(KK)
78
136
97
47
72
Jumlah Penduduk
Berusia 15 Tahun
ke Atas (jiwa)
193
473
332
139
215
1352
Jumlah
Responden
9
20
15
6
10
60
Jumlah Responden
27
18
15
60
Persentase
45
30
25
100
25 tahun) dan
Sebaran umur responden yang paling besar berkisar antara 15 24 tahun yaitu 33
persen (Tabel 15). Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula jauh lebih
banyak dari perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi
penduduk. Mereka mulai merokok sebelum berumur 19 tahun. Banyaknya
perokok pemula di kalangan anak-anak dan remaja mungkin karena mereka belum
mampu menimbang bahaya merokok bagi kesehatan dan dampak adiktif yang
ditimbulkan nikotin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur antara
25-54 tahun, umumnya sudah mempunyai penghasilan dan merokok sudah
Jumlah Responden
15 24 tahun
25 34 tahun
35 44 tahun
45 54 tahun
55 tahun
Total
Persentase
20
15
10
11
5
60
33
25
16
18
8
100
Jumlah Responden
Persentase
3
40
8
7
2
60
5
67
13
12
3
100
tersebut di atas karena lokasi penelitian dekat dengan pusat niaga. Banyaknya
responden yang berinteraksi dengan lingkungan kerja yang sebagian besar adalah
perokok menyebabkan keinginan untuk merokok sebagai media bersosialisasi
menjadi kebiasaan dalam pergaulan.
Pelajar/Mahasiswa
BUMN/Pegawai Negeri Sipil
Karyawan swasta
Pensiunan
Wiraswasta
Total
Jumlah Responden
Persentase
13
7
24
5
11
60
22
12
40
8
18
100
4.500.000
total
Jumlah Responden
8
30
19
1
2
60
Persentase
13
50
32
2
3
100
BAB VI
PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT
ROKOK KRETEK
(2)
48
34
46
8
6
(1)
2
10
4
17
16
Skor
(0)
0
0
(-1)
-1
-4
-6
(-2)
-2
-
Nilai
Keyakinan
1.81
1.63
1.85
0.70
0.59
disusul
dengan
kemudahan
memperoleh,
harga
terjangkau,
(2)
42
24
34
8
4
(1)
Skor
(0)
6
15
10
21
23
0
0
(-1)
Nilai
Evaluasi
1.78
1.44
1.63
1.07
1.00
(-2)
-
Setelah diperoleh nilai evaluasi dan nilai keyakinan konsumen, maka bisa
didapatkan bagaimana sikap konsumen (Ao) terhadap atribut-atribut rokok kretek
merek Gudang Garam Filter, dengan cara mengalikan nilai evaluasi dengan nilai
keyakinan konsumen. Pada Tabel 21 didapatkan nilai sikap konsumen terhadap
atribut-atribut. Atribut yang memiliki nilai sikap paling tinggi merupakan atribut
yang paling diinginkan konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa.
Dari Tabel 21, dapat dilihat bahwa ternyata atribut yang paling diinginkan oleh
konsumen dalam pembelian rokok kretek merek Gudang Garam Filter adalah
atribut citarasa dengan nilai sikap sebesar 3.22. Disusul oleh atribut kemudahan
memperoleh, harga terjangkau, iklan menarik dan kemasan yang menarik. Atribut
kemasan menarik memiliki nilai sikap yang paling rendah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa konsumen membeli atau mengonsumsi rokok kretek Gudang Garam Filter
karena menurut konsumen citarasa rokok kretek ini sudah cocok dengan selera.
Sedangkan atribut kemasan yang menarik adalah atribut yang paling tidak
diperhatikan konsumen dalam pembelian rokok kretek ini. Hal tersebut
dikarenakan
hampir
semua
rokok
memiliki
kemasan
yang
serupa.
Nilai Keyakinan
1.81
1.63
1.85
0.70
0.59
Nilai Evaluasi
1.78
1.44
1.63
1.07
1.00
Nilai
Sikap
3.22
2.35
3.01
0.75
0.59
9.92
Sampoerna Mild
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh atribut direspons positif
(Tabel 22). Ini berarti konsumen percaya bahwa rokok kretek merek Sampoerna
Mild memiliki semua atribut yang ditanyakan kepada responden.
(2)
22
24
26
14
8
(1)
7
6
5
7
11
Skor
(0)
0
0
(-1)
-2
-2
(-2)
-
Nilai
Keyakinan
1.61
1.67
1.72
1.06
0.94
Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa seluruh atribut dinilai positif oleh
konsumen (Tabel 23). Namun, atribut yang dinilai penting oleh konsumen dalam
membeli atau mengonsumsi rokok kretek merek Sampoerna Mild adalah
kemudahan memperoleh. Hal tersebut berbeda dengan merek Gudang Garam
Filter. Dimana atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah citarasa. Untuk merek
Sampoerna Mild, atribut kemudahan memperoleh mendapat nilai atau skor
tertinggi dibanding atribut lainnya. Menurut responden keinginan untuk
mengkonsumsi rokok kretek ini karena mudah didapat dan selalu tersedia.
Menyusul kemudian atribut iklan/promosi menarik dengan nilai sebesar 1.22.
Responden yang rata-rata remaja tertarik untuk mengkonsumsi rokok Sampoerna
Mild karena terpengaruh oleh daya tarik iklan/promosi yang dilakukan pihak
perusahaan, sedangkan atribut citarasa dan harga yang terjangkau serta yang
terakhir kemasan menarik menempati urutan yang sama dengan merek Gudang
Garam Filter, atribut kemasan juga mendapat nilai yang paling rendah.
(2)
10
6
12
10
4
(1)
13
13
12
12
13
Skor
(0)
0
0
0
(-1)
-1
-1
(-2)
-
Nilai
Evaluasi
1.00
1.00
1.33
1.22
0.88
Nilai Keyakinan
Nilai Evaluasi
1.61
1.67
1.72
1.06
0.94
1.00
1.00
1.33
1.22
0.88
Citarasa
Harga terjangkau
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi menarik
Kemasan menarik
Total
Nilai
Sikap
1.61
1.67
2.29
1.29
0.83
7.69
Djarum Super
Sama seperti dua merek lainnya, menurut keyakinan konsumen bahwa
rokok kretek merek Djarum Super juga memiliki semua atribut yang ditanyakan
kepada responden. Hal ini dapat dilihat dari nilai keyakinan seluruh atribut yang
bernilai positif (Tabel 25).
(2)
24
14
20
10
6
(1)
3
8
4
6
7
Skor
(0)
0
(-1)
-4
-3
(-2)
-2
-
Nilai
Keyakinan
1.80
1.47
1.47
0.80
0.67
(2)
20
12
18
8
2
(1)
5
9
6
10
12
Skor
(0)
0
0
(-1)
(-2)
-
Nilai
Evaluasi
1.67
1.40
1.60
1.20
0.93
Pada Tabel 27 dapat dilihat bahwa ternyata atribut yang paling diinginkan
oleh konsumen dalam pembelian rokok kretek Djarum Super adalah atribut
citarasa. Biasanya atribut citarasa yang melekat pada rokok kretek akan
mempengaruhi konsumen untuk tetap loyal terhadap rokok kretek merek tertentu.
Atribut citarasa ini memiliki skor paling tinggi dibandingkan atribut lainnya.
Selanjutnya, disusul oleh atribut kemudahan memperoleh, harga terjangkau, iklan
menarik dan kemasan yang menarik. Secara keseluruhan, total nilai sikap
konsumen sebesar 9.00. Dimana total nilai sikap konsumen rokok kretek merek
Djarum Super lebih kecil dari nilai sikap konsumen rokok kretek merek Gudang
Garam Filter, namun lebih besar dari nilai sikap konsumen rokok kretek merek
Sampoerna Mild.
Nilai Keyakinan
1.80
1.47
1.47
0.80
0.67
Nilai Evaluasi
1.67
1.40
1.60
1.20
0.93
Nilai Sikap
3.01
2.06
2.35
0.96
0.62
9.00
sebagai atribut yang kurang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Jika dilihat
dari total nilai sikap, total nilai sikap konsumen rokok kretek merek Gudang
Garam Filter paling tinggi dibandingkan dua merek rokok kretek lainnya yaitu
Sampoerna Mild dan Djarum Super (Tabel 28). Ini menunjukkan bahwa atributatribut yang diinginkan konsumen dalam membeli rokok kretek lebih dapat
dipenuhi oleh merek Gudang Garam Filter.
Tabel 28. Perbandingan Nilai Sikap Konsumen Terhadap Atribut-atribut
Rokok Kretek
Atribut
Citarasa
Harga terjangkau
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi menarik
Kemasan menarik
Total
Djarum
Super
3.01
2.06
2.35
0.96
0.62
9.00
BAB VII
LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP
MEREK ROKOK KRETEK
yang
Faktor
kecanduan
akibat
kandungan
zat
nikotin
ternyata
juga
Bobot
62
126
77
130
82
111
Skor
6
2
5
1
4
3
Sampoerna Mild
Menurut responden yang biasa mengonsumsi rokok kretek Sampoerna
Mild,
atribut
kemudahan
memperoleh
merupakan
atribut
yang
paling
Bobot
Skor
64
84
59
82
70
73
5
1
6
2
4
3
Djarum Super
Sama dengan rokok kretek merek Gudang Garam Filter, atribut citarasa
menempati urutan pertama dan kemudahan memperoleh menempati urutan kedua.
Masing-masing atribut memiliki skor pembobotan sebesar 69 dan 68. Dengan kata
lain, kedua atribut tersebut sangat mempengaruhi konsumen untuk tetal loyal
terhadap rokok kretek merek Djarum Super dan Gudang Garam Filter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika konsumen sudah merasa cocok dengan
rokok kretek merek tertentu, maka cenderung tetap loyal terhadap merek tersebut
meskipun terjadi kenaikan harga. Kemudahan dalam memperoleh atau
mendapatkan rokok kretek merek Djarum Super juga akan mempengaruhi
konsumen untuk tetap loyal terhadap merek tersebut.
Berikutnya adalah atribut kecanduan akibat kandungan nikotin dalam
rokok kretek, iklan/promosi, harga dan kemasan. Untuk merek Djarum Super,
atribut kemasan memiliki nilai pembobotan paling rendah sama dengan merek
Gudang Garam Filter. Ini berarti atribut kemasan kurang berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen. Data mengenai peringkat atribut loyalitas konsumen terhadap
rokok kretek merek Djarum Super tersaji pada Tabel 31.
Tabel 31. Peringkat Atribut Loyalitas Konsumen Terhadap Rokok Kretek
Merek Djarum Super, 2006
Faktor Loyalitas
Bobot
Harga
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi
Citarasa
Kemasan
Kecanduan akibat nikotin dalam rokok kretek
Skor
52
68
59
69
51
61
5
2
4
1
6
3
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa urutan atau peringkat atribut yang
diduga mempengaruhi loyalitas konsumen untuk masing-masing merek rokok
kretek berbeda. Namun secara keseluruhan atribut yang paling mempengaruhi
loyalitas konsumen terhadap rokok kretek adalah citarasa dan atau kemudahan
memperoleh. Sedangkan atribut yang kurang diperhatikan konsumen dalam
membeli rokok diantaranya harga, kemasan dan iklan/promosi.
7.2 Penilaian Kinerja dan Kepentingan atau Harapan Terhadap Atributatribut yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Tahap penilaian kinerja dilakukan setelah konsumen melakukan
pembelian. Evaluasi pasca pembelian mempunyai arti penting bagi perusahaan
atau produsen termasuk produsen rokok kretek. Karena ada 3 merek rokok kretek
yang dibahas, maka penilaian kinerja dilakukan terhadap ketiga perusahaan yang
memproduksi 3 merek rokok kretek tersebut. Untuk mengetahui apakah kinerja
perusahaan sudah sesuai dengan kepentingan konsumen, maka dalam penelitian
ini juga dilakukan penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pada
atribut-atribut yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Atribut yang dianalisis
dalam penelitian ini meliputi aspek produk dan layanan yang berjumlah sebanyak
11 atribut.
Komponen Tingkat
Kinerja
Bobot
SB
(5)
40
B
(4)
56
CB
(3)
12
75
44
Penetapan harga
2
3
105
Iklan/promosi
KB
(2)
Skor
TB
(1)
2
110
122
24
129
35
48
24
107
Kemasan menarik
10
56
33
99
Citarasa
95
32
127
70
48
121
44
18
14
79
75
48
123
10
Layanan konsumen
27
27
30
68
109
104.82
Komponen Tingkat
Kepentingan
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
3
Iklan/promosi
4
Kemasan menarik
5
Citarasa
6
Aroma tidak menyengat
7
Pencantuman tanggal dan
8
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
9
Layanan konsumen
10
Variasi jumlah rokok per
11
kemasan
Rata-rata
1
2
SP
(5)
120
P
(4)
Bobot
CP
(3)
8
0
KP
(2)
Skor
TP
(1)
0
129
75
28
115
110
30
10
120
80
20
44
24
8
40
0
21
45
0
3
0
4
6
0
0
0
1
1
0
0
130
100
86
128
123
100
20
126
110
35
16
36
3
30
0
0
1
1
129
130
30
56
12
102
118.00
terhadap
perusahaan,
maka
perusahaan
harus
dapat
memenuhi
penting.
Responden
tersebut
adalah
responden
yang
Jika perolehan rokok kretek merek ini mudah didapat, maka peluang konsumen
untuk beralih ke merek lain kecil.
d. Iklan/Promosi
Iklan/promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran selain
harga. Iklan/promosi yang dilakukan pihak perusahaan biasanya bertujuan untuk
memperkenalkan pada masyarakat tentang keberadaan suatu produk. Selanjutnya,
dengan adanya iklan tersebut diharapkan berdampak positif pada volume
penjualan suatu produk.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
(44.4 persen) menilai promosi yang dilakukan PT. Gudang Garam Tbk baik. Nilai
ini diperkuat oleh total skor seluruh penilaian responden sebesar 107 yang
mempunyai arti baik untuk kinerja PT. Gudang Garam Tbk dalam atribut
promosi. Penilaian ini dihasilkan karena promosi yang dilakukan mampu
memberikan dampak positif bagi konsumen.
Penilaian responden terhadap tingkat harapan diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan penting terhadap iklan/promosi yang dilakukan
PT. Gudang Garam Tbk, diikuti oleh 25.9 persen yang menyatakan cukup
penting, 22.2 persen menyatakan sangat penting, 7.4 persen menyatakan kurang
penting dan sisanya sebanyak 3.7 persen menyatakan tidak penting. Jika dilihat
dari total skor keseluruhan responden diperoleh nilai 100 yang mempunyai arti
penting bagi konsumen. Iklan rokok yang menampilkan gambaran bahwa rokok
dapat menambah keberanian kepercayaan diri yang tinggi, membuat daya tarik
tersendiri untuk mencoba rokok tersebut.
e. Kemasan
Kemasan merupakan bahan pelindung produk yang sangat penting untuk
melindungi produk dari berbagai hal yang dapat menimbulkan kerusakan, seperti
kotor, rusak, basah dan lain-lain. Kemasan rokok kretek Gudang Garam Filter
setelah dilakukan penilaian oleh 27 responden yang ada di lokasi terpilih
dinyatakan bahwa sebagian besar responden (51.8 persen) mengatakan baik,
diikuti oleh
40.7 persen responden menilai cukup baik dan sisanya 7.4 persen
responden menilai sangat baik. Jika dilihat dari total skor penilaian seluruh
responden diperoleh nilai 99 yang berarti bahwa kemasan rokok kretek merek
Gudang Garam Filter bernilai baik. Hal ini disebabkan karena menurut sebagian
besar responden, kemasan rokok kretek merek ini dinilai telah mampu memberi
perlindungan atau menghindari terjadinya kerusakan pada rokok.
Berdasarkan penilaian responden terhadap tingkat harapan untuk atribut
kemasan diketahui bahwa sebagian besar responden menilai cukup penting
(55.6 persen). Selanjutnya, 22.2 persen responden menilai penting, 11.1 persen
menilai kurang penting, 7.4 persen menilai sangat penting dan sisanya sebanyak
3.7 persen menilai tidak penting. Hasil skor penilaian seluruh responden
sebesar 86 mempunyai arti bahwa kemasan cukup penting bagi responden.
f. Citarasa Rokok
Citarasa rokok kretek berkaitan erat dengan mutu bahan baku.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 70.4 persen responden menyatakan
bahwa kinerja PT. Gudang Gudang Tbk dalam menghasilkan rokok kretek
bercitarasa tinggi dinilai sudah sangat baik dan sisanya 29.6 persen responden
menyatakan baik.
Total skor yang diperoleh sebesar 127 dinyatakan sangat baik. Menurut
penilaian sebagian besar responden, citarasa rokok kretek Gudang Garam Filter
sudah sesuai dengan selera konsumen. Menurut penilaian responden, sebagian
besar responden menyatakan bahwa rokok kretek yang bercitarasa tinggi sangat
penting (sebanyak 88.9 persen) dan 11.1 persen responden menyatakan penting.
Jika dilihat dari total skor secara keseluruhan sebesar 138 dinyatakan sangat
penting yang mempunyai arti bahwa atribut ini sangat penting diperhatikan oleh
perusahaan agar dapat
memuaskan konsumen.
Gudang Garam Filter sebesar 121 dinyatakan sangat baik. Karena menurut
responden, aroma dari rokok kretek Gudang Garam Filter tidak terlalu menyengat
dan tidak menempel dipakaian ketika sedang mengonsumsinya.
Berdasarkan nilai harapan diketahui bahwa 59.2 persen responden
menyatakan sangat penting, 37 persen menyatakan penting dan 3.7 persen sisanya
menyatakan cukup penting. Total skor 123 mempunyai arti bahwa aroma rokok
merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen. Umumnya aroma rokok
kretek yang tidak menyegat lebih disukai konsumen.
h. Pencantuman Tanggal dan Tahun Kadaluarsa
Daya tahan rokok merupakan kemampuan rokok untuk dapat bertahan
dalam waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diketahui
40.7
persen
responden
menyatakan
bahwa
kinerja
PT. Gudang Garam Tbk dalam mencantumkan daya tahan rokok sudah baik dan
22.2 persen menyatakan cukup baik. Responden tersebut adalah responden yang
mengetahui bahwa untuk melihat baru atau tidaknya rokok kretek tersebut
diproduksi dapat dilihat dari banderol harga dan tanda pembayaran cukai yang
biasanya dalam bentuk tahun. Sisanya 25.9 persen responden menyatakan kurang
baik dan 11.1 persen responden menyatakan tidak baik. Responden yang
memberikan penilaian tersebut, umumnya tidak mengetahui pencantuman tahun
dalam kemasan rokok (banderol). Total skor yang diperoleh sebesar 79 dinyatakan
cukup baik karena sebagian besar konsumen ternyata tidak mengetahui tentang
pencantuman tanda kadaluarsa dalam kemasan rokok.
Pencantuman daya tahan rokok dalam kemasan dinyatakan sangat penting
oleh sebagian besar responden (74.1 persen), sedangkan responden
yang
menyatakan penting (18.5 persen) dan sisanya menyatakan kurang penting dan
tidak penting dengan persentase sama yaitu 3.7 persen. Total skor secara
keseluruhan sebesar 126 dinyatakan sangat penting. Pencantuman tanda
kadaluarsa rokok dalam kemasan dinilai sangat penting karena akan berpengaruh
pada citarasa dari rokok kretek tersebut. Dengan dicantumkan tanda kadaluarsa,
maka konsumen dapat mengetahui kapan rokok tidak layak lagi untuk
dikonsumsi.
bebas
pulsa
tidak
baik.
Hal
itu
disebabkan
karena
PT. Gudang Gudang Tbk belum memberlakukan kebijakan tersebut. Total skor
yang diperoleh sebesar 27 juga menyatakan tidak baik.
Menurut penilaian responden, sebagian besar responden menyatakan
bahwa pemberian layanan konsumen melalui telepon bebas pulsa dinilai sebagian
besar konsumen cukup penting (sebanyak 37 persen), diikuti 33.3 persen
responden menyatakan penting, 25.9 persen responden menyatakan sangat penting
dan sisanya 3.7 persen menyatakan tidak penting. Jika dilihat dari total skor secara
keseluruhan sebesar 130 dinyatakan sangat penting yang mempunyai arti bahwa
atribut
ini
sangat
penting
diperhatikan
oleh
perusahaan
agar
dapat
Sampoerna Mild
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah responden yang biasa mengonsumsi
rokok kretek merek Sampoerna Mild di lokasi terpilih (Kelurahan Pancasan)
adalah 18 orang. Hasil survei terhadap 18 responden, diketahui bahwa secara
umum
kinerja
perusahaan
yang
memproduksi
Sampoerna
Mild
(PT. HM. Sampoerna Tbk) terhadap atribut-atribut dinilai sangat baik dan baik
(Tabel 34). Berdasarkan 11 atribut kinerja yang mempengaruhi loyalitas tersebut,
ada 1 atribut yang dinilai tidak baik yaitu layanan konsumen. Atribut layanan
konsumen baik untuk merek Sampoerna Mild dan Gudang Garam Filter oleh
konsumen dinilai tidak baik. Karena sampai saat ini, belum ada satupun
Komponen Tingkat
Kinerja
Penetapan harga
Pencantuman kandar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
3
Iklan/promosi
4
Kemasan menarik
5
Citarasa
6
Aroma tidak menyengat
7
Pencantuman tanggal dan
8
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
9
Layanan konsumen
10
Variasi jumlah rokok per
11
kemasan
Rata-rata
1
2
SB
(5)
30
Bobot
B
CB
(4)
(3)
28
9
KB
(2)
Skor
TB
(1)
4
71
20
44
71
40
25
20
45
25
32
32
44
28
44
6
15
9
3
3
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
78
72
73
78
74
24
10
47
35
0
28
0
9
0
2
0
0
18
74
18
10
48
12
70
66.00
Komponen Tingkat
Kepentingan
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
3
Iklan/promosi
4
Kemasan menarik
5
Rasa sesuai selera
6
Aroma tidak menyengat
7
Pencantuman tanggal dan
8
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
9
Layanan konsumen
10
Variasi jumlah rokok per
11
kemasan
Rata-rata
1
2
SP
(5)
45
P
(4)
32
Bobot
CP
(3)
3
30
28
70
30
15
55
40
KP
(2)
Skor
TP
(1)
0
80
66
16
28
40
28
36
0
9
12
0
0
0
6
0
0
2
0
0
1
0
0
86
73
68
83
78
40
36
81
70
25
12
28
3
3
0
6
0
2
85
64
35
24
68
75.64
Total skor 80 mempunyai arti bahwa penetapan harga rokok kretek merek
Sampoerna Mild merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen. Penilaian
responden secara keseluruhan untuk atribut penetapan harga baik pada merek
Sampoerna Mild maupun Gudang Garam Filter sama-sama dinilai sangat penting.
b. Pencantuman Kadar Tar dan Nikotin
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 61.1 persen responden
menyatakan bahwa pencantuman kandungan tar dan nikotin dalam kemasan rokok
kretek merek Sampoerna Mild baik, 22.2 persen responden menyatakan sangat
baik, 11.1 persen responden menyatakan kurang baik dan sisanya 5.5 persen
responden menyatakan cukup baik. Total skor secara keseluruhan diperoleh
sebesar 71 yang mempunyai arti bahwa kinerja perusahaan dalam mencantumkan
kadar tar dan nikotin sudah baik.
Menurut penilaian responden, pencantuman kadar tar dan nikotin dalam
kemasan rokok kretek Sampoerna Mild penting sebanyak 38.9 persen, 33.3 persen
responden menyatakan sangat penting, 16.6 persen responden menyatakan tidak
penting. Sisanya menyatakan kurang penting dan tidak penting dengan persentase
sama yaitu 5 persen. Total skor secara keseluruhan sebesar 66 dinyatakan penting.
Pencantuman atribut ini dapat menunjukkan kepada konsumen bahwa rokok
Sampoerna Mild adalah rokok yang mempunyai kadar tar dan nikotin rendah
dibandingkan dengan merek lain.
c. Kemudahan Memperoleh
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar
responden menilai bahwa kinerja PT. HM Sampoerna Tbk untuk atribut ini sangat
baik dan baik dengan persentase sama yaitu 44.4 persen. Sisanya sebanyak
11.1 persen responden menilai cukup baik. Total skor rata-rata penilaian
responden sebesar 78 mempunyai arti bahwa kemudahan responden dalam
mendapatkan rokok kretek Sampoerna Mild dinilai sangat baik.
Penilaian harapan mengenai atribut ini, diketahui bahwa 77.8 persen
menyatakan sangat penting dan 22.2 persen responden menyatakan penting.
Total skor sebesar 86 berarti bahwa kemudahan dalam mendapatkan rokok kretek
merek Sampoerna Mild sangat penting.
d. Iklan/Promosi
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
(44,4 persen) menilai promosi yang dilakukan PT. HM Sampoerna baik dan
sisanya dinilai sangat baik dan cukup baik dengan persentase sama yaitu 27.8
persen. Total skor seluruh penilaian responden sebesar 72 yang mempunyai arti
baik untuk kinerja PT. HM. Sampoerna Tbk dalam melakukan promosi.
Penilaian responden terhadap tingkat harapan diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan penting (38.9 persen) terhadap iklan/promosi yang
dilakukan PT. HM Sampoerna Tbk, diikuti oleh 33.3 persen yang menyatakan
sangat penting, 16.7 persen menyatakan cukup penting, dan sisanya sebanyak 11.1
persen menyatakan kurang penting. Jika dilihat dari total skor keseluruhan
responden diperoleh nilai 73 yang mempunyai penting bagi konsumen. Iklan
yang ditampilkan oleh perusahaan ini mampu menyedot perhatian masyarakat
karena iklan yang disajikan menggambarkan kondisi yang hangat terjadi saat ini
sehingga iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen.
e. Kemasan
Hasil
penelitian
menujukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
(61.1 persen) mengatakan baik, diikuti oleh 22.2 persen responden menilai sangat
baik, dan sisanya 16.7 persen responden menilai cukup baik. Jika dilihat dari total
skor penilaian seluruh responden diperoleh nilai 73 yang berarti bahwa kemasan
rokok kretek merek Sampoerna Mild bernilai baik.
Berdasarkan penilaian responden terhadap tingkat harapan untuk atribut
kemasan diketahui bahwa sebagian besar responden menilai penting (55.5 persen).
Selanjutnya, 22.2 persen responden menilai cukup penting, 16.7 persen menilai
sangat penting dan sisanya sebanyak 5.5 persen menilai tidak penting. Hasil skor
penilaian seluruh responden sebesar 68 mempunyai arti bahwa kemasan cukup
penting bagi responden.
f. Citarasa Rokok
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 50 persen responden
menyatakan bahwa kinerja PT. Sampoerna Tbk dalam menghasilkan rokok kretek
bercitarasa tinggi dinilai sudah sangat baik, diikuti oleh 38.8 persen responden
menyatakan baik dan sisanya dinilai cukup baik dan kurang baik dengan
persentase sama yaitu 5.5 persen. Total skor yang diperoleh sebesar 78 dinyatakan
sangat baik.
