Oleh:
A. Alvian Arfan
(9970044028)
XII IPA 6
Oleh:
A. Alvian Arfan
(9970044028)
XII IPA 6
Penulis,
A. Alvian Arfan
NISN. 9970044028
Menyetujui:
KATA PENGANTAR
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri dan bagi masyarakat
pada umumnya.
A. Alvian Arfan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................
BAB 2 LANDASAN TEORI...........................................................................................
2.1 Pengertian Pornografi..................................................................................................
2.2 Sejarah Pornografi.......................................................................................................
2.3 Pengertian Prestasi Belajar..........................................................................................
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar...................................................
2.5 Studi tentang Dampak Menonton Film Porno...........................................................
2.6 Penyebab Siswa Mengakses Film Porno...................................................................
2.7Pengaruh Menonton Film Porno terhadap Prestasi Siswa..........................................
BAB 3 METODE PENELITIAN.................................................................................
3.1. Desain Penelitian......................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................
3.2.1 Tempat Penelitian...................................................................................................
3.2.2 Waktu Penelitian.....................................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel..................................................................................................
3.3.1 Populasi..................................................................................................................
3.3.2 Sampel....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
masih dalam masa remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pornografi telah
begitu tersebar luas dalam kehidupan kita.
Undang-Undang Pornografi yang sudah dibuat pun seolah tidak ada dampaknya, semakin dilarang semakin membuat penasaran. Tanpa mempertimbangkan
manfaat maupu mudharat berbagai cara pun dilakukan siswa untuk dapat
mengakses pornografi.
Dari paparan di atas, penulis mencoba untuk mengetahuisejauh mana siswa
mengakses pornografi, seberapa seringkah siswa mengaksesnya, dari mana siswa
memperoleh konten pornografi dan bagaimana pengaruh pornografi terhadap
perkembangan belajar siswa. Hipotesis awal penulis adalah bahwa pornografi
mempengaruhi perkembangan belajar peserta didik, baik motivasi belajar, kedisiplinan, maupun nilai akademik siswa yang tercermin dari peringkat belajar
siswa di dalam kelas. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas X hingga
kelas XII IPA dan IPS di SMAN 3 Makassar.
Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi masukan bagi pihak orang tua, sekolah, instansi pendidikan lain dan
pemerintah terkait informasi tentang sejauh mana siswa mengakses pornografi,
dari mana siswa memperoleh konten pornografi dan bagaimana pengaruh
pornografi terhadap perkembangan belajar siswa.
Berbagai informasi tersebut selanjutnya dapat ditindaklanjuti untuk meminimalisir dampak negative dari pornografi. Selain itu, secara akademis, karya ilmiah
ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
pelajaran bagi masayarakat pada umunya.
3. Apakah menonton film porno berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari film porno
2. Untuk mengetahui dampak negatif dari menonton film porno
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari
menonton film porno terhadap prestasi belajar peserta didik
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa: Siswa dapat mengetahui akibat-akibat yang dapat ditimbulkan
bila menonton film porno
2. Bagi Guru: Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat lebih
memberikan peringatan lagi terhadap siswa agar tidak menonton film
porno
3. Bagi Masyarakat: Setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
menonton film porno, para orang tua diharapkan dapat lebih mengawasi
anaknya agar tidak menonton film porno
BAB 2
LANDASAN TEORI
dibuat antara tahun 1907 dan 1912. Robertson mencatat bahwa film-film porno
tertua yang masih ada tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika.
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motivasi
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c. Faktor Kelelahan
2) Faktor Eksternal
Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
a. Faktor Keluarga, mencakup:
(1) Cara orang tua mendidik
(2) Relasi antar anggota keluarga
(3) Suasana rumah
(4) Keadaan ekonomi keluarga
(5) Pengertian orang tua
(6) Latar belakang kebudayaan
b. Faktor Sekolah, mencakup:
(1) Metode mengajar
(2) Kurikulum
(3) Relasi guru dengan siswa
(4) Disiplin sekolah
(5) Alat pelajaran
(6) Waktu sekolah
(7) Standar pelajaran di atas ukuran
10
11
12
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu
sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan, dan faktor pribadi lainnya.
2) Faktor Eksternal
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang dating dari luar diri
individu berupa sarana dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru,
metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagainya.
13
14
Sikap ketertutupan dari guru / orang tua kepada siswa tentang sex
education (pendidikan seks), akibatnya rasa penasaran yang begitu besar
dicari sendiri jawabannya, baik itu di internet aatu bertanya kepada teman
sebayanya;
15
16
BAB 3
METODE PENELITIAN
17
18
19
3.3.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa kelas X hingga XII di SMAN 3 Makassar.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik porposif sampling yaitu
tekhnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam2008).
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 20 orang siswa
kelas X hingga XII di SMAN 3 Makassar dengan jenis kelamin pria dan wanita.
Sampel yang diambil adalah orang-orang yang penulis anggap mampu mewakili
karakteristik seluruh siswa SMAN 3 Makassar. Sebelum menentukan sampel,
penulis terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap orang yang akan
dijadikan sampel, apakah cocok untuk dijadikan sampel atau tidak.
20
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain
dari buku, laporan-laporan, jurnal, karya ilmiah, dan dari internet yang berkaitan
dengan kajian yang sedang diteliti oleh penulis.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data penulis kumpulkan dengan cara menyebarkan
lembar kuesioner kepada sejumlah siswa yang terpilih menjadi sampel dalam
penelitian ini.
21
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
No.
Karakteristik Responden
a.
Jenis Kelamin:
Pria
22
10
50
Wanita
10
50
Jumlah Responden
20
100
Sumber: Data Primer 2016
23
24
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 2o responden yang dipilih,
sebanyak 10 responden berjenis kelamin pria dan 10 responden juga berjenis
kelamin wanita. Perbandingan karakteristik responden dari segi jenis kelamin
berimbang. Hal ini penulis lakukan dengan tujuan untuk melihat apakah jenis
kelamin berpengaruh terhadap pernah atau tidaknya menonton film porno.
Diagram 4.2
Pria
Pernah
10%
Tidak Pernah
90%
Wanita
Pernah
20%
Tidak Pernah
80%
Dari diagram 4.1 dapat kita lihat bahwa dari 10 orang responden berjenis
kelamin pria yang penulis teliti ternyata 9 orang di antaranya (90%) pernah
menonton film porno dan 1 orang belum pernah menonton film porno (10%).
Sedangkan pada diagram 4.2 dapat kita lihat bersama bahwa dari 10 orang
responden berjenis kelamin wanita yang penulis teliti, didapat data bahwa 8 orang
(80%) pernah menonton film porno dan 2 orang (20%) belum pernah menonton
film porno.
25
Pria
Diajak teman
Mencari sendiri di
internet
10%
30%
60%
Diagram 4.4
26
Wanita
Diajak teman
Mencari sendiri di
internet
20%
Pada diagram 4.3 terlihat bahwa dari 10 orang responden berjenis kelamin
pria, bahwa 6 orang (60%) di antaranya menonton film porno untuk pertama
kalinya karena diajak teman, 3 orang (30%) dengan cara mencari sendiri di
internet, dan 1 orang (10%) tidak menjawab. Adanya 1 orang yang tidak
menjawab pertanyaan tersebut dikarenakan yang bersangkutaa belum pernah
menonton film porno. Dari diagram tersebut juga ditemukan data bahwa dari
kesepuluh orang responden berjenis kelamin pria, tidak satupun yang menonton
film porno dari VCD milik orang tua / saudara.
Pada diagram 4.4 terlihat bahwa dari 10 orang responden yang berjenis
kelamin wanita, 8 orang (80%) di antaranya menonton film porno untuk pertama
kalinya karena diajak teman. Hal ini sebenarnya sama saja bahwa seluruh
responden berjenis kelamin wanita yang pernah menonton film porno, awalnya
karena diajak oleh teman. Saya dapat berkata seperti itu karena 2 orang (20%)
sisanya tidak menjawab dikarenakan yang bersangkutan tidak pernah menonton
film porno.
