Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM BK

II.

LATAR BELAKANG

Masa depan seorang siswa sangatlah ditentukan oleh keadaan sekarang ini, seperti halnya
kehidupan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang ditentukan oleh masa sekarang ini, dan dalam
kehidupan yang akan datang tentunya seorang siswa tidak jauh dengan yang namanya dunia
berkarier.
Aryatmi Siswohardjono (1990:457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan
yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri,
mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier.
Selain itu bimbingan pengembangan karir merupakan suatu proses bantuan kepada siswa
tunarungu yang membutuhkan pengembangan karir sesuai dengan kebutuhannya, cara
memahami diri, memahami berbagai jenis karir, memilih menentukan karir yang sesuai dengan
keadaan dirinya, tuntutan yang berkembang dan tantangan yang ada di lingkungan, serta
merealisasikan pilihan karir dengan mengatasi permasalahan yang ditemukan. (Dudi,2012)
Ketika proses menjadi siswa atau dalam proses belajar di sekolah seorang siswa
diharapkan mampu menetukan dan memilih karieri yang mana siswa minati, disini peran seorang
Konselor sangatlah penting, karena dalam masa-masa ini siswa harus menentukan alur
pendidikan yang sesuai dengan profesi yang di minati dan kemampuan yang dimiliki seorang
siswa.
Kemandirian siswa disini sangatlah berperan, Kemandirian siswa dalam memilih karir
dapat diartikan sebagai sikap psikologi siswa yang tumbuh pada masa perkembangan dimana
dirinya mampu untuk memahami diri dan kemampuannya agar dapat memecahkan dan
mengambil keputusan yang menyangkut pekerjaan, jabatan dan masa depan depannya terhadap
karir yang menjadi pilihan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa bergantung dari
orang lain. (Yusron, 2012)
Yang sering terjadi ketika pendampingan tidak maksimal dalam membantu siswa
menentukan alur pendidikan untuk mencapai Karir yang diinginkan ialah siswa selalu merasa

bingung di akhir masa sekolah, seperti halnya para siswa pada salah satu SMA di Tulungagung,
banyak siswa yang merasa kebingungan menentukan study yang diambil setelah lulus, meskipun
dalam awal sekolah dulu pernah diadakan tes bakat dan minat namun demikian ketika tidak
adanya follow up yang maksimal dari konselor, hasilnya pun siswa tetap kebingungan, terutama
pada pada siswa kelas 3 SMA, sebelum UN (Ujian Nasional) biasanya di bingungkan dengan
jalur masuk perguruan tinggi, seperti jalur undangan disini seorang siswa di bingungkan dengan
pilihan jalur mana yang sesuai dengan kemampuan sisiwa sendiri, selain itu seorang siswa juga
memerlukan dampingan ketika siswa tersebut berkeinginan untuk mendaftar SNMPTN supaya
seorang siswa mampu menentukan pilihan yang tepat.
Maka dari itu dalam makalah ini lebih terfokuskan pada program BK yang berkaitan
dengan pengembangan Karier siswa.sebelum UN dan sesudah UN
III.

VISI DAN MISI

VISI
Memaksimalkan kemampuan diri yang berdasarkan oleh kemandirian dan berlandaskan
Pancasila
MISI
a.

Menerapkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

b. Pendampingan dalam pengembangan IQ, EQ, SQ


c.

Membantu siswa dengan asas kekeluargaan

d. Pengaktualisasian diri secara optimal


IV.

DESKRIPSI KEBUTUHAN

Pada bagian ini menjelaskan beberapa

kebutuhan untuk pendampingan siswa dalam

menentukan profesi setelah lulus Ujian Nasional, diantaranya ialah :


a.

Siswa dapat menganalisis kemampuan diri

b. Siswa mempunyai problem solving yang bagus


c.

Siswa mempunyai informasi tentang setiap profesi yang diminatinya

d. Siswa mendapat informasi tentang alur pendidikan yang sesuai dengan minat profesi
e.

Siswa mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi sebelum dan sesudah UNAS

V.

TUJUAN

Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang
ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya.
Selain itu bimbingan dan konseling adalah membantu pesrta didik dalam tugas
perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, memiliki sikap positif, dinamis
terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial
ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat,
memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan karirnya.
Dari beberapa penjelasan diatas Tujuan dari Bimbingan Konseling pada pengembangan
Karir ialah :
a.

