Anda di halaman 1dari 24

Nama : Angela Aris Setyoputri

NIM : 13/348246/Tk/40844
1. Apa perbedaan grafik ternary dan residue dalam ASPEN?Bagaimana penggunaannya?
Jawab :
a. Grafik ternary adalah grafik yang menunjukkan daerah komposisi campuran yang mungkin
(feasible) untuk beroperasinya sebuah kolom pemisahan. Grafik ini menampilkan kondisi
kesetimbangan antara fase cair-uap maupun fasa cair-cair pada sebuah system. Grafik ternary
menujukkan :
Kurva residue dan kurva distilasi
Kurva uap
Kurva isovolatilitas
Titik azeotrop
Temperature titik didih
Tie-lines
Batasan distilasi
b. Grafik residue adalah grafik yang menunjukkan komposisi cairan dalam distilasi sederhana dan
distilasi dari campuran terner (3 komponen) pada kondisi refluks total. Property method yang
digambarkan pada grafik residue adalah sistem kimia yang bersifat non-ideal, contohnya
berdasarkan koefisien aktivitas, atau yang menggunakan Wilson. Fungsi dari grafik ini adalah
untuk mengetahui :
Batasan yang diberikan oleh azeotrop terhadap derajat pemisahan
Keberadaan titik azeotrop
Memprediksikan pemisahan (splits) yang feasible
Memilih entrainer
Menganalisis potensi masalah yang dapat timbul pada operasi kolom
2. Buatlah residue curve untuk system campuran methanol-kloroform-aseton dan perkirakan titik
azeotropnya!
Langkah pengerjaan mengunakan Aspen V7.2 :
a. Data browser Components
Masukkan 3 komponen yang diinginkan yaitu methanol, kloroform dan aseton.

b. Klik Next (N ) Tuliskan Judul


Tuliska title pada tempat yang ada.

c. Klik Next (N ) pilih property method UNIFAC

d. Klik Tools Property Residu

e. Pilih number of curves yang diinginkan klik Go

f. Tampilan Residue Curve yang diperoleh

g.

Klik Tools Klik Conceptual Design Klik Azeotrope Search

h.

Beri tanda pada semua komponen (metanol, kloroform, dan aseton)

i. Hasil yang diperoleh ketika meng-klik Azeotrope

j. Hasil yang diperoleh setelah meng-klik Report

3. Dalam operasi separator, pompa dan kompresor dalam industtri, sering kita jumpai fenomenafenomena sebagai berikut :
Liquid carryover
Gas blowby
Gas surging
Kavitasi
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fenomena-fenomena diatas! (akan lebih baik bila diberikan
penjelasan / ilustrasi dengan gambar)
Jawab :
Liquid carryover adalah fenomena pada proses pemisahan fasa dimana fase cair terbawaa ke
atas bersama dengan gas akibat aliran gas berkecepatan tinggi.

Gas blowby adalah fenomena terbawanya gas akibat aliran air berkecepatan tinggi.

Gas surging adalah fenomena aliran gas dalam kompresor yang berbalik arah karena kapasitas
berkurang samapai titik tekanan tertentu.

Kavitasi adalah fenomena terjadinya penambahan volume secara mendadak dalam pompa
karena cairan yang dipompa menguap.

b. Apakah efek fenomena-fenomena tersebut terhadap operasi di dalam industry?


Jawab :
Liquid carryover : menimbulkan kerak pada alat-alat industry sehingga menurunkan luas
transfer panas, serta jika cairan korosif dapat menyebabkan kerusakan alat secara kimiawi.
Gas blowby : mengakibatkan penurunan transfer panas
Gas surging : merusak kompresor, efisiensi interstage cooler kompresor akan menurun
Kavitasi : membuat pompa tiba-tiba meledak akibat penambahan volume yang mendadak.

c. Jelaskan juga cara mengantisipasi fenomena-fenomena tersebut!


Jawab :
Liquid carryover : memasang water trap pada ujung pipa pengeluaran alat
Gas blowby : memperbesar diameter pipa pengeluaran sehingga kecepatan linier cairan keluar
alat lebih kecil dari sebelumnya dan tidak cukup kuat untuk membawa gas.
Gas surging : memakai kompresor double stage agar kapasitas tidak berkurang pada tekanan
tertentu.
Kavitasi : mengatur suhu fluida yang akan dipompakan. Suhu fluida akan berpengaruh pada
besar kecilnya tekananuapnya, sehingga pompa akan akan terhindar dari kavitasi jika tekanan
uap fluida lebih kecil dari tekanan suction pompa.
4. Kasus sikloheksan
Suatu limbah cair mengandung air, benzene, aseton, dan methanol. Limbah ini dipanaskan dan
direaksikan dengan gas hydrogen dalam reaktoradiabatis dan dihasilkan produk sikoheksan. Hasil
keluaran reaktor sikloheksan berupa campuran gas dengan suhu 1000F dan tekanan 40 psia, keluaran
mengandung senyawa sebagai berikut :