Dari uraian di atas sebenarnya dapat kita simpulkan bahwa faktor utama
yang menyebabkan seorang siswa untuk menonton film porno untuk pertama
27
kalinya adalah faktor lingkungan, yaitu temannya sendiri. Hal tersebut sangat
terlihat pada responden wanita. Dari 8 orang yang pernah menonton film porno,
semuanya disebabkan oleh ajakan teman. Hal ini dapat menjadi warning bagi para
orang tua agar dapat mengawasi pergaulan anaknya.
3. Pertanyaan ke-3 Apakah saudara memiliki film porno?
Diagram 4.5
Diagram 4.6
Pria
Ya
10%
Wanita
Ya 10%
Tidak
90%
Tidak
90%
Dari diagram 4.5 dapat kita lihat bahwa hanya 1 dari 10 orang responden
berjenis kelamin pria (10%) yang memiliki / menyimpan film porno. Hal tersebut
juga tergambarkan pada diagram 4.6 yang menunjukkan bahwa hanya 1 orang
(10%) responden wanita yang memiliki film porno.
4. Pertanyaan ke-4 Dari manakah saudara memperoleh / menonton film
porno?
Diagram 4.7
28
Pria
Dari internet
10%
30%
Dari teman
Dari VCD milik orang
tua
60%
Tidak jawab
Diagram 4.8
Wanita
Dari internet
Dari teman
20%
50%
30%
Dari diagram 4.7 dapat dilihat bahwa dari 10 orang responden berjenis
kelamin pria, 6 orang (60%) di antaranya memperoleh / menonton film porno dari
intenet, 3 orang (30%) memperolehnya dari teman, dan 1 orang (10%) tidak
menjawab dikarenakan yang bersangkutan tidak pernah menonton dan tidak
memiliki film porno.
29
Sedangkan pada diagram 4.8 dapat dilihat bahwa dari orang responden
berjenis kelamin wanita, 5 orang di antaranya (50%) memperoleh / menonton film
internet melalui internet, 3 orang (30%) memperolehnya dari teman, dan 2 orang
(20%) tidak menjawab karena yang bersangkutan tidak pernah dan tidak memiliki
film porno.
Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa bagaimana internet disalahgunakan oleh sebagian pelajar untuk menonton konten porno. Pengaruh globalisasi yang mengakibatkan semakin mudahnya kita mengakses informasi justru
disalah gunakan oleh sebagian generasi muda bangsa kita. Semoga dengan data
ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dapat memblokir seluruh situs penyedia konten pornografi. Hal ini penting
dilakukan untuk menjaga generasi muda bangsa kita dari kerusakan moral.
5. Pertanyaan ke-5 Seberapa seringkah saudara menonton film porno?
Diagram 4.9
Pria
Setiap minggu
Sebulan sekali
10% 10%
10%
30%
Tidak jawab
40%
30
Diagram 4.10
Wanita
Setiap minggu
Sebulan sekali
10%
30%
Tidak jawab
40%
Dari diagram 4.9 dapat diketahui bahwa dari 10 orang responden berjenis
kelamin pria, 1 orang (10%) di antaranya menonton film porno setiap minggu, 1
orang (10%) sebanyak 2 minggu sekali, 4 orang (40%) sebulan sekali, 3 orang
(30%) lebih dari sebulan sekali, dan 1 orang (10%) tidak menjawab karena tidak
pernah menonton film porno.
Sedangkan pada diagram 4.10 dapat diperoleh data bahwa dari 10 orang
responden berjenis kelamin wanita, 1 orang (10%) di antaaranya menonton film
porno tiap minggu, 3 orang (30%) sebulan sekali, 4 orang (40%) lebih dari sebulan sekali, dan 2 orang (20%) tidak menjawab karena tidak pernah menonton film
porno.
6. Pertanyaan ke-6 Apakah saudara mengetahui dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat menonton film porno?
31
Diagram 4.11
Diagram 4.12
Pria
Ya
Wanita
Tidak tahu
Ya
10%
Tidak tahu
90%
100%
Dari diagram 4.11 dapat kita lihat bahwa seluruh responden berjenis
kelamin pria mengetahui dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat menonton
film porno. Sedangkan diagram 4.12 menunjukkan bahwa dari 10 orang
responden wanita ada satu orang (10%) yang tidak mengetahui dampak negative
yang dapat ditimbulkan akibat menonton film porno.
7. Pertanyaan ke-7 Apakah menonton film porno mempengaruhi kemampuan saudara dalam menyerap pelajaran?
Diagram 4.13
32
Pria
Ya
Tidak
10%
10% Ragu-ragu
Tidak jawab
50%
30%
Diagram 4.14
Wanita
Ya
Tidak
20%
10%
Ragu-ragu
40%
Tidak jawab
30%
33
Dari diagram 4.13 kita dapat melihat bahwa dari 10 orang responden
berjenis kelamin pria, 5 orang (50%) menganggap bahwamenonton film
pornodapat mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap pelajaran, 3 orang
(30%) berpendapat bahwa menonton film porno tidak berpengaruh terhadap
kemampuan belajarnya, 1 orang (10%) memilih opsi ragu-ragu, dan 1 orang lainnya tidak menjawab dikarenakan yang bersangkutan tidak pernah menonton film
porno.
Sedangkan pada diagram 4.14 kita dapat melihat bahwa dari 10 orang
responden berjenis kelamin wanita, 4 orang (40%) menganggap bahwa menonton
film porno dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap pelajaran, 3
orang (30%) menganggap baahwa menonton film porno tidak berdampak buruk
terhadap kemampuannya dalam menyerap pelajaran, 1 oraang (10%) memilih opsi
ragu-ragu, dan 2 orang (20%) tidak menjawab karena tidak pernah menonton film
porno.
Dari uraian data di atas, kita dapat melihat bahwa sebagian besar siswa
SMAN 3 Makassar menganggap bahwa menonton film porno mempengaruhi
kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran. Walaupun ada beberapa orang
yang menganggap bahwa menonton film porno sama sekali tidak berpengaruh
terhadap kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran. Namun, apakah
pendapat mereka itu benar? Kita akan melihat jawabannya di pertanyaan selanjutnya.
8. Pertanyaan ke-8 Apakah saudara masuk dalam peringkat 10 besar di
kelas?
Diagram 4.15
Diagram 4.16
34
Pria
Ya
30% Tidak
Wanita
Ya
30%
Tidak
70%
70%
Dari diagram 4.15 dapat kita lihat bahwa dari 10 orang responden berjenis
kelamin pria, 3 orang (30%) masuk ke dalam peringkat 10 terbaik di kelasnya dan
7 orang (70%) lainnya tidak masuk. Sedangkan pada diagram 4.16 terjadi hal
sebaliknya, yaitu dari 10 orang responden wanita, 7 orang (70%) masuk ke dalam
peringkat 10 besar di kelas daan 3 orang (30%) sisanya tidak masuk.
Sebenarnya hal yang ingin penulis ungkap dari pertanyaan tersebut adalah
ada atau tidaknya hubungan antara pengaruh menonton film porno terhadap prestasi belajar peserta didik di SMAN 3 Makassar. Dari data yang telah penulis
kumpulkan, penulis menarik kesimpulan bahwa menonton film porno mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah.
Hal ini dapat kita lihat dari presentase jumlah peserta didik yang sering
dan yang jarang menonton film porno yang masuk ke dalam peringkat 10 besar di
kelas. Responden laki-laki hanya sedikit yang masuk dalam jajaran 10 besar di
kelas karena intensitas menonton film porno mereka tinggi. Bahkan ada yang tiap
minggunya menonton film porno. Sedangkan peserta didik berjenis kelamin pria
yang jarang atau tidak pernah menonton film porno akan memiliki pencaapaian
prestasi belajar yang baik. Hal ini tercermin dari kemampuan mereka untuk masuk
ke dalam jajaran 10 besar di kelas.
