Anda di halaman 1dari 12

A.

PENDAHULUAN
Rumah tinggal Dwi Lestari menurut PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) bertempat
tinggal di dusun Tanjung Rejo RT. 004 RW 009 Bodang Kecamatan Padang Kabupaten
Lumajang Provinsi Jawa Timur Negara Indonesia. Rumah tinggal Tersebut memiliki
luas 250 m2 dengan kelas 087 sehingga, PBB yang harus dibayar sebesar Rp. 10.000
per tahun. Rumah tinggal Tersebut mempunyai beberapa ruangan antaralain teras,
ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar mandi dan halaman belakang
rumah. Rumah tinggal tersebut terdapat saklar dan stop kontak pada setiap ruangan
yang digunakan untuk penggunaan beban terpasang. (Gambar denah rumah pada
Lampiran)
Rumah tinggal tersebut ditempati oleh keluarga yang terdiri ayah sebagai kepala
keluarga, Ibu sebagai ibu rumah tangga, 2 orang anak yaitu anak perempuan dan anak
laki laki serta nenek. Ayah Dwi bekerja di Surabaya. Ibu Dwi kegiatan sehari harinya
menjaga adik Dwi ke sekolah PAUD didesanya. Dwi sedang menempuh pendidikan di
Surabaya. Sedangkan nenek Dwi aktivitasnya berada di rumah tinggal tersebut karena
sudah tua.
Suplai daya yang terpasang dari PT. PLN pada rumah tersebut sebesar 900 VA.
Suplai daya tersebut memiliki tegangan output sebesar 220 V, sehingga MCB yang
digunakan adalah MCB dengan batas arus 4 A. Suplai daya terpasang tersebut dapat
digunakan antara lain untuk lampu, televisi, kulkas, rice cooker, charger handphone,
dan kipas angin. Jumlah biaya tagihan listrik yang harus dibayarkankan ke PT. PLN
perbulan sekitar Rp. 60.000 Rp. 70.000 tergantung dalam penggunaanya. Semakin
banyak kebutuhan energi yang diperlukan maka semakin tinggi pembayarannya. Pada
laporan ini dijelaskan tentang sistim suplai dari PT. PLN dan sistim beban yang
terpasang pada rumah tinggal tersebut.

B. SISTIM SUPLAI

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

Sistim suplai rumah tinggal Dwi Lestari adalah dari PT. PLN. Suplai daya yang
terpasang sebesar 900 VA dengan tegangan 220 V satu fasa yaitu tegangan yang
terukur antara fasa L1 dengan N. Suplai daya sebesar 900 VA memiliki daya aktif atau
daya yang dapat digunakan untuk menyuplai daya beban terpasang sebesar 765 W.
Rumah tinggal tersebut terpasang MCB dengan batas arus 4 A (Gambar 1 pada
Lampiran) yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga
berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB dengan batas arus 4 A harus
menggunakan kabel peralatan listrik yang memiliki batas kemampuan hantar arus
(KHA) listrik sebesar 6 A. Besarnya arus KHA kabel harus lebih besar dari batas arus
MCB. Pada prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut
menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan
rusaknya isolasi dan akibatnya bisa fatal misal kesetrum pada manusia atau bahkan
mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Rumah tinggal tersebut pada pengelompokkan jumlah suplai daya terpasang dari
PT. PLN termasuk dalam tarif golongan R1/TR. Suplai daya yang terpasang pada
rumah tinggal tersebut dapat digunakan untuk menyuplai daya beban yang terpasang
seperti pada Tabel 1 dibawah ini,
Tabel 1. Data Beban Terpasang berdasarkan Kuantitas dan Daya

No

Peralatan Listrik

Jenis Beban

Jumlah

Daya

(Unit)

(W)

Daya
Total
(W)

1.

Lampu Philips

Penerangan

12

12

2.

Lampu Philips

Penerangan

24

3.

Lampu Philips

Penerangan

30

4.

Kipas Angin Maspion

HVAC

25

25

5.

Kipas Angin Maspion

HVAC

40

40

6.

