Anda di halaman 1dari 5

TARIF TAX AMNESTY

Tarif Tax Amnesty Harta Dalam Negeri

Tarif uang tebusan Amnesti Pajak atas


harta dalam negeri

Juli-September Oktober-Nopember Januari-Maret


2016
2016
2017
2%
3%
5%

a. 0,5% bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai harta sampai dengan Rp10 miliar; atau
b. 2% bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai harta lebih dari Rp10 miliar.

Tarif Tax Amnesty Harta Luar Negeri (Repetriasi)

Tarif uang tebusan Amnesti Pajak


atas harta dalam negeri

Juli-September
OktoberJanuari-Maret
2016
Nopember 2016
2017
4%
6%
10%

Tarif Tax Amnesty Harta Luar Negeri (Tidak di Repetriasi)

Tarif uang tebusan Amnesti Pajak


atas harta dalam negeri

Juli-September
OktoberJanuari-Maret
2016
Nopember 2016
2017
4%
6%
10%

Dasar Hukum Perhitungan Tax Amnesty


Dasar hukum perhitungan tax amnesty / amnesti pajak untuk menghitung besarnya uang tebusan
yang harus dibayar sehingga wajib pajak memperoleh pengampunan pajak (Fasilitas yang
diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak yang seharusnya
terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di
bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum
dilaporkan dalam SPT) adalah :
1. Pasal 4 UU No 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak dan

2. Pasal 10 PMK Nomor 118/PMK.03/2016 Tentang Pelaksanaan UU No 11 Tahun 2016


Tentang Pengampunan Pajak.

CARA MENGHITUNG TAX AMNESTY


Istilah dalam Perhitungan Tax Amnesty
Ada beberapa istilah yang perlu diperhatikan sebelum kita mulai menghitung uang tebusan agar
tidak terjadi kesalahan persepsi, karena bahasa undang undang biasanya memiliki maksud yang
berbeda dengan bahasa keseharian yang kita gunakan, berikut ini istilah yang ada dalam
formulir pernyataan harta untuk pengampunan pajak :
1. Harta : Yang dimaksud dalam UU Tax Amnesti sebagai harta adalah seluruh "aset" yang
anda miliki termasuk UANG, TABUNGAN, BARANG BERGERAK, BARANG
TIDAK BERGERAK, dan semua yang anda miliki yang dapat dinilai dengan uang
seperti STOK BARANG DAGANGAN, PERLENGKAPAN KANTOR dan barang lain
sejenisnya.
2. Utang : Yang dimaksud dengan Utang dalam UU Tax Amnesty adalah semua kewajiban
yang terjadi karena kepemililikan harta pada nomer 1 contohnya : Hutang di FIF Karena
membeli mobil, Hutang di BPR Karena membeli tanah, dan anda harus bisa
membuktikan koneksi antara Harta dan Utang, bila tidak maka tidak boleh dijadikan
pengurang / tidak bisa digunakan dalam perhitungan.

3. Tambahan Harta : Tambahan Harta adalah dasar pengenaan tarif (Objek Amnesti Pajak).
Untuk menghitung tambahan harta, maka Harta - Hutang, namun demikian ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi :
o Hutang hanya boleh dibebankan maksimal 50 % dari harta untuk WP Orang
Pribadi, dan 75 % untuk WP Badan
o Hutang harus memiliki koneksi dengan Harta.

Cara Menghitung Tax Amnesty Harta Dalam Negeri


Sesuai Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tax Amnesty
atau Amnesti pajak pengertian Harta adalah Akumulasi tambahan kemampuan
ekonomis berupa seluruh kekayaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, baik yang digunakan untuk usaha maupun bukan
untuk usaha, yang berada didalam dan/ atau di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesi (NKRI). Sedangkan Pengertian Harta Dalam Negeri sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor -118/PMK/2016 adalah Harta yang berada di
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Cara Menghitung Tax Amnesty Harta Repatriasi


Sesuai Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tax Amnesty atau Amnesti
pajak pengertian Harta adalah Akumulasi tambahan kemampuan ekonomis berupa seluruh
kekayaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik
yang digunakan untuk usaha maupun bukan untuk usaha, yang berada didalam dan/ atau di luar
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Sedangkan Pengertian Harta Repatriasi

sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor -118/PMK/2016 adalah Harta yang berada diluar
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dialihkan ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan diinvestasikan didalam wilayah NKRI dalam jangka
waktu paling singkat 3 (Tiga) Tahun sejak tanggal dialihkan.

TUJUAN TAX AMNESTY


1. Meningkatkan penerimaan pajak dalam jangka pendek
2. Menambah jumlah wajib pajak
3. Mengintegrasikan sector informal ke dalam system perekonomian
4. Memanfaatkan dana yang tidak terpakai
5. Langkah awal kebijakan rezim baru untuk menerapkan sanksi yang lebih besar

Di tahap awal, pemerintah memperkirakan kebijakan tax amnesty ini akan meningkatkan
penerimaan perpajakan sebesar Rp60 Triliun. Namun ke depannya, kebijakan tersebut
diharapkan mampu memperbaiki system administrasi perpajakan di Indonesia, sekaligus
mengurangi kebocoran pajak akibat meningkatnya kegiatan underground economy yang selama
luput dari data perpajakan. Rencana penerapan kebijakan tax amnesty tersebut masih
menghadapi berbagai tantangan. Banyak pihak menduga bahwa penerapan tax amnesty lebih
didasarkan kepada permasalahan pemenuhan target penerimaan perpajakan semata.
Pada tahun 1984, pemerintah pernah melakukan kebijakan tax amnesty di era orde baru.
Dalam implementasinya, kebijakan tersebut dinilai tidak terlalu sukses mengingat respon WP
yang tidak terlalu besar serta tidak terjadinya modernisasi system perpajakan di Indonesia.

Beberapa kebijakan pengampunan pajak dalam skala lebih kecil juga dilakukan pemerintah
sesudahnya.
Dengan adanya tax amnesty maka ada potensi penerimaan yang akan bertambah dalam
APBN di tahun ini atau tahun-tahun sesudahnya yang akan membuat APBN lebih sustainable
dan kemampuan pemerintah untuk spending atau untuk belanja juga semakin besar sehingga
otomatis ini akan banyak membantu program-program pembangunan tidak hanya infrastruktur
tapi juga perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya tax amnesty tahun ini dan seterusnya akan sangat membantu upaya
pemerintah memperbaiki kondisi perekonomian, pembangunan dan mengurangi pengangguran,
mengurangi kemiskinan serta memperbaiki ketimpangan. Nah tetapi di sisi lain dengan kebijakan
amnesty ini yang diharapkan dengan diikuti repatriasi sebagian atau keseluruhan asset orang
Indonesia diluar negeri maka akan sangat membantu stabilitas ekonomi makro kita.

Anda mungkin juga menyukai