Menurut penilaian responden, sebagian besar responden menyatakan
bahwa rokok kretek yang bercitarasa tinggi sangat penting (sebanyak 61.1 persen)
dan sisanya 38.9 persen responden menyatakan penting. Jika dilihat dari total skor
secara keseluruhan sebesar 83 dinyatakan sangat penting yang mempunyai arti
bahwa atribut ini sangat penting diperhatikan oleh perusahaan agar dapat
memuaskan konsumen.
g. Aroma
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61.1 persen responden mengatakan
baik, 27.8 persen mengatakan sangat baik dan sisanya dinilai cukup baik dan
kurang baik dengan persentase sama yaitu 5.5 persen. Dilihat dari total skor
penilaian responden terhadap aroma rokok kretek Sampoerna Mild sebesar 74
dinyatakan sangat baik. Sama dengan merek Gudang Garam Filter, menurut
pendapat responden bahwa aroma dari rokok kretek Sampoerna juga tidak
menyengat dan tidak menempel pada pakaian.
Berdasarkan nilai harapan diketahui bahwa 50 persen responden
menyatakan penting, 44.4 persen menyatakan sangat penting dan 5.5 persen
sisanya menyatakan kurang penting. Sedangkan total skor sebesar 78 mempunyai
arti bahwa aroma rokok merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen.
h. Pencantuman Tanggal dan Tahun Kadaluarsa
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar
responden (44.4 persen) menilai kinerja perusahaan dalam mencantumkan daya
tahan rokok cukup baik, 27.8 persen menyatakan kurang baik, 11.1 persen
responden menilai baik dan tidak baik. Sisanya sebesar 5.5 persen responden
menilai sangat baik. Jika dilihat dari total skor keseluruhan diperoleh nilai sebesar
47 yang berarti kinerja perusahaan untuk atribut ini dinilai cukup baik, karena
sebagian besar konsumen rokok kretek Sampoerna Mild ternyata tidak
mengetahui kapan rokok tersebut diproduksi sehingga patokan mereka hanya pada
tahun yang ada di banderol rokok (bea cukai rokok).
diketahui
bahwa
semua responden
11.1 persen responden menyatakan tidak penting dan sisanya 5.5 persen
menyatakan cukup penting. Jika dilihat dari total skor secara keseluruhan sebesar
64 dinyatakan penting yang mempunyai arti bahwa atribut ini penting
diperhatikan oleh perusahaan agar dapat menampung saran, keluhan dan harapan
konsumen terhadap produk.
k. Variasi Jumlah Rokok per Kemasan
Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa sebagian besar responden
(66.7 persen) menilai kinerja perusahaan untuk atribut variasi jumlah rokok per
kemasan sudah baik, diikuti oleh 22.2 persen responden menyatakan cukup baik
sisanya 11.1 persen responden menilai sangat baik. Dilihat dari rata-rata skor
sebesar 70 mempunyai arti bahwa variasi jumlah rokok per kemasan yang ada di
pasaran sudah baik.
Berdasarkan penilaian harapan responden untuk atribut ini, diketahui
bahwa sebagian besar responden (38.9 persen) menyatakan sangat penting,
33.3 persen menyatakan penting, 11.1 persen responden menilai kurang penting
dan tidak penting, sisanya 5.5 persen responden menyatakan cukup penting.
Total skor yang diperoleh dari seluruh responden adalah 68 yang mempunyai arti
bahwa variasi jumlah rokok kretek per kemasan yang ada di pasar penting bagi
konsumen.
Djarum Super
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah responden yang biasa mengkonsumsi
rokok kretek merek Djarum Super di lokasi terpilih adalah 15 orang. Hasil survei
terhadap 15 responden, diketahui bahwa sebagian besar kinerja perusahaan yang
memproduksi Djarum Super dinilai sangat baik (Tabel 36). Berdasarkan 11 atribut
kinerja yang mempengaruhi loyalitas tersebut, ada 1 atribut yang dinilai tidak baik
yaitu layanan konsumen sama dengan dua merek rokok kretek lainnya. Atribut
yang mempunyai nilai cukup baik adalah kemasan. Atribut yang dinilai kurang
baik adalah pencantuman tanggal dan tahun kadaluarsa. Atribut-atribut yang
dinilai baik oleh responden terdiri dari penetapan harga, pencantuman kadar tar
dan nikotin, iklan/promosi dan variasi jumlah per kemasan. Sedangkan atribut
yang dinilai sangat baik meliputi kemudahan memperoleh, citarasa, aroma tidak
menyengat dan ketersediaannya.
Skor rata-rata penilaian responden terhadap kinerja perusahaan sebesar
54.45 mempunyai arti bahwa kinerja perusahaan secara umum dinilai baik.
Sama dengan dua merek rokok lainnya terdapat atribut yang dinilai tidak baik dan
kurang baik oleh responden yaitu atribut layanan konsumen dan kemasan.
Kedua atribut tersebut harus mendapat perhatian dari pihak perusahaan agar
kepuasan konsumen tercapai.
Komponen Tingkat
Kinerja
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
3
Iklan/promosi
4
Kemasan menarik
5
Citarasa
6
Aroma tidak menyengat
7
Pencantuman tanggal dan
8
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
9
Layanan konsumen
10
Variasi jumlah rokok per
11
kemasan
Rata-rata
1
2
B
(4)
48
Bobot
CB
(3)
3
25
32
40
25
0
25
30
SB
(5)
KB
(2)
Skor
TB
(1)
0
56
62
28
24
20
40
32
0
12
30
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
68
61
50
65
65
12
12
35
20
0
44
0
0
0
0
0
0
15
64
15
48
58
54.45
Komponen Tingkat
Kepentingan
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
3
Iklan/promosi
4
Kemasan menarik
5
Citarasa
6
Aroma tidak menyengat
7
Pencantuman tanggal dan
8
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
9
Layanan konsumen
10
Variasi jumlah rokok per
11
kemasan
Rata-rata
1
2
SP
(5)
40
P
(4)
20
Bobot
CP
(3)
6
25
12
4
10
5
50
30
KP
(2)
Skor
TP
(1)
0
66
49
24
24
16
16
32
0
6
18
3
3
0
2
8
0
0
0
4
0
0
0
69
46
47
69
65
45
20
68
60
20
12
16
0
15
0
4
0
0
72
55
25
28
59
60.45
penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
mengatakan cukup baik dengan nilai 66.7 persen, diikuti oleh 33.3 persen
responden menilai baik. Dilihat dari total skor penilaian seluruh responden
diperoleh nilai 50 yang berarti bahwa kemasan rokok kretek merek Djarum Super
bernilai cukup baik.
Berdasarkan penilaian responden terhadap tingkat harapan untuk atribut
kemasan diketahui bahwa 40 persen responden menilai cukup penting, dikuti
dengan penting dan kurang penting (26.7 peren), sisanya 6.7 persen dinilai sangat
penting. Hasil skor penilaian seluruh responden sebesar 47 mempunyai arti bahwa
kemasan cukup penting bagi responden. Penilaian yang diberikan responden
sangat beralasan sebab kemasan yang ada pada setiap bungkus rokok hampir sama
yang membedakan hanya dari warna yang merupakan ciri khas merek tertentu.
f. Citarasa Rokok
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 66.7 persen responden
menyatakan bahwa kinerja PT. Djarum Kudus Tbk dalam menghasilkan rokok
kretek bercitarasa tinggi dinilai sudah sangat baik, diikuti oleh 33.3 persen
responden menyatakan baik. Total skor yang diperoleh sebesar 67 dinyatakan
sangat baik.
Menurut penilaian responden, sebagian besar responden menyatakan
bahwa rokok kretek yang bercitarasa tinggi sangat penting (66.7persen) dan 26.7
persen responden menyatakan penting. Sisanya 6.7 persen menyatakan cukup
penting. Secara keseluruhan sebesar 67 yang mempunyai arti bahwa atribut ini
sangat penting diperhatikan oleh perusahaan agar dapat memuaskan konsumen.
Citarasa yang mantap berkaitan dengan racikan dan kualitas bahan baku yang
digunakan, pihak perusahan telah dapat memenuhi keinginan konsumen jika dapat
memberikan citarasa rokok yang sesuai selera konsumen.
g. Aroma
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53.3 persen responden mengatakan
kinerja perusahaan sudah baik, 40 persen mengatakan sangat baik dan sisanya
dinilai cukup baik (6.7persen). Dilihat dari total skor penilaian responden terhadap
aroma rokok kretek Djarum Super sebesar 65 dinyatakan sangat baik.
Berdasarkan nilai harapan diketahui bahwa 53.3 persen responden
menyatakan penting, 40 persen menyatakan sangat penting dan 6.7 persen sisanya
menyatakan kurang penting. Sedangkan total skor sebesar 65 mempunyai arti
bahwa aroma rokok merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen. Aroma
yang baik menurut konsumen adalah aroma yang dapat memberikan kesegaran
dan menciptakan kenikmatan yang prima. Perusahaan yang memproduksi rokok
Djarum Super dinilai sudah sangat baik, sehingga hal ini perlu dijaga agar
konsumen tidak beralih ke rokok lain.
h. Pencantuman Tanggal dan Tahun Kadaluarsa
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar
responden (40 persen) menilai kinerja perusahaan dalam mencantumkan daya
tahan rokok kurang baik, 26.7 persen menyatakan cukup baik, 20 persen
responden menilai tidak baik. Sisanya sebesar 13.3 persen responden menilai baik.
Jika dilihat dari total skor keseluruhan diperoleh nilai sebesar 35 yang berarti
kinerja perusahaan untuk atribut ini dinilai kurang baik. Penilain yang diberikan
konsumen merupakan masukan bagi pihak perusahaan, pencantuman tanda
kadaluarsa pada rokok Djarum Super tidak terlihat hanya sedikit responden yang
dapat membedakan mana rokok yang baru dan lama yang dapat dilihat dari
perbedaan warna rokok dan citarasa yang dirasakan berbeda bagi yang benar
benar perokok sejati.
Pencantuman daya tahan rokok dinyatakan sangat penting oleh sebagian
besar responden (60 persen), diikuti oleh 33.3 persen responden menilai penting,
6.7 persen responden menyatakan cukup penting. Total skor secara keseluruhan
sebesar 68 dinyatakan sangat penting. Responden menginginkan pihak perusahaan
atribut-atribut
yang
mempengaruhi
loyalitas
konsumen
untuk
Atribut
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi menarik
Kemasan menarik
Citarasa
Aroma tidak menyengat
Pencantuman tanggal dan tahun
kadaluarsa
Ketersediaan
Layanan konsumen
Variasi jumlah rokok per
kemasan
Rata-rata
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
129
Rata-rata
Kinerja
(X)
4.07
Rata-rata
Kepentingan
(Y)
4.78
122
115
4.52
4.26
129
107
99
127
121
130
100
86
128
123
4.78
3.96
3.67
4.70
4.48
4.81
3.70
3.18
4.74
4.56
79
126
2.92
4.67
123
27
129
130
4.56
1.00
4.78
4.81
109
102
4.04
3.78
3.88
4.37
Kinerja
Kepentingan
110
tingkat kepuasannya relatif tinggi. Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran dua
adalah penetapan harga, kemudahan memperoleh, citarasa, aroma tidak
menyengat dan ketersediaan.
Beberapa atribut yang berada dalam kuadran dua tersebut dinilai sangat
penting oleh konsumen dan kinerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan sudah
sangat baik, atribut tersebut adalah kemudahan memperoleh, citarasa, aroma tidak
menyengat dan ketersediaan rokok kretek. Sebaliknya atribut yang dianggap
sangat penting dan kinerjanya dinilai baik adalah penetapan harga. Atribut-atribut
yang terletak pada kuadran dua harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan
untuk memenuhi harapan responden agar tetap loyal terhadap rokok kretek merek
Gudang Garam Filter.
Prioritas Rendah (Kuadran III)
Kuadran prioritas rendah berisikan atribut-atribut yang dianggap kurang
penting oleh responden dan pada kenyataannya kinerja perusahaan juga tidak
istimewa. Atribut tersebut meliputi kemasan menarik. Responden menganggap
atribut tersebut biasa saja dan tidak terlalu berpengaruh terhadap keinginan untuk
mengonsumsi rokok. Sehingga peningkatan atribut-atribut yang termasuk dalam
kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat
yang dirasakan oleh konsumen sangat kecil. Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya bahwa para penikmat rokok kretek lebih menginginkan citarasa dan
aroma segar serta kenikmatan yang prima.
Berlebihan (Kuadran IV)
Beberapa atribut yang ada di dalam kuadran empat merupakan atribut-atribut
yang menurut responden adalah kurang penting, tetapi kinerja perusahaan
dianggap terlalu berlebihan. Atribut tersebut adalah pencantuman kadar
nikotin dan tar dalam kemasan, iklan/promosi dan variasi jumlah rokok per
kemasan. Jadi pihak perusahaan tidak perlu meningkatkan kinerjanya terhadap
atribut yang terdapat dalam kuadran empat, karena dianggap berlebihan.
Pada umumnya penikmat rokok tidak mempehatikan tulisan yang mengingatkan
bahwa kadar zat nikotin dan tar yang terdapat didalam rokok dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit. Pencantuman tersebut dilakukan pihak perusahaan
untuk mengikuti peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap produsen rokok
untuk mencantumkan kadar zat nikotin dan tar yang terdapat pada setiap
batang rokok.
5,0
10
8
7
4,5
II
Harapan
4,0
4
11
3,5
IV
III
5
3,0
1
Gambar 4.
3
Kinerja
Sampoerna Mild
Berdasarkan data pada Tabel 39, diketahui bahwa penilaian terbesar
responden yang biasa membeli rokok kretek Sampoerna Mild untuk tingkat
kinerja adalah pada atribut kemudahan memperoleh dan citarasa dengan total nilai
untuk masing-masing atribut sama yaitu sebesar 78, sedangkan penilaian terkecil
yang diberikan responden yaitu atribut layanan konsumen. Tingkat harapan
penilaian terbesar berada pada atribut kemudahan memperoleh dan penilaian
terkecil yaitu pada atribut layanan konsumen. Sedangkan nilai total rata-rata
harapan untuk seluruh atribut yaitu sebesar 4.20 dan nilai total rata-rata kinerja
yaitu sebesar 3.66.
Variabel Kepuasan
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi
Kemasan menarik
Citarasa
Aroma tidak menyengat
Pencantuman tanggal dan tahun
kadaluarsa
Ketersediaan
Layanan konsumen
Variasi jumlah rokok per
kemasan
Rata-rata
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
80
Rata-rata
Kinerja
(X)
3.94
Rata-rata
Kepentingan
(Y)
4.44
71
78
72
73
78
74
66
86
73
68
83
78
3.94
4.33
4.00
4.06
4.33
4.11
3.67
4.78
4.06
3.78
4.61
4.33
47
74
18
81
85
64
2.61
4.11
1.00
4.50
4.72
3.56
70
68
3.89
3.66
3.78
4.20
Kinerja
Kepentingan
71
3
9
4,75
6
8
4,50
1
7
Harapan
II
4,25
4
4,00
III
IV
11
3,75
2
10
3,50
1,0
Gambar
5.
1,5
2,0
2,5
3,0
Kinerja
3,5
4,0
4,5
Djarum Super
Berdasarkan data pada Tabel 40, diketahui bahwa penilaian terbesar
responden yang biasa membeli rokok kretek Djarum Super untuk tingkat kinerja
adalah pada atribut kemudahan memperoleh dengan total nilai sebesar 68
dan penilaian terkecil yang diberikan responden yaitu atribut layanan konsumen.
Tingkat harapan penilaian terbesar berada pada atribut ketersediaan dan penilaian
terkecil yaitu pada atribut iklan/promosi menarik. Sedangkan nilai total rata-rata
harapan untuk seluruh atribut yaitu sebesar 4.03 dan nilai total rata-rata kinerja
yaitu sebesar 3.63.
Variabel Kepuasan
66
Rata-rata
Kinerja
(X)
3.73
Rata-rata
Kepentingan
(Y)
4.40
62
49
4.13
3.27
68
61
50
65
65
69
46
47
69
65
4.53
4.07
3.33
4.33
4.33
4.60
3.07
3.13
4.60
4.33
35
68
2.33
4.53
64
15
72
55
4.27
1.00
4.80
3.67
58
59
3.87
3.93
3.63
4.03
Kinerja
Kepentingan
56
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi
Kemasan menarik
Citarasa
Aroma tidak menyengat
Pencantuman tanggal dan
tahun kadaluarsa
Ketersediaan
Layanan konsumen
Variasi jumlah rokok per
kemasan
Rata-rata
II
Harapan
4 ,5
4 ,0
11
10
3 ,5
2
5
IV
3 ,0
1
Gambar 6.
3
Kin e r ja
Variabel Kepuasan
Penetapan harga
Pencantuman kadar tar dan
nikotin
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi
Kemasan menarik
Citarasa
Aroma tidak menyengat
Pencantuman tanggal dan tahun
kadaluarsa
Ketersediaan
Layanan konsumen
Variasi jumlah rokok per
kemasan
Rata-rata
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
275
Rata-rata
Kinerja
(X)
4,02
Rata-rata
Kepentingan
(Y)
4,58
255
240
4,25
4,00
275
240
222
270
260
285
218
201
285
266
4,58
4,00
3,70
4,50
4,33
4,75
3,63
3,35
4,75
4,43
166
271
2,77
4,52
261
60
286
221
4,35
1,00
4,77
3,68
237
233
3,95
3,88
3,78
4,21
Kinerja
Kepentingan
241
baik, namun peningkatan perlu terus dilakukan agar kesetiaan konsumen akan
tetap terjaga dengan baik.
Prioritas Rendah (Kuadran III)
Atribut yang berada pada kuadran ini merupakan atribut yang kurang
penting dan pada kenyataannya kinerja perusahan juga tidak terlalu istimewa.
Atribut tersebut adalah layanan konsumen dan kemasan menarik. Konsumen
menganggap bahwa atribut tersebut tidak mempengaruhi keloyalan mereka untuk
tetap mengkonsumsi rokok kretek
Berlebihan (Kuadran IV)
Pencantuman kadar tar dan nikotin, iklan/promosi dan variasi jumlah
rokok per kemasan
4,75
1
4,50
II
I
Kepentingan
63
4,25
2
4,00
3,75
11
10
3,50
5
III
1
3
Kinerja
IV
4
Jumlah (Orang)
Persentase
12
2
1
12
44
7
4
44
7
4
7
39
22
39
6
2
7
40
13
47
Pada Tabel 42 juga dapat dilihat bahwa sikap sebagian besar responden
jika harga rokok kretek merek Sampoerna Mild naik adalah tetap membeli rokok
merek tersebut dan mengurangi frekuensi merokok namun masih tetap membeli
dengan persentase masing-masing juga sama yaitu 39 persen. Namun tidak ada
responden yang memutuskan berhenti merokok atau tidak lagi membeli rokok jika
harga naik. Hal tersebut berbeda dengan merek Gudang Garam Filter. Dimana
ada responden yang biasa merokok Gudang Garam Filter memutuskan berhenti
merokok jika terjadi kenaikan harga. Sebanyak 22 persen responden yang biasa
mengonsumsi Sampoerna Mild memutuskan untuk membeli merek lain yang
lebih murah baik rokok kretek maupun rokok putih. Kondisi yang sama juga
berlaku pada sikap responden yang mengkonsumsi rokok kretek merek Djarum
Super. Sebagian besar
mengurangi
frekuensi
merokok
namun
masih
tetap
membeli.
Ini mengindikasikan bahwa loyalitas konsumen rokok kretek bukan karena harga,
melainkan karena pengaruh atribut lainnya, seperti citarasa yang sesuai selera.
Keputusan untuk tetap membeli rokok meskipun harganya naik berlaku untuk
semua golongan umur.
Tabel
Kriteria
Repeat Customers
Client
Advocates
Jumlah
Persentase
0
20
7
0
74
26
Sampoerna Mild
Berdasarkan Tabel 44, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang
biasa mengonsumsi Sampoerna Mild termasuk dalam kriteria Client yaitu
sebanyak 67 persen, sebanyak 28 persen termasuk kriteria Advocates dan sisanya
5 persen masuk dalam kriteria Repeat Customer. Berdasarkan kriteria tersebut
pada umumnya tingkat loyalitas di daerah penelitian juga belum sampai pada
tahap merekomendasikan untuk merek Sampoerna Mild kepada orang lain.
Jumlah
orang
Persentase
1
12
5
5
67
28
Djarum Super
Berdasarkan Tabel 45, terlihat bahwa sebagian besar responden yang
mengonsumsi rokok kretek Djarum Super termasuk dalam kriteria Clients
(pelanggan tetap) yaitu sebanyak 67 persen sama dengan dua merek lainnya.
Disusul dengan 20 persen dalam kriteria Advocates (pelanggan tetap dan
pendukung) dan sisanya 13 persen termasuk kriteria Repeat Customers (pembeli
berulang-ulang). Sama seperti dua merek lainnya, konsumen rokok kretek ini juga
tidak sampai pada tahap menganjurkan orang lain untuk membeli rokok kretek
Djarum Super, mereka hanya sebagai konsumen tetap. Hal ini disebabkan karena
mereka beranggapan bahwa tiap orang mempunyai selera yang berbeda.