Diharapkan siswa mampu menentukan karir yang di kehendaki sesuai dengan kemampuasn
siswa

b. Menentukan karir bukan menjadi hal yang menakutkan dan membingungkan bagi seorang siswa
c.

Siswa memahami betapa pentingnya sebuah karir untuk menentukan masa depan yang cerah.
VI.

KOMPONEN PROGRAM

A. Terdapat empat komponen yaitu


1. Pelayanan Dasar
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh Konseli melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagi standart kompetensi kemandirian ) yang diperlukan

dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani


kehidupannya. (Rahman, 2008)
2. Layanan Responsif
Layanan Responsif pada dasarnya layanan intervensi yang berupa kegiatan menanggapi
siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang memerlukan bantuan khusus, serta pencegahan
akan kemungkinan kesulitan dalam membuat pilihan. Di samping itu, layanan ini juga berupa
menanggapi kepedulian dan kebutuhan siswa dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan
pada saat ini.
Dalam layanan responsif ini, peranan Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) adalah
memberikan layanan konseling individual/kelompok; berkonsultasi dengan guru, kepala sekolah,
dan personil sekolah lainnya, serta orang tua siswa berkaitan dengan penangan siswa; dan
mengkoordinasikan berbagai strategi intervensi kepada siswa; serta merujuk siswa ke ahli lain
jika perlu. Adapun isi bimbingan yang dikemas ke dalam komponen layanan responsif ini adalah
topik-topik selektif dan prioritas dari aspek-aspek tugas perkembangan yang tingkat
ketercapaiannya masih jauh dari optimal atau yang masih sangat rendah.
3. Perencanaan Individual
Layanan Perencanaan Individual pada dasarnya merupakan layanan bantuan untuk semua
siswa dalam membuat dan melaksanakan perencanaan pribadi, sosial, pendidikan/belajar, dan
karir. Tujuan utama layanan ini adalah membantu siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan
dan perkembangannya, membuat perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan
perkembangan yang hendak dicapainya.
Dalam layanan perencanaan individual ini, peranan konselor adalah memandu seluruh
siswa dalam memahami, membuat perencanaan, dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan
perkembangan yang ditetapkannya, dalam forum kegiatan bimbingan kelompok atau klasikal.
4. Dukungan Sistem
Komponen program layanan ini memberikan bantuan kepada staf Bimbingan dan
Konseling di dalam melaksanakan tiga komponen layanan di atas, dan kepada personil sekolah
lainnya memberikan bantuan di dalam melaksanakan program-program pendidikan lainnya di
sekolah.
Terhadap layanan bimbingan dan konseling, dukungan yang perlu diberikan ditujukan
kepada: pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk pengelolaan anggaran,
bahan-bahan, dan fasilitas; pengembangan staf; pemafaatan sumber daya masyarakat; dan
pengembangan dan/atau penataan kebijakan, prosedur, dan petunjuk tertulis.

Terhadap program-program pendidikan lainnya, dukungan yang perlu diberikan ditujukan


kepada: perencanan perbaikan sekolah, penetapan pengelolaan tempat, kegiatan administratif
yang berhubungan dengan bimbingan, kerjasama dengan program-program pendidikan
vokasional dan pendidikan khusus. Dengan kata lain, dukungan sistem ini diarahkan kepada
upaya penataan sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan
konseling.
B. KOMPONEN PROGRAM
No
KOMPONEN PROGRAM
1. Pelayanan Dasar

2.
3.

Layanan Responsif
Perencanaan Individual

4.

Dukungan Sistem

VII.

BENTUK LAYANAN/KEGIATAN
Latihan soal SBMPTN
Small group discussion
Game edukatif
Kunjungan rumah
Individual appraisa
Individual advisemen
Follow up
Bazar kampus
Kolaborasi dengan wali kelas

RENCANA OPERASIONAL/ACTION PLAN

A. ACTION PLAN
No
1

Komponen

Layanan/Kegiatan

Waktu

Indikator Capaian

Program
Pelayanan a.

Latihan soal SBMPTN 90

Siswa mampu mempersiapkan

Dasar

(1)

diri dalam ujian SBMPTN

menit/soal

Siswa mempunyai gambaran


ketika ujian SBMPTN
Siswa tidak gugup lagi ketika
b.

