Siklus Anggaran (Budget Cycle) adalah masa atau jangka waktu mulai saat
anggaran (APBN) disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan
dengan undang-undang.
Pada tahap awal penyusunan anggaran, Pemerintah Pusat menyampaikan pokokpokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selambat-lambatnya pertengahan bulan
Mei tahun berjalan. Berdasarkan hasil pembahasan kerangka ekonomi makro dan
pokok-pokok kebijakan fiskal, Pemerintah Pusat bersama DPR membahas
kebijaksanaan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap
kementerian negara/lembaga dalam penyusunan usulan anggaran.
Reformasi di bidang penyusunan anggaran juga diamanatkan dalam Undangundang 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang memuat berbagai
3.Pengawasan Anggaran
Tahap pengawasan pelaksanaan APBN ini memang tidak diungkap secara nyata
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Namun,
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 jo Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun
2004 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN pada Bab IX memuat hal-hal yang
mengatur pengawasan pelaksanaan APBN. Pada tahap ini pengawasan terhadap
pelaksanaan APBN dilakukan oleh atasan/kepala kantor/satuan kerja kementerian
negara/lembaga dalam lingkungannya. Atasan langsung bendahara melakukan
pemeriksaaan kas bendahara sekurang-kurangnya tiga bulan sekali. (Yang berlaku
sekarang sesuai dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 47/PB/2009 jo.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 bahwa pemeriksaan kas
bendahara tersebut dilaksanakan sekurang-kurangnya satu bulan sekali.)
Selain pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksekutif, terdapat pula pengawasan
yang dilakukan oleh DPR atau legislatif baik secara langsung mupun tidak langsung.
Pengawasan secara langsung dilakukan melalui mekanisme monitoring berupa
penyampaian laporan semester I kepada DPR selambat-lambatnya satu bulan
setelah berakhirnya semester I tahun anggaran yang bersangkutan. Laporan
tersebut harus pula mencantumkan prognosa untuk semester II dengan maksud
agar DPR dapat mengantisipasi kemungkinan ada atau tidaknya APBN Perubahan
untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Laporan semester I dan prognosa
semester II tersebut dibahas dalam rapat kerja antara Panitia Anggaran DPR dan
Menteri Keuangan sebagai wakil pemerintah. Pengawasan tidak langsung dilakukan
melalui penyampaian hasil pemeriksaan BPK atas pelaksanaan APBN kepada DPR.
Pemeriksaan yanag dilakukan BPK menyangkut tanggung jawab pemerintah dalam
melaksanakan APBN.
4.Pelaporan dan Pertanggungjawaban Anggaran
Anggaran negara bukan hanya sekadar laporan keuangan, namun juga laporan
kebijakan yang diambil. Anggaran negara menggambarkan suatu dokumen politik
negara.
.: Di Indonesia, anggaran terpakai 40-50% hanya dalam waktu 2 bulan. Ada prinsip
bahwa anggaran tersebut haruslah dihabiskan. SO, WHAT DO YOU DO AFTER
KNOW IT??
Siklus APBN