Oleh
Lukluk Irrojanah
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisan, Oleh karena
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca
demi penyempurnaan makalah ini dan sehingganya dapat menjadi perbaikan dalam
pembuatan makalah atau karya tulis ilmiah dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis khususnya.
Lampung Selatan,
Penyusun
Lukluk Irrojanah
2016
BAB I
PENDAHULUAN
seharusnya kita sudah mulai memerhatikan perkembangan bahasa yang dikuasai oleh
seseorang. Namun demikian, kita bisanya tidak mempedulikan itu semua dan kita
beranggapan bahwa seseorang akan menguasai sebuah bahasa dengan sendirinya.
Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari
tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari perhatian para
pendidik pada umumnya dan orang tua pada khususnya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
Menurut para ahli, bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (pendapat, perasaan, dll) dengan menggunakan simbol-simbol
yang disepakati bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk
kalimat yang bermakna, dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam
suatu komunitas atau masyarakat (Sinolungan, 1997; Semiawan, 1998).
B. Bentuk-Bentuk Bahasa
Setiap bahasa memiliki karakteristik bervariasi, dan setiap bahasa memiliki
karakteristik yang umum. Urutan kata-kata merupakan karakteristik yang dikehendaki
dalam suatu bahasa. Berikut ini beberapa bentuk bahasa yang sering dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
1. Bahasa Lisan Bahasa lisan merupakan bahasa primer dan bentuk bahasa yang
paling efektif untuk berkomunikasi dan paling banyak dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bahasa Tulisan Bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder yang digunakan
dengan memanfaatkan media tulis.
3. Bahasa Tubuh / Bahasa Isyarat Bahasa tubuh adalah cara seseorang
berkomunikasi dengan mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui
gerak isyarat, ekspresi wajah, sikap tubuh, langkah serta gaya tersebut pada
umumnya disebut bahasa tubuh.
C. Proses Pemerolehan Bahasa Peserta Didik
Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal itulah
yang disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa pertama terjadi
bila anak pada awal kehidupannya tanpa bahasa hingga kini telah memperoleh satu
bahasa. Bahasa ibu (bahasa pertama) menjadi salah satu sarana bagi seorang anak
untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, pendirian, gagasan, harapan, dan
sebagainya. Sedangkan pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang
2.
bahasa anak.
3. Bahasa tidak dapat diajarkan kepada makhluk lain.
4. Bahasa bersifat universal, setiap bahasa dilandasi unsur fonologi, semantic
dan sintaksis yang universal.
1. Reflexsive Vocalization, Pada usia 0-3 minggu bayi akan mengeluarkan suara
tangisan yang masih berupa refleks. Jadi, bayi menangis bukan karena ia
memang ingin menangis tetapi hal tersebut dilakukan tanpa ia sadari.
2. Babling, Pada usia lebih dari 3 minggu, ketika bayi merasa lapar atau tidak
nyaman ia akan mengeluarkan suara tangisan. Berbeda dengan sebelumnya,
tangisan yang dikeluarkan telah dapat dibedakan sesuai dengan keinginan atau
perasaan si bayi.
3. Lalling, Di usia 3 minggu sampai 2 bulan mulai terdengar suara-suara namun
belum jelas. Bayi mulai dapat mendengar pada usia 2 s.d. 6 bulan sehingga ia
mulai dapat mengucapkan kata dengan suku kata yang diulang-ulang.
4. Echolalia, Di tahap ini, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia mulai meniru
suara-suara yang didengar dari lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan
ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu.
5. True Speech, Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar
18 bulan atau biasa disebut batita. Namun, pengucapannya belum sempurna
seperti orang dewasa.
kenapa??? Karena pada otak kiri terdapat suatu area yang bernama
wernicks area, fungsinya untuk pemahaman bahasa. Apabila kerusakan
otak pada seseorang terjadi pada area ini akan sering timbul ocehan-ocehan
atau pembicaraan yang tidak berarti.
4) Apakah Binatang Memiliki Bahasa?, beberapa binatang mempunyai sistem
komunikasi yang menakjubkan dan sederhana, serta komunikasinya adaptif
dalam memberikan tanda bahaya, memberikan tanda ada makanan dan
memberi tanda karena adanya kebutuhan seksual.