Televisi Digitec

Apliances

50

50

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

No

Peralatan Listrik

Jenis Beban

Jumlah

Daya

(Unit)

(W)

Daya
Total
(W)

7.

Rice cooker Miyako

Apliances

395

395

8.

Kulkas Sanyo

Apliances

75

75

9.

Charger HP Evercoss

Apliances

3,6

7,2

Jumlah Daya Total (WH)

658,2

Dari Tabel 1 yang memuat data beban terpasang berdasarkan kuantitas dan daya
dapat diketahui bahwa jumlah daya beban yang terpasang pada rumah tinggal tersebut
sebesar 658,2 W dengan 6 macam peralatan listrik antaralain lampu, kipas angin,
televisi, rice cooker, kulkas dan charger HP. Suplai daya aktif dari PT. PLN sebesar 765
W sedangkan suplai daya aktif yang digunakan pada beban yang terpasang hanya 658,2
W. Daya beban terpasang yang digunakan dalam setiap jam menghasilkan jumlah
energi yang digunakan pada rumah tinggal tersebut. Energi tersebut yang harus dibayar
oleh setiap rumah tinggal kepada PT. PLN. Pembayaran jumlah energi listrik yang
telah digunakan setiap bulan sering disebut dengan pembayaran tagihan listrik.
Pembayaran tagihan listrik pada rumah tinggal tersebut selama 3 bulan terakhir antara
lain;
Januari : Rp. 67.000
Febuari : Rp. 62.000
Maret : Rp. 63.000
Jadi rata rata pembayaran tagihan listrik perbulan sebesar Rp. 64.000. Jumlah biaya
tagihan listrik tergantung pada daya beban yang tepasang, waktu pemakaiannya, dan
kelompok suplai daya yang terpasang.
C. SISTIM BEBAN
Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

Rumah tinggal Dwi Lestari terpasang beberapa jenis beban antara lain penerangan,
HVAC dan apliances/Video/Audio. Beban penerangan contohnya lampu 5 W (Gambar
2 pada Lampiran), lampu 10 W (Gambar 3 pada Lampiran), lampu 12 W (Gambar 4
pada Lampiran). Beban HVAC contohnya kipas angin 25 W (Gambar 6 pada
Lampiran), kipas angin 40 W (Gambar 7 pada Lampiran) dan AC namun pada rumah
tersebut hanya terdapat kipas angin. Beban apliances/Video/Audio contohnya rice
cooker (Gambar 8 pada Lampiran), kulkas (Gambar 5 pada Lampiran), 2 unit charger
hp evercoss (Gambar 10 pada Lampiran), televisi (Gambar 9 pada Lampiran). Pada
PLN terdapat istilah WBP dan LWBP. WBP adalah Waktu Beban Puncak yang terjadi
pada pukul 18.00 22.00 sedangkan LWBP adalah Luar Waktu Beban Puncak yang
terjadi pada pukul 22.00 18.00.
Tabel 2 Data Operasional Daya Beban yang terpasang
Waktu
No.

1.
2.
3.

Ruang

Teras

Peralatan

Jumlah

Daya

Listrik

(Unit)

(W)

Lampu

Ruang

Philips
Lampu

Tamu
Ruang

Philips
Lampu

Keluarga

Philips
Charger HP
Evercoss
Kipas angin
Maspion
Televisi
Digitec

No.

Ruang

Daya

Operasional

Total

(H)

Energi (KWH)

(W)
WBP

LWBP

WBP

LWBP

12

12

48

72

32

32

56

3,6

7,2

25

25

100

75

50

50

150

250

Peralatan

Jumlah

Daya

Daya

Waktu

Listrik

(Unit)

(W)

Total

Operasional

(W)

(H)

7,2

Energi (KWH)

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

4.
5.

6.
7.

Kamar

Lampu

Tidur 1
Kamar

Philips
Lampu

Tidur 2

Philips
Kipas Angin

Kamar

Maspion
Lampu

Tidur 3
Ruang

Philips
Lampu

Makan

Philips
Rice Cooker
Miyako
Kulkas

8.

Sanyo
Lampu

Dapur
Kamar

Philips
Lampu

10

Mandi
Halaman

Philips
Lampu

Belakang

Philips

9.

Jumlah

WBP

LWBP

WBP

LWBP

20

15

20

35

40

40

80

160

10

32

48

395

395

75

75

20

300

1500

20

30

20

10

17

654,6

658,2

48

77

1975

869

4241,2

Dari Tabel 2 yang memuat data operasional daya beban yang terpasang dapat
diketahui bahwa daya beban terpasang yang terbesar berada pada peralatan listrik rice
cooker sedangkan daya beban terpasang yang terkecil berada pada peralatan listrik
charger handphone. Prosentase daya beban berdasarkan kelompoknya sebagai berikut;
Penerangan =

HVAC =

66
658,2

65
658,2

x 100 % = 10,03 %

x 100 % = 9,88 %

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

Apliances/Video/Audio = =

527,2
658,2

x 100 % = 80,09 %

Diagram Prosentase Daya Beban Terpasang berdasarkan kelompoknya

Penerangan
HVAC
Apliances

Dari Tabel 2 yang memuat data operasional daya beban yang terpasang dapat
diketahui bahwa konsumsi energi terbanyak adalah pada waktu LWBP (Luar waktu
beban puncak) yaitu pada pukul 22.00-18.00 yang membutuhkan energi sebesar
4241,2 WH atau 4,2412 KWH. Konsumsi energy menjadi banyak karena waktu
pemakaian peralatan listrik secara bersamaan. Jumlah Konsumsi energy perjam akan
menghasilkan jumlah daya beban terpasang. Daya beban terpasang pada rumah tinggal
tersebut tidak menyebabkan MCB menjadi trip/mengalami gaangguan, karena beban
daya yang terpasang lebih kecil dari suplai daya dari PLN (658,2 W < 765 W). Rasio
antara daya suplai dari PLN dengan daya beban yang terpasang sebesar 765 W : 658,2
W sehingga perbandingannya menjadi 1,16 : 1 . Rasio 1;17 : 1 menyatakan bahwa
rumah tinggal tersebut aman dari gangguan overload yang menyebabkan MCB trip.

D. ANALISA
Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah daya beban terpasang sebesar 658,2 W
dengan suplai dari pihak PLN sebesar 756 W. Rumah tinggal tersebut dikatakan aman
karena suplai daya dari PLN lebih besar daripada daya beban yang terpasang. Namun
rumah tinggal tersebut dikatakan tidak aman ketika ada penambahan daya beban
terpasang yang menyebabkan daya beban terpasang lebih besar daripada suplai daya
dari PLN. Rumah tinggal tersebut bisa terjadi penambahan daya beban terpasang sesuai
kebutuhan. . Misal penambahan peralatan listrik yaitu setrika dan blender ketika anak
perempuannya pulang dari Surabaya ke rumah tersebut. Maka akan terjadi
penambahan daya beban terpasang seperti pada Tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Data Penambahan Beban Terpasang berdasarkan Kuantitas dan Daya

No

Peralatan listrik

Jumlah
(Unit)

Daya (W)

Daya Total
(W)

1.

Setrika

350

350

2.

Blender

220

220

Jumlah daya penambahan beban terpasang

570

Jumlah daya beban terpasang

658,2

Jumlah daya keseluruhan beban terpasang

1228,2

Dari Tabel 3 yang memuat data penambahan beban terpasang berdasarkan kuantitas
dan daya dapat diketahui bahwa jumlah daya keseluruhan beban terpasang sebesar
1228,2 W. Jumlah daya keseluruhan beban terpasang lebih besar 60,54 % dari suplai
daya yang terpasang. Rasio awal antara suplai daya dengan beban daya terpasang yaitu
1,16 : 1, namun ketika terjadi penambahan dua peralatan listrik rasio antara suplai daya
terhadap daya beban terpasang menjadi 1 : 1,6. Rasio tersebut menyatakan bahwa
rumah tinggal tersebut menjadi tidak aman karena terjadi overload pada MCB. Saat