35
Pada wanita hal tersebut juga berlaku. Responden yang intensitas menonton film pornonya rendah cenderung akan memperoleh peringkat yang baik di
kelas. Sedangkan 30% responden wanita yang tidak masuk dalam peringkat 10
besar di kelas adalah mereka yang intensitas menonton film pornonya tinggi, yaitu
setiap minggu hingga sebulan sekali.
Benarlah landasan teori yang diperoleh penulis, bahwa menonton film
porno secara rutin akan memperkecil volume otak. Hal ini akan mengakibatkan
daya pikir seseorang akan menurun. Itulah yang tergambar dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Film porno memiliki banyak dampak negatif bagi para penikmatnya,
utamanya mereka yang masih berstatus sebagai pelajar. Menonton film porno
dapat memperkecil ukuran volume otak. Hal ini tentu akan menyebabkan
menurunnya daya piker seseorang.
Siswa yang sering menonton film porno cenderung akan memiliki prestasi
belajar yang rendah. Hal itu daapat dibuktikan dari perigkat mereka di kelas yang
tidak mampu masuk ke dalam 10 besar.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi siswa untuk menonton film
porno. Itu dapat terlihat dari data yang penulis kumpulkan, bahwa sebagian besar
siswa menonton film porno untuk pertama kalinya karena ajakn teman. Jika sudah
ketagihan, maka ia akan mulai mencarinya sendiri di internet.
5.2 Saran
Peredaran film porno di kalangan pelajar tentu harus dibasmi. Hal ini tentu
akan membutuhkan peran banyak pihak, mulai dari guru, orang tua, hingga
pemerintah. Guru BK harus menjalankan tugasnya untuk menjadi pendamping
konseling bagi siswa, agar siswa tidak terjerumus ke dalam kecanduan menonton
film porno.
36
Peran orang tua juga harus lebih ditingkatkan lagi. Orang tua harus lebih
mengawasi lagi pergaulan anaknya. Hal ini dimaksudkan agar sang anak tidak
coba-coba untuk menonton film porno yang dikhawatirkan akan menjerumus-
37
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Arlina. 2013. Karya Tulis Ilmiah Peredaran Video Porno di Kalangan Pelajar.
http://ilmu-bermanfaat23.blogspot.co.id/2013/11/karya-tulis-ilmiahperedaran-video.html (diakses 1 Maret 2016).
Bagus, D. Jurnal Ilmiah Peredaran Video Porno di Kalangan Pelajar.
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-23799-4.BAB
%20%20I.pdf (diakses 1 Maret 2016).
Darnitasari Devy. (2013). Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Film Porno terhadap
Prestasi Belajar Siswa.
http://devydepyoung.blogspot.co.id/2011/03/karya-tulis-ilmiah-pengaruhfilm-porno.html (diakses 5 Maret 2016)
Hardjana, A.M. (1992). 7 Perusak Pribadi Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Kaffa Silmi. (2012). Bahaya Pornografi bagi Remaja.
http://health.kompas.com/read/2015/08/16/123638523/Terungkap.Efek.Bu
ruk.Menonton.Film.Porno.bagi.Otak (diakses 12 maret 2016).
Maharani Dian. (2015). Terungkap! Efek Buruk Menonton Film Porno bagi Otak.
http://health.kompas.com/read/2015/08/16/123638523/Terungkap.Efek.Bu
ruk.Menonton.Film.Porno.bagi.Otak (diakses 12 Maret 2016).
Wikipedia. (2016). Pornografi. https://id.wikipedia.org/wiki/Pornografi (diakses
12 Maret 2016).
40
LAMPIRAN
Lembar Kuesioner
Pengaruh Menonton Film Porno terhadap Prestasi Belajar
Peserta Didik di SMA Negeri 3 Makassar
42
33
RIWAYAT PENULIS
34