5) Periode Kritis Belajar Bahasa, pada usia sebelum 12 tahun sangat
memungkinkan berkembangnya kemahiran bahsa seseorang. Mengajarkan
bahasa pada anak harus dari usia dini, dengan memperhatikan faktor
biologis dan faktor lingkungan.
b. Jenis Kelamin Anak perempuan lebih baik dalam belajar bahasa daripada anak
laki-laki, baik dalam pengucapan, kosa kata, dan tingkat keseringan
berbahasa, daripada anak laki-laki.
c. Kecerdasan Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara
lebih cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih baik daripada anak
yang tingkat kecerdasannya rendah. Belajar bahasa erat kaitannya dengan
kemampuan berpikir. Bahasa mengungkapkan apa yang dipikirkan anak.
d. Keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi serta hubungan dengan teman
sebaya
e. Kepribadian Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung
memiliki kemampuan berbicara atau berbahasa lebih baik daripada anak yang
mengalami masalah atau kendala dalam penyesuaian diri dan sosial.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Kognitif (Pola Asuh) Individu merupakan satu hal yang tidak bisa
dipisahkan pada perkembangan bahasa anak. Para ahli kognitif juga
menegaskan bahwa kemampuan anak berbahasa tergantung pada kematangan
kognitifnya. Tahap awal perkembangan intelektual anak terjadi dari lahir
sampai berumur 2 tahun. Pada masa itu anak mengenal dunianya melalui
sensasi yang didapat dari inderanya dan membentuk persepsi mereka akan
segala hal yang berada di luar dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari ibu/ayah
ia dengar dan belaian halus, ia rasakan, kedua hal ini membentuk suatu simbol
dalam proses mental anak. Perekaman sensasi nonverbal (simbolik) akan
berkaitan dengan memori asosiatif yang nantinya akan memunculkan suatu
logika. Bahasa simbolik itu merupakan bahasa yang personal dan setiap bayi
pertama kali berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik.
Para ahli sepakat bahwa pemerolehan bahasa sangat dipengaruhi oleh
penggunaan bahasa sekitar.
b. Lingkungan Luar
c. Kesehatan Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara dibandingkan dengan
anak yang kurang sehat atau sering sakit. Hal ini dikarenakan perkembangan
aspek motorik dan aspek mental berbicaranya lebih baik sehingga lebih siap
untuk belajar berbicara.
d. Keluarga (jumlah anggota keluarga, urutan kelahiran, dan metode latihan
berbicara) Semakin banyak jumlah anggota keluarga, akan semakin sering
anak mendengar dan berbicara.
Beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa yaitu perubahan kultural dan
konteks sosiokultural bahasa, dukungan terhadap bahasa dan pandangan behavioral,
diantaranya :
1. Perubahan Kultural dan Konteks Sosiokultural Bahasa Kekuatan sosial membuat
manusia untuk lebih mengembangkan cara berkomunikasi dengan orang lain.
Konteks sosiokultural memainkan suatu peranan penting dalam perkembangan
bahasa akhir-akhir ini. Vygotsky mengemukakan bahwa peranan orang dewasa
sangat penting untuk membantu perkembangan bahasa anak. Jadi, peran orang
tua, atau guru dalam perkembangan bahasa anak cukup besar.
2. Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa
a. Motherese, cara seorang ibu berkomunikasi dengan bayi, dengan kata-kata
dan kalimat yang sederhana.
b. Recastin, membuat frase yang sama dari suatu kalimat dengan cara berbeda.
c. Echoing, mengulangi apa yang akan dikatakan kepada kita,
10
d. Expanding, menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita
dengan linguistik yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
(pendapat, perasaan, dll) dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati
bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang
bermakna, dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku.
Bentuk bahasa antara lain lisan, tulisan, bahasa tubuh atau isyarat. Proses
pemerolehan bahasa anak melalui bahasa pertama pada awal kehidupannya (bahasa
ibu atau bahasa pertama) dan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memperoleh
sebuah bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai bahasa pertamanya (bahasa
ibu) sampai batas tertentu.
Proses perkembangan bahasa peserta didik yaitu Reflexsive Vocalization, Babling,
Lalling, Echolalia dan True Speech. Fakyor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa peserta didik yaitu Faktor Internal (Evolusi Biologi, Jenis
Kelamin, Kecerdasan, Keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi serta hubungan
dengan teman sebaya dan Kepribadian). Faktor Eksternal (Faktor Kognitif (Pola
Asuh), Lingkungan Luar, Kesehatan, Keluarga (jumlah anggota keluarga, urutan
kelahiran, dan metode latihan berbicara)
B. Saran
11
Sebaiknya perkembangan bahasa pada peserta didik dilakukan sejak usia dini, agar
mereka mengetahui cara menggunakan bahasa yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA