Anda di halaman 1dari 37

ERIK ERIKSON:

PSYCHO SOCIAL
Developmental Stages

DISKUSI dan PRESENTASI


Diskusikan dalam waktu 10 menit (sesuai dengan
kelompok umur hasil undian), 3 hal berikut:
1. Apa keunikan dari kelompok umur tersebut?
2. Seperti apa perilakunya? (cara berfikir,
bertindak, merasa, dll) Apa yg paling
dibutuhkan
3. Apa pergumulan/tantangan yang
berhubungan dengan proses perkembangan
kehidupan, yang khusus hanya dihadapi pada
kelompok umur tersebut?
Kemudian presentasikan!

0-18 bulan

Bayi mengembangkan trust kepada


ibu/pengasuh yang dapat diandalkan,
memperlakukan secara konsisten, dan
mengasihinya.

Bayi mengembangkan mistrust jika tidak


menemukan pemuasan atas oral-sensory
needs nya.

Bayi akan mengalami krisis trust mistrust.


Krisis ini harus ada dengan hasil akhir yang
baik adalah munculnya trust dalam diri bayi.

Jika lebih banyak mengembangkan mistrust


maka akam menyebabkan frustrasi,
kemarahan, sinis, depresi dan hostility.
Namun sebaliknya jika hanya
mengembangkan trust maka akan cenderung
naif, tidak siap menghadapi dunia riil
Richard Evans (1967)
when we enter a situation, we must be able
to differentiate how much we must trust and
how much we must mistrust, and I use
mistrust in the sense of a readiness for
danger and an anticipation of disconfort.

Jika berhasil mengatasi krisis


akibat trust dan mistrust, maka
akan menghasilkan kekuatan dasar
dalam diri bayi, yaitu HOPE

Jika gagal, maka akan memiliki


sedikit harapan, cenderung
withdrawal, dan menghindari dunia

Trust Mistrust (018 bulan)


Anak Secure
cenderung kaya
vocabulary, interaksi
positif, happy, punya
rasa ingin tahu,
kompeten, empati, PD,
independen, mampu
berelasi, bersahabat,
mampu mengatasi
masalah.

Anak Insecure
cenderung
mengembangkan
emosi2 negatif (takut,
distress, anger),
bermusuhan, masalah
prilaku sampai nakal di
usia remaja

18 bulan
3 tahun

Early Childhood
Anak-anak mulai melakukan
sesuatu secara mandiri
(toilet training), belajar
mengontrol koordinasi
tubuhnya (berjalan, berlari,
melompat, menggenggam, dll),
ingin memilih &
memutuskan sendiri

Anak sedang belajar


membangun kepercayaan
pada diri dan
kemampuannya

Keberhasilan akan membuat


perasaan mampu,
mengembangkan PD dan self
control yang baik syaratnya
Orang Tua/lingkungan mendorong
dan memberikan kesempatan serta
kepercayaan.

Kegagalan bisa membuat anak


merasa tidak mampu, malu, takut,
ragu-ragu dan tidak PD besar
kemungkinan karena Orang
Tua/Lingkungan overprotective,
membatasi, mengambil alih.

Anak akan menghasilkan will /


willfulness, sebuah benih bagi
free will dan will-power, jika
diijinkan untuk mengembangkan
kemandiriannya.

Jika tidak maka anak akan


mengembangkan compulsion
(keharusan/keterpaksaan).

3 5 tahun

Play

age
Anak banyak mengembangkan
keingintahuan, inisiatif, imaginasi,
fantasi (menikah, menjadi dewasa), suka
memainkan role play (menjadi ibu, ayah, dll),
mengembangkan kemampuan bahasa, juga
mengembangkan kemampuan membuat
target/tujuan.
Perkembangan

ini pada saat yang


bersamaan menimbulkan guilt dalam
diri anak, sehingga ada konflik antara initiative
vs guilt

Jika

guilt yang lebih dominan maka


anak akan banyak menahan diri
(inhibition) dan cenderung memiliki
moralistic yang kaku

Konflik

ini yang menghasilkan purpose.


Anak belajar memiliki tujuan, misal
dalam permainan (untuk menang, dll).
Juga menanamkan nilai tentang
benar dan salah yang menjadi dasar
dari moralitasnya.

Initiative vs Guilt
Initiative

Anak
diberi kesempatan
beraktivitas dan
merealisasikan
ide2nya. Self
starter dan berani
akan tantangan

Guilt

Anak memiliki
rasa bersalah, takut
dihukum, tidak tegas
karena kerap dilarang,
tidak diberi kebebasan
waktu mengekspresikan
diri. Anak memiliki self
concept yang kurang
baik

513 tahun

School Age
Anak

mulai memiliki lingkungan yang


baru. Tidak hanya keluarga, tetapi teman,
guru dan orang-orang dewasa lainnya.
Anak usia sekolah dasar secara kreatif belajar
keterampilan akademis dan sosial,
baik secara formal & informal.

Anak

belajar untuk mengerjakan sesuatu


dengan baik, agar dapat menyelesaikan
tugas. Sehingga anak akan belajar
ketrampilan dan berbagai kemampuan untuk
mendapatkan kompetansi.
Melalui proses ini anak mengembangkan
sense of industry.

Keberhasilan

menumbuhkan
sense of competence.

Kegagalan

mengembangkan
perasaan inferiority (tidak
mampu)

Anak

melihat kaitan antara


ketekunan dan rasa puas
akan keberhasilan

Keseimbangan

aktivitas di
dalam dan luar rumah

Evaluasi

diri: merasa berharga,


kompeten dan signifikansi diri
Kompeten adalah hasil dari fase ini,
yaitu melihat diri mampu dan yakin
untuk memakai semua kemampuan diri
untuk menguasai keterampilan dan dapat
menyelesaikan tugas/masalah/tantangan
Worthiness : perasaan berharga,
dikasihi, diterima
Anak mulai mengembangkan self
esteem

COMPETENT,
SIGNIFICANT,
ACCEPTED

SELF-ESTEEM

Academic
Achievement

Relationship
- Parents
-Peers

Extra-Curriculer
- Sport
-Appearance

13 21 Tahun
Perkembangan fisik (pubertas, seksualitas),
cognitif (abstract thinking), emotion(swing).
Masa eksplorasi, dengan
kerentanan/kerawanan dan potensi yang
sama besar.
Idealism & Criticism
(nilai/aturan/keyakinan keluarga atau
masyarakat secara umum)
Pembentukan identitas (seksual, sosial,
religius, dll)

Period

of trial and error


Fase Storm and Crisis
Meningkatnya personal
decision making
Keluarga, Teman Sebaya,
Sekolah, Teknologi
Who am I ?
Where am I going?
2 Essential Variables:
Crisis = Explore
Commitment
Role

orangtua

Teens

need to develop a sense of self


and personal identity.
Success leads to an ability to stay true to
yourself, while failure leads to role
confusion and a weak sense of self
Jika identitas kuat terbentuk maka
terbentuk Fidelity
Jika terjadi banyak identity confusion akan
menimbulkan pospone responsibility

21 39 tahun

Focus: Relationship
Young adults need to form
intimate, loving relationships
with other people, without fear of
losing it.
Mature intimacy : an ability and
willingness to share a mutual trust.
(sacrifice, compromise,
commitment)
Success leads to strong
relationships, while failure results in
loneliness and isolation
Result : LOVE

39 - 65
tahun

Produktif.
Generasi penerus, produk,
ide
Adults need to create or
nurture things that will outlast
them, often by having children
or creating a positive change
that benefits other people.
Success leads to feelings of
usefulness and accomplishment,
while failure results in shallow
involvement in the world.
Result : CARE

65
end of life

Integrity : merasa utuh, melihat


kehidupan sebagai sebuah kesatuan,
merasa puas dan bahagia akan diri
dan hidupnya, sekalipun secara fisik
melemah.

Despair : tidak ada harapan, marah,


kecewa, tidak puas, takut
menghadapi kematian.

Result : WISDOM

WISDOM

CARE
LOVE
FIDELITY
COMPETENCE

PURPOSE
WILL

HOPE

SUMMARY
Ketidak-idealan

perkembangan membuat
lubang di dalam diri kita. Besar-kecilnya
lubang tergantung dari pengalaman yang
dilalui dalam fase kehidupan
Kita tidak dapat memutar ulang film
kehidupan kita dan membuatnya menjadi
seideal yang diharapkan
NEVER GIVE UP.. Hanya Tuhan yang
bisa fixed-in. Sediakan dirimu diperbaiki

DISKUSIKAN
Cermati setiap tahapan perkembangan
yang sudah Anda lewati, adakah
hambatan yang terjadi dalam tahapan
tersebut, lalu perhatikan apa
dampaknya dalam diri Anda sampai
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai