Anda di halaman 1dari 1

KEMELUT KANKER DI ERA BPJS

Kanker merupakan penyakit yang menduduki peringkat 4 besar penyakit yang


paling berbahaya di Indonesia diikuti serangan jantung, gagal ginjal, dan juga stroke.
Menurut pendapat para ahli dan juga tenaga kesehatan, kanker merupakan penyakit
yang penderitanya bertambah banyak setiap tahunnya. Pola makan dan juga pola
hidup masyarakat Indonesia semakin memburuk dari hari ke hari. Faktor keturunan
juga ikut berperan dalam hal kanker.
Menurut pendapat para ahli tenaga kesehatan dan juga masyarakat,
pengobatan kanker bisa mencapai 200 300 juta. Jika pengobatan dilakukan di luar
negeri, maka bisa mencapai 500 juta sampai 1 milyar. Sebuah angka yang luar
biasa bagi penduduk di negara berkembang. Hanya beberapa orang yang bisa
mengobati penyakit ini. Sehingga sering timbul anggapan bahwa sakit tidak boleh
untuk orang miskin. Orang miskin harus sehat dan tidak boleh sakit. Kenapa bisa
timbul anggapan seperti itu. Kita mungkin bisa kembali merenung, ada yang salah
dengan penduduk kita atau sistem pemerintahan kita.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau kita sebut dengan BPJS
merupakan produk terbaru dari pemerintah kita yang menyatukan seluruh sistem
kesehatan, baik dari ASKES, JAMKESMAS, ataupun JAMKESDA. Semua satu
nama. Semua satu prinsip dan kesehatan. Kita harus mengenal BPJS dalam tiga
sisi. Sistem ini bagi pemerintah merupakan jalan untuk menjamin tiap masyarakat di
Indonesia untuk mendapat pemerataan kesehatan. Semua yang miskin ataupun
kaya mendapat pengobatan dan perawatan semestinya. Dari sisi tenaga kesehatan,
kerugian pun didapat dari para penyedia kesehatan baik dari perlakuan yang tidak
adil dalam hal plafon yang harus didapat untuk para pasien sampai jasa yang
diberikan untuk para penyedia yang tidak masuk akal untuk pengobatan umum 8000
rupiah per pasien dan sudah termasuk obat. Sisi yang terakhir sering disebut
sebagai sisi yang paling menjadi perbincangan adalah dari masyarakat. Plafon yang
tidak sesuai membuat obat tidak maksimal. Ketersediaan obat yang terbatas juga
membuat pasien hanya menerima pengobatan seadaanya. Proses menunggu dan
antri yang begitu panjang untuk menerima pengobatan. Dalam Kompas tahun 2014,
pernah diberitakan bahwa BPJS itu Bikin Pasien Jadi Stres.
Dalam hal pengobatan kanker sendiri

Anda mungkin juga menyukai