Small
discussion (2)

group 45 menit

melaksanakan ujian SBMPTN


Siswa mampu memecahkan
masalah bersama dengan
teman sebayanya

c.

Game edukatif (3)

30 menit

Siswa tidak mempunyai


ketegangan dalam
melaksanakan proses belajar
mengajar dan bimbingan
Memacu semangat siswa

2.

Layanan

Kunjungan rumah (4)

60 menit

Responsif

dalam proses dampingan


Orang tua diharapkan
mengetahui kondisi anaknya
atau mengetahu masalah yang
dihadapi oleh anak
Pendampingan dilakukan

3.

Perencanaan

30 menit
a. Individual

Individual

bersama orang tua


Siswa mampu mengetahui
bakat dan minatnya sendiri

appraisa (5)

untuk menentukan karir sesuai


dengan keinginan dan

b.

Individual advisemen 30 menit


(6)

kemampuan
Siswa mampu
mempertimbangkan positif dan
negate atas pilihannya supaya
tidak ada penyesalan

30 menit
c. Follow up (7)

diakhirnya.
Siswa bisa terfokus dengan
permasalahan yang dihadapi
agar segera terselesaikan
Siswa tidak lalai akan

4.

Dukungan
Sistem

a.

Bazar kampus (8)

1 hari

tanggung jawabnya
Siswa mendapatkan informasi
tentang jalur pendidikan yang
diminati melalui jaringan
alumni

Kondisional
b. Kolaborasi
dengan

Lebih

intensif

dalam

memberikan pengawasan
wali

kelas (9)

Keterangan :
1. Latihan soal SBMPTN
Perlunya akan latihan soal, merupakan usah yang tepat untuk membiasakan siswa dalam
mempersiapkan Ujian SBMPTN
2. Small group discussion
Diskusi yang berupa permasalahan yang dihadapi siswa, dan terdiri dari minimal 2 siswa, serta
tetap didampingi oleh konselor
3. Game edukatif
Seorang siswa merasa jenuh ketika padatnya jam belajar membuat siswa tidak bisa mengikuti
program yang sudah ditetapkan, maka dari itu penyampaian materi dan pendampingan dengan
diselingi game merupakan cara untuk membuat anak lebih semangat dan ceria.
4. Kunjungan rumah
Melihat fenomena sekarang ini, terdapat beberapa anak yang memerlukan dampingan yang
intensif, dan tidak bisa hanya melakukan pendampingan di sekolah saja, maka dari itu kunjungan
rumah untuk menyelaraskan dampingan konselor dengan Orang tua.
5. Individual appraisa
Individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan
prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
6. Individual advisemen
Konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan,
karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.
7. Follow up
Bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk
kemudian dievaluasi

8. Bazar kampus
Merupakan kerjasama sekolah dengan forum alumni untuk memberikan informasi siswa tentang
perguruan tinggi, yang kegiatannya berbentuk bazar.
9. Kolaborasi dengan wali kelas
Peran wali kelas sangatlah penting bagi semua siswa, karena wali kelas sendiri merupakan guru
terdekat dari tiap siswa, maka dari itu pendampingan sangatlah efektif dan efisien ketika
bersama-sama dengan wali kelas.
B. TIMELINE
No.

Jenis Kegiatan

Juli

Septemb
Oktober
Nopember
DDesember
er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1. Pelayanan
Dasar
a. Latihan soal
x
SBMPTN
b.
Small group x
c.

discussion
Game edukatif

Agustus

x
x

x
x

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

x x x

x X

2. Layanan
Responsif
a. Kunjungan
rumah
Perencanaan
Individual
a.
Individual

Ke

kond

3.

appraisa
b. Individual
advisemen

4.Dukungan Sistem
a. Bazar kampus
b. Kolaborasi
dengan wali
kelas

kond

No.

Jenis Kegiatan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Pelayanan
Dasar
a. Latihan soal
x
SBMPTN
b.
Small group x
discussion
c. Game edukatif

x
x

x
x

x
x

JUNI
4

5 1

3 4

x x x

x X

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

Ke

2. Layanan
Responsif
Kunjungan
rumah

kond

3.

Perencanaan
Individual
c.
Individual
appraisa
d. Individual
advisemen

4.Dukungan Sistem
d. Bazar kampus
e.