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

MCB overload maka MCB bisa mengalami gangguan atau trip. Solusi pertama untuk
mencegah MCB supaya tidak trip yaitu dengan menggunakan peralatan listrik secara
bergantian. Beberapa peralatan listrik dapat digunakan secara bersama sama dengan
syarat jumlah daya total dari peralatan listrik tidak boleh melebihi suplai daya dari
PLN. Solusi kedua yaitu mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, karena hal
tersebut bisa menyebabkan krisis listrik di Indonesia. Misal pada saat menggunakan
lampu, gunakan lampu sesuai kebutuhan dan matikan lampu ketika tidak dibutuhkan.
Solusi terakhir adalah menambah atau mengganti suplai daya dari PLN. Suplai daya
yang disediakan oleh pihak PLN untuk kelompok R1 adalah sebesar 1300 VA atau
2200 VA. Jika suplai daya diganti menjadi 1300 VA maka daya yang dapat digunakan
untuk menyuplai peralatan listrik adalah sebesar 1105 W. Sedangkan apabila daya
suplai diganti dengan daya sebesar 2200 VA maka daya yang dihasilkan sebesar 1870
W. Suplai daya 2200 VA bisa digunakan sebagai alternatif pada rumah tinggal tersebut
supaya MCB tidak mengalami trip apabila terdapat daya beban terpasang sebesar
1228,2 W. Pergantian daya harus mendapatkan persetujuan dari pihak PLN dan
memberi keterangan alasan mengganti jumlah suplai daya dari PLN.

E. KESIMPULAN
Dari data diatas dapat dibuat rangkuman sebagai berikut
1. Suplai daya terpasang lebih besar daripada jumlah daya beban yang terpasang
dengan rasio 1,16 : 1.
Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

2. Jumlah unit peralatan listrik yang terpasang adalah 17 unit dengan daya total
sebesar 658,2 W
3. Daya beban yang terpasang yang terbesar digunakan pada peralatan listrik seperti
rice cooker dengan daya 395 W sedangkan daya beban yang terpasang yang
terkecil digunakan pada peralatan listrik seperti HP dengan daya 3,6 W.
4. Konsumsi energi pada waktu LWBP lebih besar daripada waktu WBP. Energi pada
saat waktu LWBP adalah 4241,2 WH atau 4,241 KWH sedangkan energy pada
saat WBP adalah 869 WH atau 869 KWH.
Kesimpulan dari sistim daya pada rumah tinggal Dwi Lestari adalah jumlah suplai
daya yang digunakan hanya 86,03 % untuk menyuplai semua peralatan listrik
diruumah tinggal tersebut, Suplai daya dari PLN sangat mencukupi kebutuhan
dirumah tinggal tersebut, sehingga dikatakan aman dari gangguan overload. Overload
bisa terjadi karena jumlah daya beban terpasang lebih besar daripada suplai daya PLN.
Penambahan peralatan listrik pada rumah tinggal Tersebut menyebabkan ada
peningkatan daya beban yang terpasang. Ketika daya beban terpasang lebih besar dari
suplai PLN menyebabkan terjadinya trip/gangguan pada MCB. Mencegah terjadinya
trip pada MCB dengan cara menggunakan peralatan listrik secara bergantian,
mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan dan menambah suplai daya dari
PLN ketika daya yang dibutuhkan lebih besar.

F. LAMPIRAN
G.

I.

Gambar 1 MCB Schneider 4 A

H.

J.
K.
L.

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

M.

Y. Gambar 4 Lampu Philips 12 W

N.

Gambar
2

Z.
AA.
AB.
AC.
AD.

Lampu

AE.

Ga

bar

Philips 5
W
O.
P.
Q.
R.
5

S.

AF.

T.

kulkas

sanyo

Gambar 6 Kipas Angin

kecil maspion

U. Gambar 3 Lampu Philips 8 W


V.
W.
X.

AG.
Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

10

AH.

Gambar 7 Kipas angin

maspion

AI.
AJ. Gambar 10 Charger HP Evercoss

Laporan Tugas 1 Sistim Daya Rumah Tinggal Dwi Lestari

11

AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP.
AQ.

Gambar 8 Rice cooker Miyako

AR.
AS.
AT.
AU.
AV.
AW.
AX.
AY.
AZ.

Gambar 9 Televisi Digitec

Anda mungkin juga menyukai