Komponen

Mol Flowrate
Kmol/jam
Hidrogen
40,8233128
Metanol
27,2155419
Aseton
22,6796182
Benzen
13,6077709
Air
226,796182
Sikloheksan
122,469938
Untuk memurnikan hasil keluaran reaktor, campuran senyawa tersebut dipisahkan melalui beberapa
alat.
Property method : NRTL-RK
Kompresos bekerja secara isentropis, expansion valve bekerja secara adiabatic
Tidak ada pressure drop pada cooler, heater, dan separator
a. Buatlah PFD dari proses diatas yang dilengkapi suhu dan tekanan masing-masig arus!(reaktor dan
flare tidak perlu digambar)
Jawab :
i.
Data browser Components Specifications
Komponen-kompenen dimasukkan terlebih dahulu.

ii.

Klik Next (N ) Title


Tuliskan title.

iii.

Klik Next (N ) Pilih property method


Pilih property method yang diinginkan yaitu NRTL-RK.

iv.

Separator 1
Untuk Pemisahan gas hydrogen, suhu dan tekanan gas campuran diturunkan menjadi 200C
dan 1 atm dengan cooler 1 dan expansion valve 1, sehingga gas hydrogen dapat terpisah
dengan baik dan dapat di-recycle sebagai umpan reaktor. Hidrogen yang dihasilkan
kemudian ditekan hingga 40 psia dan dipanaskan hingga 1000F untuk memenuhi spesifikasi
umpan reaktor. Hasil kondensat dari separator 1 masuk ke separator 2.

Pertama digamabar PFD sesuai dengan rangkaian alat yang diinginkan beserta arusarus yang masuk dan keluar di setiap alat.

Klik Next (N ) Isikan kondisi dan flowrate umpan (Data browser Streams
Feed)

Klik Next ( N ) Isikan spesifikasi alat yang diperlukan

a.) Expansion Valve 1 bekerja secara adiabatic dengan outlet pressure 1 atm

b.) Cooler 1 dengan flash specification pada temperature 200C

Pressure diisikan 0 bar karena asumsi tidak ada pressure drop.

c.) Separator 1

d.) Kompresor

e.) Cooler 2

Hasil dari pemisahan pada separator 1

v.

Separator 2
Kondensat separator 1 masuk ke separator 2 untuk memisahkan air dari komponen lain.
Air yang terpisah akan menjadi pendingin, sedangkan hasil bawah akan masuk ke dalam
heater dan dipanaskan hingga mencapai suhu 600C.
Gambar PFD terlebih dahulu

a.) Separator 2

Semua komponen yang akan dipisahkan ditarik ke kolom sebelah kanan, sedangkan
hydrogen tidak karena sudah terpisah pada separator 1.
b.) Heater 1

Hasil yang diperoleh dari pemisahan pada separator 2

vi.

Separator 3
Hasil keluaran heater akan masuk ke separator 3 untuk memisahkan produk dari senyawa
lain, diinginkan recovery dari sikloheksan pada proses ini 99%. Uap pada separator 3
dipanaskan dengan heater hingga suhu 650C.

Gambar PFD sesuai rangkaian alat yang diinginkan

Tulis spesifikasi alat yang diinginkan pada setiap alat


a.) Separator 3

Sikloheksan akan dipisahkan dengan recovery 99% sehingga value diisikan 0.99.

b.) Heater 2

Hasil yang diperoleh dari pemisahan pada separator 3

vii.

Separator 4
Keluaran heater dimasukkan ke separator 4 untuk memisahkan aseton yang terkandung.
Fraksi bawah pada separator ini akan dimasukkan ke proses pemisahan selanjutnya, dan
fraksi atas pada proses ini akan dimasukkan ke flare.
Gambar PFD sesuai dengan rangkaian alat yang diinginkan kemudian tentukan
spesifikasi alat yang diinginkan
a.) Separator 4

Hasil yang diperoleh dari pemisahan pada separator 4

viii.

Separator 5
Separator 5 akan memisahkan benzene dari senyawa lain dengan konsentrasi akhir 0,9
dan recovery akhir 99% sebagai hasil bawah. Benzen yang terambil akan di-recycle
sebagai umpan reaktor.
Gambarkan PFD sesuai dengan rangkaian alat yang diinginkan kemudian tentukan
spesifikasi alat

Hasil yang diperoleh dari pemisahan pada separator 5

b. Berapakah hasil produksi sikloheksan dan benzene yang dapat di-recovery dalam ton/tahun dan
tampilkan komposisi sikloheksan dalam mol fraction?(asumsi : 1 tahun 330 hari)
Jawab:

Diketahui bahwa hasil produksi sikloheksan adalah 244,9487ton/hari, maka dalam 1 tahun (330
hari) :

= 244,9487
330
= 80.833,071

Diketahui bhwa hasil produksi benzene adalah 20,61151 ton/hari maka dalam 1 tahun (330 hari) :

= 20,61151
330
= 6.801,7983

Komposisi sikloheksan dalam mole fraction sebagai berikut :

c. Berapakah T dew dan T bubble dari sikloheksan? (dalam satuan 0F)


Jawab :

T dew = 177,40720F
T bubble = 177,40720F
d. Berapakah suhu keluaran kompresor 1? (dalam satuan 0F)
Jawab :

Dari PFD diketahui bahwa suhu keluar kompresor adalah 940C (=201,20F)
e. Berapakah heat duty dari Cooler 1? (dalam satuan MMBTU/hari)
Jawab :

Heat duty dari cooler 1 = -21,796046 MMBTU/hari


f. Berpakah flow air yang diproduksi separator 2? (dalam satuan m3/hr)
Jawab :

Flow air yang diproduksi separator 2 sebesar 6,291693 m3/hr.


g. Apakah boleh arus suction compressor mengandng liquid? Jika tidak berikan alasan
Jawab :
Arus suction compressor tidak boleh mengandung liquid. Alasannya karena pada arus input
compressor tekanannya akan menjadi lebih rendah. Pada tekanan tertentu yang lebih rendah maka
cairan akan berubah menjadi uap. Namun setelah melewati baling-baling compressor yang
memiliki tekanan lebih tinggi, fluida tersebut akan kembali menjadi cairan dalam waktu yang
relative singkat dalam waktu yang tidak bersamaan. Perubahan yang sangat singkat dan tidak sama
itulah yang akan menyebabkan gelembung dalam cairan yang dalam kecepatan tinggi akan
merusak compressor.

5. Property Method Selection


Pada kasus sikloheksana dipilih property method NRTL-RK, jelaskan mengapa dipilih property
method tersebut dan berikan diagram alur penentuan property method.
Jawab :
Property method adalah kumpulan metode dan model yang digunakan Aspen Plus untuk menghitung
termidinamika (koefisien fugasitas, entalpi, entropi, Gibbs free energy, dan volume) dan transport
properties (viskositas, konduktivitas termal, koefisien difusivitas, dan tegangan permukaan).
Pada kasus ini digunakan property method NRTL-RK karena sifatnya yang polar dan non-elektrolit.,
serta tekanan operasi < 10 bar.

Diagram alur penentuan property method :

Yes
Yes

NRTL, UNIQUAC, and


their variances

LL?
No

P < 10 bar

ij?

Yes

WILSON, NRTL,
UNIQUAC, and their
variances
UNIF-LL

No

LL?

Non-elektrolit
P?
*

Polar

No
Yes

E?
P < 10 bar

Yes

ELECNRTL
Real

PENG-ROB, RK-SOAVE, LKPLOCK, PR-BM, RKS-BM

R?

1 atm

Nonpolar

CHAO-SEA, GRAYSON, BK10

Pseudo & Real


P?
Vacuum

SR-POLAR, PRWS,
RKWS, PRMHV2,
RKSMHV2

ij?

Elektrolyte
?

UIFAC, UNIF-LBY, UNIFOMD

BK10, IDEAL

PSRK, RKSMHV2

Diagram alur penentuan property method untuk system polar non-electrolyte (*) :

Hexamers

Yes

DP?
DImers

WILSON
NRTL
UNIQUAC
UNIFAC

ij?

WILS-NTH, WILS-HOC, NRTL-NTH,


NRTL-HOC, UNIQ-NTH, UNIQ-HOC,
UNIF-HOC

VAP?

No

WILS-HF

? = Polarity

Interactions paramaters available

WILSON, WILS-RK, WILS-LR, WILS-GLR, NRTL,


NRTL-RK, NRTL-2, UNIQUAC, UNIQ-RK,
UNIQ-2, UNIFAC, UNIF-LL, UNIF-LBY, UNIFDMD

LL?

DP?

Liqui-liquid

Degrees of polymerization

Anda mungkin juga menyukai