Kolaborasi
dengan wali
kelas

kond

VIII. PENGEMBANGAN SATUAN PELAYANAN


A. Latihan soal SBMPTN
Kelas : XII
Semester
Hari

: Ganjil

: Kamis, 9 Juli 2014

Alokasi wakyu : 1x90 menit


Tempat: ruang kelas XII

Layanan

: latihan soal SBMPTN

Fungsi

: melatih siswa untuk persiapan ujian

Tujuan

: 1. Siswa mampu mempersiapkan diri dalam ujian SBMPTN

2. Siswa mempunyai gambaran ketika ujian SBMPTN


3. Siswa tidak gugup lagi ketika melaksanakan ujian SBMPTN
Materi

: Soal SBMPTN

Uraian Kegiatan :
a.

Guru menciptakan suasana yang kondusif

b. Guru menyampaikan topil tujuan


c.

Elaborasi

1. Siswa antusias dalam kegiatan


2. Melakukan Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
d. Konfirmasi
Guru memberikan arahan dan motivasi
e.

Kegiatan akhir

1. Siswa mampu mengetahui kesalahannya sendiri


2. Siswa memahami materi yang belum dimengerti
Penilaian proses :
Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung
Penilaian Hasil :
Melihat hasil pekerjaan siswa dari step demi step.
Biaya

: Rp. 5000 (lembar soal)

B. Small group discussion


Kelas : XII
Semester
Hari

: Ganjil

: Kamis, 18 Juli 2014

Alokasi wakyu : 1x45 menit


Tempat: ruang kelas XII
Layanan

: Small group discussion

Fungsi

: berdiskusi dengan sesama (interaksi)

Tujuan

: Siswa mampu memecahkan masalah bersama dengan teman sebayanya

Materi

: permasalhan dan analisis

Uraian Kegiatan :
a.

Guru menciptakan suasana yang kondusif

b. Guru menyampaikan topik tujuan


c.

Elaborasi

1. Siswa antusias dalam kegiatan


2. Melakukan Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
3. Konfirmasi
Guru memberikan arahan dan motivasi
4. Kegiatan akhir
Siswa mampu mengetahui kesalahannya sendiri
Siswa memahami materi yang belum dimengerti
Penilaian proses :
Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung
Penilaian Hasil :
Melihat hasil pekerjaan siswa dan pemecahan masalahnya
Biaya

: Rp. 0

IX.

EVALUASI

Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk
mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu
usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan
para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.

Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah:

1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk
memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang
tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas
perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas
implementasi program BK di sekolah.
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain
proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana
keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan
untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang
dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2. Keterlaksanaan program;
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan;
6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian
tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan
sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Dalam penyusununan evaluasi ini, penulis menggunakan table, sehingga mudah dipahami
atau tidak dalam pelaksanaan program BK tersebut, dan dalam table tersebut di jelaskan
bahwasannya ketika bertanda (T) maka kegiatan tersebut sesuai dengan aspek tersebut, tetapi
ketika bertanda (X) maka program tersebut gagal, gambar table TERLAMPIR

DAFTAR PUSTAKA
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di
Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana
Gunawan, Dudi. 2012. Model pengembangan Karier, jurnal penelitian pendidikan. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat. Vol. 13 No.2
Yusron I, Ahmad. 2012. PENGARUH BIMBINGAN KARIER DAN POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP KEMANDIRIAN SISIWA DALAM MEMILIH KARIR PADA KELAS XI JURUSAN
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU. Fakultas Tehnik Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rahman, Fathur.2008. Penyusunan BK di Sekolah. Universitas Yogyakarta.
Setyawati, Rina. 2012. Komponen-Komponen Program BK Perkembangan. Di unduh pada 16
Juni 2014, melalui : http://klinikbk.blogspot.com/2012/09/komponen-komponen-programbk.html

LAMPIRA
N

EVALUASI
Kesesuaianprogram
P
E
N
I
L
A

dengan pelaksanaan
Keterlaksanaan
program
Dampak layanan
bimbingan terhadap
kegiatan belajar

mengajar;
Respon siswa,

personil sekolah,

orang tua, dan


masyarakat terhadap
layanan bimbingan
Perubahan kemajuan
siswa dilihat dari
pencapaian tujuan
layanan bimbingan
Hambatan-hambatan
yang dijumpai

Latihan

Small

Game

PROGRAM
Kunjungan
Individual

soal

Group

edukatif

rumah

sbmptn

discussion

appraisa

Individual

advisemen

Anda mungkin juga menyukai