1. Tujuan
Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi gizi dan status
kesehatan. Pengukuran berat badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan secara
umum atau menyeluruh. Sedangkan tinggi badan digunakan untuk mengukur
pertumbuhan linier. Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan lingkar
lengan) sebenarnya sangat mudah dilakukan namun juga sekaligus rawan terhadap bias
dan error data. Untuk menghindari bias dan error data maka hal yang perlu diperhatikan
adalah kualitas alat yang digunakan dan ketelitian pemeriksa dalam melakukan
pengukuran
2. Petunjuk Pengukuran Berat Badan
Pengukuran berat badan akan menggunakan alat ukur berat badan.
Persiapan alat :
a. Letakkan alat timbang di bagian yang rata/datar dan keras
b. Jika berada di atas rumput yang tebal atau karpet tebal atau permadani, maka
pasang kaki tambahan pada alat timbangan untuk bisa mengatasi daya pegas dari
alas yang tebal
c. Pastikan alat
timbang
menunjukkan
angka
00.00
sebelum
melakukan
d. Setelah klien berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akan menunjukkan
hasil penimbangan. Mintalah klien tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan
pemeriksa harus segera mencatat hasil penimbangan tersebut
3. Petunjuk Pengukuran Tinggi badan
Petunjuk Pengukuran Tinggi Badan
Persiapan alat ukur :
a. Tempelkan alat pengukur pada bagian dinding dengan bagian yang lebih panjang
menempel di lantai dan bagian yang lebih pendek menempel di tembok. Tarik
meteran pengukur ke atas hingga anda bisa melihat angka 0 pada garis merah di
kaca pengukur yang menempel di lantai (anda harus berlutut untuk melihat angka 0
ini sehingga anda harus dibantu seseorang untuk menahan ujung atas meteran
pengukur). Prosedur ini sangat penting untuk memastikan pengukuran yang akurat.
b. Tempelkan ujung atas alat pengukur dengan menggunakan paku, pastikan
kestabilan alat teresbut
c. Setelah anda memastikan bahwa bagian atas sudah menempel dengan stabil maka
meteran alat pengukur dapat anda tarik ke atas dan pengukuran tinggi siap
dilakukan.
Cara pengukuran tinggi badan :
a. Mintalah klien untuk melepas sepatu atau sandal dan melepaskan hiasan atau
dandanan rambut atau jilbab yang mungkin dapat mempengaruhi hasil pengukuran
tinggi badan.
b. Pastikan klien tidak bergerak-gerak
c. Tempatkan kedua kaki klien secara merata dan bersamaan di tengah-tengah dan
menempel pada alat ukur/dinding.
d. Tempatkan tangan kanan anda sedikit di atas mata kaki klien pada ujung tulang
kering, tangan kiri anda pada lutut klien dan dorong ke arah papan ukur/dinding.
Pastikan kaki klien lurus dengan tumit dan betis menempel di papan ukur/dinding.
e. Mintalah klien untuk memandang lurus ke arah depan
f. Pastikan garis padang klien sejajar dengan tanah.
g. Dengan tangan kiri anda peganglah dagu klien. Dengan perlahan-lahan ketatkan
tangan anda.. Jangan menutupi mulut atau telinga klien. Pastikan bahu klien rata,
dengan tangan di samping, dan kepala, tulang bahu dan pantat menempel di papan
ukur/dinding.
h. Mintalah klien untuk mengambil nafas panjang
i. Dengan tangan kanan anda, turunkan meteran alat pengukur hingga pas di atas
kepala klien. Pastikan anda menekan rambut klien. Jika posisi klien sudah betul,
baca dan catatlah hasil pengukuran dengan desimal satu di belakang koma
IMT
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
< 17,0
17,0 18,4
Normal
Gemuk
IMT
18,5 25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,1 27,0
> 27,0
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat ringan atau KEK ringan.
Contoh cara menghitung IMT:
Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
38
-------------------= 17,3
(1,48 X 1,48) m
Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat badan sampai
menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 25,0.
PERHATIAN !
Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan tingkat ringan (KEK
ringan) sudah perlu mendapat perhatian untuk segera menaikkan berat badan.
3. IMT 18,5 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
4. IMT 25,1 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan
tingkat ringan.
5. IMT > 27,0
tingkat berat
PERHATIAN !
Seseorang dengan IMT > 25,0 harus berhati-hati agar berat badan tidak naik.
Dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai dalam batas normal.