Jumlah orang
2
10
3
Persentase
13
67
20
akan memberikan pendapatan yang melebihi biaya perusahaan untuk menarik dan
melayani konsumen baru.
Persentase responden yang masuk dalam kriteria Advocates untuk semua
merek rokok kretek yang diteliti relatif lebih besar dibandingkan yang masuk
dalam kriteria Repeat Customer. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai
kriteria Advocates tidak harus melalui tahapan kriteria Repeat Customer atau
Client. Namun, ada responden yang langsung menganjurkan orang lain untuk
membeli rokok kretek yang biasa dikonsumsi, sekalipun responden tersebut
perokok pemula. Satu hal yang menarik bahwa konsumen yang termasuk dalam
katagori clients ternyata mempunyai pandangan yang negatif terhadap pengaruh
dari merokok, mereka cenderung menyarankan pada seseorang untuk tidak
merokok karena alasan kesehatan.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Menurut penilaian konsumen, jika dilihat dari nilai sikap tertinggi, maka
atribut yang paling diinginkan oleh konsumen dalam pembelian rokok kretek
adalah atribut citarasa dan atau kemudahan memperoleh.
Berdasarkan hasil penelitian, konsumen merasa puas terhadap atribut-atribut
yang melekat pada rokok kretek. Hal ini terlihat dari kinerja perusahaan terhadap
atribut-atribut, dimana sebanyak 9 atribut dari 11 atribut yang dianalisis telah
memuaskan. Atribut tersebut meliputi : penetapan harga, pencantuman kadar tar
dan nikotin, kemudahan memperoleh, iklan/promosi, citarasa, pencantuman
tanggal dan tahun kadaluarsa, ketersediaan dan variasi jumlah rokok per kemasan.
Sebaliknya atribut yang dianggap kurang memberikan kepuasan adalah kemasan
dan layanan konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masuk dalam
kriteria Clients, sedangkan yang masuk dalam kriteria Repeat Customer dan
Advocates persentasenya lebih kecil.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa atribut pencantuman daya tahan
(kadaluarsa) dalam kemasan rokok kretek baik Gudang Garam Filter, Sampoerna
Mild maupun Djarum Super merupakan atribut yang dianggap penting oleh
konsumen, tetapi kinerja perusahaan berada di bawah tingkat kepentingan/harapan
responden. Oleh karena itu disarankan hendaknya pihak perusahaan yang
memproduksi tiga merek tersebut mencantumkan tanggal dan tahun kadaluarsa.
Pencantuman tanggal dan tahun kadaluarsa dalam kemasan rokok kretek penting
dilakukan karena akan mempengaruhi citarasa rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2004. Kota Bogor dalam Angka 2004/2005. Bogor.
Engel, James, F., R.D. Blackwell and P.W. Miniard. 1994. Perilaku
Konsumen.(Terjemahan Drs F.X. Budiyanto). Binarupa Aksara. Jakarta
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. CV Alfabeta.
Bandung.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid Satu dan Dua
Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Maulana, Agus. 1999. Merek : Peran dan Kaitannya dengan Sukses Produk.
Usahawan No. 08 TH XXVIII Agustus 1999.
Novanda. 2003. Analisis Respon Konsumen Terhadap Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Toko Sayur Mayur The Bandung
Farmer Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Risanti, Herni. 2004. Analisis Loyalitas Pelanggan PT. ISM Bogasari Flour Mills
(Kasus : Kotamadya Bekasi, Jawa Barat). Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Siska, Elmira. 2004. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap
Restoran Padang. Kasus Di Restoran Trio Permai Bogor. Skripsi
Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
Singarimbun, Masri dan S. Effendi,. 1995. Metode Penelitian Survai. PT. Pustaka
LP3ES Indonesia. Jakarta.
Veronica, Erika. 2004. Analisis Sensitivitas dan Loyalitas Konsumen Terhadap
Beberapa Merek Mi Instan di Kota Bogor. Skripsi. Departemen IlmuIlmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
No. Responden
Tanggal Pengisian
Saya Muser Hijrah Fery Andi, Mahasiswa Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis IPB,
saat ini sedang melakukan penelitian dengan judul Analisis Loyalitas Konsumen
Terhadap Beberapa Merek Rokok Kretek . Saya mohon kesediaannya untuk mengisi
I. SCREENING
Petunjuk : Beri tanda (X) pada salah satu jawaban Anda
1. Umur anda :
1). Lebih sama dengan 15 tahun
2). Kurang dari 15 tahun, (STOP)
2. Apa merek rokok kretek yang biasa Anda konsumsi?
1). Gudang Garam Filter
2). Sampoerna Mild
3). Djarum Super
4). Lainnya, (STOP)
2. Jenis Kelamin
3. Umur
5. Alamat
6. Pendidikan terakhir :
(1) SD
(4) Diploma/Akademi
(2) SLTP
(5) Sarjana
(3) SLTA
(6) Pascasarjana
7. Pekerjaan :
(1) Pelajar/mahasiswa
(4) Pensiunan
Rp 4.500.000
: Sangat Setuju
: Setuju
RR
: Ragu-ragu
KS
: Kurang setuju
TS : Tidak setuju
1. Apakah Faktor (atribut) dibawah ini mempengaruhi anda untuk tetap loyal pada rokok
kretek yang sering dikonsumsi ?
NO
1
2
3
4
5
6
PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN
SS
S
RR
KS
TS
Harga
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi
Citarasa
Kemasan
Kecanduan akibat nikotin dalam rokok kretek
PERTANYAAN
1
2
3
4
ALTERNATIF
JAWABAN
SS S RR KS TS
3. Jika harga rokok kretek yang sering anda beli naik, maka anda ?
Tetap membeli rokok kretek yang biasa dikonsumsi
Membeli merek lain yang lebih murah
Berhenti merokok
Mengurangi frekuensi merokok
1
2
3
4
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
: Sangat Penting
SB : Sangat Baik
: Penting
CP
: Cukup Penting
CB : Cukup Baik
KP
: Kurang Penting
KB : Kurang Baik
TP
: Tidak Penting
TB : Tidak Baik
PERTANYAAN
Penetapan harga yang berlaku di
pasar
Pencantuman kadar nikotin dan
tar
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi yang menarik
Kemasan menarik
Rasa sesuai selera
Aroma tidak menyengat
Pencantuman tanggal dan tahun
kadaluarsa
Ketersediaan rokok merek ini di
pasar
Layanan konsumen
Variasi jumlah rokok per
kemasan
SP
: Baik
HARAPAN
P CP KP
TP
SB
KINERJA
B CB KB
TB
NO
1
2
3
4
5
: Penting (+1)
: Baik (+1)
RR : Ragu-ragu (0)
RR : Ragu-ragu (0)
Bu : Buruk (-1)
PERTANYAAN
Citarasa
Harga terjangkau
Kemudahan memperoleh
Iklan/promosi menarik
Kemasan menarik
KEYAKINAN (bi)
SP P RR KP TP
SB
EVALUASI (ei)
B RR Bu SBu