Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1

24 September 2016

PEMBUATAN SIMPLISIA NABATI


Syzygium polyanthum folium

DISUSUN OLEH :
Nur Fitriana (15010089)

PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1) FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2016

BAB I
TUJUAN PENELITIAN

A. Tanggal Pembuatan
Pembuatan Simplisia dilaksanakan mulai hari Jumat, 23 September 2016

B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara pembuatan simplisia dan mengetahui kadarnya
2. Melatih keterampilan dalam pembuatan simplisia nabati
3. Mempelajari cara pembuatan simplisia dari tumbuhan obat

BAB II

METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Gunting atau pisau stenlis
2. Nampan dari rotan
3. Blender
4. Timbangan
5. Ayakan
6. Botol Coklat
b. Bahan
1. Daun salam
2. Air bersih
c. Cara Kerja
1. Pengumpulan bahan baku
Diambil bahan baku yang akan dipakai dalam pembuatan simplisia.
Kemudian bahan dipisahkan untuk serbuk simplisia dan simplisia Utuh.
2. Sortasi basah
Dilakukan pemisahan bahan baku dari kotoran yang masih menempel pada
bahan baku
3. Pencucian
Bahan baku dicuci dengan air bersih sampai kotoran sudah tidak ada
Dengan Pengeringan Haksel 24 jam
4. Perajangan
Perajangan dilakukan pada bahan yang sudah dicuci bersih untuk
menghindari bahan baku masih basah untuk kemudian dikeringkan
5. Pengeringan
Dilakukan setelah perajangan, dengan cara diangin-anginkan tidak dengan
sinar matahari langsung
Pemeriksaan Kadar Air Simplisia
6. Sortasi Kering
Sortasi kering dilakukan sesudah pengeringan. Pemisahan simplisia kering
dari kotoran yang masih menempel pada saat pengeringan.

7. Penghalusan
Diambil bahan baku yang sudah kering, kemudian diremas untuk
memudahkan saat penghalusan bahan baku.
- Diblender bahan baku yang telah diremas, blender sampai benar-benar
-

dihasilkan bubuk yang halus.


Bahan yang telah diblender kemudian dihaluskan kembali dengan
mengayak bahan baku tersebut.

8. Penyimpanan
Simplisia yang sudah siap atau sudah jadi, disimpan di botol kaca yang
gelap.
Etiket
Diberi etiket yang berisi nama lain, nama latin, indikasi, nama mahasiswa
beserta NIM dan waktu pembuatan simplisia.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
a. Susut Pengeringan Serbuk
Berat Daun Salam Awal

Berat Daun Salam

Hasil Susut Pengeringan

Akhir

b. Susut Pengeringan Rajangan


Berat Daun Salam

Berat Daun Salam

Hasil Susut Pengeringan

Awal

Akhir

c. Organoleptik
No.
1.
2.
3.
4.

Pengamatan
Bau
Rasa
Warna
Kegunaan

Hasil
Khas
Tidak Berasa
Hijau
Diare, diabetes dan darah tinggi

B. Perhitungan
Hasil susut pengeringan simplisia serbuk
Berat daun salam awal = 500 gram
Susut Pengeringan
% = b1 b2 x 100 % = % ( < 5% )
b1
Berat daun salam akhir = .... gram ... gram x 100 % = % ( < 5% )
... gram
Hasil susut pengeringan rajangan
Berat daun salam awal = 500 gram
Berat daun salam akhir = ... gram ... gram x 100 % = % ( < 5% )
... gram
Rendemen = ... %
C. Pembahasan
Simplisia merupakan bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang
telah dikeringkan. Dalam pembuatan simplisia terdapat beberapa tahapan.
Tahapan dalam pembuatan simplisia daun salam meliputi pengumpulan bahan,
sortasi basah, pencucian, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan
penyimpanan serta pemeriksaan mutu. Dalam pembuatan simplisia daun salam
tahap perajangan tidak dilakukan karena bentuk bahan yang digunakan berupa
daun.

Tahap pertama dalam pembuatan simplisia daun salam adalah pengumpulan


bahan. Bahan daun salam yang digunakan dalam percobaan ini diperoleh dari
Pekarngan Rumah di Daerah Tegallega Kota Bogor Tengah.
Tahap selanjutnya adalah sortasi basah yang bertujuan untuk memisahkan
daun salam dengan bahan pengotor agar simplisia yang diperoleh terjamin
mutunya.
Tahap ketiga yaitu pencucian. pencucian dilakukan dengan air bersih (sumur,
PAM, atau air dari mata air yang mengalir). Simplisia yang mengandung zat
mudah larut dalam air mengalir, dicuci dalam waktu sesingkat mungkin. Tahap
keempat adalah pengeringan. Dalam proses pengeringan daun salam dilakukan
dengan sinar matahari, namun sinar matahari tidak langsung mengenai bahan.
Hal ini dikarenakan daun salam mengandung minyak atsiri yang mudah
menguap pada suhu yang tinggi. Tahap kelima adalah sortasi kering yang
bertujuan untuk memisahkan benda asing seperti bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotor lain yang masih ada atau tertinggal pada simplisia
kering. Tahap keenam adalah penggilingan simplisia daun salam. Proses
penggilingan dilakukan dengan menggunakan blender dan disaring dengan
saringan mesh 40. Proses penggilingan akan membantu dalam proses ekstraksi
sehingga pemilihan saringan harus dilakukan dengan tepat. Tahap terakhir
adalah pengepakan dan penyimpanan. Berdasarkan hasil perhitungan dari
simplisia daun salam diperoleh susut pengeringan simplisia daun salam adalah
sebesar % sedangkan rendemen sebesar ...%.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembuatan simplisia yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa daun salam (Syzygium polyanthum folium) selain dapat berguna sebagai
bumbu masak, daun salam ternyata juga digunakan dalam dunia kesehatan. Daun
salam memiliki beberapa kegunaan yang bermanfaat antara lain yaitu sebagai obat
diare, diabetes dan darah tinggi. Hal ini dikarenakan daun salam memiliki
kandungan senyawa flavonoid yang cukup banyak. Senyawa flavonoid merupakan
senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Pada pembuatan simplisia
daun salam didapatkan nilai susut pengeringan sebesar ...% dan rendemen sebesar
%.

DAFTAR PUSTAKA

Zuraida.dkk.2009.Bungai Rampai Biofarmaka Kehutanan Indonesia.Pusat


Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman:Jakarta
Agus, Goeswin.2007.Teknologi Bahan Alam.ITB;Bandung
Santoso Budi, Hieronymus.2013.Tumpas Penyakit dengan 40 Daun dan
10 Akar Rimpang.Cahaya Jiwa;Yogyakarta

LAMPIRAN

Gambar 1.2

Gambar 1.2

Daun salam yang siap dibuat simplisia

Daun salam yang siap dibuat simplisia

Daun salam dari Tegallega Kota Bogor


Tengah

Gambar 1.3
Gambar 1.3 Daun salam yang sudah di sortasi basah, Dan di timbang sebanyak 500 gram

Anda mungkin juga menyukai